• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

C. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII C

a. Analisis Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket

Motivasi Belajar Siswa

Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat dari skor hasil pengisian angket sebelum pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis dan sesudah pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis. Pada tabel - tabel di bawah ini yang dimaksud skor sebelum adalah jumlah skor dari seluruh siswa pada setiap pernyataan pada angket motivasi sebelum pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis, sedangkan skor sesudah adalah jumlah skor dari seluruh siswa pada setiap pernyataan pada angket motivasi sesusah pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis. AMb adalah nomor pernyataan pada angket sebelum pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis, sedangkan AMs adalah nomor pernyataan pada angket sesudah pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis. Perhitungan skor Sebelum dan Sesudah dapat dilihat pada lampiran tabulasi data skor motivasi.

72

Indikator pertama : Keaktifan mengikuti kegiatan

Tabel 4.1 Perbandingan skor motivasi pada indikator pertama

Nomor

Pernyataan Hal yang Diukur Skor Sebelum

Skor

Sesudah Ket. AMb Ams

1 7

Saya selalu membaca buku pelajaran matematika setiap ada pelajaran matematika

71 77 Naik

3 9

Saya bersemangat sekolah apabila ada mata pelajaran matematika 57 73 Naik 9 3 Saya selalu memperhatikan pelajaran matematika ketika guru sedang menerangkan 86 92 Naik 20 13 Belajar matematika merupakan pelajaran yang sangat membosankan 66 83 Naik JUMLAH 280 325 Naik

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa indikator motivasi pertama yaitu keaktifan mengikuti kegiatan meningkat, hal ini ditunjukkan dengan siswa selalu membaca buku pelajaran matematika setiap ada pelajaran matematika, siswa bersemangat sekolah apabila ada mata pelajaran matematika, dan siswa selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memperhatikan pelajaran matematika ketika guru sedang menerangkan. Namun, ternyata siswa akan merasa jenuh atau bosan ketika pembelajaran dilakukan secara monoton atau dengan metode yang selalu sama karena pada pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing selalu bekerja dalam kelompok dengan anggota yang sama.

Indikator kedua : Berusaha dan bekerja dengan sebaik - baiknya Tabel 4.2 Perbandingan skor motivasi pada indikator kedua

Nomor

Pernyataan Hal yang Diukur Skor Sebelum

Skor

Sesudah Ket. AMb AMs

2 8

Saya sangat senang

apabila guru

memberikan tugas pada mata pelajaran matematika

64 74 Naik

11 18

Saya membaca buku matematika ketika akan ada ulangan

96 102 Naik

17 10

Saya selalu sungguh - sungguh dan senang jika belajar tentang matematika

65 77 Naik

JUMLAH 225 253 Naik

Dari tabel di atas tampak bahwa skor motivasi untuk indikator kedua yaitu berusaha dan bekerja dengan sebaik -

74

baiknya meningkat, hal ini karena siswa sangat senang apabila guru memberikan tugas pada mata pelajaran matematika, siswa membaca buku matematika ketika akan ada ulangan, dan siswa selalu sungguh - sungguh dan senang jika belajar tentang matematika. Tugas yang diberikan pada pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing berbeda dengan tugas - tugas dengan saat pembelajaran dengan metode konvensional, yaitu siswa diberi tugas untuk mengerjakan LKS dalam kelompok dan menemukan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka, yaitu rumus - rumus luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar. Dengan adanya kuis juga mampu meningkatkan minat baca siswa dan juga membuat siswa sungguh - sungguh belajar matematika, karena setiap pembelajaran akan diadakan ulangan kecil / kuis yang membuat mereka harus belajar.

Indikator ketiga : Kecenderungan untuk mengerjakan tugas dan tantangan

Tabel 4.3 Perbandingan skor motivasi pada indikator ketiga

Nomor

Pernyataan Hal yang Diukur Skor Sebelum

Skor

Sesudah Ket. AMb AMs

4 4

Saya selalu mencatat

materi yang disampaikan oleh guru matematika 103 101 Turun 5 5 Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru matematika 86 87 Naik 14 14 Saya malas mengerjakan tugas matematika yang diberikan oleh guru

84 84 Tetap

JUMLAH 273 272 Turun

Berdasarkan tabel di atas dengan indikator kecenderungan untuk mengerjakan tugas dan tantangan juga mengalami sedikit penurunan. Penurunan tersebut terlihat dari siswa lebih jarang mencatat apa yang disampaikan guru, mungkin karena mereka sudah mendapatkan LKS yang juga sudah terdapat materi dan latihan soal. Namun, terjadi peningkatan bahwa siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru matematika. Dengan

76

adanya metode baru dengan bantuan alat peraga membuat siswa semakin semangat mengerjakan tugas mereka, tampak ketika mereka diberikan tugas untuk membuat jaring - jaring prisma dan limas, tidak ada kelompok yang tidak membuat. Sedangkan, untuk kemalasan masih sama dengan pembelajaran metode konvensional karena dengan metode konvensional. Seperti pada umumnya, ketika siswa diberikan tugas sebagian besar siswa akan merasa malas untuk mengerjakan.

Indikator keempat : Kecenderungan untuk mengerjakan tugas secara mandiri

Tabel 4.4 Perbandingan skor motivasi pada indikator keempat

Nomor

Pernyataan Hal yang Diukur Skor Sebelum

Skor

Sesudah Ket. AMb AMs

6 6

Saya selalu bertanya jika merasa belum jelas apa yang disampaikan oleh guru matematika 43 55 Naik 16 16 Saya berusaha mencari pinjaman buku matematika apabila di sekolah saya lupa membawanya 60 75 Naik 19 12 Selama pelajaran matematika berlangsung, saya selalu berkonsentrasi pada pelajaran 73 81 Naik JUMLAH 176 211 Naik

Tampak dari tabel 4.4 bahwa untuk indikator ke empat juga mengalami peningkatan dalam kecenderungan untuk mengerjakan tugas secara mandiri. Hal tersebut bisa dilihat dari siswa selalu bertanya jika merasa belum jelas apa yang disampaikan oleh guru

78

matematika, karena jika mereka diam, mereka akan tertinggal dalam pembelajaran, sementara dengan kuis agak memaksa mereka untuk paham apa yang dipelajari pada setiap pertemuan karena akan ada kuis. Dari tabel juga tampak bahwa siswa berusaha mencari pinjaman buku matematika apabila di sekolah siswa lupa membawanya dan selama pelajaran matematika berlangsung, saya selalu berkonsentrasi pada pelajaran. Kedua hal tersebut membuktikan bahwa siswa semakin mandiri dalam hal belajar, siswa berusaha sendiri untuk mengusahakan apa yang mereka butuhkan saat belajar di kelas, misalnya dengan pinjam buku teman beda kelas agar tidak mengganggu teman sebangku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Indikator kelima : Keinginan kuat untuk maju

Tabel 4.5 Perbandingan skor motivasi pada indikator kelima

Nomor

Pernyataan Hal yang Diukur Skor Sebelum Skor Sesudah Ket. AMb AMs 7 1 Saya mempunyai waktu khusus untuk

membaca buku pelajaran matematika 46 69 Naik 8 2 Saya mengikuti bimbingan belajar matematika di luar jam sekolah 61 60 Turun 18 11

Orang tua saya selalu membelikan buku matematika yang saya minta

47 56 Naik

JUMLAH 154 185 Naik

Pada indikator ke lima, yaitu keinginan kuat untuk maju juga mengalami peningkatan. Hal tersebut tampak dari siswa meluangkan waktu khusus untuk membaca buku pelajaran matematika, mengikuti bimbingan belajar matematika di luar jam sekolah, dan juga orang tua yang mendukung dengan cara membelikan buku matematika yang diminta siswa.

80

Indikator keenam : Berorientasi pada masa depan

Tabel 4.6 Perbandingan skor motivasi pada indikator keenam

Nomor

Pernyataan Hal yang Diukur Skor Sebelum Skor Sesudah Ket. AMb Ams 10 17 Saya mempelajari terlebih dahulu materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru

56 64 Naik

13 20

Saya senang apabila jam pelajaran matematika kosong

46 73 Naik

JUMLAH 102 137 Naik

Pada indikator ke enam, bahwa orientasi siswa pada masa depan mereka meningkat. Tampak pada tabel bahwa siswa mempelajari terlebih dahulu materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru, agar mereka sedikit mempunyai gambaran dalam mengisi LKS pada pembelajarn metode penemuan terbimbing. Namun, siswa senang ketika pelajaran matematika kosong. Hal tersebut wajar apabila terjadi pada siswa, mungkin karena mereka telah jenuh dengan pelajaran yang monoton.

Indikator ketujuh : Ulet dan tekun dalam kesulitan

Tabel 4.7 Perbandingan skor motivasi pada indikator ketujuh

Nomor

Pernyataan Hal yang Diukur Skor Sebelum Skor Sesudah Ket. AMb AMs 12 19 Saya mencari keterangan tentang hal yang belum saya

ketahui di

perpustakaan ketika di buku paket tidak ada 38 43 Naik 15 15 Saya selalu mengulang kembali pelajaran matematika di rumah 61 69 Naik JUMLAH 99 112 Naik

Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa dengan adanya kuis, keuletan dan ketekunan siswa meningkat. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan siswa mencari keterangan tentang hal yang belum saya ketahui di perpustakaan ketika di buku paket tidak ada, dan juga siswa selalu mengulang kembali pelajaran matematika di rumah.

82

Skor motivasi tiap pernyataan pada pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8 Skor motivasi tiap pernyataan

Pernyataan (Sebelum / Sesudah) Sebelum Sesudah P1 / P7 71 77 P2 / P8 64 74 P3 / P9 57 73 P4 / P4 103 101 P5 / P5 86 87 P6 / P6 43 55 P7 / P1 46 69 P8 / P2 61 60 P9 / P3 86 92 P10 / P17 56 64 P11 / P18 96 102 P12 / P19 38 43 P13 / P20 46 73 P14 / P14 84 84 P15 / P15 61 69 P16 / P16 60 75 P17 / P10 65 77 P18 / P11 47 56 P19 / P12 73 81 P20 / P 13 66 83 Total 1309 1495

Grafik perbandingan skor motivasi sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian Kuis adalah sebagai berikut :

Gb. 4.4 Grafik Perbandingan Skor motivasi belajar siswa

kelas VIIIC sebelum dan sesudah pembelajaran

menggunakan metode penemuan terbimbing dan

pemberian kuis

Grafik di atas menunjukkan kecenderungan titik merah, yaitu titik perolehan skor motivasi belajar sesudah pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis lebih tinggi bila dibandingkan dengan titik biru, yaitu titik skor motivasi belajar sebelum pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis.

Berdasarkan perhitungan statistik, skor rata - rata angket motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis adalah 32,725 dan mediannya 33, dengan skor terendah 19 dan skor tertinggi 50, sedangkan varians 56,95 dan simpangan bakunya 7,55. Skor rata -

0 20 40 60 80 100 120 P1 P3 P5 P7 P9 P11 P13 P15 P17 P19 S k o r No Pernyataan

Grafik Skor Motivasi

Sebelum Sesudah

rata an penem median sedang Grafik sebelum penem Gb.4.5 disimp mengg R a ta -ra ta

angket motivasi sesudah pembelajaran mengg muan terbimbing dan pemberian kuis adal iannya 37, dengan skor terendah 25 dan sko ngkan variansnya 48,78 dan simpangan bakuny fik perbandingan skor rata - rata motivasi

lum dan sesudah pembelajaran menggu muan terbimbing dan pemberian kuis adalah se

4.5 Grafik perbandingan skor rata - rata m

siswa kelas VIII C sebelum dan sesudah

menggunakan metode penemuan ter

pemberian kuis

Jadi berdasarkan skor angket motivasi mpulkan bahwa dengan adanya pembela

ggunakan metode penemuan terbimbing dan

30 31 32 33 34 35 36 37 38 Sebelum Sesudah Motivasi

Rata - Rata Skor Motivasi

37,375 32,725 84 ggunakan metode alah 37,375 dan skor tertinggi 52, nya 6,98.

asi belajar siswa gunakan metode sebagai berikut : motivasi belajar ah pembelajaran terbimbing dan si belajar dapat elajaran dengan pemberian kuis

vasi

Rata - rata skor motivasi

pada pelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII C.

b. Analisis Peningkatan Motivasi Belajar Terhadap Beberapa Siswa

Melalui Wawancara

1. Analisis wawancara motivasi belajar Siswa A

Siswa A merupakan siswa yang mendapatkan skor motivasi sebelum pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis 33 dan skor motivasi sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis 30. Siswa A sebelumnya tidak paham dari mana rumus luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, limas diperoleh, jadi dia hanya menghafalkan rumus. Menurut Siswa A, penemuan rumus tersebut bermanfaat baginya karena Siswa A lebih paham tentang konsep dan lebih paham penggunaan rumus tersebut.

Siswa A suka dengan pelajaran matematika, tetapi dengan adanya kuis, dia semakin suka dengan pelajaran matematika. Menurut Siswa A, dengan adanya kuis membantu dia untuk mencicil belajar untuk persiapan UKK. Untuk waktu belajar, Siswa A tidak mengalami peningkatan karena dia sudah mempunyai jadwal tetap dalam belajar, yaitu 3 jam per hari kalau di rumah. Dengan adanya metode penemuan terbimbing membuat siswa

86

semakin paham, sehingga dia lebih suka untuk latihan soal dan juga untuk persiapan kuis. Berdasarkan skor angket motivasi, motivasi siswa tersebut menurun, namun dari hasil wawancara dengan Siswa A dapat disimpulkan bahwa Siswa A mengalami peningkatan dalam motivasi belajar setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis. 2. Analisis wawancara motivasi belajar Siswa B

Siswa B adalah siswa yang memperoleh skor motivasi sebelum pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis adalah 19 dan skor motivasi sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis adalah 32. Siswa B sebelumnya malas jika ada pelajaran matematika, jika di kelas siswa tersebut suka tiduran. Namun, jika ada catatan dari guru, dia juga mencatat meski tidak paham apa yang dia catat. Ketika Siswa B menemui kesulitan dalam mengerjakan soal, siswa tersebut mudah menyerah dan tidak mau mencoba mengerjakannya lagi. Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing, siswa tersebut sering kali terbalik - balik dalam menggunakan rumus, mungkin karena hafalan dan kurang mengerti konsepnya. Setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis, siswa tersebut mengaku lebih paham mengenai konsep dari bangun ruang sisi datar tersebut, paham

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tersebut tidak hanya dia ungkapkan dengan kata - kata, tetapi dia buktikan dengan hasil tes akhir yang nilainya mengalami peningkatan. Siswa B pun semakin termotivasi untuk belajar. Hal tersebut tampak dari siswa yang biasanya tidak pernah belajar, waktu belajarnya sekarang bertambah meski hanya satu jam. Biasanya siswa B ini mudah menyerah bila menemui kesulitan, tetapi sekarang dia mulai berusaha untuk mengerjakan soalnya sendiri. Siswa B mengaku bahwa dia menyukai kuis karena kuis tersebut dinilai. Ternyata siswa B akan belajar dengan sungguh - sungguh untuk mendapatkan nilai yang bagus. Dengan adanya metode pembelajaran yang baru disertai dengan sedikit permainan membuat siswa B semakin semangat belajar dan tidak membuat ngantuk. Aktivitas guru yang keliling kelas membantu siswa yang mengalami kesulitan dan membuat siswa tersebut berani bertanya bila mengalami kesulitan. Dari hasil wawancara tersebut nampak bahwa siswa B semakin termotivasi dalam belajar.

3. Analisis wawancara motivasi belajar Siswa C

Siswa C adalah siswa yang memperoleh skor motivasi sebelum pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis 42 dan skor motivasi sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis adalah 45. Kuis di setiap pembelajaran matematika membuat siswa semakin suka dengan pelajaran

88

matematika, ditambah lagi dengan adanya LKS yang ada latihan soalnya karena siswa tersebut suka dengan latihan soal. Siswa C merupakan siswa yang pandai di kelas, cukup mudah baginya untuk memahami konsep matematika, sehingga tidak ada perubahan jam belajarnya di rumah. Jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, siswa C lebih suka pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing. Dengan metode penemuan terbimbing, mereka akan lebih aktif dan lebih bersemangat, tidak hanya mencatat materi dan latihan soal. Siswa C selalu bersaing dengan temannya untuk mendapatkan nilai yang lebih baik, bila siswa C mendapatkan nilai yang jelek ia akan semakin terpacu untuk lebih giat belajar. Dengan adanya kuis pada setiap pembelajaran matematika, perhatian siswa terhadap pembelajaran matematika semakin meningkat hal ini karena siswa tersebut menjadi lebih fokus agar mendapatkan nilai yang baik. Menurut siswa tersebut dia tidak mengalami perubahan motivasi yang terjadi pada dirinya. Namun, jika dilihat dari skor motivasi dan hasil wawancara nampak bahwa siswa tersebut motivasinya meningkat, meskipun tidak banyak.

4. Analisis wawancara motivasi belajar Siswa D

Siswa D merupakan siswa yang mendapatkan skor sama antara pembelajaran sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Menurut siswa D, meski dia sudah paham dengan materi bangun ruang sisi datar, namun LKS dalam metode penemuan terbimbing tetap bermanfaat baginya karena bisa dijadikan catatan dan untuk latihan soal. Setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis, siswa tersebut semakin semangat dalam belajar, misalnya ikut les, belajar sendiri di rumah, sering baca materi dan latihan soal. Dengan adanya pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis semakin membuat siswa tersebut suka dengan pelajaran matematika karena bisa memperdalam materi. Dengan adanya kuis, mampu meningkatkan waktu belajar siswa yang biasanya 1, 5 jam menjadi 2 jam. Dengan adanya kuis dapat membuat siswa semakin ulet dalam belajar, misalnya siswa kalau ada PR sering mengerjakan di kelas, sekarang dikerjakan sendiri di rumah, mau mencoba sendiri. Kuis mampu menyadarkan siswa tersebut bahwa belajar itu penting, karena baginya kuis mempengaruhi nilai jadi harus dicapai dengan maksimal. Berdasarkan skor angket motivasi, siswa tersebut tidak mengalami perubahan dalam hal motivasi. Namun dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa tersebut meningkat.

90

5. Analisis wawancara motivasi belajar Siswa E

Siswa E adalah siswa yang mendapatkan skor angket motivasi sebelum pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis adalah 40 dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis adalah 52. Dengan adanya pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis sangat bermanfaat bagi siswa tersebut. Baginya dengan adanya metode penemuan terbimbing mampu menjelaskan secara detail bagaimana cara menemukan rumus luas permukaan dan volume bangun ruang siswa datar. Setelah paham dengan adanya pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing, siswa tersebut menjadi lebih semangat dalam belajar karena sudah paham akan konsep dari bangun ruang sisi datar. Dengan adanya kuis di setiap pembelajaran matematika mampu membuat siswa lebih senang dengan pelajaran matematika, karena semakin banyak latihan, siswa tersebut semakin bisa mengerjakan soal. Dengan adanya kuis semakin membuat siswa tekun dalam belajar, baginya setelah adanya kuis, dia jadi tahu apa yang harus dia pelajari di rumah. Dengan adanya kuis semakin meningkatkan waktu belajar siswa karena untuk persiapan kuis. Siswa tersebut juga semakin giat latihan soal karena dibelikan LKS oleh orang tua untuk latihan soal. Perhatian siswa pun menjadi meningkat karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

soal - soal kuis dibahas di kelas, jadi siswa tahu bagaimana cara mengerjakan soal tersebut. Berdasarkan hasil skor angket motivasi dan hasil wawancara, motivasi Siswa E sangat meningkat.

Berdasarkan analisis angket motivasi belajar dan wawancara dengan beberapa siswa, maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis mampu meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII C.

f. Analisis wawancara dengan guru

Dari hasil wawancara dengan guru matematika yang bersangkutan diperoleh keterangan bahwa guru tersebut masih mengajar dengan metode konvensional, kadang menggunakan PMRI setelah mengikuti workshop di Sanata Dharma bersama Bapak Marpaung.

Tanggapan beliau mengenai metode penemuan terbimbing ini cukup positif karena dapat menambah variasi metode pembelajaran di kelas dan beliau melihat bahwa siswa menjadi senang dengan adanya metode baru di kelas. Beliau juga melihat dengan adanya metode penemuan terbimbing, siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran tampak pada saat siswa presentasi hasil pekerjaan mereka di depan kelas. Menurut beliau, motivasi siswa meningkat dengan adanya metode baru tersebut. Hal itu tampak dari siswa mau mengerjakan LKS dalam kelompok, siswa bisa

92

diskusi dalam kelompok dan belajar bersama. Sedangkan untuk kuis sendiri bisa mengukur pemahaman siswa ketika mereka menerima materi. Namun, sisi negatifnya tidak bisa setiap saat membuat kuis karena memerlukan waktu yang banyak untuk kuis itu sendiri.

Menurut beliau kelebihan dari metode penemuan terbimbing adalah siswa dapat menemukan sendiri rumusnya, mencoba mengerjakan latihan soal, menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari. Kelemahan dari metode penemuan terbimbing yaitu memakan waktu yang banyak. Kalau kuis kekurangannya adalah waktu kurang efektif jika setiap di akhir pembelajaran harus ada kuis. Kelebihannya adalah mereka langsung tes. Jadi, terlihat apakah siswa menguasai materi atau tidak.

Untuk kedepannya kemungkinan beliau akan menggunakan metode tersebut jika mempunyai waktu sisa dan ada planning. Hanya saja ada kendala terutama mengenai waktu, karena metode tersebut cukup menyita waktu dalam pembelajaran. Kendala lain adalah guru sudah mempunyai RPP dan juga target waktu yang harus dipenuhi.

2. Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas VIII C

Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar kelas yang melaksanakan pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan pemberian kuis jika dibandingkan dengan kelas yang tidak melaksanakan pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis. Maka peneliti melakukan perbandingan antara kelas yang melakukan pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis, yaitu kelas VIII C dan kelas yang tidak melaksanakan pembelajaran yang tidak melakukan pembelajaran metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis, yaitu kelas VIII B. Hasil belajar yang diamati diperoleh dari nilai hasil belajar luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar yang dibuat oleh peneliti. Kemampuan siswa di kelas VIII B dan VIIIC dari awal memang berbeda, menurut guru yang mengampu pelajaran matematika VIII B lebih menonjol dibandingkan dengan kelas VIII C, berdasarkan tes awal juga diperoleh hasil bahwa rata - rata nilai kelas VIII B lebih bagus dari kelas VIII C. Nilai rata - rata masing - masing kelas sebelum melaksanakan pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing dan pemberian kuis, yaitu kelas VIII B adalah 77, 57 dan kelas VIII C adalah 73,17. Sedangkan nilai rata - rata

Dokumen terkait