• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tujuh desa di Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Propinsi Jawa Tengah. Adapun nama-nama desa tersebut adalah Salem, Indrajaya, Bentar, Bentarsari, Pasir Panjang, Banjaran dan Ciputih. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan dengan cara sengaja (purposive) atas dasar pertimbangan bahwa tujuh desa yang terdapat di Kecamatan Salem merupakan daerah sentra produksi padi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli - September 2002.

4.2. Jenis da n Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani dan penyuluh pertanian. Data primer yang diambil pada analisis usahatani ini adalah data hasil penanaman pada Musim Tanam (MT) Mei - Agustus 2002.

Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi seperti Biro Pusat Statistik, Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan, Kantor Pasar Salem dan Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Brebes. Data sekunder juga diperoleh dari berbagai sumber literatur yang mendukung, serta hasil- hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh suatu instansi atau lembaga yang berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan.

4.3. Metode Penarikan Contoh

Metode penarikan contoh yang digunakan pada penelitian ini adalah

purposive sampling, yaitu pengambilan contoh dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti. Hal ini dilakukan karena tidak adanya data yang jelas mengenai jumlah petani padi yang terdapat di Kecamatan Salem.

Adapun jumlah contoh yang diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 30 orang petani padi. Adapun jumlah 30 orang petani tersebut diambil dari masing- masing perwakilan kelompok tani yang terdapat di Kecamatan Salem. Jumlah kelompok tani yang terdapat di 7 Desa tempat penelitian tersebut adalah 30 kelompok tani.

Besarnya jumlah contoh yang diambil ini didasarkan kepada pendapat Walpole (1995) yang menyatakan bahwa apabila jumlah dan ragam dari populasi yang akan diteliti tidak diketahui dengan jelas maka jumlah contoh yang dapat diambil adalah sebanyak > 30 contoh. Adapun asumsi yang digunakan adalah contohnya tersebar secara normal. Untuk jaringan pasarnya, contoh diambil dengan cara mengikuti arus barang dalam proses penyaluran dari produsen sampai ke konsumen akhir. Jumlah contoh yang diambil untuk analisis pemasaran ini adalah satu lembaga pemasaran satu orang.

4.4. Metode Analisis Data

Data primer dan data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk melihat kegiatan produksi dan sistem pemasaran pada usahatani padi di lokasi

penelitian. Beberapa hal lain yang terkait dengan penelitian ini akan diuraikan secara deskriptif dan bila perlu dengan bantuan gambar untuk memperjelas uraian tersebut. Sedangkan analisis kuantitatif disajikan dalam bentuk tabulasi. Analisis ini bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk tabel yang mudah dibaca.

4.4.1. Analisis Keragaan Usahatani Padi

Analisis data ini dilakukan secara kualitatif, yaitu dengan menggambarkan keragaan usahatani padi yang dilakukan oleh petani padi di Kecamatan Salem. Adapun keragaan yang dapat digambarkan meliputi, proses budidaya, penggunaan input dan output usahatani.

4.4.2. Analisis Pendapatan Usahatani

Analisis pendapatan dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2, yaitu pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total. Pendapatan atas biaya tunai adalah pendapatan yang didasarkan kepada biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam bentuk uang, sedangkan pendapatan atas biaya total adalah pendapatan yang didasarkan atas semua biaya yang dikeluarkan, baik tunai maupun tidak tunai. Adapun hal lain yang mendasari pembagian analisis ini adalah karena pada umumnya petani hanya memperhitungkan biaya yang benar- benar dikeluarkannya dalam bentuk uang tunai. Metode perhitungan pendapatan usahatani padi disajikan pada Tabel 5.

Sedangkan untuk menghitung efisiensi usahataninya, menurut Tjakrawiralaksana (1985) dapat diketahui dari perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya pada masing- masing usahatani, dan dapat dirumuskan sebagai berikut:

R/C =

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Tabel 5. Metode Perhitungan Pendapatan Usahatani Padi

A. Penerimaan Tunai Harga x Hasil panen yang dijual (Kg) B. Penerimaan yang diperhitungkan Harga x Hasil panen yang dikonsumsi (Kg)

C. Total Penerimaan A + B

D. Pengeluaran Tunai a. Biaya Sarana Produksi

-Pembelian Benih

-Pembelian Pupuk

-Pembelian Pestisida b. Upah Tenaga Kerja c. Sewa alat bajak d. Sewa Tanah e. Pajak

E. Pengeluaran Diperhitungkan a. Upah Tenaga Kerja Dalam Keluarga

b. Nilai Penyusutan Alat

c. Benih

d. SewaLahan

F.Total Pengeluaran D + E

G.Pendapatan atas Biaya Total C – F

H.Pendapatan atas Biaya Tunai C – D

I.Pendapatan Bersih H - Bunga pinjaman (jika ada pinjaman)

Sumber : Hernanto, 1991

4.4.3. Analisis Pemasaran

Analisis pemasaran dapat dilihat melalui analisis struktur pasar, analisis lembaga dan saluran pemasaran serta analisis keragaan pasar.

4.4.3.1. Analisis Lembaga dan Saluran Pemasaran

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya lembaga pemasaran yang melakukan fungsi- fungsi pemasaran seperti fungsi pertukaran, fungsi fisik maupun fasilitas, serta saluran pemasaran yang digunakan produsen untuk menyalurkan produknya kepada konsumen.

4.4.3.2. Analisis Marjin Pemasaran

Analisis marjin pemasaran digunakan untuk melihat tingkat efisiensi teknik pemasaran padi. Marjin pemasaran dihitung berdasarkan pengurangan harga penjualan dengan harga pembelian pada setiap tingkat lembaga pemasaran.

Besarnya marjin pemasaran pada dasarnya merupakan penjumlahan dari biaya- biaya pemasaran dan keuntungan yang diperoleh lembaga pemasaran.

Menurut Limbong dan Sitorus (1987) secara matematik marjin pemasaran dirumuskan sebagai berikut:

Mi = Psi - Pbi Mi = Ci + Li

Dimana : Mi = marjin pemasaran pada tingkat ke- i Psi = harga jual pasar tingkat ke- i

Pbi = harga beli pasar timgkat ke- i Ci = biaya pemasaran pada tingkat ke- i

Li = keuntungan lembaga pemasaran pasar tingkat ke- i

Berdasarkan nilai marjin pemasaran tersebut maka dapat diketahui tingkat rasio keuntungan terhadap biaya yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran. Rasio tersebut dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Rasio Keuntungan =

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?? ??

Dokumen terkait