• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.3 Penyajian Data

Data yang disajikan adalah sembilan adegan serial drama Bread, Love, and Dreams, yang diambil dari beberapa episode yang dapat mewakili keseluruhan episode. Kemudian, adegan-adegan itu dianalisis dengan Analisis Isi Semantik untuk mengetahui nilai-nilai sosial apa saja yang ditampilkannya. Adegan-adegan tersebut adalah

Adegan ke-1

1. Alur

Alur yang terjadi pada adegan ini adalah dimulai ketika Kim Tak Goo sedang berada di bagian dapur dari Pal Bong Bakery. Dia sedang mencium aroma adonan dari lemari fermentasi, tetapi tidak bisa membauinya karena indera penciumannya yang terganggu. Lalu dia membuat roti dari adonan tersebut dan mencoba mencium aroma roti tetapi tetap tidak bisa. Ketika mencicipi roti, dia tetap tidak bisa merasakan apapun. Kim Tak Goo menjadi kesal sambil melempar roti dan membalikkan nampan roti hingga terjatuh ke lantai. Kim Tak Goo tampak geram dan meringis, sementara Yang Mi Sun masuk dan mengambil nampan tersebut. Tampak tulisan bangsa Korea di sisi dapur yang berisi tentang ujian tahap ke-2 yang akan dihadapi Tak Goo.

2. Dialog

Tidak ada dialog yang terjadi, hanya rintihan kesal Kim Tak Goo. 3. Latar

Lokasinya di dapur Pal Bong Bakery. 4. Penokohan

- Kim Tak Goo - Yang Mi Sun

Adegan tersebut dianalisis dengan:

a) Analisis Penunjukan (Designation Analysis).

Analisis penunjukan, yakni menghitung frekuensi berapa sering objek tertentu (orang, benda, kelompok, konsep) yang mengandung nilai-nilai sosial dirujuk. Maka nilai sosial yang ditemukan adalah

1. Nilai material, pada sistem teknologi bangsa Korea, seperti: - Lemari fermentasi (Proofing box)

Lemari fermentasi merupakan tempat penyimpanan adonan roti fermentasi. Lemari fermentasi tersebut terbuat dari stainless stell, terdapat rak-rak di dalamnya untuk meletakkan adonan fermentasi. Lemari ini memiliki tutup kaca yang transparan, sehingga dapat melihat proses fermentasi adonan dari luar tanpa membuka pintu lemari fermentasi. Lemari fermentasi merupakan lemari yang digunakan untuk mengontrol fermentasi dari ragi ketika pemeriksaan adonan. Menurunkan suhu adonan menghasilkan adonan mengembang lebih lambat dengan produk fermentasi bervariasi, dan menghasilkan rasa yang lebih kompleks.

Dalam pembuatan roti pertama, suhu dingin menurunkan aktivitas ragi yang kuat terhadap Lactobacillus, yang menghasilkan produk-produk aroma seperti asam laktat dan asam asetat. Adonan yang terlambat dipanggang menghasilkan roti yang lebih asam. Untuk mencegah adonan dari kekeringan, alat ini menjaga aliran udara tetap minimum. Industri roti rumah tangga dapat menggunakan kain untuk menutup adonan yang disimpan untuk jangka waktu lebih lama di kulkas.

Sejarah kuliner Korea dimulai pada dinasti Joseon. Dinasti Joseon (1392-1910) adalah dinasti yang menandai periode berkembangnya budaya kuliner Korea dan pada dinasti ini juga proses fermentasi sudah dikenal. Lemari fermentasi ini menunjukkan perkembangan sistem teknologi bangsa Korea dalam bidang fermentasi karena sebagian besar makanan Korea terdiri atas sajian yang sederhana seperti makanan yang disimpan dalam waktu lama,

serta dikenal berasa kuat dan pedas. Makanan Korea berbeda secara musiman. Selama periode waktu yang hangat, kimchi disajikan tiap minggu. Di akhir musim gugur, orang mempersiapkan kimchi dalam jumlah besar, dan menyimpan pasokan di dalam bejana tanah liat dalam jumlah besar untuk dikonsumsi nanti dan diletakkan di jangdokdae (halaman belakang dekat dapur tempat meletakkan pot-pot makanan fermentasi dengan banyak sinar matahari dan ventilasi yang baik) yang disebut onggi.

Onggi adalah jenis dipergunakan untuk keperluan sehari-hari d memanfaatkan onggi sebagai tempat menyimpan makanan tradisional sejak lama seperti dan sebagainya. Onggi diperkirakan memiliki sejarah sama panjangnya dengan jenis kapan onggi mulai diproduksi, namun sampai sekarang pun onggi masih digunakan oleh rakyat

Pada zaman berkembang pesat dimana digunakan untuk menyimpan Hal ini dapat dibuktikan melalui dokumen sejarah dan menyebutkan tentang ratunya. Disimpulkan bahwa tempat penyimpanan makanan tersebut adalah onggi. Catatan sejarah

ong dan suong. Berbagai tulisan dan lukisan juga memberikan banyak keterangan tentang onggi di mas

Pada masa ini, onggi digunakan untuk tempat penyimpanan makanan dan diproduksi di beberapa tempat, seperti menyebutkan bahwa tempayan untuk menyimpan minuman keras dan makanan fermentasi dinamakan ong atau eng. Jenis-jenis tempayan lain dinamakan berbeda berdasarkan ukuran dan kegunaannya. Onggi tidak hanya berfungsi sebagai sebagai tempat penyimpanan, namun juga meningkatkan rasa di dalamnya.

Keunikan onggi terletak pada kapasitas penyimpanan, kemampuannya untuk beradaptasi dengan kondisi disimpan dalam onggi, seperti lebih segar jika daripada disimpan di tempat memiliki saluran ventilasi yang tak kasat mata, sehingga dianggap dapat bernafas.

Onggi dibuat dari bahan tanah liat kualitasnya tidak sebaik tanah liat untuk pembuatan jenis kerami onggi mengandung organik tersebut hilang dan menguap yang menyebabkan permukaan bagian dalam onggi berlobang seukuran miskrokopik yang memungkinkan terjadinya ventilasi sehingga aktivitas dapat dikendalikan dan memungkinkan makanan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Garam yang mengandung kecap yang mengeras di

permukaan onggi merupakan hasil resapan lewat lobang-lobang tak kasat mata ini. Mulut onggi berfungsi mengendalikan banyaknya pancara yang diterima (sumber: 22 April 2011, pukul 12.00 WIB).

Bangsa Korea sering mengikat jerami dengan cabe merah dan potongan-potongan arang di sekitarnya untuk mencoba mencegah perubahan rasa. Kadang-kadang mereka juga mengikat kaus kaki tradisional Korea, berharap rasa asli dari makanan kembali. Selama makanan tradisional yang dikonsumsi adala diasinkan di dalam onggi yang disimpan di bawah tanah di luar rumah. Proses fermentasi yang dilakukan biasanya dengan cara mengeringkan hingga muncul jamur, lalu menyimpan bahan di tempat yang hangat. Banyak sajian (lauk pauk sampingan) dibuat dari dan asin. Fermentasi akan menjaga makanan-makanan ini, yang selama beberapa hari akan menghasilkan aroma yang tajam dan rasa.

Makna fermentasi bagi bangsa Korea terlihat pada salah satu jenis masakan fermentasi mereka yaitu Doenjang. Doenjang adalah jeni fermentasi yang berasal dari Korea. Doenjang dibuat dari pasta kacang kedelai yang direbus dan dikeringkan di panas matahari dalam bentuk persegi. Doenjang biasanya dibuat secara manual di rumah-rumah orang Korea, terutama di pedesaan. Cara pembuatan doenjang secara manual hanya menggunakan air garam sementara doenjang buatan pabrik dibuat dengan menambahkan tepung gandum.

Penyebutan tentang pembuatan doenjang dapat ditemukan di dalam teks sejarah Cina di Buku “Wei dan Suku Dongyi” serta teks Sanguozhi yang ditulis oleh Chen Shou di tahun 290. Pada zaman dahulu, doenjang dinamakan tojang. Orang Cina kuno menyebut bau doenjang sebagai khas Korea. Doenjang dikatakan bagi orang Korea memiliki lima nilai (sumber Error! Hyperlink

reference not valid. pukul 11.00 WIB), yaitu:

1. Dansim, artinya doenjang akan memiliki rasa dan aroma yang sama bahkan bila dicampurkan dengan rasa lain.

2. Hangsim, artinya doenjang tidak akan pernah menjadi busuk. Bila disimpan dengan benar dan semakin lama, akan membentuk rasa yang semakin kuat. 3. Bulsim, doenjang bisa menghilangkan bau amis daging dan ikan.

4. Seonsim, doenjang dapat membuat masakan pedas menjadi semakin gurih. 5. Hwasim, doenjang mampu menjadi pelengkap jenis masakan apa saja.

- Oven pemanggang roti dan nampan/loyang roti

Merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi di Korea. Oven yang digunakan adalah oven listrik dan nampan stainless stell. Dengan oven ini, maka suhu yang diinginkan dapat diatur, bahkan lamanya proses memanggang sehingga memudahkan pekerjaan.

Oven berfungsi untuk memanggang roti dan nampan untuk alas roti yang akan dipanggang. Dengan alat pemanggang, maka proses pembuatan kue tradisional Korea juga semakin efisien. Jika dibandingkan dengan alat masak tradisional Korea yaitu barang pecah belah seperti pot-pot dan panci yang

terbuat dari tanah liat di atas tungku, maka dapat diketahui bahwa kebudayaan bangsa Korea mengalami kemajuan.

Gamasot adalah jenis cor. Panci ini digunakan oleh kependekannya, gama. Panci ini memiliki ukuran besar dan dalam, sehingga dapat memasak anggota empat buah pegangan di sekelilingnya untuk memudahkan bila diangkat.

Di konvensional, dan gamasot dirancang khusus agar sesuai dengan perapian itu. Gamasot menghantarkan panas dengan perlahan dan lambat namun dapat menjaga kehangatan makanan dan memasak ini diperkirakan telah digunakan di zaman purba, bahkan lebih awal dari zaman d

tersebut (sumber:

Bangsa Korea pada zaman dahulu juga memanfaatkan ondol dalam memasak. Ondol tradisional menggunakan bahan bakar sebentar jerami padi dan sampah pertanian umumnya digunakan, sementara untuk memasak dalam waktu lama dan juga menghangatkan rumah digunakan kayu api. Bahan bakar jarang diisi atau sering (2-5 kali sehari), tergantung kondisi musim dan frekuensi waktu memasak.

- Perkakas rumah

Perkakas seperti meja kayu adalah salah satu furnitur berupa permukaan datar yang disokong oleh beberapa kaki. Meja ini dipakai untuk tempat pembuatan adonan dengan ketinggian tertentu supaya mudah dijangkau saat kita duduk. Meja Korea biasanya adalah meja yang rendah. Meja sudah dipergunakan sejak dinasti Joseon.

Selama rezimnya, Joseon memimpin penuh Korea, menganut paham mengadopsi kegemilangan dalam bidan rumah tradisional Korea, meja, lemari, beserta alat tulis ditemukan di sarangchae (ruang belajar, juga dijadikan tempat menerima tamu, dan ruang diskusi sesama pria) (sumber:

- Dapur Pal Bong Bakery

Bagian dapur merujuk kepada anbang. Anbang atau anchae yang berarti kamar bagian dalam adalah suatu ruangan yang terdapat pad menyatu dengan perabotan dan rajutan. Perabotan seperti dapat dicapai dengan tangan pada saat pemilik rumah sedang duduk.

terutama laki-laki selain tanpa meminta izin terlebih dahulu. Karena tidak sembarang orang yang bisa memasuki ruangan ini, maka letaknya berada paling jauh dengan

utama (sumber:

2. Nilai vital, pada kebutuhan pokok manusia, yaitu roti.

Roti termasuk dalam masakan Korea (Hansik) yang sebagian besar adalah hasil diakui manfaat kesehatannya, seperti makanan tradisional Korea memperlihatkan cara yang unik dalam pembuatan dan penyajian. Jenis masakan Korea sangat bervariasi berdasarkan daerah-daerahnya (Korean Overseas Information Service, 1988). Demikian pula dengan jenis jajanan dan dessert Korea, misalnya:

a) Hotteok

Hotteok adalah populer sebagai seperti panekuk dan diisi dengan pasta kacang manis yang merupakan hasil fermentasi. Nama hotteok berasal dari kata ho artinya suku bangsa di Cina Barat/Utara dan diciptakan oleh pedagang Cina yang menetap di Korea. Tidak seperti

menyesuaikan dengan selera orang Korea. Adonan dibuat dari campuran

b)

Tteok adalah kue yang terbuat dari ditumbuk (chaltteok), atau nasi ketan tanpa ditumbuk (yaksik). Tteok dapat disajikan dingin, diisi atau dilapisi dengan pasta kacang hijau manis, pasta kacang merah, kismis, biji wijen, kacang merah yang dihaluskan, labu, kacang atau madu.

c)

Songpyeon adalah kue beras lembut yang disajikan pada hari ray (festival panen). Seongpyeon dapat berisi madu, manisan atau kacang merah.

d)

Yaksik adalah kue yang dibuat dari beras manis, kacang chestnut, kacang cemara, dan jujube.

e)

kacang manis.

f)

madu, yeot, buah-buahan atau akar-akaran yang dapat dimakan.

g)

h)

minyak sayur, kayu manis, jahe, jocheong dan kacang cemara. i) Songpyeon

Songpyeon adalah jenis Songpyeon terdiri dari yang berisi atau tidak ada isi. Isi songpyeon dapat berup songpyeon dikukus, ditambahkan duri agar kue tidak saling lengket, selain itu duri cemara akan membuat rasa kue songpyeon lebih enak.

Songpyeon disajikan pada hari khusus yakni di hari raya pesta panen setiap bulan memberi persembahan makanan dan minuman kepada altar, dan kue songpyeon adalah salah satu jenis makanan yang dihidangkan. Kue ini dibuat bersama-sama oleh sebuah keluarga dan kemudian dibagi-bagikan kepada kerabat dan

j) Yaksik atau yakbap

Yaksik atau yakbap secara harfiah berarti makanan obat atau nasi obat adalah jenis dari tteok atau kue beras yang terbuat dari ketan yang dikukus dan dicampur dengan kacang berangan, jujube dan kacang cemara, lalu diberi madu atau gula pasir merah, minyak wijen, kecap dan kadang-kadang kayu manis.

Yaksik biasanya dimakan pada hari ray bulan purnama pertama pada kalender. Daeboreum atau Jeongwol Daeboreum adalah perayaa Sama halnya denga

bulan pertama pertama, dae berarti besar, sedangkan boreum berarti bulan purnama.

Perayaan ini dimaksudkan untuk menghalau nasib buruk dan arwah jahat. Hidangan yang dimakan dalam perayaan Daeboreum dimaksudkan agar orang tetap beruntung dan sehat sepanjang tahun. Di dirayakan besar-besaran dalam bentuk

(sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Masakan Korea, diakses pada 22 April 2011 pukul 12.00 WIB).

b) Analisis Pernyataan (Assertion Analysis), yakni analisis teks dengan menghitung seberapa sering objek tertentu yang mengandung nilai-nilai sosial dilabel atau diberi karakter secara khusus. Maka nilai sosial yang ditemukan adalah nilai vital yaitu sistem bahasa Korea. Nilai ini terlihat pada kertas bertuliskan huruf Hangul bangsa Korea yang ditempelkan di dinding dapur Pal Bong Bakery yang berisi ujian tahap ke-2.

Bahasa Korea adalah bahasa yang paling luas digunakan di merupakan bahasa resmi dituturkan secara luas di sekitar 78 juta penutur bahasa Korea di seluruh dunia termasuk kelompok-kelompok besar di bahasa Korea masih belum disetujui secara universal, namun dianggap oleh banyak orang sebagai dalam kelompo

Sistem penulisan bahasa Korea yang asli disebut sistem yang digunakan untuk menulis bahasa Korea. Walaupun kata-kata yang paling umum digunakan merupakan terdiri dari kata-kata yang dibentuk dari sebagai Hunmin Jeongeum. Namun istilah Hangul baru dikenal pada permulaan dipakai, sedang Hangul dipakai oleh orang-orang tidak berpendidikan, wanita dan anak-anak. Namun pada perkembangannya, Hangul makin banyak digunakan bahkan pada Hangul dan Hanja seimbang. Namun kini, Hanja hanya dijumpai pada tulisan-tulisan akademik dan resmi, sedangkan hampir semua papan nama, jalan, petunjuk, bahkan tulisan-tulisan informal ditulis dalam Hangul.

Bahasa Korea pada dasarnya memiliki bertalian satu sama lain. Setiap wilayah dapat memahami dialek lainnya, kecuali dialek dialek provinsi lainnya (Korean Culture and Information Service, 2008).

Dilihat dari adegan drama di atas, maka unsur intrinsik dramanya: 1. Alur dan Dialog

Yang Mi Sun datang ke kamar Tak Goo dan membawakannya bubur. Dia duduk. Lalu meletakkan nampan berisi semangkuk bubur, dan membangunkan Tak Goo yang masih tidur. Mi Sun meletakkan telapak tangannya di atas kening Tak Goo untuk memeriksa apakah panasnya sudah turun.

Yang Mi Sun: "Tak Goo bangunlah, aku membuatkan bubur. Demammu sudah turun. Apa kau bisa duduk?" "Apa yang terjadi?", kata Tak Goo. Yang Mi Sun menjawab, "Kau tidak ingat? Kau pingsan di dapur pagi ini. Kau bodoh. ”Mi Sun lalu menyuapi Tak Goo untuk makan bubur, dia menyodorkan sendok ke mulut Tak Goo,"Sini ah..." Tapi Tak Goo tidak juga membuka mulutnya, dia tidak berselera makan, katanya "Aku tidak mood makan." Mi Sun : "Jangan makan dengan seleramu, tapi makanlah dengan mulutmu. Kau harus memaksa dirimu sendiri. Kau perlu mengisi perut untuk bisa mengembalikan kekuatanmu. Ayo ah..."

Tak Goo tetap tidak mau makan. Mi Sun akhirnya meletakkan mangkok buburnya dan bertanya, "Jika kau tidak mau makan, apa kau mau mati? Jika memang seburuk itu hingga mau mati, kenapa kau tidak menahannya? Kenapa kau tidak mengatakan padanya untuk tidak pergi dan menahan dia?"

Tak Goo menoleh terkejut ke arah Mi Sun. Mi Sun menarik nafas menjelaskan, "Kau mengigau sepanjang tidurmu, mengatakan pada Yu Kyung untuk tidak pergi." Tak Goo kembali sedih mendengar kata-kata Mi Sun. Mi Sun menguatkannya,"Jangan tunjukkan raut muka itu, seperti hidup ini sudah berakhir saja. Kau mungkin terluka saat ini, tapi kau harus menghapusnya dan bangkit kembali. Kau juga punya banyak hal untuk dilakukan. Kau harus menemukan ibumu, menjadi seorang baker dan kau harus lolos kompetisi tahap kedua. Jadi ayo makanlah! Bilang ah..."

Tak Goo menoleh ke arah Mi Sun. Mi Sun membujuk lagi, "Makan dan pulihkan kekuatanmu. Kau harus makan untuk bangkit dan memulihkan kekuatanmu kembali. Kau perlu kekuatan itu untuk mengambil kembali Yu Kyung, iya kan? Tak Gu tersentuh dan termotivasi dengan ucapan Mi Sun, akhirnya dia mau membuka mulutnya dan makan bubur itu. Mi Sun tersenyum senang, "Tak Goo anak baik." Dia menyuapkan sesendok bubur lagi ke mulut Tak Goo.

2. Latar

Lokasinya di kediaman Pal Bong Bakery. 3. Penokohan

- Kim Tak Goo - Yang Mi Sun

Adegan tersebut dianalisis dengan:

a) Analisis Penunjukan (Designation Analysis)

Analisis penunjukan, yakni menghitung frekuensi berapa sering objek tertentu (orang, benda, kelompok, konsep) yang mengandung nilai-nilai sosial dirujuk. Maka nilai sosial yang ditemukan adalah nilai material, pada sistem teknologi, seperti:

- Peralatan makan bangsa Korea, yaitu: a) Sujeo

Sujeo adalah satu set alat terdiri dar dan jeotgarak (sumpit). Namun sujeo sering berarti sendok saja, tanpa sumpit. Sewaktu makan, sendok dan sumpit tidak dipakai secara bersamaan atau tidak dipegang dengan kedua belah tangan, melainkan secara bergantian. Ketika tidak dipakai, sumpit diletakkan di atas

Sujeo dijual dalam kemasan khas Korea yang bermotifkan simbol-simbol umur panjang. Sebagai alat makan, sujeo dipandang sebagai alat terpenting dalam kehidupan, dan sekaligus lambang kehidupan yang makmur. Oleh karena itu, sujeo sering diberikan sebagai hadiah, khususnya untuk ulang tahun bayi dan pesta pernikahan. Sekarang ini, sujeo juga dibeli sebagai sumpit dan sendok secara sekaligus sewaktu makan merupakan budaya unik

Korea, dan tidak didapati pada budaya kuliner Asia Timur lainnya seperti da sudah lebih dulu dipakai oleh orang Korea daripada sumpit. Sendok sudah dipakai orang Korea sejak asal zaman

Makanan utama orang Korea adalah nasi dengan sup yang disebut tanpa sendok. Berbeda dari sumpit Jepang atau sumpit Cina yang umumnya dibuat dari

(sumber:

diakses pada 21 April 2011

pukul 11.15 WIB). b) Bangjja

Bangjja juga dikenal degan nama yugi, adalah jenis kerajinan tangan perunggu yang berasal dari tempat makanan seperti adalah produk yang unik karena memiliki perbedaan jumlah kandungan da lebih banyak, sementara rasio normal adalah 1/9. Cara pembuatan bangjja telah lama ada dan masih dipraktekkan hingga kini.

Karena keunikan komposisinya, bangjja dapat mensterilkan makanan yang ada di dalamnya daripada racun atau bahan kimia. Oleh sebab itu juga bangjja sejak lama dijadikan perangkat makan khusus bagi keluarga kerajaan di Korea. Makanan istana Kor

bangjja (sumber: diakses pada 22 April 2011 pukul 12.00 WIB).

c) Ttukbaegi

Ttukbaegi adalah jenis biasa digunakan dalam memasak daripada mangkuk sup atau mangkuk nasi dan dipergunakan untuk merebus berbagai jenis sapi. Ttukbaegi terbuat dari keramik yang dibakar sebanyak 3 kali. Pada proses pembakaran yang terakhir, permukaannya dilapisi dengan glasir berwarna coklat. Peralatan masak ini telah digunakan sejak zaman Dinasti (918-1392).

Pada mas berdasarkan bahan pembuatnya. Kaum bahan keramik putih, sementara rakyat kelas bawah menggunakan ttukbaegi dari bahan tanah liat yang kasar. Alat ini tidak cepat menjadi panas, namun jika sekali dipanaskan akan mempertahankan panas dalam waktu lama, sehingga sangat berguna menjaga kehangatan sup dan rebusan.

Terdapat berbagai nama yang diberikan untuk ttukbaegi di berbagai daerah di wilayah Korea, ttukbaegi memiliki bentuk yang dalam dengan sisi yang lurus dan vertikal. Selain itu, diameter dasar lebih kecil daripada bagian perutnya. Di wilayah pesisir timur, ttukbaegi lebih dangkal dengan sisi yang bulat (sumber:

pukul 12.30 WIB).

- Perangkat tidur

Perangkat tidur, yaitu: bantal, selimut, dan alas tidur serupa futon. Futon adalah nama untuk atas alas yang lebih lunak sebagai tidur digelar, dan dilipat kembali untuk disimpan setelah digunakan. Setelah perangkat tidur disimpan, ruangan dapat dipakai untuk keperluan lain. Ketika hari cerah, perangkat tidur perlu dijemur di bawa tubuh perlu dijaga agar tetap hangat. Sebagai alas tidur, perangkat tidur harus bisa menyangga berat badan selama orang tidur.

Peralatan tidur ini terdapat pada ruangan haengrangchae, sarangchae, dan anchae. Haengrangchae adalah bangunan untuk tempat tinggal pelayan, berada di dekat pintu masuk. Sarangchae adalah bangunan untuk pria atau kepala keluarga, termasuk unt bangunan utama sekaligus ruang tidur untuk wanita berikut anak-anak kecil, dan terletak di bagian dalam yang jauh dari pintu masuk (sumber:

- Rumah tradisional Korea (Hanok)

Hanok adalah sebutan untuk membedakannya dengan rumah gaya Barat. lokasi rumah dari lingkungan sekelilingnya, khususnya mempertimbangkan keadaan geografi dan musim. Struktur interior juga dirancang berdasarkan lokasi

rumah. Prinsip yang disebut Baesanimsu secara harfiah mengatur rumah ideal untuk dibangun membelakangi dibangun menghadap ke

Rumah tradisional Korea dibangun dari bahan-bahan alami seperti dari kayu. Tembok pengisi kerangka rumah dibangun dari bata yang dibuat dari campuran tanah dan rumput. Kertas tradisional Korea jendela, rangka pintu, dan pelapis dinding. Lantai dibuat dari tanah yang

Dokumen terkait