• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebutuhan Pengelolaan Air Limbah

SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN

C. Permasalahan dan Tantangan

8.4.1.3. Analisis Kebutuhan Pengelolaan Air Limbah

Alternatif terhadap pemecahan masalah air limbah di Kota Palopo, dilakukan dengan penguatan manajemen dan koordinasi kelembagaan yang menangani sektor air limbah di Kota Palopo berdasarkan kewenangannya. Sedangkan yang terkait dengan sistem operasionalnya adalah dengan memaksimalkan prasarana dan sarana air limbah yang ada untuk pengolahan, dan pengadaan serta pembangunan baru terhadap prasarana dan sarana air limbah yang belum ada, walaupun disatu sisi aspek pembiayaan terhadap pengadaan dan pembangunan baru tersebut masih menjadi kendala. Untuk itu keterlibatan partisipasi dari masyarakat dan swasta untuk ikut berperan dalam pengelolaan sektor air limbah di Kota Palopo perlu ditingkatkan.

Untuk sistem kinerja pengelolaan dilakukan dengan cara pemisahan antara saluran untuk air limbah buangan rumah tangga, pasar, rumah sakit, industri dan sebagainya, dengan sistem saluran untuk pembuangan air hujan.

Penanganan sistem pengolahan air limbah di Kota Palopo saat ini belum sepenuhnya tertangani secara optimal. Penanganan pembuangan air limbah secara umum sebagian besar masih dilakukan secara individual oleh masyarakat dengan membuat jamban keluarga dan septic tank. Sedangkan sarana pendukung yang ada hanya berupa truk tinja yang pelayanannya juga masih kurang optimal, dan terasa belum menjangkau seluruh wilayah pelayanan masyarakat Kota Palopo yang membutuhkan.

Penanganan sistem pengolahan air limbah di Kota Palopo saat ini belum sepenuhnya tertangani secara optimal. Penanganan pembuangan air limbah secara umum sebagian besar masih dilakukan secara individual oleh masyarakat dengan membuat jamban keluarga dan septic tank. Sedangkan sarana pendukung yang ada hanya berupa truk tinja yang pelayanannya juga masih kurang optimal, dan terasa belum menjangkau seluruh wilayah pelayanan masyarakat Kota Palopo yang membutuhkan.

Sistem prasarana yang diusulkan dalam pengolahan air limbah di Kota Palopo adalah untuk daerah perkotaan membutuhkan prasarana seperti IPAL, IPLT dan truk tinja untuk penganngkutan dan pengolahan buangan limbahnya. Sedangkan untuk daerah perdesaan, yang terpenting adalah pembangunan

VIII - 40

jamban-jamban umum dan pribadi di masing-masing rumah tangga, untuk menghindari penurunan kualitas lingkungannya.

Sedangkan untuk penanganan terhadap pembuangan limbah domestik dilakukan dengan sistem pembuangan setempat dengan model penampungan air limbah dometik dalam cubluk atau tangki septik. Untuk sistem pembuangan terpusat dapat dilakukan dengan membuat sistem saluran air limbah yang kemudian dibuang kesuatu tempat pembuangan yang aman dan sehat, dengan atau tanpa pengolahan, sesuai dengan kriteria baku mutu dan besarnya limpahan air limbah yang dihasilkan.

Sumber pembiayaan yang diharapkan dari pengelolaan sumber buangan air limbah tersebut selain dari APBD Kota Palopo adalah pendampingan dana dari APBD Provinsi dan bantuan dana dari APBN. Selain itu, dalam pembiayaannya diperlukan sosialisasi dan pemahaman yang diberikan kepada masyarakat baik sebagai individu, lembaga swasta, kelompok industri dan seluruh pihak terkait agar penanganan pengolahan air limbah dapat dilakukan secara partisipatif antara pemerintah, masyarakat dan swasta, sehingga beban pemerintah untuk investasi pembangunan prasarana dan sarana air limbah yang dibutuhkan oleh masyarakat dapat diminimalkan.

8.4.2. Persampahan

Secara umum, jenis sampah dapat dibagi 2 (dua) yaitu sampah organik (biasa disebut sebagai sampah basah) dan sampah anorganik (sampah kering). Sampah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti daun- daunan, sampah dapur, dan lain sebagainya. Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Sebaliknya dengan sampah kering, seperti kertas, plastik, kaleng, dan lain-lain. Sampah jenis ini tidak dapat terdegradasi secara alami.

Sub Bidang Persampahan pada Bidang PU/Cipta Karya Kota Palopo prinsip penanganannya adalah pengelolaan hasil buangan sampah masyarakat dengan cara pengurangan timbulan sampah agar dapat berguna untuk pemanfaatan pengamanan dan kebersihan lingkungan. Sebab pada hakekatnya pengelolaan sistem persampahan yang ditunjang oleh fungsi prasarana dan

VIII - 41

sarananya bertujuan untuk mendukung pembangunan sosial, ekonomi, politik dan budaya serta pengendalian ekosistem.

Sistem penanganan dan pengelolaan persampahan dapat dilakukan dengan dua cara meliputi sistem penanganan setempat dan sistem penanganan terpusat. Sistem penanganan setempat penyelenggaraannya dapat dilakukan oleh individu dan kelompok, sedangkan sistem penanganan terpusat dilakukan oleh pemerintah atau swasta.

8.4.2.1. Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan A. Arahan Kebijakan

Kebijakan pengelolaan sektor persampahan di Kota Palopo, akan dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi bertambahnya volume timbulan sampah, sehingga selayaknya dapat dilakukan program pembinaan dari sistem pengelolaan persampahan, untuk dapat meningkatkan aturan, standar, pedoman dan manual dalam bidang pengelolaan persampahan. Program penanganan dan pengelolaan dilakukan bertujuan untuk dapat membawa masyarakat yang hidup sehat dan sejahtera dalam lingkungan yang bersih dari sampah dan memiliki nilai estetika yang indah. Penyiapan program pengelolaan persampahan dilaksanakan untuk bisa mengisi tingkat kesenjangan yang terjadi dari kondisi saat ini dengan kondisi yang diharapkan.

Program-program yang dilakukan kemudian dibuatkan strategi pendekatan sehingga diharapkan adanya dukungan bagi pelaksanaan pembangunan dan penyiapan kelengkapan sarana dan prasarana pengolahan persampahan melalui peningkatan dan pemanfaatan daur ulang sampah hingga proses pembuatan kompos. Dengan kegiatan tersebut dapat menjadi bentuk pelaksanaan yang nyata bagi pengurangan timbulan sampah secara bertahap. Target lain dalam program pengelolaan persampahan adalah dengan melakukan perluasan cakupan pelayanan persampahan. Diharapkan adanya peningkatan pelayanan pengumpulan dan pengangkutan sampah ke TPA yang berlokasi di Kelurahan Mancani secara bertahap sesuai kriteria.

VIII - 42

Sehingga untuk mendukung program pemerintah Kota Palopo sebagai kota yang bersih dan manusiawi, maka tugas pokok Dinas Kebersihan adalah untuk bagaimana menciptakan lingkungan perkotaan yang bersih dan indah, khususnya dalam penanganan sektor persampahan.

B. Lingkup Kegiatan

Sistem pengelolaan persampahan di Kota Palopo secara umum dilakukan dengan mengumpulkan sampah hasil buangan masyarakat dan jenis kegiatan lain pada satu wadah seperti tong/bak sampah di masing-masing unit rumah dan TPS yang tersedia, kemudian diangkut oleh kendaraan angkutan persampahan dari Dinas Kebersihan ke Tempt Pembuangan Akhir (TPA) Mancani dengan sistem pengelolaan sampah yang dilakukan adalah dengan sistem Control Land Fill.

Penanganan yang dilakukan terhadap produksi sampah hasil aktifitas masyarakat di Kota Palopo tentunya akan didukung oleh prasarana dan sarana pengangkutan sampah yang tersedia. Adapun sarana pengangkutan tersebut antara lain berupa armada mobil angkutan sampah sebanyak 14 unit yang bertugas untuk mengumpul, mengangkut dari TPS lalu membawa ke tempat pembuangan akhir untuk dibuang dan diolah.

Secara umum Sistem pengelolaan persampahan di Kota Palopo dikenal dengan 2 (dua) cara antara lain; cara konvensional/tradisional dan cara terpadu. Cara pertama yakni sistem konvensional relatif banyak dilakukan oleh masyarakat utamanya yang jauh dari pusat kota dengan sistem pembakaran dan penimbunan, sedangkan sistem terpadu yang pengelolaannya ditangani oleh Instansi Dinas Kebersihan Kota Palopo. Cara kedua ini dilakukan dengan siklus pengelolaan dari tempat produksi sampah ke TPS.

8.4.2.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan

Dokumen terkait