• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KERAGAAN CABANG USAHATANI PADI

6.1. Penggunaan Input 6.1.1. Benih

Pada usahatani padi ini, benih yang digunakan oleh petani sebagian besar adalah varietas IR-64 dan Cisadane. Namun ada juga beberapa orang petani yang menggunakan benih dari pertanaman sebelumnya. Adapun alasan petani menggunakan varietas tersebut adalah karena varietas ini memiliki keunggulan tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Selain itu umur panen dari varietas ini relatif pendek, yaitu 100 - 110 hari.

Benih yang dibutuhkan untuk usahatani padi adalah sebanyak 21,32 Kg/0,34 ha lebih besar dari yang dianjurkan oleh pemerintah, yaitu sebanyak 8,5 Kg/0,34 ha atau 25 Kg/ha. Hal ini terjadi karena petani dalam penanamannya tidak menggunakan jarak tanam seperti yang disarankan oleh penyuluh pertanian.

6.1.2. Pupuk

Pada usahatani ini, petani padi membudidayakan tanamannya dengan menggunakan pupuk kimia (Urea, TSP, KCl). Jumlah total pupuk yang digunakan oleh petani untuk per 0,34 hektarnya adalah sama dengan 164,49 Kg untuk total penggunaan pupuk Urea, TSP dan KCl. Apabila dibandingkan dengan dosis yang dianjurkan oleh pemerintah, yaitu 64 Kg Urea, 34 Kg TSP, dan 34 Kg KCl (total = 128 Kg) maka jumlah pupuk yang digunakan oleh petani tersebut masih lebih besar dari dosis yang dianjurkan oleh pemerintah.

Adapun harga pupuk ini per kilogramnya adalah sama dengan Rp. 1.400,00 untuk Urea Rp. 2.000,00 untuk TSP, dan Rp. 1.400,00 untuk KCl. Untuk

mendapatkan pupuk ini petani dapat memperolehnya di toko-toko pertanian yang terdapat di Kecamatan Salem.

6.1.3. Pestisida

Pada usahatani padi ini, untuk mengendalikan hama dan penyakitnya petani menggunakan pestisida. Adapun bentuk pestisida yang digunakan adalah pestisida semprot. Untuk mengantisipasi serangan hama dan penyakit tersebut biasanya petani menyemprotkan pestisida dengan jumlah 0,5 liter/0,34 ha. Perincian dari penggunaan input tersebut diringkas dalam Tabel 14.

Tabel 14. Rata-rata Penggunaan Input untuk Luasan Lahan 0,34 Ha pada Cabang Usahatani Padi di Kecamatan Salem, Tahun 2002

Input Fisik Satuan Rp/Kg Nilai (Rp)

1. Benih 21,32 Kg 3.600,00 225.720,00 2. Pupuk - Urea - TSP - KCl 106,52 45,80 12,17 Kg Kg Kg 1.400,00 1.400,00 2.000,00 149.128,00 64.120,00 24.340,00 3. Pestisida - Pastak - Regent - Furadan - Buidog 1,50 1,00 0,50 0,50 Botol Botol Kg Botol 1.211,00 1.857,00 5.000,00 15.000,00 1.816,50 1.857,00 2.500,00 7.500,00

6.1.4. Penggunaan Tenaga Kerja A. Pengolahan Lahan

Proses pengolahan lahan yang dilakukan pada usahatani padi di Kecamatan Salem adalah dengan menggunakan alat bajak berupa traktor atau kerbau. Untuk menjalankan traktor atau kerbau tersebut petani menggunakan tenaga kerja manusia yang berasal dari luar keluarga. Setelah dibajak kemudian lahan tersebut digaru dengan menggunakan alat garu. Untuk melakukan kegiatan

ngegaru ini petani menggunakan tenaga kerja dari dalam dan luar keluarga. Upah yang diberikan adalah Rp 15.000,00/hari/tenaga kerja.

Pada kegiatan pengolahan ini, jumlah tenaga kerja luar keluarga yang digunakan (18,35 HOK/0,34 ha), lebih besar dari tenaga kerja dalam keluarga (0,68 HOK/0,34 ha). Adapun untuk proses perhitungan jam kerjanya petani menggunakan satuan HOK (Hari Orang Kerja) dengan jumlah jam kerja per harinya adalah sama dengan 6 jam. Jumlah jam kerja tersebut didasarkan atas kebiasaan petani yang selalu mulai bekerja dari pukul 07.00 - 13.00 WIB.

B. Penanaman

Tenaga kerja yang digunakan pada kegiatan penanaman ini adalah wanita. Adapun alasan digunakannya wanita pada kegiatan ini adalah karena pekerjaan wanita tersebut lebih rapih dan hati- hati bila dibandingkan dengan pria. Upah yang dibayarkan untuk tenaga kerja wanita ini lebih murah dari tenaga pria (Rp 15.000,00/hari x 0,8 Hari Kerja Pria). Jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk kegiatan penanaman ini adalah sebesar 7,64 HOK/0,34 ha yang bersumber dari tenaga kerja luar keluarga.

C. Penyiangan

Kegiatan penyiangan ini biasanya dilakukan dalam satu musim adalah sebanyak dua kali. Penyiangan pertama dilakukan ketika tanaman berusia 15-20 hari setelah tanam. Kegiatan yang dilakukan adalah pencabutan gulma dan tanaman lain yang mengganggu pertumbuhan tanaman padi. jumlah tenaga kerja yang digunakan dari dalam keluarga sebanyak 2,37 HOK/0,34 ha, sedangkan untuk tenaga kerja luar keluarga 4,74 HOK/0,34 ha.

D. Pemupukan

Pada kegiatan pemupukan ini, tenaga kerja yang digunakan bersumber dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga dengan upah Rp 15.000,00/hari. Pada kegiatan pemupukan ini, jumlah tenaga kerja yang digunakan oleh petani adalah sebesarl5,43 HOK/0,34 ha untuk tenaga kerja dalam keluarga dan 0,84 HOK/0,34 ha untuk tenaga kerja luar keluarga.

E. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pada kegiatan pengendalian hama dan penyakit ini jumlah tenaga kerja yang. digunakan dari dalam keluarga lebih besar (1,76 HOK/0,34 ha) dari tenaga kerja luar keluarga (0,46 HOK/0,34 ha). Hal ini dikarenakan kegiatannya tidak perlu menggunakan banyak tenaga kerja.

F. Panen

Pada kegiatan panen ini, petani sebagian besar menggunakan tenaga kerja dari luar keluarga. Sistem pengupahannya ada yang menggunakan sistem bawon (sistem borongan) dan sistem pengupahan langsung. Adapun besarnya jumlah HOK yang digunakan dari luar keluarga sebesar 11,03 HOK/0,34 ha.

Sistem pengupahan yang dilakukan oleh petani adalah dengan cara bawon, yaitu sistem pengupahan yang dilakukan dengan menggunakan gabah sebagai alat pembayaran yang perbandingannya adalah 1:5. Artinya bahwa dari setiap 5 Kg gabah yang dihasilkan maka pemanen akan mendapatkan 1 Kg gabah. Namun sebagian besar petani lebih menyukai sistem pembayaran langsung dengan menggunakan uang karena menurut petani lebih praktis. Untuk kegiatan pemanenan ini petani menggunakan tenaga kerja pria dan wanita yang bersumber dari dalam dan luar keluarga.

Adapun perincian penggunaan HOK dari masing- masing kegiatan yang dilakukan oleh petani padi di Kecamatan Salem dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Rata-rata Fenggunaan Tenaga Kerja (HOK) untuk Luasan Lahan 0,34 Ha pada Cabang Usahatani Padi di Kecamatan Salem, Tahun 2002

Kegiatan

Jumlah Tenaga Kerja Luar Keluarga (HOK) Dalam Keluarga (HOK) Pengolahan Lahan 18,35 0,68 Penanaman 7,64 0,00 Penyiangan 4,74 2,37 Pemupukan 0,84 15,43 Pengendalian HPT 0,46 1,76 Panen 11,03 0,00 Jumlah 43,06 20,24 6.2. Output Usahatani

Berdasarkan dari hasil rata-rata panen yang diperoleh petani padi diketahui bahwa jumlah produksi yang dihasilkan adalah sama dengan 1.605,70 Kg/0,34 ha. Adapun harga rata-rata dari petani responden pada saat itu adalah Rp. 1278,33/ Kg GKP (Gabah Kering Panen).

Dokumen terkait