• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan

7. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif dalam matematika akan dapat membantu siswa meningkatkan sikap positif siswa dalam matematika. Siswa secara individu membangun kepercayaan diri terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan masalah – masalah matematika sehingga akan mengurangi bahkan menghilangkan rasa cemas terhadap matematika yang banyak dialami para siswa. Pembelajaran kooperatif telah terbukti sangat

bermanfaat bagi siswa yang heterogen dengan kemampuan dan latar belakang yang berbeda yang menonjolkan interaksi dalam kelompok.

Pembelajaran kooperatif mencakupi suatu kelomok kecil siswa yang bekerja, sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya.

Ada beberapa hal yang perlu dipenuhi dalam pembelajaran kooperatif agar lebih menjamin para siswa bekerja secara kooperatif. Hal – hal tersebut meliputi :

a. Siswa yang tergabung dalam suatu kelompok harus merasa bahwa mereka adalah bagian dari sebuah tim dan mempunyai tujuan bersama yang harus dicapai.

b. Siswa yang tergabung dalam sebuah kelompok harus menyadari bahwa masalah yang mereka hadapi adalah masalah kelompok dan bahwa berhasil atau tidaknya kelompok itu akan menjadi tanggung jawab bersama oleh seluruh anggota kelompok itu.

c. Untuk mencapai hasil yang maksimum, para siswa yang tergabung dalam kelompok itu harus berbicara satu sama lain dalam mendiskusikan masalah yang dihadapinya.

Akhirnya siswa yang tergabung dalam suatu kelompok harus menyadari bahwa setiap pekerjaan siswa mempunyai akibat langsung pada keberhasilan kelompoknya.

Penggunaan pembelajaran kooperatif selain dapat meningkatkan prestasi belajar siswa juga dapat mengembangkan hubungan antarkelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri ( Slavin, 2010 : 4 – 5 ) 8. ModelTeams Games Tournament(TGT)

Model Teams Games Tournament adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dimana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Siswa memainkan game ini bersama tiga orang pada “ meja turnamen “, dimana ketiga peserta dalam satu meja turnamen ini adalah siswa yang memiliki rekor nilai matematika terakhir yang sama. ( Slavin, 2010 : 13 )

Model Teams Games Tournament ( TGT ) adalah salah satu tipe pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan lima sampai enam orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku atau ras yang berbeda ( Isjoni, 2010 : 83 – 84 ).

Model Teams Games Tournament ( TGT ) merupakan model pembelajaran kooperatif yang menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka.

Teams Games Tournament( TGT ) terdiri dari beberapa komponen yaitu sebagai berikut dalam ( Slavin, 2010 : 166 - 167 )

a. Presentasi Kelas

Pertama - tama guru menyampaikan materi yang berfokus pada Teams Games Tournament. Dengan presentasi ini siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memperhatikan, karena ini dapat membantu mereka bekerja dalam tim.

b. Tim

Tim terdiri dari empat sampai lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar - benar belajar, dan lebih khusus lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bias mengerjakan game turnamen dengan baik.

c. Game

Gamenya terdiri atas pertanyaan - pertanyaan yang kontennya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan di atas meja dengan tiga orang siswa, yang masing -masing mewakili tim yang berbeda.

d. Turnamen

Turnamen adalah sebuah struktur di mana game berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah guru

memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksaanakan kerja kelompok terhadap lembar-kegiatan.

e. Rekognisi Tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata - rata mereka mencapai criteria tertentu.

Gamabar 1

Penempatan pada Meja Turnamen TEAM A

TEAM B TEAM C

( Slavin, 2010 : 168 ) Aturan permainan :

Dalam satu permainan terdiri dari : kelompok pembaca, kelompok penantang I, kelompok penantang II, dan seterusnya sejumlah kelompok yang ada.

Kelompok Pembaca, bertugas :

A-1 A-2 A-3 A-4

Tinggi Sedang Sedang Rendah

Meja Turnamen 1 Meja Turnamen 2 Meja Turnamen 3 Meja Turnamen 4 B-1 B-2 B-3 B-4

Tinggi Sedang Sedang Rendah

C-1 C-2 C-3 C-4

1. Ambil kartu bernomor dan cari pertanyaan yang berhubungan dengan nomor tersebut pada lembar soal turnamen.

2. Baca pertanyaan keras – keras. 3. Beri jawaban

Kelompok Penantang I, bertugas :

Menyetujui pembaca atau member jawaban yang berbeda. Kelompok Penantang II, bertugas :

1. Menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda. 2. Cek lembar jawaban.

Kegiatan ini dilakukan secara bergilir( games rulers ).

Untuk memulai permainan, para siswa menarik kartu untuk menentukan pembaca yang pertama, yaitu siswa yang menarik nomor tertinggi. Permainan berlangsung sesuai waktu dimulai dari pembaca pertama. Gambar 2 Game rulers Pembaca Penantang I Penantang II

( Trianto, 2010 : 84 – 85 )

Untuk putaran berikutnya, semuanya bergerak satu posisi ke kiri : penantang I menjadi pembaca, penantang II menjadi penantang I, dan pembaca menjadi penantang II. Permainan berlanjut seperti yang telah ditentukan oleh guru sampai periode kelas berakhir atau jika kotak bernomornya telah kosong. Semua siswa harus memainkan game ini pada saat yang sama dan menghitung skor yang diperoleh pada akhir periode. ( Slavin, 2010 : 173 )

Metode pembelajaran kooperatifTeams Games Tournament( TGT ) ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Menurut Suarjana ( 2000 : 10 ) dalam Istiqomah ( 2006 ), yang merupakan kelebihan dari pembelajaran TGT antara lain:

a. Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas b. Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu

c. Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam d. Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa e. Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain f. Motivasi belajar lebih tinggi

g. Hasil belajar lebih baik

Sedangkan kelemahan TGT adalah: a. Bagi guru

1) Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok

2) Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh

b. Bagi siswa

Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.

http://biologyeducationresearch.blogspot.com/2009/11/model-pembelajaran-kooperatif-metode.html

Dokumen terkait