BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kebutuhan
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan mengenai bahan ajar
keterampilan menulis pelajaran Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan
pendidikan karakter. Poin–poin yang akan diuraikan yaitu: (1) data analisis kebutuhan, (2) deskripsi produk awal, (3) data uji coba dan revisi produk. Hasil
penelitian dan pembahasan akan diuraikan sebagai berikut :
4.1 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan pada langkah
pengembangan bahan ajar yang telah diuraikan di bab III. Peneliti melakukan
analisis kebutuhan bahan ajar untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter dengan
melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada guru kelas IV SDN
Jolosutro Piyungan yaitu ibu Elizabet Novena S.Pd. Wawancara dilakukan pada
tanggal 30 November 2012. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi
adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan yang berkaitan dengan bahan
ajar yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran di kelas yang diintegrasikan
dengan pendidikan karakter. Data hasil wawancara digunakan oleh peneliti untuk
merancang sebuah produk berupa bahan ajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. berikut akan dijabarkan data
hasil wawancara dengan guru kelas IV.
4.1.1 Data Hasil Wawancara
Peneliti melakukan wawancara untuk analisis kebutuhan tentang bahan ajar
Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter. Wawancara
dilakukan pada tanggal 30 November di SDN Jolosutro Piyungan. Daftar
pertanyaan yang digunakan dalam wawancara dengan guru kelas IV terdiri dari 8
butir pertanyaan. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan guru memaparkan
bahwa guru belum menggunakan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan
karakter khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berikut data hasil
wawancara dengan guru SDN Jolosutro Piyungan akan dijelaskan setiap butir.
Pertama, butir pertanyaan yang pertama yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan pendidikan karakter. Dari hasil wawancara guru menjelaskan
bahwa tingkat pemahaman guru akan pendidikan karakter belum terlalu paham.
Guru hanya menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan tentang
nilai-nilai / akhlak baik selebihnya guru tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai
pendidikan karakter.
Kedua, butir pertanyaan yang kedua yaitu tentang tanggapan guru mengenai pengembangan pendidikan karakter bagi anak SD. Dari pertanyaan
tersebut guru menjawab bahwa pendidikan karakter memang perlu dikembangkan
di SD apalagi SD merupakan awal dari pendidikan dasar yang diperoleh anak.
anak tumbuh menjadi manusia yang mempunyai nilai dan sikap yang baik yang
dapat diterapkan di kehidupan sekolah maupun masyarakat.
Ketiga, butir pertanyaan yang ketiga yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Guru memaparkan bahwa beliau tahu
bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional mengembangan
banyak butir karakter, namun guru tidak menghafal satu persatu tiap butir. Guru
mengatakan terlalu banyak jika harus diingat semua. Beliau menjelaskan hanya
pada karakter penting yang harus ditanamkan dalam diri siswa dan sering
diajarkan yang diingat misalnya karakter kereligiusan, kemudian karakter
menghargai, tanggung jawab, kerjasama, disiplin, dan budi pekerti. Menurut
beliau beberapa karakter yang beliau ingat merupakan karakter yang penting dan
perlu dikembangan dan ditanamkan pada siswa.
Keempat, butir pertanyaan yang keempat yaitu usaha guru dalam mengintegrasikan pendidikan karakter pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Dari pertanyaan tersebut guru menjelaskan bahwa beliau sudah berusaha
mengintegrasikan pendidikan karakter pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
namun hanya pada materi tertentu dan hanya gambaran secara umum. Guru
berpendapat bahwa terkadang nilai-nilai karakter tidak sesuai atau tidak cocok
dengan materi yang diajarkan dan guru merasa kesulitan jika harus mencari-cari
karakter yang sesuai. Guru mengatakan bahwa penerapan pendidikan karakter
hanya diintegrasikan dengan pelajaran-pelajaran yang sesuai dan mudah untuk
mengajarkan pendidikan karakter seperti mata pelajaran Pendidikan
Kelima, butir pertanyaan yang kelima yaitu kesulitan guru dalam mengintegrasikan pendidikan karakter pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Pada pertanyaan ini guru menjawab bahwa guru mengalami kesulitan jika ingin
mengintegrasikan pendidikan karakter pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
karena tidak semua KD atau materi dapat diintegrasikan dengan pendidikan
karakter. Jika akan mengintegrasikan pendidikan karakter dengan mata pelajaran
membutuhkan waktu dan harus dipersiapkan dengan baik karena bukan hal mudah
dalam mencocokan karakter yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
Tidak adanya contoh pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan
pendidikan karakter juga menjadi kendala guru dalam menyusun bahan ajar yang
terintegrasi dengan pendidikan karakter.
Keenam, butir pertanyaan yang keenam yaitu sudah adakah usaha guru dalam mengembangkan bahan ajar untuk keterampilan menulis dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Guru menjawab bahwa belum mengembangkan
secara mendalam bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis. Guru merasa
kesulitan jika harus membuat bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan
karakter selain tidak ada contoh yang dapat digunakan sebagai acuan guru juga
mengatakan bahwa tugas guru banyak, guru merasa terbebani jika harus
menyiapkan bahan ajar apalagi yang terintegrasi dengan pendidikan karakter itu
lebih sulit. Memilih karakter yang sesuai dengan materi ajar juga membuat guru
merasa kesulitan. Sejauh ini yang dilakukan guru dalam mengaitkan pendidikan
dengan materi hanya sekilas saja jika ada materi yang sesuai untuk dikaitkan
Ketujuh, butir pertanyaan yang ketujuh yaitu tentang kebutuhan guru akan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Guru menjawab bahwa guru membutuhkan bahan ajar yang
terintegrasi dengan pendidikan karakter. Dengan adanya bahan ajar yang
terintegrasi dengan pendidikan karakter guru dapat mengajarkan karakter pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya. Selain itu nantinya bahan ajar
tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengajar dan pedoman dalam
membuat bahan ajar yang lain.
Kedelapan, butir pertanyaan yang kedelapan yaitu kebutuhan guru akan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk empat
keterampilan Bahasa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berbasis
aktivitas. Guru menjawab bahwa guru membutuhkan bahan ajar yang berbasis
aktivitas, karena menurut guru semakin banyak aktivitas dalam pembelajaran
siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran selain itu siswa tidak mudah bosan
jika banyak aktivitas dalam pembelajaran.
4.1.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SDN Jolosutro
Piyungan peneliti dapat menyimpulkan bahwa guru belum membuat bahan ajar
yang terintegrasi dengan pendidikan karakter secara khusus pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia keterampilan menulis. Guru berpendapat bahwa pengintegrasian
pendidikan karakter dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia cukup sulit dan guru
tidak mempunyai pedoman yang dapat digunakan sebagai contoh dalam membuat
kebutuhan akan bahan ajar yang berbasis pendidikan karakter untuk keterampilan
menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan adanya bahan ajar yang
terintegrasi dengan pendidikan karakter dapat membantu guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran juga mampu mengembangkan karakter yang
sesuai dengan materi, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.