• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hubungan Pengalaman Berdagang dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

G. Analisis Hubungan Pengalaman Berdagang dengan

Pengalaman Bedagang

Pendapatan

Total % Pendapatan < 1 (N)

juta

Pendapatan > 1 juta

< 5 (Tahun) 24 7 100(31)

5-15 (Tahun) 26 9 100(35)

>15 (Tahun) 24 7 100(31)

Total (%)

(N) (74) (23) 100(97)

Sumber : Data Primer setelah diolah.

Taraf nyata ( ) 5% = 0,05

Derajat bebas (db) = (b-1)(k-1)= (3-1)(2-1)= 2

X20,05(2) = 5,99

Uji Statistic :

n 1 = 31 n2 = 35 n3 = 31 n = 97 n1 = 23 n2 = 74

f 11 = = 7,35 f 12 = = 23,65 f 21 = = 8,30

f 22 = = 26,70 f 31 = = 7,35 f 32 = = 23,65

52

X112 = = 0,016

X122 = = 0,233

X132 = = 0,059

X212 = = 0,018

X222 =

= 0,016

X232 = = 0,005

Jadi XO2

= 0,347

Hubungan antara pengalaman berdagang dengan pendapatan adalah tidak signifikan, dimana nilai statistik X2hitung = 0,347 lebih kecil dibandingkan dengan X2tabel 0,05(2)= 5,99, pada level signifikansi 5%. Hubungan tersebut tidak signifikan artinya tidak ada perbedaan antara pedagang yang miliki pengalaman berdagang dibawah 5 tahun (pedagang baru) dengan pedagang yang memiliki pengalaman berdagang diatas 15 tahun(pedagang super senior) terhadap pendapatan. Ini disebabkan karena meskipun pedagang memiliki pengalaman berdagang yang begitu lama sedangkan jumlah modal yang pedagang miliki sedikit maka pendapatan yang pedagang akan peroleh pun sedikit artinya pengalaman berdagang tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pendapatan. Ataukah bisa saja pedagang tersebut memiliki banyak pengalaman

53

berdagang tetapi kalau pedagang tersebut tidak punya kemampuan dalam memenej jualannya maka pendapatannya pun tidak bakal meningkat.

Tabel 2.8

Distribusi Persentase Pedagang Menurut Pendapatan dan Pengalaman Berdagang Sumber : Data Primer setelah diolah

Tabel ini menjelaskan distribusi pedagang menurut pendapatan dan pengalaman berdagang. Diantara 97 responden, yang memiliki pendapatan diatas 1 juta ada sebesar 23,23% sedangkan yang mendapatkan pendapatan dibawah 1 juta sebesar 74,74%. Untuk yang memiliki pendapatan diatas 1 juta terbanyak ada pada pedagang yang memiliki pengalaman berdagang antara 5-15 tahun yaitu sebesar 25,72% sedangkan untuk pendapatan dibawah 1 juta terbanyak ada pada pedagang yang memiliki pengalaman berdagang dibawah 5 tahun yaitu sebesar 77,42%.

54

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan diatas maka ada beberapa yang menjadi dalam skipsi ini, yaitu :

1. Modal memiliki hubungan yang signifikan terhadap pendapatan pedagang pasar tradisional di Kabupaten Bantaeng.

2. Tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap pendapatan pedagang pasar tradisional di Kabupaten Bantaeng. Hal ini disebabkan karena tinggi rendahnya tingkat pendidikan seorang pedagang tidak ada hubungannya terhadap pendapatan pedagang.

3. Jam kerja tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap pendapatan pedagang pasar tradisional di Kabupaten Bantaeng. Hal ini disebabkan karena terlihat dari tabel 2.5 bahwa semakin banyak jam kerja yang dimiliki oleh seorang pedagang menunjukkan bahwa semakin kecil pula pendapatan yang pedagang terima.

4. Pengalaman berdagang tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap pendapatan pedagang pasar tradisional di Kabupaten Bantaeng karena meskipun pedagang memiliki pengalam berdagang yang begitu lama sedangkan jumlah modal yang pedagang miliki sedikit maka pendapatan yang akan pedagang peroleh pun sedikit artinya pengalaman berdagang tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap pendapatan.

54

55

B. Saran

Ada beberapa saran yang menjadi rekomendasi dari hasil penelitian ini baik itu saran buat pemerintah atau pihak-pihak yang berkepentingan dalam menjaga ekstensi pasar tradisional di Kabupaten Bantaeng, yaitu :

1. Pemerintah perlu mendorong perbankan mempermudah akses pengambilan akses kredit bagi pedagang pasar tradisional karena pedagang sangat membutuhkan modal cepat dengan proses yang mudah.

2. Terkait masalah tempat dan infrastrukur pasar, ada beberapa pasar yang menurut para pedagang sudah harus diperbaiki atau direnovasi karena penjual juga ingin berjualan dengan suasana yang nyaman dan bukan hanya penjual tetapi pembeli juga ingin merasa aman.

3. Masalah keamanan dan kebersihan pasar merupakan masalah yang sangat penting untuk diperhatikan pengelolah pasar karena pasar sebagai tempat bertemunya para pedagang dan pembeli, seharusnya bisa dinikmati dengan suasana yang nyaman dengan fasilitas yang bersih sehingga membuat para pembeli tidak beralih kepasar modern yang sudah dikenal bersih dan nyaman, belum lagi dipasar tradisional memiliki keamanan yang kurang baik karena sering terjadi pencurian maka diharapakan para pengelolah pasar untuk menjaga keamanan dan kebersihan pasar.

56

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, Bantaeng dalam angka 2012

Basri, Faisal. 2009. Lanskap Ekonomi Indonesia. Airlangga.

Hasan, Iqbal. 2005. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Bumi Aksara. Jakarta.

Manning, Chris. 2000. Urbanisasi Pengangguran dan Sektor Informal dikota.

Yayasan Obor Indonesia. Yogyakarta.

Nauly, D. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Sayur Keliling di Kecamatan Ciputat, Kabupaten Tangerang. Skripsi. Fakultas Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Rachbini, Didik J dan Hamid, Abdul. 1994. Ekonomi Informal Perkotaan. LP3ES.

Jakarta.

Saksono, Slamet, 2003. Motivasi dan Kepribadian, Edisi Kedua, Cetakan Ketiga Mas Agung, Jakarta.

Suryanto, Galih. 2005. Analisis Faktot-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Konvensi. Faktor Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

Yogyakarta.

Suryadarma, Daniel. 2007. Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di Daerah Perkotaan di Indonesia. Lembaga Penelitian SMERU. Jakarta.

Todaro, Michael P. 2008. Pembangunan Ekonomi Edisi 9. Jakarta: Erlangga.

56

57

Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Rajawali Pers. Jakarta.

Umar, Tirtarahardja dan La Sulo. (2002). Pengantar Pendidikan. Jakarta:

Depdikbud.

Zuhrizki, Hemnur. 2008. Analisis Pendapatan Pedagang Sayur Keliling di Kelurahan Tegallega. Kota Bogor. Skripsi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

58

KUISIONER

Analisis Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional Di Kabupaten Bantaeng

6. Selain sebagai pedagang, apa ada pekerjaan yang lain Ya

Tidak

Jika Ya, sebutkan ...

7. Berapa jam rata-rata anda berjualan setiap hari ? Jam Status Usaha

1. Sudah berapa lama anda beroperasi : Tahun

2. Tempat berjualan : Lods/dalam pasar Pelataran/Luar

59

1. Besarnya jumlah modal awal :

2. Status modal anda saat ini : Modal tetap

Modal kerja

3. Selain modal usaha sendiri, apakah anda memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan ?

Ya Tidak

Jika Ya, sebutkan lembaga keuangannya Bank

Koperasi

Lainnya, sebutkan ...

Pemasaran

1. Nilai rata-rata penjualan(omset/keuntungan) anda perhari selama satu bulan terakhir

Rp.

2. Nilai rata-rata keuangan anda perbulan Rp.

Kendala/ Saran

Kendala yang anda hadapi selama berdagang : 1. ...

2. ...

Terima Kasih atas Informasinya !!!!!

Rp.

RIWAYAT HIDUP

ULFAH M., lahir di Bantaeng pada tanggal 15 Maret 1992. Penulis adalah anak kedua dari empat bersaudara

dari pasangan Bapak Mahmuddin dan (Alma) Ibu Syamsidar. Penulis mengawali jenjang pendidikan di SD Negeri 2 Bantaeng pada tahun 1998 dan lulus pada tahun 2003. Penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Bantaeng dan lulus pada tahun 2007. Setelah itu, penulis kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Bantaeng dan lulus pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, penulis diterima di Universitas Muhammadiyah Makassar melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UNISMUH) Makassar pada program studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selama masa perkuliahan, penulis aktif dalam berbagai organisasi dan kepanitiaan. Penulis aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) IESP tahun 2010 sampai 2014.

Dokumen terkait