• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

E. Analisis Kesulitan Siswa dalam menjawab Setiap Pertanyaan

1. Jessica sebagai pegawai bank, penghasilan setiap bulannya sebesar Rp. 2.500.000. Jessica belum menikah. Berapakah pajak terutang setiap bulannya?

Jawaban seharusnya dengan menggunakan undang-undang 2005, disesuaikan dengan buku yang dipergunakan siswa SMP Fatahillah:

Penghasilan setahun = Rp. 2.500.000 12 = Rp. 30.000.000 PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000 -Tambahan istri = Rp. - -Tambahan Anak = Rp .- Jumlah PTKP = Rp. 12.000.000 PKP Rp. 18..000.000 PPh dalam setahun: 5% 18..000.000 = Rp. 900.000 PPh per bulan: 900.000 12 = Rp. 75.000 Dugaan :

Siswa tidak dapat menghitung pajak penghasilan setiap bulannya

Jawaban siswa berinisial ALD mendapatkan poin 4 dan bobot nilai 10 :

Jessica : 2.500.000 12 = Rp. 30.000.000 PTKP : wajib pajak = Rp. 12.000.000 –

PKP Rp. 18.000.000 : 12 = 1.500.000

PPh : 5% 1.500.000 = 3.750.000

Analisis :

Siswa ALD hanya mendapatkan nilai 4 dari bobot skor penuh 10 karena siswa hanya dapat mengerjakan sampai tahap PTKP (Penghasilan Tidak kena Pajak) sebesar Rp. 18.000.000. siswa ALD berhasil menghitung penghasilan neto.

Siswa ALD tidak dapat menghitung PKP (Penghasilan Kena Pajak). Siswa ALD mengalami kesulitan dalam menentukan rumus perhitungan PKP yang dibuktikan dengan kesalahan yang dialaminya hal ini dikarenakan ALD langsung membagi 12 (untuk perhitungan setahun) jumlah PKP sedangkan seharusnya pembagian dilakukan pada tahap terakhir setelah mengetahui jumlah PPh dalam setahun. Hamper seluruh siswa mengalami kesulitan mengalami kesulitan yang sama dengan siswa ALD

Wawancara :

Untuk pengecekan keabsahan data peneliti mewawancarai kesulitan yang dialami siswa ALD. Siswa ALD tidak dapat menghitung PPh dalam setahun dikarenakan siswa tidak hafal teori dan ketentuan yang berlaku.

Kesimpulan :

Siswa ALD tidak dapat menghitung PPh setiap bulan yang harus dikeluarkan Jessica dikarenakan tidak hafal teori dan ketentuan yang berlaku.

2. Santoso adalah seorang kasir yang berpenghasilan sebesar Rp. 2.000.000. Bapak Santoso sudah beristeri tidak bekerja. Berapakah pajak terutang yang harus dibayar Bapak Santoso setiap bulannya?

Jawaban yang benar:

Penghasilan setahun = Rp. 2.000.000 12 = Rp. 24.000.000 PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000 -Tambahan istri = Rp. 1.200.000 -Tambahan Anak = Rp Jumlah PTKP = Rp. 13.200.000 PKP Rp. 10.800.000 PPh dalam setahun: 5% 10.800.000 = Rp. 540.000 PPh per bulan: 540.000 12 = Rp. 45.000

Dugaan :

Siswa tidak dapat menghitung pajak penghasilan bagi wajib pajak yang sudah memiliki istri/suami

Jawaban siswa berinisial DH mendapatkan poin 4 dari bobot nilai 10 :

Santoso : 2.000.000 12 = Rp. 24.000.000

PTKP : -Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000

-Tambahan istri = Rp. 1.200.000

PKP Rp. 10.800.000 : 12 = 900.000

PPh : 5% 900.000 = 225.000

Analisis :

Siswa DH hanya mendapatkan nilai 4 dari bobot skor penuh 10 karena siswa hanya dapat mengerjakan perhitungan penghasilan neto dengan benar. Pada tahap perhitungan PTKP (Penghasilan Tidak kena Pajak). Siswa DH salah dalam menjumlahkan PTKP. Siswa DH tidak dapat menghitung PKP (penghasilan kena pajak). Siswa DH mengalami kesulitan dalam menentukan rumus perhitungan PKP yang dibuktikan dengan kesalahan yang dialaminya hal ini dikarenakan DH langsung membagi 12 (untuk perhitungan setahun) jumlah PKP sedangkan seharusnya pembagian dilakukan pada tahap terakhir setelah mengetahui jumlah PPh dalam setahun.

Wawancara :

Untuk pengecekan keabsahan data peneliti mewawancarai kesulitan yang dialami siswa DH. Siswa DH mengalami kesulitan dalam menjumlahkan PTKP dan mencari PKP. Sama kasusnya dengan siswa lainnya DH langsung membagi 12 (untuk menghitung PPh setahun) jumlah PKP dikarenakan siswa tidak hafal susunan menghitung pajak penghasilan dengan benar. DH tidak dapat menjumlahkan dengan baik karena DH merasa angka penghasilan santoso besar. DH juga tidak dapat menyebutkan lapisan tarif pajak penghasilan.

Kesimpulan :

DH tidak dapat menghitung pajak bagi wajib pajak yang sudah memiliki istri atau suami dikarenakan siswa tidak hafal susunan menghitung pajak penghasilan dengan benar dan tidak hafal lapisan pajak penghasilan.

3. Bambang sebagai guru yang memiliki penghasilan sebesar Rp. 4.000.000. Bambang sudah menikah dan memiliki 1 orang anak. Berapakah pajak terutang yang harus dibayar Bambang setiap bulannya?

Jawaban yang benar :

Penghasilan setahun = Rp. 4.000.000 12 = Rp. 48.000.000 PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000 -Tambahan istri = Rp. 1.200.000 -Tambahan Anak = Rp. 1.200.000 Jumlah PTKP = Rp. 14.400.000 PKP Rp. 33.600.000 PPh dalam setahun: 5% Rp.25.000.000 = Rp. 1.250.000 10% Rp. 8.600.000 = Rp. 860.000 - Rp. 2.110.000 PPh per bulan: 2.110.000 12 = Rp. 175.833 Dugaan :

Siswa tidak dapat menghitung pajak penghasilan bagi orang yang sudah menikah dan memiliki anak

Jawaban Siswa AD

4.000.000 12 = Rp. 48.000.000 PTKP

-Tambahan istri = Rp. 1.200.000 -Tambahan Anak = Rp. 1.200.000 Jumlah PTKP = Rp. 14.400.000 PKP Rp. 33.600.000 : 12= 2.800.000 PPh 5% Rp.2.800.000 = Rp. 10.800.000 Analisis :

Siswa AD hanya mendapatkan nilai 16 dari bobot skor penuh 25 karena siswa hanya dapat mengerjakan perhitungan penghasilan neto dengan benar. Pada tahap perhitungan PTKP (Penghasilan Tidak kena Pajak) siswa AD mampu menyebutkan PTKP dengan benar. Kesalahan siswa AD tidak dapat menghitung PKP (penghasilan kena pajak) menentukan rumus perhitungan PKP yang dibuktikan dengan kesalahan yang dialaminya hal ini dikarenakan AD langsung membagi 12 (untuk perhitungan setahun) jumlah PKP sedangkan seharusnya pembagian dilakukan pada tahap terakhir setelah mengetahui jumlah PPh dalam setahun. Kesalahan tersebut dilakukan berulang-ulang oleh siswa lain juga.

Wawancara:

Siswa AD mengalami kesulitan sesudah menghitung PKP, seingat siswa AD kalau PKP harusnya dibagi 12.

Kesimpulan :

Siswa AD tidak dapat menghitung pajak penghasilan bagi orang yang sudah menikah dan memiliki anak dikarenakan kesalahan dalam membagi PKP menjadi 12 terlebih dahulu.

4. Cahyo seorang manajer di suatu perusahaan. Ia berpenghasilan Rp. 6.000.000/bulan. Istri tidak bekerja dan mempunyai 2 anak. Berapa PPh yang harus dibayarkan per tahunnya?

Jawaban yang benar:

Penghasilan setahun = Rp. 6.000.000 12 = Rp. 72.000.000 PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000 -Tambahan istri = Rp. 1.200.000 -Tambahan 2 Anak = Rp 2.400.000 Jumlah PTKP = Rp. 15.600.000 PKP Rp. 56.400.000 PPh dalam setahun: 5% 25.000.000 = Rp. 1.250.000 10% 31.400.000 = Rp. 3.140.000 + Rp. 4.390.000 Dugaan ;

Siswa tidak dapat menghitung pajak penghasilan bagi orang yang sudah menikah dan memiliki anak

Jawaban Siswa VV :

Penghasilan setahun = Rp. 6.000.000 12 = Rp. 72.000.000 PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000 -Tambahan istri = Rp. 1.200.000 -Tambahan 2 Anak = Rp 2.400.000 Jumlah PTKP = Rp. 15.600.000 PKP Rp. 56.400.000 PPh setahun 5% 15.600.000 = 78.600.000 Analisis :

Siswa VV hanya mendapatkan nilai 15 dari bobot skor penuh 25 karena siswa hanya dapat mengerjakan perhitungan penghasilan neto dengan benar. Pada tahap

perhitungan PTKP (Penghasilan Tidak kena Pajak) siswa VV mampu menyebutkan PTKP dengan benar. Selanjutnya dalam tahap perhitungan PKP (penghasilan Kena Pajak) siswa VV berhasil menjumlahkan dengan benar. Kesalahan yang dialami siswa VV adalah pada tahap menghitung PPh siswa VV seharusnya mengenakan tarif pajak pada jumlah PKP tetapi siswa VV keliru menjadi membagi jumlah PTKP dengan tarif pajak 5% sehingga hasilnya salah.

Wawancara :

Siswa VV tidak hafal tarif pajak dan susunan perhitungan pajak penghasilan.

Kesimpulan:

Siswa tidak dapat menghitung pajak penghasilan bagi orang yang sudah menikah dah memiliki anak dikarenakan kekeliruan dalam tahap membagi jumlah PTKP dengan tarif pajak.

5. Bakrie seorang pengusaha yang berpenghasilan Rp. 5.000.000/bulan. Bakrie memiliki istri yang tidak bekerja dan 4 orang anak. Berapakah PPh yang harus dibayar bakrie per bulannya?

Jawaban yang benar:

Penghasilan setahun = Rp. 5.000.000 12 = Rp. 60.000.000 PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000 -Tambahan istri = Rp. 1.200.000 -Tambahan 3 Anak = Rp. 3.600.000 Jumlah PTKP = Rp. 16.800.000 PKP Rp. 43.200.000 PPh dalam setahun: 5% 25.000.000 = Rp. 1.250.000 10% 18.200.000 = Rp. 1.820.000 + Rp. 3.070.000

PPh per bulan:

3.070.000 12 = Rp 255833.333

Dugaan : Siswa tidak dapat menghitung pajak penghasilan bagi orang yang sudah menikah dan memiliki anak lebih dari 3 orang. Siswa diharapkan dapat mengingat ketentuan pajak penghasilan bahwa untuk PTKP yang dibolehkan hanya untuk 3 orang anak atau saudara semenda tidak lebih.

Jawaban siswa NA:

Penghasilan setahun = Rp. 5.000.000 12 = Rp. 60.000.000 PTKP

-Wajib pajak sendiri = Rp. 12.000.000 -Tambahan istri = Rp. 1.200.000 -Tambahan 4 Anak = Rp. 4.800.000 Jumlah PTKP = Rp. 18.000.000 PKP Rp. 42.000.000 : 12 = 3.500.000 PPh dalam setahun: 5% 3.500.000= 17.500.000 Analisis :

Siswa NA hanya mendapatkan nilai 10 dari bobot skor penuh 30 karena siswa hanya dapat mengerjakan perhitungan penghasilan neto dengan benar. Pada tahap perhitungan PTKP (Penghasilan Tidak kena Pajak) siswa NA mengkalikan PTKP menjadi 4 anak yang seharusnya yang termasuk dalam PTKP adalah hanya 3 anak.

Wawancara :

Siswa NA tidak mengerti menghitung pajak penghasilan karena caranya yang terlalu panjang, tarif yang berbeda setiap lapisannya.dan lupa ketentuan yang berlaku dalam menghitung pajak penghasilan.

Kesimpulan:

Siswa NA tidak dapat menghitung pajak penghasilan bagi orang yang sudah menikah dan memiliki anak lebih dari 3 orang. dikarenakan siswa tidak dapat mengingat ketentuan pajak penghasilan bahwa untuk PTKP yang dibolehkan hanya untuk 3 orang anak atau saudara semenda tidak lebih.

Dari tabel hasil analisis diatas merupakan garis besar dari jawaban-jawaban yang diberikan siswa kepada peneliti meyimpulan bahwa siswa memiliki kesulitan yang berasal dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal). Dari berbagai pernyataan yang diberikan siswa diatas bahwa penyebab kesulitan internal dalam materi pajak penghasilan adalah (1). siswa tidak mengerti tentang pajak penghasilan karena terlalu banyak ketentuan-ketentuan dalam menhitung pajak penghasilan, (2). semangat dan minat belajar yang kurang juga merupakan penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa, (3). Kesulitan dalam menghitung karena angka yang digunakan dalam soal pajak penghasilan sangat banyak. Adapun kesulitan eksternal yang dialami siswa adalah sebagai berikut : (1). Masalah keluarga yang meyita pikiran dan membuat perasaan siswa tidak nyaman juga merupakan hambatan yang dirasakan siswa. (2). Fasilitas sekolah seperti buku yang tidak mendetail, ruangan kelas yang terletak dipojok dan panas, dan peralatan sekolah yang tidak lengkap membuat siswa kesulitan pada materi pajak penghasilan. (3) teman yang gaduh juga merupakan hal yang menganggu konsentrasi dalam belajar sehingga siswa mengalami kesulitan untuk menelaah pelajaran pajak penghasilan.

Dokumen terkait