• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek finansial dalam analisis kelayakan usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya berkaitan dengan seluruh aktivitas yang dijalankan peternakan dilihat dari sisi finansial (keuangan). Kelayakan dari sisi finansial pada usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya dinilai dengan menggunakan kriteria investasi, meliputi Net benefit, Net B/C, IRR, dan Payback Period. Sebelum menghitung kelayakan usaha menggunakan kriteria penilaian investasi, terlebih dahulu akan diproyeksikan laporan laba/rugi dan arus kas (cashflow) sesuai dengan umur bisnis dari usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya.

Kondisi Aktual

Kondisi aktual merupakan kondisi kegiatan perusahaan yang sebenarnya terjadi di lokasi penelitian yaitu pada usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya Desa Kualu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kondisi aktual adalah kondisi dimana peternakan masih menggunakan teknologi tradisional dengan menggunakan serbuk kayu yang dibakar sebagai teknik pemanasan anak ayam yang berumur 1 hingga 12 hari. Beberapa hal yang diperhitungkan dalam analisis finansial usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya adalah biaya dan manfaat yang digunakan berdasarkan harga pasar yang berlaku di sekitar lokasi penelitian.

Arus Kas (Cashflow) Kondisi Aktual Arus Penerimaan (Inflow)

Arus kas (cashflow) Lestari Rizqi Aditya dihitung selama 7 tahun dimulai dari tahun 2007 hingga tahun 2014. Arus penerimaan yang diperoleh Lestari Rizqi Aditya yaitu penerimaan yang berasal dari aktivitas bisnis utama, aktivitas bisnis tambahan, penerimaan modal pinjaman, dan penerimaan yang berasal dari nilai sisa. Total penerimaan selama umur bisnis Lestari Rizqi Aditya sebesar Rp3.5 milyar, dengan rata-rata penerimaan setiap tahunnya sebesar Rp440 774 502.

1. Penerimaan dari Aktivitas Bisnis Utama

Aktivitas bisnis utama Lestari Rizqi Aditya menghasilkan penerimaan dari penjualan ayam broiler. Pada tahun ke-0 perusahaan hanya melakukan kegiatan investasi, sehingga belum ada penerimaan. Penerimaan pada tahun ke-1 berasal dari penjualan sekitar 12 672 ekor ayam broiler yang

telah berumur 26 hari dengan bobot 1 kg hingga 1.2 kg, dan harga rata- rata Rp14 000, jumlah penerimaan tersebut sebesar Rp186 278 400. Pada tahun ke-2 harga jual rata-rata ayam broiler meningkat hingga Rp15 000, hal ini mempengaruhi jumlah penerimaan dari penjualan ayam broiler Lestari Rizqi Aditya pada tahun tersebut. Penerimaan dari penjualan ayam broiler tahun ke-2 sebesar Rp199 584 000. Penerimaan dari penjualan ayam broiler pada tahun ke-3 sebesar Rp308 998760. Penerimaan dari penjualan ayam broiler pada tahun ke-4 sebesar Rp539 849 380. Penerimaan dari penjualan ayam broiler pada tahun ke-5 sebesar Rp591 621 152. Penjualan ayam broiler dari tahun ke-1 hingga tahun ke-5 diperoleh berdasarkan data historis Lestari Rizqi Aditya. Proyeksi penjualan ayam broiler pada tahun ke-6 dan tahun ke-7 merupakan proyeksi dari jumlah produksi sesuai kapasitas maksimal kandang dengan harga rata-rata tahun ke-6 yaitu Rp17 256 yang dianggap tetap hingga tahun akhir bisnis. Berdasarkan proyeksi penjualan ayam broiler (Tabel 10) tersebut, maka besar penerimaan dari penjualan ayam broiler pada tahun ke-6 dan tahun ke-7 sebesar Rp782 732 160.

Tabel 10 Proyeksi penjualan ayam broiler Lestari Rizqi Aditya tahun 2008-2014 Tahun Jumlah ayam broilera Bobot ayam broilerb Total bobot

akhirc Harga jual

d Penerimaan penjualand 2008 12 672 0.9-1.2 13 306 14 000 186 278 400 2009 12 672 0.9-1.2 13 306 15 000 199 584 000 2010 18 528 0.9-1.2 19 058 16 214 308 998 760 2011 33 888 0.9-1.2 33 560 16 086 539 849 380 2012 32 448 0.9-1.2 34 285 17 256 591 621 152 2013 43 200 0.9-1.2 45 360 17 256 782 732 160 2014 43 200 0.9-1.2 45 360 17 256 782 732 160

Sumber: Data primer (diolah); aJumlah ayam broiler (ekor); bBobot ayam broiler (kg/ekor); cTotal Bobot Akhir (kg); dHarga Jual, Penerimaan penjualan (dalam rupiah)

2. Penerimaan dari Aktivitas Bisnis Tambahan

Sumber penerimaan lainnya dalam arus kas usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya adalah penjualan pupuk dan penjualan serbuk gergaji bekas kepada konsumen yang datang langsung ke lokasi peternakan. Penjualan pupuk dan serbuk gergaji bekas ini dilakukan kontinu setiap bulan sepanjang tahun sehingga jumlah penjualan pupuk dan serbuk gergaji bekas di asumsikan sama setiap tahunnya. Harga pupuk yang di jual peternakan Lestari Rizqi Aditya adalah Rp10 000 /karung, dalam satu bulan peternakan Lestari Rizqi Aditya mampu menjual pupuk sebanyak 120 karung. Pupuk ini dimanfaatkan konsumen sebagai bahan penyubur tanah pada tanaman pertanian seperti sayur. Serbuk gergaji bekas juga berfungsi sama sebagai bahan penyubur tanaman pada tanaman pertanian, hanya saja serbuk gergaji bekas digunakan untuk tanaman pepohonan

seperti pohon sawit. Harga serbuk gergaji bekas adalah Rp5 000 /karung. Lestari Rizqi Aditya mampu menjual serbuk gergaji bekas sebanyak 80 karung perbulan. Masing-masing penerimaan dari penjualan pupuk dan serbuk gergaji bekas adalah Rp14 400 000 dan Rp4 800 000 untuk setiap tahun.

3. Penerimaan Modal Pinjaman

Sumber penerimaan yang berasal dari modal pinjaman di peroleh peternakan Lestari Rizqi Aditya dari pihak lembaga keuangan yaitu Bank Riau sebesar Rp150 000 000 dengan jangka waktu pengembalian 84 bulan dan tingkat suku bunga sebesar 12%. Modal pinjaman ini diperoleh pada tahun ke-0 yaitu tahun 2007 dan digunakan untuk biaya investasi di tahun yang sama. Angsuran pembayaran pinjaman dan bunga perbulan dikenakan sebesar Rp2 737 500, dan total angsuran pembayaran modal pinjaman dan bunga selama setahun sebesar Rp32 850 000. Tahun ke-1 hingga tahun ke-5 peternakan tidak memperoleh modal pinjaman. Tahun ke-6 dan ke-7 diasumsikan peternakan juga tidak melakukan pinjaman modal kepada Bank Riau dikarenakan tahun ke-6 dan ke-7 merupakan tahun akhir kegiatan bisnis ayam broiler Lestari Rizqi Aditya sesuai dengan umur bisnisnya.

4. Penerimaan dari Nilai Sisa

Nilai sisa merupakan nilai dari barang-barang investasi yang belum habis umur ekonomisnya pada akhir umur bisnis, termasuk di dalamnya nilai dari pembelian tanah yang dilakukan di awal bisnis. Jumlah nilai sisa usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya pada tahun 2014 adalah Rp101 170 000. Rincian nilai sisa disajikan pada Lampiran 2.

Arus Pengeluaran (Outflow)

Arus pengeluaran usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya bersumber dari 2 kegiatan, yaitu kegiatan investasi dan kegiatan operasional. Kegiatan investasi menghasilkan biaya investasi dan kegiatan operasional menghasilkan biaya operasional.

1. Biaya Investasi

Biaya investasi dikeluarkan usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya pada tahun 2007. Total biaya investasi yang dikeluarkan Lestari Rizqi Aditya sebesar Rp211 082 000. Biaya investasi terbesar digunakan untuk pendirian bangunan, termasuk di dalamnya bangunan kandang, kantor, rumah pegawai, gudang pakan, gudang peralatan, toilet, dan tower air. Jumlah biaya investasi untuk pendirian kandang adalah Rp130 800 000, sisanya untuk pendirian sarana dan prasarana sebesar Rp59 600 000, pembelian mesin dan peralatan sebesar Rp17 682 000, dan pembelian kendaraan Rp3 000 000. Rincian biaya investasi disajikan pada Lampiran 3.

2. Biaya Operasional

Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi selama satu periode. Biaya operasional terbagi menjadi dua komponen, yaitu biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel adalah biaya yang dapat berubah sesuai dengan perkembangan produksi atau penjualan setiap

tahun. Biaya tetap adalah biaya yang tidak terpengaruh oleh perkembangan jumlah produksi.

a) Biaya Variabel

Biaya variabel yang dikeluarkan peternakan ayam broiler Lestari Rizqi Aditya pada kondisi aktual untuk tahun ke-1 sebesar Rp150 082 752, tahun ke-2 sebesar Rp150 082 752, tahun ke-3 sebesar Rp251 870 920, tahun ke-4 sebesar Rp523 646 445 dan tahun ke-5 sebesar Rp509 341 204. Untuk tahun ke-6 dan ke-7 merupakan proyeksi dari rata-rata harga komponen biaya variabel berdasarkan histori Lestari Rizqi Aditya, besar biaya variabel pada tahun ke-6 dan ke-7 adalah sebesar Rp677 196 485. Biaya variabel ini terdiri dari biaya pembelian DOC, pembelian kandang, upah tenaga kerja, pembelian obat-obatan dan vitamin, pembelian sebuk gergaji kasar, pembelian serbuk gergaji halus, BBM untuk mesin dan kendaraan, dan perbaikan kandang.

a.1. Upah Tenaga Kerja

Upah tenaga kerja pada kondisi aktual terbagi menjadi 2 yaitu untuk pembuatan pemanas dan pemeliharaan. Proses pembuatan pemanas memerlukan tenaga kerja untuk mengangkut serbuk gergaji dan memasukannya kedalam drum pembakaran. Besar biaya pembuatan pemanas ini adalah Rp2 000 /karung. Jumlah karung yang digunakan dalam satu kali periode sebanyak 130 karung, sehingga untuk 9 kali periode selama setahun memakan biaya sebesar Rp2 340 000 /tahun. Upah tenaga kerja lainnya adalah tenaga kerja untuk pemeliharaan. Besarnya biaya upah pemeliharaan tergantung kepada jumlah penjualan ayam. Upah yang harus dibayarkan sebesar Rp400 untuk setiap 1 ekor ayam yang terjual. Maka proyeksi jumlah ayam yang dijual pertahun dan total upah pemeliharaan disajikan pada Tabel 11. Pegawai yang bertugas memelihara ayam broiler memiliki kewajiban untuk memberi pakan, minum, vitamin dan obat-obatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan pemilik peternakan.

Tabel 11 Proyeksi upah tenaga kerja pemeliharaan Lestari Rizqi Aditya

Tahun Jumlah ayam broiler

(Rp) Upah(Rp) Total upah(Rp)

2008 12 672 400 5 068 800 2009 12 672 400 5 068 800 2010 18 528 400 7 411 200 2011 33 888 400 13 555 200 2012 32 448 400 12 979 200 2013 43 200 400 17 280 000 2014 43 200 400 17 280 000

a.2. Biaya Pembelian DOC

Biaya pembelian DOC tergantung pada jumlah produksi setiap tahunnya. Pada tahun ke-1 dan tahun ke-2, rata-rata pembelian DOC adalah 13 200 ekor. Harga untuk satu ekor DOC pada tahun 2008 dan 2009 adalah Rp3 000. Total biaya pembelian DOC yang dikeluarkan perusahaan pada tahun ke-1 dan ke-2 adalah Rp39 600 000. Jumlah pembelian DOC pada tahun ke-3 adalah 193 kotak dengan harga rata-rata Rp460 620 /kotak, sehingga total biaya pembelian DOC tahun ke-3 sebesar Rp88 899 660. Jumlah pembelian DOC untuk tahun ke-4 adalah 353 kotak dengan harga rata-rata Rp412 429 /kotak, sehingga total biaya pembelian DOC tahun ke-4 adalah Rp145 587 437. Jumlah pembelian DOC pada tahun ke-5 adalah 338 kotak dengan harga rata-rata Rp407 188 /kotak, sehingga total biaya pembelian DOC pada tahun ke-5 sebesar Rp137 629 544. Pada tahun ke-6 dan tahun ke-7, jumlah pembelian DOC diproyeksikan berdasarkan kapasitas produksi maksimal yaitu 45 000ekor /tahun dan rata-rata harga DOC pada tahun ke-5, yang kemudian diasumsikan sama hingga akhir tahun bisnis. Harga yang diperkirakan konstan pada tahun ke-6 dan ke-7 adalah Rp407 188 dengan jumlah pembelian 450 kotak selama setahun, sehingga total biaya pembelian DOC pada tahun ke-6 dan ke-7 adalah Rp183 234 600. Proyeksi pembelian DOC dirincikan dalam Tabel 12.

Tabel 12 Proyeksi pembelian DOC Lestari Rizqi Aditya Tahun Jumlah DOC

(ekor)

Harga rata-rata DOC

(Rp) Total(Rp) 2008 132 300 000 39 600 000 2009 132 300 000 39 600 000 2010 193 460 620 88 899 660 2011 353 412 429 145 587 437 2012 338 407 188 137 629 544 2013 450 407 188 183 234 600 2014 450 407 188 183 234 600

Sumber: Data primer (diolah)

a.3. Biaya Pakan

Biaya pakan tergantung pada jumlah produksi ayam selama setahun. Untuk seribu ekor ayam dari umur 1 hari hingga panen di umur 26 hari memerlukan pakan sebanyak 34 karung. Pada tahun ke-1 dan tahun ke-2 jumlah ayam yang di produksi adalah 13 200 dengan harga rata-rata pakan Rp220 000, sehingga total biaya pakan yang harus dikeluarkan adalah Rp98 736 000. Tahun ke-3

peternakan Lestari Rizqi Aditya melakukan peningkatan produksi menjadi 19 300 ekor dengan rata-rata harga pakan Rp222 895, sehingga total biaya pakan yang harus dikeluarkan adalah Rp146 264 000. Tahun ke-4 Lestari Rizqi Aditya juga meningkatkan jumlah produksi menjadi 35 300 ekor dengan rata-rata harga pakan Rp286 212, sehingga biaya pakan yang harus dikeluarkan padatahun ke-4 sebesar Rp343 512 048. Besar produksi pada tahun ke-5 adalah 33 800 ekor dengan rata-rata harga pakan Rp298 654, sehingga biaya pakan pada tahun ke-5 adalah Rp343 213 000. Jumlah produksi pada tahun ke-6 dan ke-7 merupakan proyeksi dari kapasitas maksimal kandang selama setahun, yaitu 45 000 ekor dengan rata-rata harga pakan pada tahun ke-5 dan diasumsikan tetap hingga akhir bisnis. Total biaya pakan yang di asumsikan pada tahun ke-6 dan ke-7 adalah Rp456 940 385. Proyeksi pembelian pakan dirincikan dalam Tabel 13.

Tabel 13 Proyeksi pembelian pakan Lestari Rizqi Aditya Tahun Jumlah ayam

broiler(ekor) Jumlah pakan (kotak) Harga rata- rata pakan (Rp) Total(Rp) 2008 13 200 449 220 000 98 736 000 2009 13 200 449 220 000 98 736 000 2010 19 300 656 222 895 146 264 000 2011 35 300 1 200 286 212 343 512 048 2012 33 800 1 149 298 654 343 213 000 2013 45 000 1 530 298 654 456 940 385 2014 45 000 1 530 298 654 456 940 385

Sumber: Data primer (diolah)

a.4. Biaya Pembelian Vitamin, Obat-Obatan dan pelengkap lainnya Vitamin dan obat-obatan digunakan untuk menjaga kesehatan ayam agar dapat tumbuh dengan baik. Beberapa jenis vitamin dan obat-obatan yang digunakan dalam peternakan Lestari Rizqi Aditya adalah lutasol, vatamin stres, vitamin chicks, vaksin ND 1 (untuk tetes mata), vaksin ND 2 (dicampur dalam minum), vaksin gumboro, neobro, quinabik (anti biotik), dan neomik (obat berak kapur). Perlengkapan lainnya berupa prodalon (untuk mencuci peralatan pakan dan minum), formalin (untuk membersihkan kandang), antiseptik untuk kandang, rinso, serbuk gergaji halus, serbuk gergaji kasar, dan BBM (untuk kendaraan dan mesin). Rata-rata kebutuhan vitamin, obat-obatan, dan perlengkapan lainnya dalam setiap periode hampir sama. Tabel 14 merincikan kebutuhan dan harga masing-masing vitamin, obat-obatan, dan pelengkap Lestari Rizqi Aditya dalam satu periode (skala 5 000

ekor) dan Tabel 15 merincikan biaya vitamin, obat-obatan dan pelengkap per ekor dalam satu periode.

Tabel 14 Kebutuhan komponen pendukung pembesaran ayam broiler Lestari Rizqi Aditya dalam 1 periode produksi (skala 5 000 ekor)

Komponen Jumlah Satuan

Harga/satuan

(Rp) Total(Rp)

Vita stress 3 bungkus 13 000 39 000

Lutasol 5 bungkus 100 000 500 000

Vita chicks 5 botol 20 000 100 000

Vaksin ND 2 5 botol 10 000 50 000

Vaksin gumboro 5 botol 15 000 75 000

Pembelian neobro 3 bungkus 17 000 51 000

Antiseptik kandang 1 liter 70 000 70 000

Quinabik (antibiotik) 3 bungkus 25 000 75 000 Prodalon 1 liter 50 000 50 000 Formalin 4 liter 22 000 88 000 Rinso 1 kilogra m 8 000 8 000

Serbuk gergaji kasar 80 karung 1 500 120 000

Serbuk gergaji halus 130 karung 500 65 000

Meditril 2 botol 70 000 140 000

Perbaikan kandang 1 periode 300 000 300 000

BBM 25 liter 4 500 112 500

Sumber: Data primer (diolah)

Tabel 15 Biaya vitamin, obat-obatan dan pelengkap per ekor per periode kondisi aktual

Komponen Biaya per ekor(Rp)

Pembelian vita stress 8

Pembelian lutasol 100

Pembelian vita chicks 20

Pembelian vaksin ND 2 10

Pembelian vaksin gumboro 15

Pembelian neobro 10

Antiseptik kandang 14

Quinabik (antibiotik) 15

Prodalon (mencuci peralatan) 10

Formalin (membersihkan kandang) 18

Komponen Biaya per ekor (Rp)

Serbuk gergaji kasar 24

Serbuk gergaji halus 13

Meditril 28

Perbaikan kandang 60

a

Sumber: Data primer (diolah)

b) Biaya Tetap

Biaya tetap yang harus dikeluarkan usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya setiap tahunnya sebesar Rp 2 025 000. Biaya ini untuk pembayaran rekening listrik dan air sebesar Rp150 000 /bulan, biaya STNK dan pajak kendaraan sebear Rp150 000 /tahun kecuali tahun ke- 5 besarnya biaya STNK dan pajak kendaraan adalah Rp230 000 karena harus mengganti nomer polisi kendaraan, biaya perijinan usaha Rp50 000 /tahun, dan biaya PBB Rp75 000 /tahun.

c) Pembayaran Pinjaman dan Bunga

Pinjaman dilakukan usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya kepada pihak lembaga keuangan Bank Riau pada tahun 2007. Peminjaman dikenai bunga sebesar 12% dan dibayar setiap tahunnya mulai tahun 2008. Masa pembayaran pinjaman ini adalah 7 tahun hingga tahun 2014. Rincian pembayaran pinjaman dan bunga kepada Bank Riau disajikan pada Tabel 16.

Tabel 16 Pembayaran pinjaman dan bunga Lestari Rizqi Aditya kepada Bank Riau

Tahun

Pembayaran

pinjaman(Rp) Bunga 12%(Rp)

Total pembayaran pinjaman dan bunga

(Rp) 2008 14 850 000 18 000 000 32 850 000 2009 14 850 000 18 000 000 32 850 000 2010 14 850 000 18 000 000 32 850 000 2011 14 850 000 18 000 000 32 850 000 2012 14 850 000 18 000 000 32 850 000 2013 14 850 000 18 000 000 32 850 000 2014 14 850 000 18 000 000 32 850 000

Sumber: Data primer (diolah)

d) Biaya Pajak

Biaya pajak yang dikeluarkan usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya merupakan biaya pajak penghasilan yang harus dikeluarkan perusahaan setiap tahunnya sebesar 25 persen dari laba yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2008, pasal 17 ayat 2a. Besarnya pajak akan berbeda-

beda setiap tahunnya sesuai dengan laba yang diperoleh perusahaan yang dapat dilihat dari laporan laba/rugi.

Analisis Laba Rugi Kondisi Aktual

Analisis laba rugi merupakan gambaran kinerja perusahaan yang dapat memperlihatkan kondisi keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu. Komponen dalam laporan laba rugi antara lain penerimaan dari aktivitas bisnis utama dan aktivitas bisnis tambahan, biaya operasional yang didalamnya terdapat biaya penyusutan serta beban pajak dan bunga pinjaman. Laporan laba rugi tidak memasukan komponen pembayaran pinjaman, namun memasukan komponen penyusutan yang tidak tercantum dalam arus kas. Usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya melakukan kegiatan investasi secara serentak pada tahun ke-0 atau tahun 2007, sehingga besarnya biaya penyusutan selalu sama setiap tahunnya. Besar biaya penyusutan usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya adalah Rp15 724 000 /tahun. Rincian biaya penyusutan usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya disajikan pada Lampiran 2.

Laba bersih positif yang diperoleh Lestari Rizqi Aditya terjadi pada tahun ke-1 sebesar Rp14 697 486, tahun ke-2 sebesar Rp24 676 686, tahun ke-3 sebesar Rp30 396 630, tahun ke-5 sebesar Rp49 200 711, tahun ke-6 sebesar Rp 66 263 757 dan tahun ke-7 sebesar Rp66 263 757. Pada tahun ke-0 perusahaan masih belum memperoleh laba bersih karena perusahaan hanya melakukan kegiatan investasi. Laba negatif yang diterima pada tahun ke-4 yaitu pada tahun 2011 dikarenakan naiknya harga pakan dan turunnya rata-rata harga jual. Besar kenaikan rata-rata harga pakan pada tahun 2011 hingga Rp12 442 per karung pakan. Dan penurunan harga jual sebesar Rp128 per kg. Besar kerugian yang dialami Lestari Rizqi Aditya adalah Rp396 065. Pada tahun ke-6 dan ke-7 diasumsikan perusahaan memenuhi kapasitas produksi maksimal, terbukti diperoleh laba bersih positif. Rincian laba rugi dapat dilihat pada Lampiran 3.

Analisis Kelayakan Finansial Kondisi Aktual

Analisis kelayakan finansial digunakan untuk menilai kelayakan usaha yang dijalankan peternakan ayam broiler Lestari Rizqi Aditya berdasarkan aspek finansial. Kriteria penilaian investasi yang digunakan untuk penilaian kelayakan finansial dalam penelitian ini berupa net present value (NPV), net benefit-cost rasio (Net B/C), internal rate of return (IRR), dan payback period (PP). Analisis kelayakan finansial pada peternakan ayam broiler Lestari Rizqi Aditya pada kondisi aktual dihitung berdasarkan data-data yang terdapat pada laporan arus kas pada Lampiran 4. Hasil analisis kelayakan finansial berdasarkan perhitungan disajikan pada Tabel 17.

Tabel 17 Hasil analisis kelayakan finansial peternakan ayam broiler Lestari Rizqi Aditya pada kondisi aktual

No. Kriteria kelayakan Hasil penilaian pada DF 12%

1 NPV Rp134 313 210

2 Net B/C 3.199

3 IRR 45%

4 PP 6 tahun

Sumber: Data primer (diolah)

Hasil NPV memiliki nilai yang lebih besar dari 0, artinya usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya menurut nilai sekarang menguntungkan karena memberikan tambahan manfaat bersih sebesar Rp134 313 210 selama jangka waktu 7 tahun. Berdasarkan kriteria NPV, usaha peternakan ayam broiler Lestari Rizqi Aditya layak untuk dijalankan. Nilai Net B/C yang diperoleh lebih besar dari 1, artinya setiap tambahan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp1 akan menghasilkan tambahan manfaat bersih sebesar Rp3.199. Berdasarkan kriteria Net B/C, usaha peternakan ayam broiler Lestari Rizqi Aditya layak untuk dijalankan. Nilai IRR yang diperoleh yaitu 45% lebih besar dari tingkat suku bunga diskonto yang digunakan yaitu 12%, sehingga berdasarkan IRR usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya layak untuk dijalankan. Payback period yang diperoleh selama 6 tahun menunjukkan bahwa jangka waktu pengembalian investasi yang dilakukan lebih cepat dari umur bisnis, sehingga usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya secara keseluruhan berdasarkan hasil penilaian menggunakan kriteria penilaian investasi layak untuk dijalankan.

Analisis Switching Value Kondisi Aktual

Analisis switching value digunakan untuk mengetahui seberapa besar batas nilai perubahan maksimum dari perubahan tertentu pada komponen penting yang dapat ditoleransi perusahaan akibat adanya risiko perubahan tersebut. Komponen dari usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya yang dianggap peka terhadap perubahan adalah penurunan harga jual dan kenaikan harga pakan. Penurunan harga jual akan mengakibatkan penurunan penerimaan yang akan berdampak pada penurunan manfaat bersih perusahaan. Kenaikan harga pakan akan mengakibatkan kenaikan biaya operasional yang juga berdampak pada penurunan manfaat bersih perusahaan. Berdasarkan besaran persentase perubahan yang diperoleh dari analisis switching value, maka dapat diketahui komponen mana yang lebih peka terhadap perubahan. Besaran persentase yang lebih kecil mengindikasikan bahwa komponen tersebut relatif lebih peka jika dibandingkan dengan komponen lain yang besaran persentase perubahannya lebih besar. Hasil analisis switching value

yang diperoleh disajikan pada Tabel 18, menunjukkan bahwa maksimum penurunan harga jual ayam broiler yang masih dapat ditoleransi agar bisnis tetap dianggap layak adalah sebesar 6.80 persen dan maksimum kenaikan harga pakan yang masih dapat ditoleransi agar bisnis tetap dianggap layak adalah sebesar 11.96 persen. Pada kedua kondisi tersebut nilai NPV yang diterima perusahaan

mendekati 0 dengan nilai Net B/C sebesar 1 dan IRR sebesar 12% sesuai dengan

dicount rate yang digunakan.

Tabel 18 Hasil analisis switching value usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya pada kondisi aktual

No. Komponen yang berubah Persentase perubahan

1 Maksimum penurunan harga jual ayam broiler 6.80%

2 Maksimum kenaikan harga pakan 11.96%

Sumber: Data primer (diolah)

Besaran persentase maksimum penurunan harga jual ayam broiler lebih rendah jika dibandingkan dengan besaran persentase maksimum kenaikan harga pakan, sehingga dapat dikatakan bahwa pada usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya komponen penjualan harga ayam broiler lebih peka terhadap perubahan dibandingkan dengan biaya pakan. Perlu adanya perhatian lebih bagi perusahaan terhadap komponen yang lebih peka agar perubahan yang terjadi tidak melebihi batasan, hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian dan menjaga eksistensi perusahaan. Penurunan harga jual dimungkinkan terjadi mengingat harga jual ayam broiler didasari oleh adanya risiko harga pasar yang bersifat fluktuatif selaras dengan permintaan dan issue hangat yang terjadi. Kenaikan harga pakan juga dimungkinkan terjadi karena peningkatan harga bahan baku pakan seperti harga kedelai, harga jagung atau harga bahan baku pakan lainnya.

Kondisi Perencanaan Penggunaan Teknologi Gasolec

Kondisi perencanaan penggunaan teknologi gasolec merupakan rencana perubahan teknologi dalam teknik pemanasan anak ayam pada umur 1 hingga 12 hari, yang dulunya menggunakan teknologi manual dengan serbuk gergaji kayu kini akan beralih ke teknologi gasolec. Kriteria dan hasil dari aspek non-finansial pada kondisi perencanaan penggunaan teknologi gasolec ini yaitu, aspek pasar, aspek hukum dan manajemen, aspek teknis, serta aspek sosial dan lingkungan tetap layak. Ini dikarenakan perubahan teknologi ini tidak berpengaruh terhadap aspek non-finansial usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya. Perubahan teknologi ini didasari oleh pengetahuan pemilik sekaligus pengelola usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya mengenai cara penggunaan mesin gasolec regulator. Aspek manajemen dan hukum juga tetap layak karena apabila

Dokumen terkait