• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kab. Bogor

2) Analisis Kecenderungan (Trend Analysis)

Data-data hasil pemantauan selama periode 3 tahun yang telah dikumpulkan akan diolah dengan cara tabulasi data serta ditampilkan dalam bentuk tabel dan/atau grafik untuk selanjutnya dianalisis kecenderungan (trend analysis). Data yang terkumpul secara berurutan (time series) juga akan dianalisis variansi regressi kurva linear (linear curve estimation) dan korelasi (Walpole, 1995) dengan menggunakan perangkat lunak komputer (software) program SPSS versi 15.

Formula dasar regressi linear adalah sebagai berikut :

Y = bo + b1 X + e

Keterangan :

Y = peubah penjelas (predictor variable) X = peubah respons (response variable)

bo = intersep

b1 = slope

Hasil analisis akan dapat memberikan gambaran dan informasi tentang pola kinerja perusahaan dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup pasca-AMDAL atau UKL/UPL dan sertifikasi ISO 14001. Perlu diketahui bahwa penggunaan regressi linear di dalam bahasan kinerja lingkungan adalah untuk mengetahui kecenderungan hasil pemantauan yang dilakukan oleh suatu perusahaan tersebut naik (positif) atau turun (negatif). Jadi bukan untuk mencari formulasi hubungan antara perubahan parameter lingkungan terhadap waktu pemantauan.

Untuk analisis signifikasi kecenderungan pemantauan lingkungan dilakukan dengan menggunakan uji F antara Fhitung dengan Ftabel pada tingkat keyakinan 5% (α=0,05). Jika nilai Fhitung > Ftabel, maka dapat dikatakan kecenderungannya signifikan. Rumus Fhitung adalah sebagai berikut :

R

2

/ k

(1 - R

2

)/(n - k - 1)

F

hitung

=

Keterangan : R2 = koefisien determinasi

k = jumlah variabel bebas n = jumlah sampel

F = uji hipotesis 3) Analisis Kinerja

Penilaian kinerja pengelolaan lingkungan terhadap variabel-variabel yang diteliti disesuaikan dengan acuan kriteria penilian Proper (program penilaian peringkat kinerja perusahan) yang dikeluarkan oleh KLH (Juni, 2008) yang dilakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Kriteria tersebut seperti tertera pada Lampiran 2 yang meliputi penelaahan terhadap :

a) dokumentasi lingkungan

(1) pelaporan, terdiri dari : kepemilikan dokumen AMDAL/UKL-UPL, kelengkapan pelaporan implementasi, kelengkapan dokumen SML ISO 14001 & Sistem Manajemen Mutu.

(2) kualitas dan kelengkapan dokumen, terdiri dari : kesesuaian format laporan dengan petunjuk teknis.

(3) sumberdaya manusia, terdiri dari : ketersediaan personil/unit kerja yang menangani masalah lingkungan, program pelatihan karyawan dan sikap serta pengetahuan karyawan terhadap lingkungan

b) pengelolaan limbah cair

(1) perijinan dan kepemilikan pengendali limbah cair, terdiri dari : kepemilikan dokumen IPLC (ijin pembuangan limbah cair), kepemilikan IPAL, kelengkapan flowmeter pada IPAL.

(2) kesesuaian parameter dan titik pantau, terdiri dari : ketaatan titik pantau dan parameter pemantauan limbah cair terhadap IPLC atau dokumen UKL/UPL.

(3) hasil pengelolaan limbah cair, terdiri dari : kecenderungan hasil pemantauan limbah cair (pH, TSS, BOD dan COD)

(4) pelaporan implementasi limbah cair

(5) konsumsi energi terdiri dari : kecenderungan pemakaian energi listrik dan air

(6) pengetahuan karyawan tentang limbah cair c) pengelolaan polusi udara/gas

(1) kepemilikan pengendali kualitas udara

(2) kesesuaian parameter dan titik pantau, terdiri dari : ketaatan titik pantau dan parameter pemantauan polusi udara dan kebisingan terhadap dokumen UKL/UPL.

(3) hasil pemantauan kualitas udara dan kebisingan, terdiri dari : kecenderungan hasil pemantauan polusi udara (CO, NO2, SO2, debu dan kebisingan)

(4) pelaporan implementasi kualitas udara dan kebisingan (5) pengetahuan karyawan tentang polusi udara dan kebisingan

d) pengelolaan limbah B3

(1) perlakukan terhadap limbah padat B3, terdiri dari : kepemilikan sarana pengolah limbah B3 dan perlakuan sementara limbah B3.

(2) pengetahuan karyawan tentang limbah padat B3 e) masalah sosial

(1) kontribusi CD/CSR perusahaan terhadap masyarakat sekitar. (2) dampak yang terjadi, terdiri dari : persepsi masyarakat terhadap

dampak kualitas udara dan kualitas air. (3) keterlibatan tenaga kerja lokal

(4) permasalahan sosial yang pernah terjadi

Kriteria penilaian kinerja pengelolaan lingkungan diukur menggunakan skala linkert terhadap sejumlah pertanyaan. Skala linkert yang digunakan sebagai tolok ukur meliputi ”tidak baik” dengan skor (1), ”belum baik” dengan skor (2), ”cukup baik” dengan skor (3), ”baik” dengan skor (4), dan ”sangat baik” dengan skor (5). Sedangkan rumusan penilaian secara keseluruhan dilakukan dengan formula sebagai berikut (Hadiwiardjo, 1997) :

Xi = (

Σ

Yi : M) x 100%

Keterangan :

Xi = variabel ke i, 0 < Xi < 1

i = 1, 2, ..., 5

Σ Yi = jumlah nilai yang dapat dicapai oleh variabel ke-i

M = jumlah nilai maksimum dari masing-masing variabel, yaitu perkalian antara jumlah parameter dengan nilai skor tertinggi

Jumlah parameter yang diajukan untuk kriteria penilaian kinerja berdasarkan modifikasi dari penilaian Proper adalah 36 parameter, maka jumlah skor maksimum adalah 5 x 36 = 180 dan jumlah skor minimum adalah 1 x 36 = 36. Adapun untuk menentukan nilai kinerja suatu perusahaan baik yang telah menerapkan SML ISO 14001 maupun yang

belum secara menyeluruh dapat diklasifikasikan seperti pada Tabel 4. berikut.

Tabel 4. Kategori penilaian kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan

No Kategori Kinerja Nilai Kinerja

(%)

Kesetaraan Proper

1 Sangat baik 81 – 100 ”biru +”1)

2 Baik 61 – 80 ”biru -”2)

3 Cukup baik 41 – 60 ”merah +”3)

4 Belum baik 21 – 40 ”merah -”4)

5 Tidak baik 1 - 20 ”hitam” 5)

1)

Telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku dan melakukan upaya 3R (Reuse, Recycle, Recovery).

2)

Melakukan upaya pengelolaan lingkungan, akan tetapi beberapa upaya belum mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan (80% memenuhi persyaratan).

3)

Melakukan upaya pengelolaan lingkungan, akan tetapi baru sebagian mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan (70% memenuhi persyaratan)

4)

Melakukan upaya pengelolaan lingkungan, akan tetapi baru sebagian kecil mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan (50% memenuhi persyaratan)

5)

Belum melakukan upaya pengelolaan lingkungan berarti, secara sengaja tidak melakukan upaya pengelolaan lingkungan sebagaimana yang dipersyaratkan, serta berpotensi mencemari lingkungan

4.3.2. Studi Tingkat Ketaatan Pengelolaan Lingkungan

a. Jenis dan Sumber Data 1) Data Primer

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dan dikumpulkan langsung dari lokasi penelitian melalui kuisioner yang diberikan kepada para responden tingkat manajemen perusahaan tentang ketaatan terhadap peraturan perundangan dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan pasca-AMDAL/UKLUPL dan implementasi ISO 14001.

2) Data Sekunder

Data sekunder yang diperoleh dari perusahaan dan Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (DTRLH) Kabupaten Bogor diantaranya meliputi :

- Produk peraturan yang relevan dengan pengelolaan lingkungan yang dikeluarkan oleh instansi baik tingkat nasional maupun regional seperti :

- Pedoman penyusunan laporan pelaksanaan rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL) dan rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL)

- Peraturan yang memuat tentang baku mutu kualitas lingkungan baik udara, air dan limbah padat

- Laporan AMDAL atau UKL/UPL yang telah disusun dan disyahkan oleh instansi terkait.

- Laporan implementasi RKL/RPL atau UKL/UPL yang telah disusun dan disampaikan ke instansi terkait selama 3 (tiga) tahun terakhir.

b. Metode Pengumpulan Data dan Informasi

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

- Kuesioner dan wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui persepsi responden terhadap pengelolaan lingkungan pasca-AMDAL atau UKL/UPL dan ISO 14001.

- Teknik dokumentasi dari dokumen yang ada di perusahaan yang berkaitan dan diperlukan dalam penelitian ini.

c. Metode Analisis Data

Data-data yang telah dikumpulkan di lapangan dari hasil wawancara akan diolah dengan cara pendekatan analisis deskriptif. Pengumpulan data hasil pengukuran yang telah dilakukan tersebut kemudian dibandingkan dengan baku mutu lingkungan yang berlaku secara regional maupun nasional untuk melihat tingkat ketaatan terhadap peraturan lingkungan. Hasil tersebut diharapkan akan dapat memberikan gambaran dan informasi tentang ketaatan perusahaan terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup pasca-AMDAL atau UKL/UPL dan sertifikasi ISO 14001.

4.3.3. Perumusan Strategi Kebijakan Pengelolaan Lingkungan

a. Jenis dan Sumber Data 1) Data Primer

Data primer berupa pendapat dari beberapa stakeholder tentang pelaksanaan studi lingkungan (AMDAL/UKLUPL) dan implementasi ISO 14001 pada industri kimia yang dicatat dengan menggunakan kuesioner. Sebagai responden stakeholder adalah seperti tertetra pada Tabel 5.

Tabel 5. Responden stakeholder

No Stakeholder Jumlah

1 Kantor Kementrian Negara Lingkungan Hidup (KLH)

- Kepala Bidang Pengembangan 1

- Kepala Bidang Tindak Lanjut 1

2 Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten

Bogor

- Kasie Implementasi RKL/RPL dan UKL/UPL 1

- Kasie Pengawasan dan Pengendalian 1

3 Bappeda Kabupaten Bogor

- Kabid Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 1

4 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor

- Kasie Industri Kimia (IKAH) 1

5 LSM 1

6 Camat Citeureup 1

7 Pakar Lingkungan 1

8 PPLH IPB 1

9 Industri Kimia 1 (PT Sigma Utama) 1

10 Industri Kimia 2 (PT Djasula Wangi) 1

Total 12

2) Data Sekunder

Data sekunder berupa peraturan tentang kebijakan lingkungan yang dikeluarkan oleh instansi baik tingkat nasional maupun regional (KLH, Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bappeda, dan instansi terkait di Kabupaten Bogor seperti :

- Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan RKL/RPL atau UKL/UPL. - Peraturan yang memuat tentang baku mutu kualitas lingkungan baik

udara, air dan limbah padat.

- Peraturan daerah dan instansi lainnya yang terkait dengan kebijakan pengelolaan lingkungan di lingkungan Kabupaten Bogor.

b. Metode Pengumpulan Data dan Informasi

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1) Studi pustaka, review kebijakan pengelolaan lingkungan terhadap perundang-undangan dan peraturan tentang kebijakan lingkungan yang dikeluarkan oleh instansi baik tingkat nasional maupun regional.

2) Expert judgement, melalui wawancara terhadap stakeholder kunci yang berperan dalam proses pelaporan dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

c. Metode Analisis Data 1) Analisis Deskriptif

Untuk melihat kebijakan pengelolaan lingkungan industri kimia dilakukan dengan melakukan review terhadap perundang-undangan dan peraturan tentang pengelolaan lingkungan dan dianalisis secara deskriptif.

Dokumen terkait