• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan dari pengkajian hasil penelitian di lapangan maka penulis bermaksud memberikan saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat lembaga dan bagi peneliti selanjutnya.

1. Untuk lebih meningkatkan lagi pelaksanaan manasik haji alangkah baiknya pembina manasik haji telah bersertifikasi semua.

2. Hendaknya pelatihan manasik secara online seperti berupa video dam lainnya di bagikan kepada jemaah oleh KBIHU sebagai bentuk pelayanan.

3. Banyaknya calon jemaah haji yang lansia dan manula, baiknya pihak KBIHU menjalin kerjasama dengan pihak keluarga jemaah agar pelaksanaan manasik secara online dapat berjalan dengan baik dengan adanya bantuan keluarga.

4. Kepada Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih banyak sumber dan referensi yang terkait dengan kebijakan pembinaan manasik haji pada masa pandemi covid-19. Dan lebih mempersiapkan diri dalam proses pengambilan dan pengumpulan data agar penelitian dapat dilaksanakan dengan baik.

95

DAFTAR PUSTAKA 1. Buku

Abdul Aziz, Abu Umar am-Nadzwi bin Fathu bin Fathu bin Sayyid Nada. Panduan Lengkap Ibadah Haji dan Umrah, Jakarta: Robbani Press, 2004.

Agustino, Leo. Dasar-dasar Kebijakan Publik, Bandung: Alfabeta, 2008.

Arikunto, Suharmi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, Jakarta: PT Rineke Cipta, 1993.

Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang. “Jurnal

SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi)”. Vol.

02 No. 02, Semarang, 2016.

Budi Winarno, Kebijakan Publik: Teori dan Proses, Yogyakarta: Media Pressindo, 2007.

Departemen Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh Jakarta. Modul Pembelajaran Manasik Haji, 2006.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa

Indonesia: Balai Pustaka, 1988.

Dimjati, Djamaluddin. Panduan Ibadah Haji dan Umrah Lengkap, Jakarta: Era Intermedia, 2006.

Efradus, Orocomana. Implementasi Pembangunan Infrastuktur

Transportasi Udara di Distrik Mkskona Utara Kabupaten Teluk Bintunio Provinsi Papua Barat,

Renaissance, Vol. 2, No.02, Agustus 2017.

Hadi, DSutrisno. Metode Research III, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1984.

Harahap, DR. Sumuran. Kamus Istilah Haji dan Umrah, Jakarta: Mitra Abadi Press, 2008.

Harsono, Hanifah. Implementasi kebijakan dan Politik, Bandung: PT. Mutiara Sumber Widya, 2002.

96

Helmi, Masdar. Peranan dakwah dalam Pembinaan Umat, Semarang: IAIN Semarang, 2016.

Husman, Husaini. Metodologi Penelitian Untuk Public Relation, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010.

Imadudin, Dede. Mengenal Haji, Jakarta: PT Mitra Aksara Panaitan, 2011.

Jaziri, Abdurrahman. Kitab Al-Fiqh ‘Ala Al-Madzahib Al-Arba’ah, juz 1, Beirut: Dar al-Fikr, 1972.

Kartono, Ahmad. Manajemen Operasional Penyelenggaraan Haji

dan Umrah, Jakarta: Pustaka Cendikiamuda, 2017.

Kartono, Ahmad. Solusi Hukum Manasik Haji Dalam

Permasalahn Ibadah Haji Menurut Empat Mazhab,

Ciputat: Pustaka Cendikiamuda, 2016.

Kemenag RI dan Majelis Ulama Indonesia. Segala Hal Tentang

Haji dan Umrah, Jakarta: Erlangga.

Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Manajemen Perhajian Indonesia, Jakarta: Kemenag RI Dirjen PHU, 2017

Kementerian Agama RI. Al-Quran dan Terjemah, Surabaya: Mekar Surabaya, 2002.

Kusdi. Teori Organisasi dan Administrasi, Jakarta: Salemba Humanika, 2013.

Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik

& Implementasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Munir, Muhammad. Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2003. Nidjam, Ahmad dan Hanan, Al Latif. Manajemen Haji Studi Kasus

dan Telaah Implementasi Knowledge Workkes, Jakarta:

Zikrul Hakim, 2001.

Noor Faizi, Khafidh. Kebijakan Manajemen Dalam Menjaga

Tradisi Kurikulum Salaf Pasca Era Reformasi Di Madrasah Aliyah Qudsiyyah Menara Kudus Di

Kabupaten Kudus Jawa Tengah, UIN Suka Yogyakarta,

2011.

Nugraha, Safri dkk. Hukum Administrasi Negara, Depok: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005. Rokhmad, Ali. Manajemen Haji: Membangun Tata Kelola Haji

Indonesia, Jakarta Pusat: Media Dakwah, 2016.

Salim, Peter dan Yenni salim, Kamus Bahasa Indonesia

Kontemporer, Jakarta, 1980.

Sedarmayanti dan Hidayat, Syarifudin. Metode Penelitian, Bandung: CV. Mandar Maju, 2011..

Setiawan, Guntur. Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Ciputat, 2006), hal. 128.

Supari, Siti Fadilah. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

Thoha, Miftah. Pembinaan Organisasi, Jakarta: Rajawali Pers, 2004.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019, Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Usman, Nurdin. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.

Wibawa, Samodra. Politik Perumusan Kebijakan Publik, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.

Zuhriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksaara, 2009.

98

2. Internet

https://haji.kemenag.go.id/v4/kemenag-siapkan-serial-video-manasik-untuk-calon-jemaah-haji, berita di akses pada tanggal 4 November 2020

http://id.m.wikipedia.org, berita di akses pada hari Jumat tanggal 4 November 2020.

https://m.liputan6.com, berita diakses pada hari Minggu 22 Februari 2021.

https://puspensos.kemsos.go.id, berita diakses pada hari Minggu 22 Februari 2021.

https://www.kompas.com, berita diakses pada hari Minggu 22 Februari 2021.

https://www-kompasiana-com.cdn.ampproject.org, berita diakses pada hari Minggu 22 Februari 2021.

https://haji.kemenag.go.id/v4/dirjen-phu-minta-manasik-online-diosialisasikan.berita diakses pada tanggal 4 November 2020.

https://bebas.kompas.id, Berita diiakses pada hari Rabu 22 Februari 202

Lampiran 5 Data Jemaah Haji KBIHU Darul Ulum Tahun 2020

Lampiran 7 Jadwal Bimbingan Manasik Haji KBIHU Darul Ulum Bogor

Lampiran 8 Transkip Wawancara

Hari dan Tanggal : 10 Februari 2021 Narasumber : H. Ikbal Farisi, S.H.I

Jabatan : Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum Tempat : Yayasan Darul Ulum Al Anwariyyah

1. Bagaimana sejarah berdirinya KBIH?

Jawab: Sejarah berdirinya KBIHU Darul Ulum Bogor sendiri

berawal dari sebuah yayasan yang berkonsentrasi pada bidang pendidikan yang sudah ada sejak lama di wilayah Bogor.. Dahulu sekitar masyarakat Bogor, khususnya Kecamatan Parung dan sekitarnya kebingungan dimana KBIHU terdekat yang dapat mereka percayakan untuk dapat mewujudkan keinginan mereka untuk pergi haji. Untuk itu pada tahun 1995 M berdirilah KBIHU Darul Ulum yang dicanangkan untuk membantu calon jemaah haji dimulai dari awal pendaftaran hingga kembali ke tanah air,.

Minimnya pengetahuan masyarakat terkait haji tentu hal ini membuat masyarakat sekitar mencari KBIHU yang terdekat. Untuk itu kami mendirikan KBIHU ini yang merupakan nilai dakwah yang merupakan amanah dari guru besar yaitu Syekh Damanhuri dari Kota Makkah kepada Alm. Kh. Anwar untuk membangun KBIHU agar dapat membantu masyarakat Bogor khususnya di Parung dan sekitar untuk membantu prosesi jemaah haji agar mereka betul-betul menjadi haji yang mabrur. KBIHU Darul Ulum mendapat izin operasional pada

tahun 2012 M. KBIHU aarul Ulum beralamat di Jalan. Inkopad No. 79 Desa Kalisuren Kecamatan Tajurhalang Kabupaten Bogor 16320. Dengan memiliki izin dari keputusan wilayah Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat No.KW.10.3/3Hj.01/1078/2012 tentang Izin Penyelenggaraan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji yang terakreditasi “B”.

2. Apa visi dan misi pelatihan bimbingan manasik ?

Jawab: Visi

Membentuk pribadi jemaah haji menjadi makhluk yang berakhlakul karimah dan menjadi haji mabrur.

Misi

Sebagai fasilitator bimbingan haji bagi masyarakat sekitarnya, menjadi contoh telaah bagi masyarakat sekitarnya dan masyarakat Kab. Bogor pada umumnya.

3. Berapakah jumlah pegawai di KBIHU Daarul Ulum?

Jawab: Jumlah pegawai yang bekerja di KBIHU Darul Ulum

sebanyak 5 orang.

4. Berapakah jumlah jemaah haji Kab. Bogor yg mengikuti bimbingan manasik di KBIHU untuk tahun ini?

Jawab: untuk tahun ini jumlah jemaah yang mengikuti

bimbingan manasik haji berjumlah 138 jemaah.

5. Apa sajakah syarat jemaah untuk dapat mengikuti bimbingan manasik haji?

Jawab:

2. Sudah mendapat surat panggilan PPIH 2. Sudah melaksanakan cek kesehatan 3. Pelatihan

6. Menurut bapak sendiri apa tujuan dari pembinaan manasik haji ?

Jawab: Tujuan dari pembinaan manasik haji diantaranya

dalah membekali jemaah untuk mendapatkan ilmu sebagai sarana untuk ibadah kepada Allah, agar jemaah tidak salah dalam melaksanakan haji.

7. Apa saja fungsi, dan peran KBIHU dalam melaksanakan bimbingan manasik untuk calon jemaah haji?

Jawab: Fungsi dan peran KBIHU adalah sebagai partner

untuk membantu kegiatan program Kementerian Agama RI, membantu jemaah yang minim wawasan untuk merangkul dan membimbing jemaah untuk kepada haji yang sesuai dengan syariat

8. Bagaimana perencanaan program pembinaan manasik haji di KBIHU ini?

Jawab:

Program perencanaan manasik 1. Musyawarah dengan pengurus 2. Manage Time untuk manasik haji 3. Pembimbing Manasik

4. Pelatihan praktek manasik

9. Bagaimana dengan narasumber pembinaan manasik haji disini? Adakah kualifikasinya?

Jawab: Agar berjalannya bimbingan manasik dengan baik

dan sesuai dengan tujuan kami yaitu menjadikan jemaah haji yang mandiri, maka kami memiliki kualisifikasinya, diantaranya

1. Berpendidikan minimal S1/D3 2. Pernah melaksanakan haji

3. Diutamakan dapat berbicara Bahasa Arab 4. Memiliki pehamahaman terkait Fiqh Haji 5. Sudah bersertifikasi pembimbing haji

10. Adakah kendala terkait sarana dan prasarana selama pembinaan manasik haji di sini?

Jawab: untuk sarana dan prasarana KBIHU kami sudah lengkap, hanya saja memang perlengkapan tersebut kami simpan dan jarang kami keluarkan.

11. Apa sajakah metode yang digunakan para narasumber untuk jemaah ?

Jawab: metode yang digunakan adalah metode khusus

penguasaan qolbu, metode ceramah, metode tanya jawab dan praktek.

12. Dengan adanya pandemi saat ini, apakah KBIHU mengetahui apasajakah kebijakan pemerintah pusat terkait manasik haji di masa pandemi?

Jawab: iya kami mengetahui hal tersebut.

13. Apakah KBIHU pernah melaksanakan bimbingan manasik ketika covid-19 muncul?

Jawab: kami sudah melakukan manasik secara tatap muka

14. Seandainya bimbingan manasik haji tetap dilaksanakan pada masa pandemi, langkah apasajakah yang akan dilakukan oleh KBIHU?

Jawab: pada saat virus itu datang, kami terus mendengarkan

intruksi dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan manasik haji yang harus tetap diselenggarakan meski di tengah masa pandemi. Sampai kemudian Direktorat Jendral memberitakan bahwa pembinaan dapat dijalankan secara online. Kemenag RI juga telah mengeluarkan serial video manasik haji di Channel nya. Maka dari itu kami mewajibkan untuk calon jemaah menonton serial video manasik tersebut. Selain itu kami juga melakukan manasik melalui group whatsapp dan aplikasi zoom.

15. Dan kendala apasajakah yang akan terjadi?

Jawab: kendala yang terjadi pada saat melakukan manasik

online adalah latar belakang jemaah sendiri. Banyak jemaah tidak menggunakan smartphone yang mendukung untuk kegiatan manasik online. Kemudian mayoritas jemaah adalah sudah lansia dan manula dimana penglihatan dan pendengaran sudah menurun.

TRANSKIP WAWANCARA

Hari dan Tanggal : 2 Maret 2021

Narasumber : H. Ikbal Farisi, S.H.I

Jabatan : Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum Tempat : Yayasan Darul Ulum Al Anwariyyah

1. Dari 138 calon jemaah yang terdaftar di KBIHU.

Berapa banyak calon jemaah yang sudah pernah haji? umrah?

Jawab: jemaah yang sudah pernah melaksanakan umrah itu

hanya 3 orang saja, selainnya belum pernah umrah apalagi haji.

2. Apakah semua pembina manasik haji yang telampir pada jadwal manasik haji di KBIHU sudah bersertifikat semua?

Jawab: Dari keseluruhan pembina manasik haji yang sudah

bersertifikasi hanya saya sendiri.

3. Berapa kali kah manasik online tersebut dilakukan? Jam berapa dimulai?

Jawab: manasik online baru dilakukan sebanyak 2 kali,

biasanya kami memulai nya sekitar jam 9 pagi dengan durasi sekitar 40-45 menit.

4. Adakah calon jemaah yang tidak dapat mengikuti kegiatan manasik online tersebut ? apa penyebabnya ? dan bagaimana KBIHU mengatasinya?

Jawab: ada beberapa jemaah yang tidak dapat mengikuti

dapat mengikuti manasik secara tatap muka. Hal ini terjadi kepada jemaah yang memiliki jam kerja bersamaan dengan kegiatan manasik. Untuk itu kami biasanya akan merangkum materi dalam lembaran dan memfotocopikan untuk dibagikan kepada jemaah.

5. Apakah ada calon jemaah yang melaksanakan manasik secara tatap muka meskipun dalam keadaan pandemi? dan apakah menggunakan protokol kesehatan?

Jawab: ketika masa pandemi datang, kami pernah berkunjung

ke beberapa rumah calon jemaah untuk memastikan bahwa jemaah tersebut masih ingat dengan manasik yang sudah diberikan sebelumnya. Dan tentunya menggunakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan penggunaan hand sanitizer.

6. Bicara soal manasik online, adakah bukti potret KBIHU melaksanakan manasik online tersebut?

Jawab: ketika manasik online dilaksanakan, panitia pelaksana

manasik online tidak terfikirkan untuk mendokumentasikan, itulah yang kami sesali sampai saat ini.

7. Adakah potret manasik sebelum masa pandemi?

Jawab: kami memiliki foto kegiatan manasik haji sebelum

masa pandemi

8. Bagaimana bahasa yang digunakan oleh calon jemaah ? apakah ada calon jemaah yang menggunakan bahasa daerah dan tak dapat berbahasa Indonesia?

Jawab: bahasa yang digunakan sehari-hari jemaah adalah

hanya paham menggunakan bahasa sunda. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya kami akan melakukan bimbingan khusus kepada jemaah tersebut dengan menggunakan bahasa yang mereka mengerti yaitu bahasa sunda.

Lampiran 9 Dokumtasi Foto

Kegiatan Manasik Haji sebelum Masa Pandemi

Group Whatsapp Jemaah Haji Tahun 2020 untuk Manasik Onlin

Tempat Cuci Tangan yang berada di depan Yayasan Darul Ulum Bogor.

Wawancara dengan Wakil Ketua KBIHU Darul Ulum untuk pengambilan data

Wawancara dengan salah satu pegawai KBIHU Darul Ulum untuk kelengkapan data

Dokumen terkait