• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.4 Analisis Data

tata cara teh ke Korea. Jenis teh hijau sangat digemari seperti jenis jakseol dan jugro, lalu jenis lain seperti byeoksoryeong, cheonhachun, wujeon, dan okcheon. Selain itu ada pula minuman teh dari bahan lain seperti Korea terbagi atas rasa-rasa berbeda: pahit, manis, asin, asam, dan tajam (sumber: pukul 12.00 WIB).

IV.4 Analisis Data

Setelah data disajikan, selanjutnya dimasukkan dalam kategori ataupun dikelompokkan menurut jenis analisisnya dan nilai sosial yang ditemukan dari

hasil analisis tersebut. Satu adegan memiliki kemungkinan untuk lebih dari satu jenis analisis.

Tabel 4.1 Deskripsi Nilai Sosial dalam Serial Drama Korea

Adegan ke- 1

Alur cerita Ketika Kim Tak Goo sedang berada di bagian dapur dari Pal Bong Bakery. Dia sedang mencium aroma adonan dari lemari fermentasi, tetapi tidak bisa membauinya karena indera penciumannya yang terganggu. Lalu dia membuat roti dari adonan tersebut dan mencoba mencium aroma roti tetapi tetap tidak bisa. Ketika mencicipi roti, dia tetap tidak bisa merasakan apapun. Kim Tak Goo menjadi kesal sambil melempar roti dan membalikkan nampan roti hingga terjatuh ke lantai. Kim Tak Goo tampak geram dan meringis, sementara Yang Mi Sun masuk dan mengambil nampan tersebut. Tampak tulisan bangsa Korea di sisi dapur yang berisi tentang ujian tahap ke-2 yang akan dihadapi Tak

Goo.

Kategori analisis Analisis Penunjukan (Designation Analysis)

Nilai sosial yang dimiliki 1. Nilai material, yaitu:

a) Lemari fermentasi (Proofing box).

b) Oven pemanggang roti dan nampan/loyang roti.

c) Perkakas rumah

d) Dapur

2. Nilai vital, yaitu: roti

Adegan ke- 1

Alur cerita Sama dengan alur cerita pada adegan ke-1 sebelumnya

Kategori analisis Analisis Pernyataan (Assertion Analysis)

Nilai sosial yang ditemukan Nilai vital, yaitu: sistem bahasa

Alur cerita Yang Mi Sun datang ke kamar Tak Goo dan membawakannya bubur. Dia duduk. Lalu meletakkan nampan berisi semangkuk bubur, dan membangunkan Tak Goo yang masih tidur. Mi Sun meletakkan telapak tangannya di atas kening Tak Goo untuk memeriksa apakah panasnya sudah turun. Yang Mi Sun berkata, "Tak Goo bangunlah, aku membuatkan bubur. Demammu sudah turun. Apa kau bisa duduk?"

"Apa yang terjadi?", kata Tak Goo. Yang Mi Sun menjawab, "Kau tidak ingat? Kau pingsan di dapur pagi ini. Kau bodoh. ”Mi Sun lalu menyuapi Tak Goo untuk makan bubur, dia menyodorkan sendok ke mulut Tak Goo,"Sini ah..." Tapi Tak Goo tidak juga membuka mulutnya, dia tidak berselera makan, katanya "Aku tidak mood makan." Mi Sun : "Jangan makan dengan seleramu, tapi makanlah dengan mulutmu. Kau harus memaksa dirimu

sendiri. Kau perlu mengisi perut untuk bisa mengembalikan kekuatanmu. Ayo ah..." Tak Goo tetap tidak mau makan. Mi Sun akhirnya meletakkan mangkok buburnya dan bertanya, "Jika kau tidak mau makan, apa kau mau mati? Jika memang seburuk itu hingga mau mati, kenapa kau tidak menahannya? Kenapa kau tidak mengatakan padanya untuk tidak pergi dan menahan dia?" Tak Goo menoleh terkejut ke arah Mi Sun. Mi Sun menarik nafas menjelaskan, "Kau mengigau sepanjang tidurmu, mengatakan pada Yu Kyung untuk tidak pergi." Tak Goo kembali sedih mendengar kata-kata Mi Sun. Mi Sun menguatkannya,"Jangan tunjukkan raut muka itu, seperti hidup ini sudah berakhir saja. Kau mungkin terluka saat ini, tapi kau harus menghapusnya dan bangkit kembali. Kau juga punya banyak hal untuk dilakukan. Kau harus menemukan ibumu, menjadi seorang baker dan kau harus lolos kompetisi

tahap kedua. Jadi ayo makanlah! Bilang ah..."Tak Goo menoleh ke arah Mi Sun. Mi Sun membujuk lagi, "Makan dan pulihkan kekuatanmu. Kau harus makan untuk bangkit dan memulihkan kekuatanmu kembali. Kau perlu kekuatan itu untuk mengambil kembali Yu Kyung, iya kan? Tak Gu tersentuh dan termotivasi dengan ucapan Mi Sun, akhirnya dia mau membuka mulutnya dan makan bubur itu. Mi Sun tersenyum senang, "Tak Goo anak baik." Dia menyuapkan sesendok bubur lagi ke mulut Tak Goo.

Kategori analisis Analisis Penunjukan (Designation Analysis)

Nilai sosial yang dimiliki Nilai material, yaitu:

a) Peralatan makan

b) Perangkat tidur

c) Rumah tradisional

Adegan ke- 2

Alur cerita Sama dengan alur cerita pada adegan ke-2 sebelumnya

Kategori analisis Analisis Penyifatan (Attribution Analysis)

Nilai sosial yang ditemukan 1. Nilai vital, yaitu:

a) Cara duduk

b) Cara makan

2. Nilai moral/kebaikan, yaitu sikap perhatian

Adegan ke- 3

Alur cerita Keesokan harinya Ja Kyung, Presdir Goo In Jong ditemani manager Han pergi ke kuburan nenek. Presdir melihat ada bunga kesukaan nenek yang sudah berada di kuburannya. Presdir mengatakan kepada Ja Kyung bahwa bunga itu telah ada di situ sejak 12 tahun yang lalu, dan presdir tidak tahu siapa yang membawanya. Presdir

mengira bahwa itu dibawa oleh teman nenek.

Kategori analisis Analisis Penunjukan (Designation Analysis)

Nilai sosial yang dimiliki Nilai religus yaitu berziarah ke makam

Adegan ke- 4

Alur cerita Presdir Goo In Jong dan ketiga anaknya sembahyang untuk almarhum neneknya. Namun tidak dengan Nyonya Seo, dia asyik minum-minum.

Kategori analisis Analisis Penunjukan (Designation Analysis)

Nilai sosial yang dimiliki Nilai religius, yaitu sembahyang untuk orang yang sudah meninggal

Adegan ke- 4

Alur cerita Sama dengan alur cerita pada adegan ke-4 sebelumnya

Kategori analisis Analisis Penyifatan (Attribution Analysis)

Nilai sosial yang dimiliki Nilai moral, yaitu penghormatan kepada orangtua yang meninggal

Adegan ke- 5

Alur cerita Ketika Yu Kyung berjalan di sebuah trotoar, ia melihat keluarga pengemis dan tanpa ragu-ragu uang yang dia ambil dari ayahnya diberikan kepada keluarga pengemis. Bapak pengemis menghampiri Yu Kyung, “Nak, uang yang kau berikan terlalu banyak aku sudah tidak bisa menyimpan uang itu jadi paman bisa menggunakannya. Bapak pengemis terharu.

Dia kemudian memberikan Yu Kyung topi. Topi ini akan terus digunakan hingga ia beranjak dewasa. “Kau pasti akan menjadi anak yang baik ketika kau besar. Kau akan membantu orang miskin dan membantu orang yang membutuhkan pertolongan,” seru bapak pengemis. Yu Kyung tersenyum.

Kategori analisis Analisis Penunjukan (Designation Analysis)

Nilai sosial yang dimiliki Nilai material, yaitu uang

Adegan ke- 5

Alur cerita Sama dengan alur cerita pada adegan ke-5 sebelumnya

Kategori analisis Analisis Penyifatan (Attribution Analysis)

Nilai sosial yang dimiliki Nilai moral/kebaikan, yaitu memberi sedekah kepada pengemis

Adegan ke- 6

Alur cerita Mi Sun menemani Kakek Bong yang

sedang menyiram bunga. Mereka berdua mengobrol. Mi Sun: “Sepertinya dia tidak akan datang. Dia tidak akan kabur begitu saja ke suatu tempat kan. Apakah kakek mencurigai sesuatu?” Kakek Bong: “Tahun ini semua bunganya benar-benar cantik.” Mi Sun: “Benar. Mungkin saja dia

menyerah dan putus asa, lalu terjun ke sungai atau menabrakkan diri ke kereta.” Kakek Bong: “Aigoo bunga itu hampir mati ketika pertama kali dipindah ke sini. Sekarang, semuanya tumbuh dengan sangat baik.” Mi Sun: “Bukankah kita harus memeriksa kantor polisi? Dia mungkin terbaring sendirian di suatu tempat, Kek.” Kakek Bong: “Bunga-bunga ini tidak bisa bicara, tetapi dapat bertahan dari kerasnya musim, musim dingin dan masih bisa hidup seperti ini. Dan kau berbicara tentang kehidupan manusia. Mi Sun: “Benar, tentang kehidupan, dia mungkin akan mati setiap saat, Kek.”

(Maksud Kakek, bunga aja bisa bertahan hingga masih dapat tumbuh dengan baik apalagi manusia seperti Tak Goo, apalagi Kakek mengenal betul seperti apa kepribadian Tak Goo selama ini, jadi mungkin Kakek paham dengan jalan pikiran Tak Goo). Kakek

Bong: ”Apakah kau mengkhawatirkan Tak Goo?” Mi Sun kaget dengan pertanyaan Kakek itu dan menyanggahnya, lalu pergi karena malu. (Terlihat Mi Sun sudah mulai menyukai Tak Goo).

Kategori analisis Analisis Penunjukan (Designation Analysis)

Nilai sosial yang dimiliki Nilai vital, yaitu: a) Masakan bunga

b) Merangkai bunga

c) Pengobatan tradisional

Adegan ke- 7

Alur cerita Yu Kyung pulang ke apartemennya dan kaget mendapati Tak Goo sudah menunggu di depan apartemen. Tak Goo: "Yu Kyung", panggilnya sambil tersenyum. Apa kau sudah makan?" Yu Kyung mengangguk. Yu Kyung: "Apa yang membawamu ke sini? Bukankah

besok adalah hari kompetisi?"

Tak Goo: "Ya, karena itulah aku datang. Aku pikir, aku harus bertemu denganmu sebelum kompetisi" Tak Goo lalu mengajak Yu Kyung untuk jalan-jalan. Mereka akhirnya jalan menuju Nam San Tower. Sampai di Nam San Tower, Tak Gu memandangi jam di Nam San Tower itu. Kenangan yang pasti tak akan terlupakan oleh Tak Goo, menunggu selama 6 jam untuk bisa bertemu dengan wanita yang dia rindukan selama 2 tahun.

Kategori analisis Analisis Penunjukan (Designation Analysis)

Nilai sosial yang dimiliki Nilai keindahan, yaitu: taman

Adegan ke- 8

Alur cerita Nyonya Seo mengambil telepon dan menghubungi Manager Han,"Manajer Han, ini aku. Aku pikir aku harus bertemu dengan anak itu. Anak itu,

Kim Tak Goo. Katakan padanya untuk menemuiku di Unamjung (Resto Korea yang terletak di luar kota Seoul) hari Sabtu pukul 14.00."

Nyonya Seo bersiap-siap di kamarnya, berdandan dengan cantik. Beliau menggunakan giwang permata dan kalung. Adegan berikutnya, Nyonya Seo menuju ke mobil, sementara pengawal membukakan pintu mobil. Kategori analisis Analisis Penunjukan (Designation

Analysis)

Nilai sosial yang dimiliki Nilai vital, yaitu: telepon

Nilai material, yaitu: a) Perhiasan

b) Mobil

Adegan ke- 9

Alur cerita Sementara Yu Kyung kehujanan dan kedinginan di luar, Nyonya Seo duduk manis menikmati teh hangatnya dan tersenyum puas. Nyonya Seo yakin Yu

Kyung akan mengerti dan tidak akan berani lagi mendekati Ma Jun. Sementara Ja Rim, putrinya melihat ibunya dari balik pintu dengan mimik heran.

Kategori analisis Analisis Penunjukan (Designation Analysis)

Nilai sosial yang dimiliki Nilai vital, yaitu: aktivitas minum teh

Dokumen terkait