• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2013. Lokasi tempat penelitian dilakukan di usaha peternakan ayam broiler Lestari Rizqi Aditya, yaitu sebuah peternakan ayam broiler milik Bapak Parmin yang terletak di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau. Pemilihan lokasi dilakukan dengan secara sengaja (purposive). Peternakan milik Lestari Rizqi Aditya dipilih karena memenuhi kriteria yang diharapkan dalam penelitian dan memiliki berbagai informasi yang dibutuhkan selama proses penelitian. Kriteria yang diharapkan adalah lokasi syarat teknis mengenai sarana dan prasarana yang harus dimiliki peternakan sebagai standar sudah terpenuhi. Selain itu, kapasitas maksimal sebanyak 5000 ekor dalam 1 periode telah menghasilkan penerimaan bagi peternak.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung (observasi) ke usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya dengan melakukan wawancara langsung atau mengajukan pertanyaan kepada pemilik dan pihak pengelola usaha.

Data sekunder yang digunakan untuk melengkapi dan mendukung data-data primer diperoleh dari dokumen-dokumen instansi berupa data dan informasi dari instansi pada periode terkait dengan penelitian serta gambaran umum usaha. Selain itu, data sekunder diperoleh melalui penelusuran kepustakaan melalui buku, literatur, internet dan tulisan-tulisan ilmiah yang berkaitan dengan topik yang dibahas dalam penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode study case

dimana lokasi penelitian adalah usaha ternak ayam broiler milik Lestari Rizqi Aditya yang beralamatkan di Kecamatan Tambang, Kota Pekanbaru, Riau.

Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu: 1. Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk menganalisis kelayakan usaha ayam broiler Lestari Rizqi Aditya seperti laporan keuangan.

2. Metode Wawancara

Penelititan ini menggunakan metode wawancara yang digunakan untuk mendapatkan informasi terkait dengan analisis kelayakan usaha. Wawancara dilakukan secara langsung kepada pemilik usaha ayam broiler Lestari Rizqi Aditya.

Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

Data yang diperoleh, diolah dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif disajikan dalam bentuk analisis deskriptif untuk mendukung data kuantitatif. Aspek-aspek kelayakan bisnis akan diolah sesuai dengan kriteria data masing-masing.

Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui aspek-aspek yang bersifat non-finansial seperti berikut :

1. Aspek pasar

Analisis pasar dan pemasaran memberikan gambaran mengenai permintaan dan penawaran ayam broiler di Riau untuk melihat potensi pasar produk Lestari Rizqi Aditya serta bauran pemasaran yang diterapkan untuk memperoleh penjualan yang menguntungkan. Suliyanto (2010) menyatakan bahwa usaha dapat dikatakan layak apabila usaha tersebut memiliki potensi pasar yang jelas dengan tingkat penjualan yang menguntungkan dan memiliki bauran pemasaran yang baik.

2. Aspek teknis

Analisis aspek teknis pada usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya bertujuan untuk melihat apakah secara teknis usaha ternak ayam broiler Lestari Rizqi Aditya dapat berjalan dengan baik atau tidak.kriteria aspek teknis adalah penentuan lokasi usaha yang tepat, layout produksi, proses roduksi termasuk tingkat kematian dan efesiensi pakan yang layak, dan infrastruktur yang memadai. Suliyanto (2010) berpendapat bahwa usaha dapat dikatakan layak apabila berdasarkan hasil analisis, usaha dapat dijalankan dengan baik dan mampu menjawab tujuan dari analisis aspek teknis.

3. Aspek hukum dan manajemen

Analisis hukum mengkaji tentang berbagai surat-surat perizinan, akta, sertifikat dan sebagainya.Analisis manajemen berguna untuk mengetahui apakah fungsi manajemen yang diterapkan dalam kegiatan operasional peternakan ayam broiler milik Lestari Rizqi Aditya dapat berjalan dengan baik atau tidak, hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas. Suliyanto (2010) menyatakan bahwa usaha dapat dikatakan layak dari aspek hukum apabila usaha tersebut sesuai dengan ketentuan hukum dan mampu memenuhi segala persyaratan perizinan di wilayah tersebut, dan dapat dikatakan layak dari aspek manajemen apabila memenuhi kriteria aspek manajemen.

4. Aspek sosial dan lingkungan

Analisis aspek sosial dan lingkungan bertujuan untuk melihat pengaruh positif usaha terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar lokasi usaha, apakah usaha tanggap terhadap kondisi sosial masyarakat, seperti penciptaan lapangan kerja, distribusi pendapatan, dan pembangunan jasa-jasa umum seperti lampu jalan atau jalan raya serta pengolahan limbah untuk menjaga kelestarian lingkungan. Suliyanto (2010) menyatakan bahwa usaha dapat dikatakan layak apabila kondisi lingkungan sesuai dengan kebutuhan usaha dan usaha tersebut mampu memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan dampak negatifnya di wilayah tersebut.

Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif pada penelitian ini menganalisis kelayakan usaha peternakan ayam broiler dari aspek finansial. Dalam analisis finansisal terdapat beberapa kriteria investasi yang digunakan pada usaha ternak ayam broiler milik Lestari Rizqi Aditya yaitu, NPV, Net B/C, IRR, payback period dan switching value.

1. Net present value (NPV)

Net present value (NPV) menghitung selisih antara nilai investasi sekarang atau biaya dengan nilai manfaat bersih. Untuk menghitung nilai sekarang, perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan. Ada beberapa konsep untuk menghitung tingkat bunga yang dianggap relevan. Pada dasarnya, tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat perusahaan menganggap keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu perusahaan mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan pembelanjaan. Keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat bunga, bukan aliran kas. Apabila nilai manfaat bersih lebih besar dari pada biaya, usaha ini dianggap menguntungkan sehingga dinyatakan layak sedangkan apabila lebih kecil (NPV negatif), usaha dinyatakan tidak layak karena tidak menguntungkan. Dengan demikian NPV adalah :

NPV = �− �

(1+�)�

�=1

2. Net benefit cost ratio (Net B/C)

Net B/C ratio adalah rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Dengan kata lain, manfaat bersih yang menguntungkan bisnis yang dihasilkan terhadap setiap satu satuan kerugian dari bisnis tersebut. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai :

Net B/C = Bt−Ct (1+i)t n t =1 � − � (1+�)� � �=1

3. Internal rate of return (IRR)

IRR digunakan untuk menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai biaya dengan nilai manfaat bersih. Apabila tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang disyaratkan), investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan. Berikut rumus untuk mencari IRR :

IRR = �1+ ���1

���2 (�2− �1)

4. Payback period

Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Oleh karena itu satuan hasilnya bukan persentase tetapi satuan waktu (bulan, tahun, dan sebagainya). Jika periode payback ini lebih pendek daripada yang disyaratkan, usaha dikatakan menguntungkan, sebaliknya jika lebih lama maka usaha dikatakan tidak layak. Metode ini mengukur seberapa cepat suatu investasi bisa kembali sehingga dasar yang dipergunakan adalah aliran kas, bukan laba. Untuk

itu, dihitung dulu aliran kas dari usaha tersebut. Berikut rumus untuk mencari periode payback :

Payback period = �+ x 1 tahun 5. Switching value

Analisis nilai pengganti merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh yang terjadi akibat peningkatan dan penurunan suatu variabel. Analisis ini mencari perubahan maksimum yang dapat ditolerir agar suatu bisnis masih bisa dilaksanakan dan masih bisa memberikan keuntungan normal. Perubahan-perubahan yang terjadi misalnya, perubahan pada tingkat produksi, harga jual output maupun harga input. Penelitian ini akan menggunakan kenaikan pakan dan penurunan harga jual.

Asumsi-Asumsi Dasar

Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Perternak ayam broiler yang dianalisis adalah peternakan ayam broiler

skala 5 000 ekor.

2. Umur usaha adalah 7 tahun yang ditetapkan berdasarkan umur ekonomis kandang sebagai bangunan utama yang konstruksinya sebagian besar terbuat dari kayu, dan usaha telah berjalan selama 5 tahun ketika dilakukan penelitian.

3. Sumber modal usaha peternakan Lestari Rizqi Aditya berasal dari modal pinjaman Bank Riau sebesar 150 juta rupiah dengan tingkat suku bunga 12% per tahun selama 7 tahun.

4. Kapasitas maksimal kandang 5 000 DOC per periodenya.

5. Sumber penerimaan yang diperoleh dalam usaha ini berasal dari penjualan ayam hidup dengan tingkat mortalitas sebesar 4%. Tingkat mortalitas ini ditentukan berdasarkan data historis Lestari Rizqi Aditya.

6. Setiap ayam hidup yang dihasilkan terjual habis setiap periodenya. Hal ini karena salah satu pedagang besar yang mendominasi pasar ayam broiler di Pekanbaru yaitu, PT. Gunung Mas menyalurkan semua hasil penjualan peternakan Lestari Rizqi Aditya kepada pembeli.

7. Siklus produksi adalah 26 hari per periode, dan hasilnya dijual pada akhir periode. Masa persiapan kandang 12 hari setelah panen. Dalam satu tahun terjadi 9 kali panen.

8. Ayam broiler dipanen pada saat berumur 26 hari dengan asumsi bobot rata-ratanya adalah 0.9 kg -1.2 kg per ekor.

9. Proyeksi yang dilakukan dalam analisis finansial selama 7 tahun. Proyeksi jumlah produksi ayam broiler pada tahun 2013 dan tahun 2014 merupakan jumlah produksi berdasarkan jumlah kapasitas maksimum kandang. Harga jual ayam broiler yang digunakan untuk menghitung proyeksi analisis finansial merupakan rataan harga jual ayam broiler sepanjang tahun 2012, dan diasumsikan konstan hingga akhir bisnis.

10.Perhitungan penyusutan menggunakan metode garis lurus, yaitu:

Penyusutan per tahun = Nilai Beli−Nilai Sisa

11.Tingkat discount rate (DR) yang digunakan adalah sebesar 12 persen berdasarkan besarnya suku bunga pinjaman pada Bank Riau, selaku pihak keuangan yang memberikan pinjaman modal kerja untuk Lestari Rizqi Aditya, diasumsikan tetap hingga akhir bisnis.

12.Pajak pendapatan yang digunakan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2008, pasal 17 ayat 2 a, yang merupakan perubahan keempat atas UU No. 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan yaitu sebesar 25%, berlaku tetap hingga akhir bisnis.

13.Perubahan komponen yang terjadi saat peralihan teknologi dari serbuk gergaji menjadi gasolec regulator adalah biaya pakan, biaya investasi dan biaya perlengkapan, selain itu dianggap tetap (cateris paribus).

Dokumen terkait