BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
B. Analisis Implementasi Kebijakan Pembinaan
Bogor.
Manasik haji merupakan kegiatan yang dilaksankan rutin oleh calon jemaah haji tiap tahunnya yang diselenggarakan oleh pemerintah dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah
untuk bekal calon jemaah saat pergi haji. Tujuan adanya pembinaan manasik haji sendiri adalah agar terciptanya haji yang mandiri. Para calon jemaah diberi bekal ilmu dan pengetahuan terkait pelaksanaan haji yang akan dilaksanakannya. Tentu hal ini sangat diperlukan bahkan hal tersebut telah tercantum dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah pada BAB I Ketentuan Umum Pasal 3 poin a. memberikan pembinaan, pelayanan, perlindungan bagi jemaah haji dan jemaah umrah sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat; dan poin b. mewujudkan kemandirian dan ketahanan dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Namun pada saat ini Indonesia bahkan di seluruh penjuru negeri di dunia sedang dilanda dengan mewabahnya virus corona atau covid-19 (Corona Virus Deseases-19). Virus yang pertama kali mewabah di Kota Wuhan, Tiongkok ini menyebar dengan cepat ke seluruh dunia termasuk Indonesia dalam kurun waktu beberapa bulan saja. Hal ini membuat pemerintah Indonesia melakukan kebijakan berupa Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna mencegah penyebaran wabah covid-19. Tentunya dengan adanya PSBB ini menimbulkan dampak yang sangat hebat kepada kehidupan masyarakat Indonesia. Dampak tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat Indonesia terutama dari sektor ekonomi, pendidikan, bahkan sosial. Dimana semua kegiatan harus dilakukan dengan sosial distance atau jaga jarak dan menggunakan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran
80
virus. Bahkan di bidang pendidikan seluruh sekolah di Indonesia melakukan PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh menggunakan media elektronik atau biasa yang disebut dengan
daring. Pembelajaran Jarak Jauh yang dilakukan kebanyakan
sekolah adalah dengan memanfaatkan aplikasi yang tersedia di Appstore atau playstore. Aplikasi yang biasa digunakan para pelajar dan guru ini biasanya menggunakan aplikasi whatsapp, zoom, google meeting atau ruang belajar. Tidak hanya lembaga sekolah, bahkan perusahaan pun memerintahkan karyawannya untuk bekerja dari rumah atau yang biasa disebut dengan WFH (Work From Home).
Kegiatan manasik haji merupakan kegiatan pemerintah atau KBIHU yang dilakukan secara bersamaan oleh seluruh calon jemaah haji dalam satu wilayah tertentu atau dalam satu KBIHU yang sama. Kegiatan manasik haji yang dilakukan secara tatap muka dan berkumpul bersama dalam satu tempat tentu hal ini melanggar dari kebijakan pemerintah Indonesia. Dampak PSBB tersebut membuat kegiatan manasik haji sedikit terganggu dan berkendala. Meskipun begitu kewajiban pemerintah untuk melakukan pembinaan manasik haji tetaplah harus dilakukan. Bahwa kebijakan pemerintah sesuai yang disampaikan oleh Kasubdit Bimbingan Jemaah Haji Kementerian Agama Arsyad Hidayat, terdapat tiga model Pembelajaran Jarak Jauh yang sudah disiapkan oleh Kementerian Agama yaitu:
1. PJJ Offline yakni pemberian manasik haji yang akan melibatkan media Lembaga Penyiaran Publik (LPP), misalnya melibatkan televisi dan radio. Nantinya para calon jemaah haji akan diberikan semacam modul yang berisi tentang materi manasik haji untuk dipelajari di rumah. Kemudian mereka diminta mengikuti siaran pembelajaran manasik melalui televise atau radio untuk mengisi pertanyaan yang terdapat dalam modul.
2. PJJ Online yakni pemberian manasik haji yang akan disampaikan melalui platform media sosial Youtube, Twitter, Whatsapp, Telegram, Instagram, Zoom, dan lainnya.
3. PJJ Kombinasi (Blanded Learning), dalam pembelajaran ini akan mengintegrasikan pembelajaran tatap muka/offline dan yang menggunakan sumber belajar online.
Manasik haji yang dilakukan oleh KBIHU Darul Ulum ini pada mulanya berjalan lancar seperti manasik pada tahun-tahun sebelumnya yaitu dengan tatap muka. Namun ketika pertengahan menjelang akhir pembinaan, virus corona menyebar sampai ke Indonesia. Adanya virus corona ini membuat sosialisasi dan interaksi dengan manusia harus memiliki batasan. Maka dari hal tersebut sesuai dengan rujukan disampaikan oleh Bapak Khoirizi selaku Direktur Bina Haji dan diperkuat oleh Bapak Arsyad Hidayat selaku Kasubdit Pembinaan Jemaah. KBIHU Darul ulum melaksanakan
82
pembinaan manasik secara online, hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Bapak H. Ikbal Farisi selaku Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum Al Anwariyyah:11
“….dikarenakan adanya pandemi covid seperti ini dan
kewajiban kami untuk memberikan bimbingan manasik haji kepada jemaah harus tetap berjalan. Maka KBIHU kami tetap melaksanakan pembinaan manasik haji sesuai dengan aturan Kementerian Agama Republik Indonesia yakni manasik online…”
KBIHU Darul Ulum melaksanakan manasik secara online dengan mewajibkan jemaahnya untuk melihat video manasik yang telah ditayangkan oleh Kemanag RI. Selain itu KBIHU Darul Ulum juga melakukan manasik online secara mandiri dengan meeting zoom yang materinya sudah diinfokan terlebih dahulu melalui whatsapp group. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Bapak H. Ikbal selaku Wakil Ketua Yayasan Darul Ulum Al Anwariyah jug selaku pembimbing manasik haji.12
“…..Adapun pelaksanannya yaitu dengan meeting zoom yang materinya disebar melalui whatsapp group. Jemaah pun diwajibkan mengikuti manasik online yang dilaksanakan oleh Kemenag RI melalui video youtube di channel Youtube Kemenag RI.”
11 Wawancara pribadi dengan Bapak. H. Ikbal Farisi, S.H.I selaku Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum Bogor, 10 Februari 2021.
Manasik melalui aplikasi zoom ini dilaksanakan di pagi hari sekitar jam 09.00 WIB dan berlangsung selama sekitar 40-45 menit untuk tiap pertemuannya. Namun tidak semua calon jemaah dapat mengikuti manasik yang dilakukan secara daring ini. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya dikarenakan oleh bentroknya jam perkerjaan dengan jam manasik dan terdapat beberapa jemaah yang tidak mengerti teknologi. Bagi jemaah yang tidak memiliki smartphone yang mendukung untuk kegiatan manasik online, KBIHU Darul Ulum juga memberikan manasik tersebut dalam bentuk lembaran kertas yang sudah di fotocopikan untuk dibagikan kepada jemaah. Jemaah tersebut datang ke kantor menggunakan protokol kesehatan dengan memakai masker dan mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan oleh Yayasan. Selain itu KBIHU Darul Ulum juga turun ke lapangan untuk silaturahmi ke beberapa jemaah dan untuk memastikan jemaah tersebut masih paham atau tidak dengan bimbingan manasik yang sudah diberikan tentunya dengan menggunakan protokol kesehatan seperti masker, dan menggunakan hand sanitizer.
C. Kendala dan Hambatan dalam Pelaksanaan Manasik Haji