• Tidak ada hasil yang ditemukan

II TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Analisis Kemitraan

Kemitraan merupakan suatu konsep yang memadukan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing pelaku ekonomi. Adanya kerjasama dalam bentuk kemitraan akan menutupi kekurangan yang dimiliki oleh pelaku ekonomi tersebut. Pemahaman etika bisnis sebagai landasan moral dalam melaksanakan kemitraan merupakan suatu solusi untuk mengatasi kurang berhasilnya kemitraan yang ada selama ini. Pemahaman dan penerapan etika bisnis yang kuat akan memperkuat pondasi kemitraan dan akan memudahkan pelaksanaan kemitraan itu sendiri (Hafsah, 1999).

Penelitian-penelitian mengenai peternak yang menjadi bagian dari kemitraan telah banyak dilakukan. Namun kajian mengenai pola kemitraan terus berkembang, dimana kondisi ekonomi yang berfluktuatif menyebabkan keadaan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kajian tersebut menjadi menarik untuk dibahas.

2.3.1 Konsep Kemitraan

Dewanto (2005) melakukan penelitian tentang perjanjian kemitraan dengan pola inti plasma pada peternak ayam broiler di Grobongan Jawa Tengah. Kesimpulan yang diperoleh bahwa dengan pola kemitraan yang berlangsung, peternak plasma memperoleh bantuan permodalan berupa sarana produksi dari perusahaan inti, dan perusahaan inti bisa memasarkan sarana produksinya. Dalam perjanjian kemitraan yang disepakati bersama, secara hukum kedua belah pihak

16 mempunyai kedudukan yang seimbang karena tidak ada unsur paksaan dalam melakukan perjanjian tersebut.

Penelitian yang dilakukan Dewanto juga menemukan bahwa perjanjian kemitraan yang terjadi antara perusahaan inti dengan peternak plasma secara hukum memberikan perlindungan bagi peternak plasma, karena di dalam perjanjian tersebut telah disepakati hak dan kewajiban dari masing-masing pihak. Salah satu pasal yang penting adalah mengenai harga dasar ayam siap panen, dengan perjanjian tersebut peternak tidak akan mengalami kerugian apabila harga ayam di pasaran jatuh.

Firwiyanto (2008) mengacu pada pendapat beberapa ahli seperti Hafsah, Prawirokusumo, dan Kartasasmita, menerangkan dalam penelitiannya bahwa kemitraan usaha mengandung pengertian adanya hubungan kerjasama usaha antara badan usaha yang sinergis bersifat sukarela dan dilandari prinsip saling membutuhkan, saling menghidupi dan memperkuat untuk hasil positive sum game atau win-win situation.

Penelitian yang dilakukan oleh Siahaan (2005) dan Deshinta (2006) membahas mengenai pola kemitraan dan pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging. Hasil penelitian menyatakan bahwa manfaat yang umumnya diperoleh peternak mitra dari pelaksanaan kemitraan, antara lain mendapat jaminan sapronak, menambah pengetahuan, risiko usaha lebih rendah, mendapat kepastian pasar, serta mendapatkan bimbingan teknis dari perusahaan.

2.3.2 Konsep Kepuasan

Beberapa penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan peternak plasma terhadap pelayanan dan kinerja perusahaan inti dalam suatu kemitraan ayam broiler. Penilaian terhadap kepuasan ini diwakili oleh pendapat peternak terhadap tingkat kepentingan dan hasil yang dirasakan peternak dari atribut-atribut pelayanan perusahaan inti. Penelitian tentang kepuasan peternak dilakukan di beberapa perusahaan kemitraan yang berbeda. Hasil dari masing-masing penelitian tersebut juga berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan penilaian peternak mitra dari masing-masing perusahaan terhadap kinerja atribut perusahaan.

17 Lestari (2009) yang mengacu pada teori Kotler, Rangkuti, dam Sumarwan menjelaskan bahwa dalam kemitraan terdapat upaya memenuhi kepuasan peternak plasma sebagai pelanggan perusahaan inti. Dalam kerangka pemikiran teoritis, Lestasi menunjukkan diagram konsep kepuasan, kemudian menjelaskan bahwa kepuasan pelanggan sebagai respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja yang dirasakan setelah pemakaian suatu variabel atau atribut pelayanan terhadap pelanggan.

Kusumah (2008) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan berhubungan dengan perbedaan antara harapan dan kinerja yang diterima atau dirasakan oleh pelanggan. Penilaian tingkat kepuasan peternak plasma dilakukan dengan melihat penilaian tingkat kepentingan dan tingkat kinerja kemitraan terhadap atribut kemitraan yang diberikan oleh inti.

Firwiyanto (2008) mempelajari teori kepuasan dari Maslow, Davis, dan Newstorm. Ia menjelaskan bahwa kepuasan pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan memiliki kepuasan yang berbeda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya, dimana kepuasan akan timbul bila kebutuhan terpenuhi. Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan seseorang tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mengacu pada sikap seseorang, dan menunjukkan kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan. Jadi, kepuasan kerja juga berkaitan dengan teori keadilan, perjanjian, psikologis, dan motivasi.

Beberapa penelitian diatas adalah mengenai kepuasan peternak ayam broiler di lokasi yang berbeda. Konsep kepuasan memiliki pengertian yang hampir sama dari masing-masing penelitian tersebut. Kepuasan adalah tentang terpenuhi atau tidaknya harapan seseorang. Pemenuhan harapan tersebut dikaitkan dengan kinerja aktual dari atribut pelayanan perusahaan inti sebagai mitra usaha peternak plasma. Kusumah dan Lestari mengangkat teori kepuasan pelanggan sebagai dasar teori kepuasan mereka, dimana peternak plasma dianggap sebagai pelanggan dari pihak inti. Sedangkan dalam penelitian Firwiyanto, pembahasannya lebih cenderung ke individu peternak dan kepuasan kerja sebagai mitra perusahaan. Namun, untuk mengukur kepuasan peternak plasma terhadap

18 atribut pelayanan perusahaan inti, alat yang digunakan dalam penelitian-penelitian tersebut adalah sama, yaitu Importance Peformance Analysis dan Customer Satisfaction Index.

Importance Peformance Analysis digunakan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja aktual dari masing-masing atribut kemitraan yang diteliti. Tingkat kepentingan menunjukkan seberapa penting suatu atribut bagi plasma atau seberapa besar harapan terhadap kinerja atribut. Sedangkan tingkat kinerja menunjukkan kinerja aktual dari atribut-atribut yang dirasakan oleh plasma. Sedangkan, Customer Satisfaction Index digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan peternak plasma secara keseluruhan.

2.3.3 Atribut Pelayanan dalam Kemitraan

Penelitian Lestari (2009) mengenai tingkat kepuasan dan pendapatan peternak plasma ayam broiler, menggunakan atribut-atribut, yaitu prosedur penerimaan mitra, penerapan harga kontrak DOC, harga kontrak pakan, kualitas DOC dan pakan, harga dan kualitas obat dan vaksin, jadwal pengiriman sarana produksi, frekuensi bimbingan teknis, pelayanan dan materi bimbingan, penerapan standar produksi, kesesuaian waktu panen, respon terhadap keluhan, kesesuaian harga jual output, kecepatan pembayaran hasil panen, pemberian bonus, dan pemberian kompensasi. Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan peternak terhadap atribut tersebut adalah metode importance peformance analysis dan Customer Satisfaction Index. Tiap atribut pernyataan responden diberi skala skor 1 sampai 4, dengan alasan untuk menghindari ketidakpastian responden (central tendency), yaitu kecenderungan responden memilih jawaban tengah atau jawaban kategori cukup.

Penelitian yang dilakukan Kusumah (2008) mengenai tingkat kepuasan peternak plasma terhadap pola kemitraan Tunas Mekar Farm menyimpulkan bahwa berdasarkan beberapa atribut yang diduga berpengaruh terhadap kepuasan peternak, diantaranya yang sudah sesuai dengan keinginan adalah penerapan harga kontrak DOC, kualitas pakan, obat dan vaksin, serta bimbingan teknis yang diberikan pihak inti. Sedangkan atribut yang menjadi prioritas utama yang harus diperbaiki adalah kualitas DOC. Kualitas DOC yang diharapkan oleh peternak

19 plasma adalah DOC yang memiliki peforma baik dan lebih tahan terhadap penyakit dan stress.

Atribut yang menjadi prioritas utama, yaitu atribut yang memiliki tingkat kepentingan tinggi namun kinerja dinilai masih rendah oleh peternak plasma akan berbeda di masing-masing perusahaan. Atribut prioritas utama dalam penelitian Firwiyanto (2008) adalah jadwal pengiriman sarana produksi, kesesuaian waktu panen, pelayanan dan materi bimbingan, dan kecukupan sarana produksi. Sedangkan, penelitian Lestari (2009) menyimpulkan bahwa atribut yang menjadi prioritas utama adalah kualitas DOC, kualitas pakan, kecepatan pencairan hasil panen, dan pemberian bonus.