• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor Pendorong dan Penghambat Upaya AISHAH Membangun Keluarga SAMARA Bagi Keluarga Salafi Salatiga

Setiap upaya yang dilakukan pasti ada hal yang mendorong dan juga ada hal yang menghalangi. Didalam upaya membangun keluarga sakinah mawaddah wa rahmah akan ditemui berbagai hambatan yang pasti ditemui. Lembaga AISHAH juga mendapati hal yang serupa, analisis penulis faktor utama penghambat bagi AISHAH membangun keluarga samara adalah ada di intern keluarga peserta AISHAH terebut, karena sesungguhnya semua hal yang sudah diupayakan AISHAH kembali kepada diri sendiri masing-masing keluarga. Semua itu diawali dengan keseriusan peserta yang mengikuti AISHAH. Jika

diawal masuk kemudian mengikuti progam kerja yang dilakukan AISHAH serta mengamalkan apa yang sudah didapat dari AISHAH, kemungkinan besar keluarganya akan bisa mendapatkan hasil yang diinginkan. Akan tetapi sebaliknya, ketika peserta masuk mengikuti AISHAH dengan keseriusan yang kurang, maka hasilnya pun akan kurang maksimal. Rasulullah sendiri sudah memerintahkkan kepada umatnya untuk selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan segala hal yang bermanfaat, sebagaimana sabda beliau:

ُنِمْؤُمْلا

ْلا َنِم ِ َّللّا

َ

لىِإ ُّبَحَأَو ٌ ْيَخ ُّىِوَقْلا

ٌ ْيَخ ٍ ُك ِفَِو ِفيِعَّضلا ِنِمْؤُم

ْلُقَت َلََف ٌءْ َشَ َكَبا َصَأ ْنوَإِ ْزِجْعَت َلَٗو ِ َّللّاِب ْنِعَتْساَو َكُعَفْنَي اَم َ َعَل ْصِرْحا

اَذَكَو اَذَك َن َكَ ُتْلَعَف ِ نَّأ ْوَل

.

ْوَل َّنِإَف َلَعَف َءاَش اَمَو ِ َّللّا ُرَدَق

ْلُق ْنِكَلَو

َع ُحَتْفَت

ِنا َطْي َّشلا َلَم

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada

mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka

janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat

membuka pintu syaithon.” (H.R Muslim no. 47 Kitab Al Qodar)

Sabda Rasulullah yang berbunyi “Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu” merupakan wasiat yang sangat berharga bagi muslim untuk selalu bersemagat dalam segala hal, sedangkan kebalikan dari itu merupakan hal yang tercela yaitu tidak bersungguh-sungguh ketika ada suatu kegiatan yang bermanfaat baginya.

Faktor penghambat lain yang juga tidak kalah penting adalah tidak ikutnya suami dalam kajian rutin. Memang betul ketika AISHAH hanya mengkhususkan perempuan dalam kajjian rutinnya karena sesuai namanya Akademi Istri dan Ibunda Shalihah, tapi ada bagusnya jika suami bisa diikutkan dalam kajian rutin atau bisa juga dibuat kelas sendiri, karena dalam membangun sebuah keluarga sakinah, harus disadari bahwa semua anggota keluarga berperan apenting agar terwujudnya keluarga yang diimpikan itu. Apalagi kalau kita kembali kehukum islam, maka tugas mendidik keluarga agar menjadi baik adalah tugas seorang suami sebagai pemimpin rumah tangga, sebagaimana firman Allah dalam surat An Nisa ayat 34 yang berbunyi

ُلاَجِ رلٱ

َ َعَل َنوُمََّٰوَق

ِء ا َسِ نلٱ

...

Artinya : “Lelaki itu pemimpin bagi keluarganya...”

Sedangkan untuk faktor pendorong, maka sebenarnya itu merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi AISHAH untuk memaksimalkan lembaga agar kedepannya semakin baik. Banyaknya keluarga yang bermanhaj salaf disalatiga merupakan faktor pendorong utama yang bisa dimanfaatkan, meskipun sebenarnya lembaga AISHAH tidak mengkhususkan untuk keluarga yang bermanhaj salaf saja. Akan tetapi memang kebanyakan yang mengikuti AISHAH adalah keluarga yang bermanhaj salaf.

Baik faktor pendorong maupun penghambat lembaga AISHAH untuk membangun kelurga sakinah mawaddah wa rahmah merupakan hal yang perlu diperhatikan sebagai bahan evaluasi agar kedepannya AISHAH mampu

bersinergi lebih baik guna membangun keluarga sakinah mawaddah wa rahmah bagi peserta khusunya, dan bagi keluarga di salatiga pada umumnya.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian dan observasi terhadap upaya pembentukan keluarga yang dilakukan lembaga AISHAH di Kota Salatiga, serta penulis bahas dan analisa, maka dapat penulis simpulkan sebgai berikut :

1. AISHAH adalah lembaga yang memiliki misi membangun keluarga sakinah bagi pesertanya. Upaya yang dilakukan AISHAH dalam mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan melakukan kajian rutin serta membuka bantuan konsultasi bagi pesertanya yang memiliki masalah. Lembaga ini berfungsi menjadi lembaga kajian Islam yang berkomitmen untuk membekali para kaum Muslimah dengan bekal ilmu agama dan ilmu kerumahtanggaan yang aplikatif, sehingga diharapkan bisa terbentuk pribadi muslimah yang lebih shalihah pada diri para pesertanya nanti. AISHAH berada di bawah Yayasan Hati Beriman Salatiga, dimana yayasan tersebut adalah yayasan islam yang memiliki pemikiran salaf, tujuan utama yayasan tersebut adalah menyebarkan syiar islam sesuai sunnah Rasulullah dan para pengikut setelahnya. Adapun ilmu yang didapatkan saat kajian rutin di AISHAH adalah berkenaan dengan aqidah, fikih, akhlak serta kesehatan dan kecantikan. Yang kesemuanya itu tidak lain menyangkut tema besar kerumah tanggan seorang muslim/muslimah. AISHAH disini menfasilitasi pesertanya untuk mendalami ajaran islam khusunya dalam ranah ilmu kekeluargaan. Kajian rutin yang diadakan setiap hari Sabtu pukul 09.00 sampai 11.30 diisi oleh pemateri yang ahli dalam bidangnya,

agar materi yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh peserta. Selain itu AISHAH juga mempersilahkan pesertanya untuk mengajukan konsultasi tentang masalah ataupun pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya, peserta bisa konsultasi atau bertanya secara langsung dalam forum kajian maupun dengan tatap muka secara pribadi.

2. Faktor pendorong serta penghambat yang dihadapi AISHAH harusnya bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, faktor pendorong digunakan untuk semakin memajukan AISHAH sedangkan faktor penghambat merupakan tantangan tersendiri bagi AISHAH untuk menemukan solusinya. Adapun faktor pendorong upaya AISHAH dalam membangun keluarga sakinah mawaddah wa rahmah bagi para pesertanya antara lain adalah banyaknya keluarga yang memiliki pemahaman salaf di Salatiga, biaya yang dikenakan murah, serta AISHAH memiliki pemateri-pemateri yang berkompeten menyampaikan materi pada saat kajian rutin. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain adalah anti pati masyarakat terhadap dakwah manhaj salaf, kurangnya keseriusan peserta mengikuti kegiatan kajian rutin yang diadakan, terbatasnya dana dan fasilitas yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan, suami tidak ikut serta dalam kajian rutin, belum adanya hubungan/koordinasi AISHAH dengan instansi pemerintah dan lembaga-lembaga kemasyarakatan serta pengurus AISHAH kebanyakan merupakan orang dengan kesibukan yang padat.

B. Saran-Saran

Setelah penulis melakukan penelitian dan observasi terhadap segala hal yang berkaitan dengan AISHAH, menurut penulis masih ada beberapa hal yang harus dibenahi dan diperbaiki. Harapan dari penulis saran serta masukan ini dapat dijadikan batu loncatan kepada setiap individu yang terlibat. Adapun saran dari penulis adalah :

1. Kepada Lembaga AISHAH

a. Lebih banyak dalam menggait peserta, mungkin bisa dengan lebih meningkatkan iklan dalam bentuk pamflet dan yang lainnya agar masyarakat lebih tau adanya AISHAH.

b. Kedepannya mengingat peserta AISHAH tidak hanya muslimah yang sudah berkeluarga, mungkin AISHAH bisa membuka kelas baru. Sehingga setiap tahun angkatan baru ada dua kategorisasi kelas , yaitu kelas bagi muslimah yang sudah berkeluarga dan kelas bagi muslimah yang belum berkeluarga.

c. Menbantu bagi peserta yang belum berkeluarga untuk segera mendapatkan pasangan.

d. Membuka akademi atau kelas untuk suami, karena dalam membangun keluarga sakinah dibutuhkan peran semua anggota keluarga termasuk suami.

e. Melengkapi sarana prasarana seperti kelas , tempat parkir dan yang lain sebagainya guna meningkatkan kenyamanan para peserta.

f. Menambah jaringan kerjasama/kordinasi dengann pihak lain seperti instansi pemerintahan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang dibutuhkan.

g. Pemateri lebih istiqamah dan memprioritaskan untuk fokus mengurus AISHAH.

2. Kepada Peserta AISHAH

a. Lebih istiqomah dan ikhlas dalam mengikuti kajian di AISHAH b. Para peserta bisa mengajak sanak keluarga yang lain untuk mengikuti

AISHAH agar bertambah banyak.

c. Untuk mengamalkan serta membagikan ilmu yang sudah didapatkan di AISHAH

d. Kepada Masyarakat

a. Ikut mendukung segala kegiatan yang dilakukan AISHAH dengan hal- hal yang sekiranya bisa membantu.

b. Menjaga kerukunan serta keharmonisan dalam bermasyarakat.

c. Diharapkan masyarakat akan semakin memahami betapa pentingnya ilmu seputar rumah tangga dan ilmu-ilmu parenting sebagai kebutuhan dalam mewujudkan keluarga sakinah.

d. Masyarakat lebih semangat menanamkan dan mengaplikasikan nilai- nilai agama dalam kehidupan keluarga.

e. Kepada Pemerintah Kota

a. Ikut mendukung kegiatan yang dilakukan AISHAH , karena hal tersebut merupakan hal positif.

b. Bisa memberikan bantuan berupa materi bagi Yayasan pada umumnya dan juga lembaga AISHAH pada khususnya agar bisa dimanfaatkan untuk menambah sarana prasarana yang dibutuhkan.

c. Diharapkan Pemerintah Kota lebih memahami pentingnya pembinaan keluarga agar sakinah, karena sejatinya unsur yang kecil akan tetaapi memiliki peran luar biasa dalam pembangunan negara ini adalah keluarga-keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. 2016. 101 Cara Mudah Mendidik Kelaurga. Jakarta Timur : Pustaka Imam Bonjol.

Ali, Zainudin. 2009. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika. Anam, Khoirul. 2015. Keluarga Sakinah Dan Dzikir (Studi Atas Peran

Majelis Dzikir Al Khidmah Dalam Pembentukan Keluarga Sakinah Di Kabupaten Semarang). Salatiga : Iain Salatiga.

Ashofa, Burhan. 2013. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Pt. Rineka Cipta. Badrie, Moehammad Thahir. 1984. Syarah Kitab Tauhid Muhammad Bin

Abdul Wahab. Jakarta : Pustaka Panjimas.

Depertemen Agama Ri. 2005. Membina Keluarga Sakinah, Jakarta: Ditjen Bimas Islam Dan Penyelenggara Haji.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islanomor: Dj.Ii/542 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah.

Hamka . 2005. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas. Jabir, Abu Bakar. 2016. Minhajul Muslim. Solo : Pustaka Arafah.

Kifni, Achmad. 1996. 101 Nasehat Keluarga Sakinah, Banyumas :Badan Penasehat Perkawinan Perselisihan Dan Perceraian.

Maarfat. 2002. Pedoman Wanita Muslimah, Bogor :Al Risalah Media. Malik Kamal, Abu. 2016. Fikih Sunnah Wanita, Jakarta Timur :Griya Ilmu. Mubarok, Ahmad. 2006. Nasehat Perkawinan Dan Konsep Hidup Keluarga,

Jakarta: Jatibangsa.

Munawir, Ahmad Warson. 1997. Kamus Arab-Indonesia Terlengkap,

Surabaya: Pustaka Progesif.

Rafie , Baihaqy Ahmad. 2006. Membangun Surga Rumah Tangga, Surabaya: Gita Media Press.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surya, Muhammad. 2003. Bina Keluarga , Semarang : Aneka Ilmu.

Ulfatmi. 2011. Keluarga Sakinah Dalam Perspektif Islam (Studi Terhadap Pasangan Yang Berhasil Mempertahankan Keutuhan Perkawinan Di Kota Padang). Jakarta: Kemenag Ri

Undang – Undang Ri Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Dan Kompilasi Hukum Islam. 2015. Bandung: Citra Umbara.

Wawancara Dengan Peserta AISHAH.

Wawancara Dengan Ustadz Ahmad Zainuddin Pengurus Lembaga Aishah. Wawancara Dengan Ustadz Tumidi Ketua Yayasan Hati Beriman Salatiga. Yunus , Mahmud. 2007. Kamu Arab Indonesia. Jakarta : Pt. Mahmud Yunus

Wa Dzurriyyah.

Zaini, Syahmini. 2004. Membina Rumah Tangga Bahagia. Jakarta : Kalamulia.

Kegiatan Kajian Rutin

Papan nama didepan kantor Yayasan Hati Beriman