• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Hasil Deskriptif Penelitian

4.1.1.4. Analisis Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

a. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi kegiatan pembelajaran di kelas XI IIS 3 sebagai kelas eksperimen yang dilakukan selama empat kali pertemuan dalam mata pelajaran ekonomi materi indeks harga dan inflasi. Ada tujuh aspek penilaian aktivitas siswa kelas eksperimen dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1.

Aspek Penilaian Aktivitas Kelas Eksperimen No.

Aspek yang diamati 1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran 2 Perhatian siswa saat pelajaran berlangsung

3 Antusias siswa dalam mengajukan pertanyaan di dalam kelas

4 Antusias siswa dalam menjawab peratanyaan yang diajukan oleh guru 5 Partisipasi siswa saat menyelesaikan masalah menggunakan mind

mapping dengan kelompok

6 Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas

7 Berpartisipasi dalam memberikan tanggapan dan sanggahan saat presentasi

Aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran kelas eksperimen pada pertemuan pertama belum terlihat baik karena sebagian besar siswa masih belum paham mengenai model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Antusias siswa juga masih rendah, hal tersebut karena siswa yang belum berani mengajukan pertanyaan kepada guru, belum berani menjawab pertanyaan yang diberikan guru terkait model pembelajaran dan belum berani mengemukakan pendapat serta pemahaman materi yang diajarkan masih sangat terbatas.

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama di kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.2 yang memperlihatkan bahwa keaktifan siswa saat proses belajar mengajar sebesar 62,86%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut:

Tabel 4.2.

Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama

No Aspek yang diamati Skor Total

TB KB CB B SB SSB 1 Kesiapan siswa dalam mengikuti

pelajaran

 3

2 Perhatian siswa saat pelajaran berlangsung

 4

3 Antusias siswa dalam mengajukan pertanyaan di dalam kelas

 3

4 Antusias siswa dalam menjawab peratanyaan yang diajukan oleh guru

 3

5 Partisipasi siswa saat

menyelesaikan masalah

menggunakan mind mapping

dengan kelompok

 3

6 Ketepatan waktu dalam

mengumpulkan tugas

 3

7 Berpartisipasi dalam memberikan tanggapan dan sanggahan saat presentasi

 3

Jumlah 18 4 22

Presentase (%) 62,86

Sumber: Data Penelitian Diolah Tahun 2015 (Lampiran 26)

Hasil observasi menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama nilai tertinggi terdapat di indikator kedua yaitu perhatian siswa saat pelajaran berlangsung dengan presentase 68,7% sedangkan nilai terendah terdapat di indikator keempat yaitu antusias siswa dalam menjawab peratanyaan yang diajukan oleh guru memiliki presentase terendah dengan indeks presentase 58,3%. Banyak siswa yang cenderung masih takut karena merupakan pertemuan yang pertama.

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada pertemuan kedua kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.3:

Tabel 4.3.

Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua

No Aspek yang diamati Skor Total

TB KB CB B SB SSB 1 Kesiapan siswa dalam mengikuti

pelajaran

 4

2 Perhatian siswa saat pelajaran berlangsung

 4

3 Antusias siswa dalam mengajukan pertanyaan di dalam kelas

 4

4 Antusias siswa dalam menjawab peratanyaan yang diajukan oleh guru

 4

5 Partisipasi siswa saat

menyelesaikan masalah

menggunakan mind mapping

dengan kelompok

 3

6 Ketepatan waktu dalam

mengumpulkan tugas

 4

7 Berpartisipasi dalam memberikan tanggapan dan sanggahan saat presentasi

 4

Jumlah 3 24 27

Presentase (%) 77,14

Sumber : Data Penelitian Diolah Tahun 2015 (Lampiran 26)

Hasil observasi menunjukkan bahwa pada pertemuan kedua presentase aktivitas siswa mengalami peningkatan menjadi 77,14%. Indikator yang memperoleh presentase tertinggi adalah perhatian siswa saat pelajaran berlangsung dengan presentase 76,5% dengan kata lain perhatian siswa pada pertemuan kedua meningkat, sedangkan presentase terendah terdapat di indikator partisipasi siswa saat menyelesaikan masalah menggunakan mind mapping dengan kelompok dengan presentase 67%. Kurangnya partisipasi siswa

menyelesaikan masalah menggunakan mind mapping karena pada pertemuan kedua baru saja diperkenalkan penyelesaian masalah menggunakan mind mapping.

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada pertemuan ketiga kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4.

Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Ketiga

No Aspek yang diamati Skor Total

TB KB CB B SB SSB 1 Kesiapan siswa dalam mengikuti

pelajaran

 4

2 Perhatian siswa saat pelajaran berlangsung

 5

3 Antusias siswa dalam

mengajukan pertanyaan di dalam kelas

 4

4 Antusias siswa dalam menjawab peratanyaan yang diajukan oleh guru

 4

5 Partisipasi siswa saat menyelesaikan masalah menggunakan mind mapping dengan kelompok

 5

6 Ketepatan waktu dalam

mengumpulkan tugas

 4

7 Berpartisipasi dalam

memberikan tanggapan dan

sanggahan saat presentasi

 4

Jumlah 20 10 30

Presentase (%) 85,71

Sumber : Data penelitian Diolah Tahun 2015 (Lampiran 26)

Hasil observasi menunjukkan bahwa pada pertemuan ketiga presentase aktivitas siswa mengalami peningkatan dibandingkan pada pertemuan kedua menjadi 85,71%. Pada pertemuan ketiga perhatian siswa saat pelajaran meningkat menjadi 84,3% dan partisipasi siswa saat menyelesaikan masalah menggunakan mind mapping dengan kelompok meningkat menjadi 84,3% serta ketepatan waktu

mengumpulkan tugas meningkat dari 69,6% menjadi 80,9%. Menunjukkan pada pertemuan ketiga siswa mulai paham memecahkan masalah menggunakan mind mapping. Selain itu pada pertemuan ketiga siswa mualai antusias dalam bertanya maupun berkomentar mengenai materi pelajaran.

Berikut ini adalah tabel aktivitas siswa pada pertemuan keempat kelas eksperimen:

Tabel 4.5.

Keaktifan Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Keempat

No. Aspek yang diamati Skor Total

TB KB CB B SB SSB

1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran

 4

2 Perhatian siswa saat pelajaran berlangsung

 5

3 Antusias siswa dalam

mengajukan pertanyaan di dalam kelas

 4

4 Antusias siswa dalam menjawab peratanyaan yang diajukan oleh guru

 5

5 Partisipasi siswa saat

menyelesaikan masalah

menggunakan mind mapping

dengan kelompok

 5

6 Ketepatan waktu dalam

mengumpulkan tugas

 4

7 Berpartisipasi dalam

memberikan tanggapan dan

sanggahan saat presentasi

 4

Jumlah 16 15 31

Presentase (%) 88,57

Sumber : Data penelitian Diolah Tahun 2015 (Lampiran 26)

Pada Pertemuan keempat, presentase aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat dibandingkan pertemuan-pertemuan sebelumnya yaitu sebesar 88,57% terdapat perkembangan keaktifan belajar siswa yang menunjukkan bahwa siswa

menjadi percaya diri untuk menyelesaikan soal post-test yang diberikan sesuai dengan kemampuan mereka.

b. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Kelas Kontrol

Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi kegiatan pembelajaran di kelas XI IIS 2 sebagai kelas kontrol yang dilakukan selama empat kali pertemuan dalam mata pelajaran ekonomi materi indeks harga dan inflasi. Ada tujuh aspek penilaian aktivitas siswa kelas kontrol dapat dilihat dalam tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6.

Aspek Penilaian Aktivitas Kelas Kontrol

No. Aspek yang diamati

1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran 2 Mendengarkan penjelasan dari guru

3 Antusias siswa dalam mengajukan pertanyaan di dalam kelas

4 Antusias siswa dalam menjawab peratanyaan yang diajukan oleh guru 5 Partisipasi siswa saat menyelesaikan masalah dengan kelompok diskusi 6 Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas

7 Berpartisipasi dalam memberikan tanggapan dan sanggahan saat presentasi

Aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran kelas kontrol pada pertemuan pertama belum terlihat baik karena sebagian besar siswa masih bersikap acuh dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Namun pelaksanaan pre- test berjalan dengan lancar. Hasil pengamatan keaktifan belajar siswa kelas kontrol pada pertemuan pertama terlihat pasif. Terlihat beberapa siswa yang memperhatikan penjelasan dari guru di depan tetapi terkadang ramai bersenda gurau dengan temannya dan hanya sedikit siswa yang menanggapi pertanyaan guru maupun bertanya kepada guru.

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama di kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7 yang memperlihatkan bahwa keaktifan siswa saat proses belajar mengajar sebesar 60%.

Tabel.4.7.

Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Pertama

No. Aspek yang diamati Skor Total

TB KB CB B SB SSB

1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran

 3

2 Perhatian siswa saat pelajaran berlangsung

 3

3 Antusias siswa dalam mengajukan pertanyaan di dalam kelas

 3

4 Antusias siswa dalam menjawab peratanyaan yang diajukan oleh guru

 3

5 Partisipasi siswa saat

menyelesaikan masalah dengan kelompok diskusi

 3

6 Ketepatan waktu dalam

mengumpulkan tugas

 3

7 Berpartisipasi dalam memberikan tanggapan dan sanggahan saat presentasi

 3

Jumlah 21 21

Presentase (%) 60

Sumber: Data Penelitian Diolah Tahun 2015 (Lampiran 27)

Hasil observasi menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama hasil presentase aktivitas siswa tidak jauh beda dengan kelas eksperimen. Presentase aktivitas siswa di kelas eksperimen adalah 62,86% dan di kelas kontrol adalah 60%.

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada pertemuan kedua kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8.

Keaktifan Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Kedua

No Aspek yang diamati Skor Total

TB KB CB B SB SSB 1 Kesiapan siswa dalam mengikuti

pelajaran

 4

2 Perhatian siswa saat pelajaran berlangsung

 3

3 Antusias siswa dalam mengajukan pertanyaan di dalam kelas

 3

4 Antusias siswa dalam menjawab peratanyaan yang diajukan oleh guru

 3

5 Partisipasi siswa saat

menyelesaikan masalah dengan kelompok diskusi

 3

6 Ketepatan waktu dalam

mengumpulkan tugas

 3

7 Berpartisipasi dalam memberikan tanggapan dan sanggahan saat presentasi

 3

Jumlah 18 4 22

Presentase (%) 62,86

Sumber: Data Penelitian Diolah Tahun 2015 (Lampiran 27)

Hasil observasi menunjukkan bahwa pada pertemuan kedua presentase aktivitas siswa mengalami peningkatan menjadi 62,86%. Banyaknya siswa yang siap dalam mengikuti pelajaran naik dari 55,2% menjadi 69,6% ditunjukkan dengan setiap siswa memegang buku paket. Namun demikian pada pertemuan kedua di kelas kontrol siswa masih kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan siswa merasa jenuh dengan cara belajar yang seperti itu sehingga tidak sedikit siswa yang bercerita dengan teman sebangkunya saat proses pembelajaran

berlangsung dan enggan untuk bertanya atau berkomentar tentang materi. Hal ini membuat guru berulangkali memberikan teguran dan peringatan pada siswa.

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa pada pertemuan ketiga kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9.

Keaktifan Siswa Kelas kontrol Pertemuan Ketiga

No Aspek yang diamati Skor Total

TB KB CB B SB SSB 1 Kesiapan siswa dalam mengikuti

pelajaran

 4

2 Perhatian siswa saat pelajaran berlangsung

 3

3 Antusias siswa dalam mengajukan pertanyaan di dalam kelas

 3

4 Antusias siswa dalam menjawab peratanyaan yang diajukan oleh guru

 3

5 Partisipasi siswa saat

menyelesaikan masalah dengan kelompok diskusi

 3

6 Ketepatan waktu dalam

mengumpulkan tugas

 3

7 Berpartisipasi dalam memberikan tanggapan dan sanggahan saat presentasi

 4

Jumlah 15 8 23

Presentase (%) 65,71

Sumber: Data Penelitian Diolah Tahun 2015 (Lampiran 27)

Hasil observasi menunjukkan bahwa pada pertemuan ketiga presentase aktivitas siswa mengalami peningkatan dibandingkan pada pertemuan kedua menjadi 65,71%. Banyak siswa antusias dalam menjawab peratanyaan yang diajukan oleh guru,walaupun masih ada siswa yang malu untuk bertanya mengenai materi pelajaran.

Berikut ini adalah tabel aktivitas siswa pada pertemuan keempat kelas kontrol:

Tabel 4.10.

Keaktifan Siswa Kelas kontrol Pertemuan Keempat

No Aspek yang diamati Skor Total

TB KB CB B SB SSB 1 Kesiapan siswa dalam mengikuti

pelajaran

 4

2 Perhatian siswa saat pelajaran berlangsung

 3

3 Antusias siswa dalam mengajukan pertanyaan di dalam kelas

 3

4 Antusias siswa dalam menjawab peratanyaan yang diajukan oleh guru

 4

5 Partisipasi siswa saat

menyelesaikan masalah dengan

kelompok diskusi

 4

6 Ketepatan waktu dalam

mengumpulkan tugas

 4

7 Berpartisipasi dalam memberikan tanggapan dan sanggahan saat presentasi

 4

Jumlah 6 20 26

Presentase (%) 74,3

Sumber: Data Penelitian Diolah Tahun 2015 (Lampiran 27)

Pada pertemuan keempat,presentase aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat dibandingkan pertemuan sebelumnya yaitu menjadi sebesar 74,3%. Walaupun pada kelas kontrol rata-rata kriteria keaktifan siswa adalah cukup aktif.

Berikut ini adalah klasifikasi jenjang kriteria keaktifan siswa selama proses pembelajaran :

Kriteria Aktivitas Siswa Interval Persentase Kriteria

84 %< % skor ≤100% Sangat Aktif

68 % < % skor ≤ 84% Aktif

52% < % skor ≤ 68% Cukup Aktif

36% < % skor ≤ 52% Kurang Aktif

20% < % skor ≤ 36% Tidak Aktif

Tabel 4.11.

Hasil Penilaian Aktivitas Siswa

Pertemuan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

% Kriteria % Kriteria

Pertemuan 1 62,86 Cukup Aktif 60 Cukup Aktif

Pertemuan 2 77,14 Aktif 62,86 Cukup Aktif

Pertemuan 3 85,71 Sangat aktif 65,71 Cukup Aktif

Pertemuan 4 88,57 Sangat aktif 74,3 Aktif

Peningkatan aktivitas

25,71% 14,3%

Sumber : Data Penelitian Diolah Tahun 2015 (Lampiran 26 dan 27)

Tabel diatas menjelaskan bahwa berdasarkan kategori tingkat aktivitas antara kedua kelas siswa kelas eksperimen memiliki aktivitas yang lebih baik dibanding kelas kontrol. Mulyasa (2009:256) menyatakan bahwa dari segi proses, pembentukan kompetensi dapat dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembentukan kompetensi. Ini berarti pembelajaran pada pertemuan kedua di kelas eskperimen sudah berkualitas sedangkan di kelas kontrol belum berkualitas. Selain itu pembelajaran di kelas eksperimen jauh lebih berkualitas daripada kelas kontrol pada pertemuan ketiga dan keempat. Karena merasa jenuh dengan cara belajar yang selalu seperti itu, perhatian para siswa kurang fokus pada saat proses pembelajaran. Selain itu,

hanya sedikit siswa yang berani bertanya pada awal-awal pertemuan. Meskipun siswa sama-sama berlatih menyelesaikan soal, namun pada kelas kontrol latihan tidak dilakukan secara intensif sehingga membuat siswa kurang berhasil menyelesaikan permasalahan yang tersaji.

Meningkatnya aktivitas belajar pada kelas eksperimen disebabkan oleh penerapan model problem based learning (PBL) dengan strategi mind mapping. Dengan diberi contoh masalah yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya meningkatkan pemahaman yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Selain itu dengan menggunakan mind map untuk memecahkan masalah dapat menambah daya ingat siswa. Hal ini mengindikasi bahwa penerapan model problem based learning (PBL) dengan strategi mind mapping lebih meningkatkan aktivitas belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.

Presentase kumulatif aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen secara berturut-turut sebesar 62,86%, 77,14%, 85,71%, dan 88,57%. Sedangkan pada kelas kontrol sebesar 60%, 62,86%, 65,71%, dan 74,3%. Berdasarkan indikator keberhasilan kualitas proses pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan pertama baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol dalam kategori cukup aktif, dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan yaitu pada kelas eksperimen dalam kategori aktif sedangkan pada kelas kontrol dalam kategori cukup aktif. Pada pertemuan ketiga kelas eksperimen mengalami peningkatan dalam kategori yang sama yaitu sangat aktif sedangkan kelas kontrol tidak mengalami peningkatan masih sama dalam kategori cukup aktif. Dan pada

pertemuan keempat kelas eksperimen mengalami peningkatan dalam kategori yang sama yaitu sangat aktif, kelas kontrol mengalami peningkatan dalam kategori aktif. Secara umum aktivitas belajar siswa kelas eksperimen jauh lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini mengindikasikan bahwa penerapan model problem based learning (PBL) dengan strategi mind mapping meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Dokumen terkait