• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil uji ANAVA diperoleh Fhitung= 8,15 dan Ftabel= 3,09. Dengan kriteria pengujian untuk α = 5 % diperoleh Fhitung > Ftabel maka hipotesis H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan rata – rata prestasi belajar matematika antara ketiga kelompok. Perbedaan rata - rata prestasi belajar matematika ini akibat perbedaan pemberian perlakuan pada ketiga kelompok tersebut yaitu kelompok eksperimen I diberi perlakuan model TGT, kelompok eksperimen II diberi perlakuan model Group Investigation dan kelompok kontrol diberi perlakuan model konvensional (ekspositori) dimana setiap model mempunyai kelemahan dan kelebihan masing - masing. Untuk mengetahui perbedaan rata – rata prestasi belajar matematika masing – masing kelompok dilanjutkan menggunakan uji – t.

Dari hasil perhitungan uji – t untuk siswa kelompok eksperimen 1 dan kelompok kontrol, diperoleh thitung= 3,787 dan ttabel = 1,67. Dengan kriteria pengujian untukα= 5 % diperoleh thitung> ttabelmaka H0ditolak, artinya rata – rata prestasi belajar matematika untuk siswa kelompok eksperimen 1 lebih baik daripada kelompok kontrol. Hal ini disebabkan karena pada kelompok eksperimen 1 diberi perlakuan berupa model Teams Games Tournament (TGT), dimana model tersebut siswa diajak untuk melakukan suatu permainan yang menyenangkan melalui sebuah turnamen sehingga siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar dan mengajar sehingga siswa mampu menguasai materi secara lebih mendalam dengan motivasi belajar yang lebih tinggi.

Dengan adanya keterlibatan semua siswa dalam pembelajaran dan motivasi yang tinggi akan lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Berdasarkan hasil perhitungan uji – t untuk siswa kelompok eksperimen 2 dan kelompok kontrol, diperoleh thitung = 2,052 dan ttabel = 1,67. Dengan kriteria pengujian untuk α = 5 % diperoleh thitung > ttabel maka H0 ditolak, artinya rata – rata prestasi belajar matematika untuk siswa kelompok eksperimen 2 lebih baik daripada kelompok kontrol. Hal ini disebabkan karena pada kelompok eksperimen 2 diberi perlakuan berupa model Group Investigation, dimana model tersebut melibatkan proses berbagi ide dan pendapat serta saling tukar pengalaman melalui proses beragumen dan menggali potensi siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah baik secara individu maupun kelompok sehingga siswa akan lebih memahami masalah yang dihadapi dengan begitu akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Dari hasil perhitungan uji – t untuk siswa kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2, diperoleh thitung = 2,129 dan ttabel = 1,67. Dengan kriteria pengujian untuk α = 5 % diperoleh thitung > ttabel maka H0 ditolak, artinya rata – rata hasil belajar matematika untuk siswa kelompok eksperimen 1 lebih baik daripada kelompok eksperimen 2. Hal ini disebabkan karena pada kelompok eksperimen 1 diberi perlakuan berupa model Teams Games Tournament (TGT), dimana model tersebut siswa diajak untuk melakukan turnamen yang menyenangkan dengan kelompok lain sehingga siswa akan lebih mengerti dan memahami materi serta siswa berlatih untuk

mengungkapkan pendapatnya kepada kelompok lain sehingga akan lebih berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rata – rata prestasi belajar matematika kelompok eksperimen (baik yang dikenai Teams Games Tournament (TGT) maupun model Group Investigation lebih baik bila dibandingkan dengan rata – rata prestasi belajar matematika pada kelompok kontrol yang biasa dilakukan oleh guru (Konvensional). Hal ini disebabkan karena pada kelompok eksperimen diterapkan pembelajaran kooperatif dimana model pembelajaran tersebut memacu seluruh keterampilan dan kerja sama antar kelompok sehingga siswa lebih aktif dalam setiap pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Hasil penelitian ini juga relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akhnayzz (2011) yang menyatakan bahwa pembelajaran TGT dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa dengan rata – rata prestasi belajar sebesar 81,04. Begitu juga, Doantara (2010) yang menyatakan bahwa pembelajaran matematika dengan model Pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa dengan rata – rata prestasi belajar sebesar 77,8.

93 A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Melalui uji Anava diperoleh Fhitung= 8,15 > Ftabel= 3,09, maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa jika diberikan perlakuan yang berbeda memberikan hasil yang berbeda pula yaitu kelompok eksperimen I diberi perlakuan model TGT rata – rata nilai yang diperoleh 82,03, kelompok eksperimen II diberi perlakuan modelGroup Investigationrata – rata nilai yang diperoleh 78,26 dan kelompok kontrol diberi perlakuan model konvensional (ekspositori) rata – rata nilai yang diperoleh 75,11. Untuk mengetahui perbedaan rata – rata prestasi belajar matematika dilanjutkan menggunakan uji t.

2. Melalui uji t untuk kelompok eksperimen 1 dan kelompok kontrol diperoleh thitung = 3,787 > ttabel = 1,67, maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa rata – rata prestasi belajar matematika untuk siswa yang dikenai pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) lebih baik daripada model yang biasa dilakukan oleh guru (konvensional) dengan nilai rata – rata yang diperoleh model TGT adalah 82,03, sedangkan untuk nilai rata – rata yang diperoleh model konvensional adalah 75,11.

3. Melalui uji t untuk kelompok eksperimen 2 dan kelompok kontrol diperoleh thitung = 2,052 > ttabel = 1,67, maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa rata – rata prestasi belajar matematika untuk siswa yang dikenai pembelajaran kooperatif model Group Investigation lebih baik daripada model yang biasa dilakukan oleh guru (konvensional) dengan nilai rata – rata yang diperoleh model Group Investigation adalah 78,26, sedangkan untuk nilai rata – rata yang diperoleh model konvensional adalah 75,11.

4. Melalui uji t untuk kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 diperoleh thitung = 2,129 > ttabel = 1,67 maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa rata – rata prestasi belajar matematika untuk siswa yang dikenai pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) lebih baik daripada pembelajaran kooperatif model Group Investigation dengan nilai rata – rata yang diperoleh model TGT adalah 82,03, sedangkan untuk nilai rata – rata yang diperoleh model Group Investigationadalah 78,26.

Dengan demikian pembelajaran kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) dengan model Group Investigation lebih baik dibandingkan model konvensional (Ekspositori) dan model Teams Games Tournament(TGT) lebih baik dibandingkan modelGroup Investigation. B. Saran

Dari hasil penelitian, maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Guru perlu meningkatkan hasil belajar siswa dengan memilih model pembelajaran yang tepat dan dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar dikelas.

2. Karena pembelajaran kooperatif modelTeams Games Tournament (TGT) dan model Group Investigationmemberikan pengaruh yang baik terhadap prestasi belajar siswa, maka hendaknya guru mampu menerapkan pembelajaran dengan model tersebut dalam proses belajar mengajar. 3. Agar siswa lebih bersemangat saat pembelajaran, hendaknya guru lebih

meningkatkan motivasi dan minat yang dimiliki siswa untuk belajar matematika dengan berbagai cara, misalnya dilakukan pembelajaran dalam bentuk kelompok, turnamen atau game.

Kelas VII.Jakarta : Erlangga.

Ahmadi, A dan Widodo S. 2004.Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Arifin, Z. 1991.Evaluasi Instruksional.Bandung : Remaja Rosda Karya.

Arikunto, S. 2006. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakata : PT. Rineka Cipta.

Azwar, S. 1987. Tes Prestasi Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Djamarah, S.B. 2002.Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Hudoyo, H. 1990.Strategi Belajar Matematika. Malang : IKIP Malang Press. Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Jamaludin. 2002. Pembelajaran yang efektif faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi siswa. Jakarta : Departemen Agama RI.

Juniarti, E. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi Kelompok Dengan Media LKS Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Untuk Kelas X-TKR-3 SMK Ma’arif NU 02 Rowosari Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Skripsi Sarjana. Semarang : IKIP PGRI Semarang.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Slavin, R.E. 2010.Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media.

Sudjana. 2005.Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sukamto, T dan Udin S.W. 1996. Teori Belajar dan Model – Model Pembelajaran. Jakarta : Pusat Antar Universitas.

Sukino, W.S. 2007.Matematika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga.

Suharso, dan Ana Retnoningsih. 2010.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux. Semarang : Widya Karya.

Sulistiawati, A. E. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Team Game Turnamen ( TGT ) Pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok Siswa Kelas VII E Semester II SMP N 20 Semarang Tahun Ajaran 2009 / 2010. Skripsi Sarjana. Semarang : IKIP PGRI Seamarang.

Tim MKPBM. 2001.Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA.

Tim Pengembangan MKDK. 1989.Psikologi Belajar. Semarang : IKIP Semarang Press.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

matematika-siswa-melalui-pendekatan-pembelajaran-kooperatif-tipe-group-investigation-pada-siswa-kelas-xi-sma-tahun-pelajaran-20062007/

http://satulagi.com/research/keefektifan-pembelajaran-matematika-dengan- strategi-teams-games-and-tournament-tgt-berbantuan-cd-interaktif-materi-prisma-dan-limas-kelas-viii-smpn-rsbi-2-rembang

Sekolah : SMP N 3 Rembang Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Himpunan Kelas / Semester : VII C / 2 Pertemuan ke : 1

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Metode / Pendekatan : Permainan, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan / deduktif Model Pembelajaran : Teams Games Tournament ( TGT )

Media pembelajaran : Kartu Soal, Papan Tulis, Spidol

Standar Kompetensi : Menggunakan konsep himpunan dan diagram venn dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : Memahami konsep himpunan bagian

A. Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa

Dokumen terkait