BAB III METODE PENELITIAN
3.6 Metode Analisis data
3.6.1 Analisis Instrumen Penelitian
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Analisis Instrumen Penelitian
a. Instrumen Angket Minat Belajar
Langkah-langkah penyusunan instrumen adalah dengan menjabarkan variabel penelitian. Setiap variabel dalam instrumen, diturunkan beberapa indikator yang secara menyeluruh dapat menjadi tolak ukur dari butir instrumen yang akan digunakan. Setelah indikator disusun maka perlu dikembangkan ke dalam butir-butir instrumen yang berbentuk pernyataan atau pertanyaan.
Pertanyaan yang disiapkan berjumlah 28 item dan uji coba instrumen dilakukan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1 Rembang, Purbalingga tahun ajaran 2014/2015.
Dari kisi-kisi instrumen, maka dapat dibuat instrumen penelitiannya. Dalam penelitian ini skor yang diberikan pada masing-masing option dengan menggunakan skala Likert dengan interval skor 1 – 4. Pedoman pemberian skor pada setiap jawaban dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Alternatif Jawaban dan Bobot Skor
Alternatif Jawaban Skor
Selalu (SL) 4 1
Sering (SR) 3 2
Kadang-kadang (KD) 2 3
Tidak Pernah (TP) 1 4
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar
Variabel Indikator Deskripsi Nomor
Soal Jumlah Soal Minat Belajar Perasaan Senang
a. Menerima pelajaran dengan senang
b. Terus menerus belajar c. Menyukai cara mengajar d. Tidak merasa bosan
1,2,3
4,5,6 7,8 9
9
Perhatian a. Memberikan perhatian lebih b. Mau berkonsentrasi
c. Mengikuti penjelasan guru d. Rasa ingin tahu
e. Membuat kenyamanan 10,11 12,13 14 15 16,17 7 Ketertarikan pada Materi dan Guru
a. Tertarik pada materi b. Kesadaran akan manfaat c. Guru favorit
18,19,20 21 22
5
Aktivitas a. Bertanya dan menjawab pertanyaan
b. Tetap di dalam kelas c. Mencatat penjelasan guru d. Berusaha mencari jawaban atas
permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran 23,24 25 26,27 28 6 Total 28
yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Pengujjian validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan validitas empiris.
Pengujian validitas empiris dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis butir, yaitu dengan mengkorelasikan skor butir (X) terhadap skor total (Y). Uji validitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment, dengan persamaan :
√
(Arikunto, 2010:213) Keterangan :
rxy = koefisien korelasi Product Moment N = banyaknya subjek
= jumlah skor tiap butir soal = jumlah skor total
Kriteria penentuan sahih atau tidaknya setiap butir pertanyaan yaitu instrumen dikatakan sahih apabila rxy bernilai positif dan lebih besar dari rtabel, dengan taraf signifikansi 5% dan dikatakan tidak sahih apabila koefisien korelasi lebih kecil dari rtabel (Sugiyono, 2010:356). Adapun hasil analisa validitas butir sebagai berikut :
Tabel 3.4 Validitas Intrumen Minat Belajar
Valid 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 22, 23, 25, 26, 27, 28 20 Tidak Valid 1, 4, 8, 11, 17, 19, 21, 24 8 2) Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008:121).
Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik koefisien Alpha Cronbach, dengan persamaan :
( ) ( )
(Arikunto, 2006:196) Tabel 3.5 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi
Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat (Sugiyono, 2010:231)
sebesar 0,846. Apabila hasil perhitungan reliabilitas tersebut diinterpretasikan dengan tabel di atas, hasil interpretasinya dalam kategori sangat kuat, maka dapat disimpulkan instrumen ini reliabel.
b. Instrumen Tes Kognitif
Tahap persiapan dalam penyusunan instrumen tes dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Membatasi materi yang akan diujikan, yaitu pokok bahasan aplikasi pengolah angka untuk format tabel, gambar dan grafik.
2. Menentukan alokasi waktu untuk mengerjakan 50 soal uji coba instrumen dengan rincian 25 soal untuk siklus I dan 25 soal untuk siklus II.
3. Menentukan jumlah butir soal yang disesuaikan dengan tingkat kesukaran dan waktu mengerjakan soal.
4. Menentukan bentuk soal. Bentuk soal yang digunakan adalah pilihan ganda. 5. Membuat tabel kisi-kisi soal.
Langkah selanjutnya dilakukan uji coba untuk menentukan soal-soal yang memenuhi syarat untuk dijadikan instrumen penelitian yang baik. Hasil uji coba ini kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal. Instrumen berupa 50 soal pilihan ganda diuji cobakan kepada siswa kelas XI IPA 2 SMA N 1 Rembang yang berjumlah 24 siswa.
1) Uji Validitas Soal
Uji validitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment, dengan persamaan :
√
(Arikunto, 2010:213) Keterangan :
rxy = koefisien korelasi Product Moment N = banyaknya subjek
= jumlah skor tiap butir soal = jumlah skor total
Kriteria penentuan sahih atau tidaknya setiap butir pertanyaan yaitu instrumen dikatakan sahih apabila rxy bernilai positif dan lebih besar dari rtabel, dengan taraf signifikansi 5% dan dikatakan tidak sahih apabila koefisien korelasi lebih kecil dari rtabel (Sugiyono, 2010:356). Hasil analisa validitas butir dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.6 Validitas Instrumen Soal Tes Kognitif Siklus I
Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal
Valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25 20 Tidak Valid 6, 10, 15, 16, 24 5
Kriteria Nomor Soal Jumlah Soal Valid 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 23 20 Tidak Valid 4, 18, 19, 24, 25 5 2) Reliabilitas
Dalam penelitian ini reliabilitas tes diuji dengan rumus K-R 20 yang dirumuskan sebagai berikut :
( ) ( )
(Arikunto, 2010:231) Keterangan :
r11 = koefisien reliabilitas instrumen k = banyaknya butir soal
Vt = varian total
p =
q = 1 – p
pq = jumlah dari hasil perkalian p dengan q
( ) (Arikunto, 2010:227) Keterangan : Vt = varian total Y = skor siswa N = jumlah siswa
Harga r11 yang dihasilkan dikonsultasikan dengan aturan penetapan reliabel.
Tabel 3.8 Klasifikasi Koefisien Korelasi
Nilai r11 Keterangan r11 ≤ 0,2 Sangat rendah 0,20 ≤ r11 < 0,40 Rendah 0,40 ≤ r11 < 0,60 Cukup 0,60 ≤ r11 < 0,80 Tinggi 0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 Sangat tinggi
Harga r11 dikonsultasikan dengan rtabel Product Moment dengan taraf signifikan 5%. Jika r11 > rtabel maka perangkat tes dikatakan reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan reliabilitas instrumen siklus I sebesar 0,8302 yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, sehingga dapat dikatakan reliabel. Sedangkan pada siklus II, didapatkan reliabilitas instrumen sebesar 0,7858 yang termasuk dalam kategori tinggi, sehingga dapat dikatakan reliabel.
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty index). Persamaan untuk mengetahui tingkat kesukaran yaitu :
(Arikunto, 2007:208) Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab benar butir soal JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Arikunto (2007:210) mengkriteriakan indeks kesukaran soal (P) sebagai berikut :
0,00 ≤ P≤ 0,30  sukar 0,31 < P≤ 0,70  sedang 0,71 < P≤ 1,00  mudah
Hasil analisa tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.9 Tingkat Kesukaran Soal Tes Kognitif Siklus I
Kriteria Nomor Soal
Sukar 2, 3
Sedang 1, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 18, 19, 20, 22, 23, 25 Mudah 6, 10, 12, 15, 16, 17, 21, 24
Tabel 3.10 Tingkat Kesukaran Soal Tes Kognitif Siklus II
Kriteria Nomor Soal
Sukar 7, 11
Sedang 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 17, 21, 22, 23
Mudah 4, 15, 18, 19, 20, 24, 25
4) Daya Beda Soal
Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Persamaan yang digunakan untuk mengetahui daya beda soal yaitu :
(Arikunto, 2007:213-214) Keterangan :
D = indeks daya beda
JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA =banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB =banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar Klasifikasi daya beda soal adalah sebagai berikut :
0,00 ≤ D≤ 0,20  jelek 0,20 < D≤ 0,40  cukup 0,40 < D≤ 0,70  baik
0,70 < D≤ 1,00  sangat baik
Hasil analisa daya beda soal dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.11 Tingkat Daya Beda Soal Tes Kognitif Siklus I
Kriteria Nomor Soal
Jelek 6, 10, 15, 16, 24
Cukup 3, 12
Baik 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25
Sangat Baik -
Tabel 3.12 Tingkat Daya Beda Soal Tes Kognitif Siklus II
Kriteria Nomor Soal
Jelek 4, 18, 19, 24, 25
Cukup 7, 9, 10, 21, 22
Baik 1, 2, 3, 5, 6, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 23
Sangat Baik -