• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini terdapat Simpulan dan Saran.

c. Bagian Akhir

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

8

LANDASAN TEORI

2.1 Minat Belajar

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2003:180). Minat merupakan faktor psikologis yang terdapat pada setiap orang, sehingga minat terhadap sesuatu/ kegiatan tertentu dapat dimiliki setiap orang. Bila seseorang tertarik pada sesuatu maka minat akan muncul.

Menurut Tidjan (1976:71), minat adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu objek sebab ada perasaan senang. Minat juga dapat dikatakan sebagai pemusatan perhatian. Jadi, minat terjadi karena adanya dorongan dari perasaan senang dan adanya perhatian terhadap sesuatu.

Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara paling efektif untuk membangkitkan minat suatu subjek yang baru pada pembelajaran adalah dengan menggunakan minat siswa yang telah ada. Selain memanfaatkan minat yang telah ada sebaiknya para pengajar juga berusaha membentuk minat baru pada diri siswa. Hal ini dapat dicapai dengan cara memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu dan menguraikan kegunaannya bagi siswa di masa yang akan datang

9

Menurut Mudzofir (2007:17-18), faktor yang mempengaruhi minat sebagai berikut : a. Faktor Lingkungan

1. Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan kelompok masyarakat terkecil yang sangat dominan dalam mewarnai perkembangan jasmani dan rohani anak, bahkan lingkungan keluarga inilah awal terjadinya pendidikan dan pengajaran. Jadi, sudah semestinya lingkungan keluarga menjadi tonggak dalam memupuk dan mengembangkan minat dan bakat anak dalam mempelajari sesuatu.

2. Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan kedua tempat berlatih dan menumbuhkan kepribadian anak. Pendidikan dan kepribadian anak yang telah dimulai dari keluarga harus dapat dilanjutkan dan disempurnakan di sekolah. Beberapa peranan sekolah dalam mengembangkan kepribadian siswa antara lain : a) Siswa belajar bergaul dengan sesama siswa, antara guru dengan siswa dan

antara siswa dengan karyawan.

b) Siswa belajar mentaati peraturan sekolah.

c) Mempersiapkan siswa untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

3. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat yang terhimpun pada suatu wilayah yang punya tata nilai dan budaya sendiri sangat mempengaruhi siswa, karena keberadaan siswa

terhadap sesuatu hal akan selalu diperhitungkan oleh masyarakat. Oleh sebab itu, selama masa pendidikan, antara keluarga, sekolah dan masyarakat harus selalu bekerjasama dalam mendidik, mengajar dan mengembangkan minat anak agar tercapai kepribadian yang siap digunakan dalam kehidupan bermasyarakat.

b. Faktor Kesulitan Belajar

The United States Office of Education (USOE) yang dikutip oleh Abdurrahman (2003:06) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan. Supiah (2007:23-24) menyebutkan 3 faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kesulitan belajar pada siswa yaitu : 1. Pemahaman pelajaran yang rendah.

2. Kurang bervariasinya metode mengajar guru. 3. Minimnya pengetahuan tentang agama.

Menurut Slameto (2003:58) siswa yang berminat dalam belajar memiliki ciri – ciri sebagai berikut :

a. Memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengingat sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.

b. Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.

d. Ada rasa keterikatan pada suatu aktivitas yang diminati.

e. Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya. f. Berpartisipasi pada kegiatan.

2.2 Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar (Asep Jihad, 2008:2).

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Agus Suprijono, 2009:5). Menurut Bloom, sebagaimana dikutip oleh Anni (2007:7), hasil belajar mencakup kemampuan tiga ranah belajar yaitu :

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Kategorinya mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.

b. Ranah Afektif

Ranah afektif berhubungan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Kategorinya mencakup penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian dan pembentukan pola hidup.

Ranah psikomotorik menunjukan adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf. Kategorinya mencakup persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian dan kreatifitas.

2.3 Metode Pembelajaran Student Facilitator And Explaining (SFAE) 2.3.1 Metode Pembelajaran

Menurut M. Sobri Sutikno (2009: 88), metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.

Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi, siswa akan lebih mudah mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide melalui metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.

2.3.2 Faktor yang mempengaruhi Pemilihan Metode Pembelajaran

Pupuh. F dan M. Sobry. S (2010:60), menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran dalam proses belajar mengajar, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Tujuan yang hendak dicapai

Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Karakteristik tujuan yang akan dicapai akan berpengaruh terhadap penentuan metode pembelajaran.

b. Materi pelajaran

Materi pelajaran adalah sejumlah materi yang hendak disampaikan oleh guru untuk bisa dipelajari dan dikuasai oleh siswa.

c. Siswa

Siswa sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang berbeda beda, seperti minat, bakat, kebiasaan, motivasi, situasi sosial, lingkungan keluarga dan harapan terhadap masa depannya. Semua perbedaan itu akan berpengaruh terhadap penentuan metode pembelajaran.

d. Fasilitas

Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pembelajaran. Fasilitas yang tidak memadai akan sangat menggangu pemilihan metode yang tepat.

e. Situasi

Situasi kegiatan belajar merupakan setting lingkungan pembelajaran yang dinamis. Guru harus teliti dalam melihat situasi.

f. Guru

Setiap orang memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan dan pengalaman mengajar berbeda - beda. Kompetensi mengajar biasanya dipengaruhi oleh latar

lebih terampil dalam memilih metode dan tepat dalam menerapkannya.

2.3.3 Pengertian Student Facilitator And Explaining (SFAE)

Metode pembelajaran SFAE merupakan salah satu dari tipe metode pembelajaran kooperatif. Di dalam kelas kooperatif, siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 - 6 orang siswa yang sederajat tetapi memiliki perbedaan kemampuan, jenis kelamin, suku/ ras dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar mengajar (Trianto, 2007:41).

2.3.4 Langkah-langkah Penerapan Metode Pembelajaran SFAE

Menurut Suprijono (2009:128) terdapat enam langkah dalam pelaksanaan metode pembelajaran SFAE, yaitu sebagai berikut :

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

Guru menjelaskan tujuan belajarnya, menyampaikan ringkasan dari isi dan mengaitkan dengan gambaran yang lebih besar mengenai silabus.

b. Guru mendemonstrasikan/ menyajikan materi

Guru menyajikan materi yang dipelajari pada saat itu dan siswa memperhatikan. Setelah selesai menjelaskan, guru membagi siswa menjadi berkelompok secara heterogenitas. Guru menjelaskan dan mencontohkan kepada siswa bagaimana

membuat bagan/ peta konsep. Kemudian guru dapat meminta siswa untuk mencatat apa yang telah mereka ketahui/ yang dapat dilakukan, berkaitan dengan aspek apapun yang berhubungan dengan materi tersebut. Guru juga dapat meminta siswa saling bertukar pikiran sehingga mereka lebih percaya diri.

c. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya

Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan/ peta konsep. Meminta seorang sukarelawan untuk maju dan menjelaskan didepan kelas apa yang dia ketahui. Siswa lainnya dapat bertanya dan sukarelawan berhak berkata “lewat” jika dia tidak yakin dengan jawabannya dan guru dapat menambahkan komentar pada tahap berikutnya.

d. Guru menyimpulkan ide/ pendapat dari siswa

Ketika sukarelawan menjelaskan apa yang mereka ketahui di depan kelas, guru mencatat poin-poin penting untuk diulas kembali. Informasi yang tidak akurat, ide yang kurang tepat/ yang hanya dijelaskan separuh, miskonsepsi, bagian yang hilang, hal ini dapat ditangani langsung sehingga siswa tidak membentuk kesan yang salah dari rencana pembelajaran yang telah diperbaiki untuk beberapa pelajaran berikutnya.

e. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu

Guru menjelaskan keseluruhan dari materi agar siswa lebih memahami materi yang sudah dibahas pada saat itu.

Setiap metode pembelajaran yang sudah ada selama ini memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan metode Student Facilitator And Explaining memiliki kedua hal tersebut. Adapun kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut : a. Kelebihan

1. Dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya potensi berpikir kritis siswa secara optimal.

2. Melatih siswa aktif, kreatif dalam menghadapi setiap permasalahan.

3. Mendorong tumbuhnya tenggang rasa, mau mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain.

4. Mendorong tumbuhnya sikap demonstrasi.

5. Melatih siswa untuk meningkatkan kemampuan saling bertukar pendapat secara objektif dan rasional agar menemukan suatu kebenaran dalam kerjasama anggota kelompok.

6. Mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat siswa secara terbuka.

7. Melatih siswa untuk selalu dapat mandiri dalam menghadapi setiap masalah. 8. Melatih kepemimpinan siswa.

9. Memperluas wawasan siswa melalui kegiatan saling bertukar informasi, pendapat dan pengalaman antar siswa.

b. Kekurangan

2. Siswa yang malas akan menyerahkan bagian pekerjaannya kepada siswa yang pintar.

3. Penilaian individu sulit dilakukan karena tersembunyi dibalik kelompoknya. 4. Metode Student Facilitator And Explaining memerlukan persiapan yang rumit

dibanding dengan metode lain.

5. Apabila terjadi persaingan yang negatif, hasil pekerjaan akan memburuk. 6. Siswa yang malas memiliki kesempatan untuk tetap pasif dalam kelompoknya

dan akan mempengaruhi kelompoknya sehingga usaha kelompok tersebut gagal.

2.4 Materi Pembelajaran

2.4.1 Format Cells

Bagian-bagian dari format sel antara lain fungsi number, alignment, font, border , fill dan protection. Pada bagian menu tersebut terdapat beberapa kategori dan fungsi lainnya.

a. Number

Fungsi number digunakan untuk mengatur format angka dari sel. Dalam menu number terdapat 12 pilihan kategori.

Gambar 2.1 Kotak Dialog Format Cells Tab Number Tabel 2.1 Kategori Format Cells Tab Number

Kategori Format

General Umum/normal tanpa format. Contoh : 50 Number Angka. Contoh : 50, 15.5

Currency Mata uang. Contoh : Rp.50.000

Accounting Akuntansi/keuangan. Contoh : Rp. 50.000 Date Tanggal. Contoh : 1/5/2015

Time Waktu. Contoh : 11:00:00 Percentage Persentase. Contoh : 50% Fraction Pecahan. Contoh :

Scientific Ilmiah. Contoh : 3, E+01

Text Teks

Special Format khusus

b. Alignment

Fungsi alignment digunakan untuk mengatur perataan dari sel. Pada tab alignment terdapat empat pengaturan.

Gambar 2.2 Kotak Dialog Format Cells Tab Alignment 1) Text alignment

Digunakan untuk mengatur perataan teks. Terdapat dua opsi pengaturan yaitu:

(a) Horizontal : perataan secara mendatar. (b) Vertical : perataan secara tegak lurus. 2) Text control

a) Wrap text : menjadikan sel melebar mengikuti panjang teks. b) Shrink to fit : menjadikan teks mengecil mengikuti lebar sel. c) Merge to cells : menggabungkan beberapa sel menjadi satu.

a) Text direction : mengatur arah penulisan teks. 4) Orientation

Digunakan untuk mengatur derajat kemiringan suatu teks. c. Font

Fungsi font adalah untuk mengatur karakter huruf dari sel. Dalam font terdapat enam opsi pengaturan.

Gambar 2.3 Kotak Dialog Format Cells Tab Font 1) Font

Digunakan untuk memilih jenis huruf yang diinginkan. 2) Font Style

Digunakan untuk mengatur gaya penulisan, yaitu : a) Regular

b) Italic (cetak miring) c) Bold (cetak tebal)

d) Bold + Italic (cetak tebal dan miring) 3) Size

Digunakan untuk mengubah ukuran huruf. 4) Underline

Digunakan untuk membuat garis bawah huruf. 5) Color

Digunakan untuk mengganti warna huruf dengan warna yang diinginkan. 6) Effects

Digunakan untuk memberi efek pada huruf, yaitu :

a) Strikethrough : memberikan efek coretan/garis lurus. Contohnya seperti ini.

b) Superscript : memberikan efek pangkat. Contohnya seperti ini . c) Subscript : memberikan efek huruf berukuran kecil di bawah

karakter umum. Contohnya seperti ini . d. Border

Digunakan untuk mengatur bingkai pada sel. Dalam border terdapat empat opsi pengaturan.

Gambar 2.4 Kotak Dialog Format Cells Tab Border 1) Line

Digunakan untuk mengatur jenis garis. 2) Color

Digunakan untuk mengatur warna garis. 3) Presets

a) None : tanpa bingkai

b) Outline : memberi garis luar sel/range c) Inside : memberi garis dalam sel/range 4) Border

e. Fill

Digunakan untuk memberikan warna pada sel. Pada tab fill terdapat tiga opsi pengaturan.

Gambar 2.5 Kotak Dialog Format Cells Tab Fill 1) Background color

Digunakan untuk memilih warna latar belakang sel. 2) Pattern color

Digunakan untuk memilih warna arsiran untuk sel. 3) Pattern style

Digunakan untuk memilih jenis arsiran untuk sel. f. Protection

Digunakan untuk melindungi isi sel, dengan cara mengunci sekaligus menyembunyikan rumus di dalam sel.

Gambar 2.6 Kotak Dialog Format Cells Tab Protection

2.4.2 Tabel

a. Membuat Tabel

Langkah-langkah untuk membuat tabel adalah sebagai berikut : 1) Seleksi seluruh range tabel (C4:V23).

2) Klik ikon menu Border All Border.

Gambar 2.8 Menu Border 3) Perhatikan perubahannya.

Gambar 2.9 Hasil All Border 4) Seleksi kembali seluruh range tabel (C4:V23).

Gambar 2.10 Format Cells Font

6) Pada kotak dialog format cells, klik tab Border, kemudian pilih jenis garis pada Style (double line), kemudian klik ikon Outline, Color pilih Automatic, setelah selesai klik tombol OK.

7) Perhatikan kembali hasilnya.

Gambar 2.11 Tabel dengan Double Line b. Menghilangkan Sebagian Garis Tabel

1) Seleksi range F8:U22.

Gambar 2.12 Seleksi Range 2) Tekan tombol Ctrl+Shift+F.

kemudian klik ikon Outline, setelah selesai klik OK.

Gambar 2.13 Border Outline 4) Perhatikan hasilnya.

5) Klik tab menu View, hilangkan centang Gridlines. Perhatikan kembali hasilnya.

Gambar 2.15 Tabel Tanpa Gridlines c. Menggunakan Pattern Pada Tabel

1) Seleksi range C4:U4, kemudian tekan tombol Ctrl+klik cell V4

Gambar 2.16 Seleksi Range 2) Tekan tombol Ctrl+Shift+F.

3) Pada kotak dialog Format Cells, klik tab Fill, pilih warna pada Background Color dan Pattern Color, kemudian pilih Pattern Style, setelah selesai klik OK.

Gambar 2.17 Format Cells Tab Fill 4) Perhatikan hasilnya.

Gambar 2.18 Hasil Pattern

2.4.3 Gambar

a. Menyisipkan Gambar

1) Tambahkan baris pada bagian atas tabel.

2) Klik tab menu Insert  Picture, kemudian pilih gambar yang akan dimasukan ke dalam sheet.

Gambar 2.20 Memilih Gambar

3) Perhatikan sekarang gambar telah ditambahkan ke dalam sheet.

Gambar 2.21 Tampilan Gambar Pada Sheet b. Memodifikasi Gambar

Gambar 2.22 Picture Styles 2) Klik ikon menu Picture Effect

Gambar 2.23 Picture Effect

2.4.4 Grafik

Grafik adalah paduan antara gambar yang terdiri atas garis dan titik-titik koordinat. Dalam sebuah grafik yang ada akan terdapat dua jenis garis koordinat, yakni garis koordinat X dan Y, untuk posisi X adalah horizontal dan koordinat Y dengan posisi vertikal.

a. Jenis-jenis Grafik 1) Column Charts

Grafik kolom digunakan untuk menunjukkan perubahan data dalam periode waktu tertentu atau menggambarkan perbandingan antar item. Grafik ini digunakan dalam dunia statistik untuk menampilkan data pertambahan dan perbandingan jumlah penduduk dari waktu ke waktu.

Gambar 2.24 Column Charts 2) Line Charts

Grafik garis digunakan untuk menunjukkan data secara terus menerus atau berkelanjutan selama periode waktu tertentu. Grafik ini sangat ideal untuk menampilkan tren data pada rentang waktu yang sama.

Gambar 2.25 Line Charts 3) Pie Charts

Grafik lingkaran menunjukkan ukuran dari suatu item dalam suatu rangkaian data, secara proporsional terhadap jumlah dari keseluruhan item. Poin atau nilai dari item-item tersebut ditunjukkan dalam bentuk presentase dari keseluruhan data (dalam bentuk satu lingkaran).

Gambar 2.26 Pie Charts 4) Bar Charts

Grafik baris mirip dengan grafik kolom. Grafik ini digunakan untuk menyajikan data yang maknanya sama dengan grafik kolom yaitu dengan menukar letak variabel dari sumbu x menjadi sumbu y dan sebaliknya.

Gambar 2.27 Bar Charts 5) Area Charts

Grafik bidang menekankan besarnya perubahan dari waktu ke waktu. Grafik ini dapat digunakan untuk menggambar grafik hubungan kecepatan dan waktu pada gerak lurus, area yang terbentuk merupakan besar perpindahan.

Gambar 2.28 Area Charts 6) XY Scatter

Grafik ini menunjukkan hubungan antara nilai-nilai variabel sumbu X dengan nilai-nilai variabel sumbu Y. Grafik ini dapat digunakan untuk menggambar grafik linear, misalnya grafik antara tegangan dengan kuat arus.

Gambar 2.29 XY Scatter 7) Stock Charts

Grafik stok banyak digunakan untuk menggambarkan fluktuasi harga stok. Namun grafik ini juga dapat digunakan untuk data ilmiah, misalnya fluktuasi suhu harian suatu daerah.

Gambar 2.30 Stock Charts 8) Surface Charts

Grafik permukaan sangat berguna untuk mencari kombinasi yang optimal dari dua rangkaian data. Seperti dalam peta topografi, warna dan pola menunjukkan daerah yang berada dalam kisaran nilai yang sama.

Gambar 2.31 Surface Charts 9) Radar Charts

Grafik radar digunakan untuk membandingkan nilai keseluruhan dari sejumlah rangkaian data.

Gambar 2.32 Radar Charts 10)Combo Charts

Merupakan grafik kombinasi dari beberapa jenis grafik sekaligus misalnya, mengkombinasikan grafik kolom dengan grafik garis dan lain sebagainya.

Gambar 2.33 Combo Charts b. Membuat Grafik

1) Seleksi range D2:E12

2) Klik tab menu Insert  Bar  2-D Bar

Gambar 2.35 Insert Bar Charts 3) Perhatikan hasilnya

Gambar 2.36 Bar Charts c. Modifikasi Grafik

1) Pastikan grafik yang dibuat sudah dalam keadaan aktif. Kemudian klik tab menu Design  klik Icon Switch/ Column.

Gambar 2.37 Switch Row/Column 2) Klik tab menu Design  Style  Style 42.

Gambar 2.38 Chart Style 3) Klik ikon Chart Layout  Layout 8.

Gambar 2.39 Charts Layout

4) Mengganti Chart Title menjadi Grafik Pelatihan IT Profesional, Axis Title sumbu X menjadi Jumlah Siswa, Axis Title sumbu Y menjadi Jenis Kelas.

Gambar 2.40 Tampilan Akhir Grafik 5) Klik kanan pada grafik  pilih dan klik Format Chart Area

Gambar 2.41 Langkah-langkah Format Chart Area

6) Pada kotak dialog yang muncul, pilih Solid Fill, kemudian pilih Color biru.

Gambar 2.42 Format Chart Area 7) Perhatikan hasilnya.

Gambar 2.43 Mengganti Background Chart

Gambar 2.44 Inside End

2.5 Penelitian yang Relevan

a. Penelitian yang dilakukan oleh Yeni Saraswati (2009) tentang “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Student Facilitator and Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Fisika dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Singosari”. Hasil penelitian menunjukan bahwa minat belajar fisika siswa kelas VIII B mengalami peningkatan nilai rata-rata yang cukup baik yaitu pada siklus I sebesar 74, pada siklus II meningkat menjadi 89. Peningkatan nilai rata-rata prestasi belajar siswa sebelum diberi tindakan sebesar 66, pada siklus I meningkat sebesar 76, pada siklus II meningkat sebesar 87.

b. Penelitian yang dilakukan oleh Wuri Agustina (2011) tentang “Penerapan Metode Pembelajaran Student Facilitator And Explaining (SFAE) pada Mata Pelajaran IPS Sub Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 17 Malang”. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode pembelajaran Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Metode Pembelajaran Student Facilitator And Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas VII SMP Nurul Islam”. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya peningkatan nilai rata – rata dan ketuntasan belajar secara klasikal dari siklus I ke siklus II. Ketuntasan klasikal ranah kognitif pada siklus I sebesar 72,41% dan meningkat pada siklus II sebesar 89,66%. Ketuntasan klasikal ranah afektif pada siklus I sebesar 86,21% meningkat sebesar 100% pada siklus II. Sedangkan ketuntasan klasikal ranah psikomotorik pada siklus I sebesar 68,97% dan pada siklus II meningkat sebesar 93,10%.

2.6 Kerangka Fikir

Segala sesuatu yang berkaitan dengan perkembangan teknologi memang sangat menyenangkan untuk dipelajari. Hal ini juga berlaku untuk mata pelajaran TIK bagi siswa SMA. Agar mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal, guru harus mampu memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat. Namun pada kenyataannya, saat ini guru belum mampu menerapkan metode pembelajaran yang inovatif dan menarik minat belajar siswa pada mata pelajaran TIK. Guru lebih sering menerapkan metode ceramah dalam menyampaikan materi ajar dan siswa hanya duduk mendengarkannya. Hal ini membuat pembelajaran menjadi kaku dan kurang menarik. Minat belajar juga menjadi rendah sehingga nantinya akan berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat seharusnya melibatkan keaktifan siswa dan menuntut siswa menemukan konsep sendiri.

Cara untuk mengatasi masalah tersebut, maka diterapkan metode pembelajaran Student Facilitator And Explaining pada proses pembelajaran TIK di kelas XI SMA N 1 Rembang. Metode pembelajaran SFAE merupakan metode pembelajaran dimana siswa belajar mempresentasikan ide/ pendapat pada siswa lainnya. Dalam pelaksanaannya siswa diminta berkelompok untuk membuat bagan/ peta konsep dari materi pelajaran yang telah diterima kemudian mempresentasikannya. Metode ini memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk bertindak sebagai seorang pengajar dan seorang yang memfasilitasi proses pembelajaran terhadap siswa lain. Dengan metode ini, siswa yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.

Metode SFAE pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap akhir siklus nantinya akan dilaksanakan penilaian terhadap hasil belajar. Jika hasil belajar siswa setelah dianalisis belum memenuhi indikator ketuntasan belajar maka kekurangan

Dokumen terkait