• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Kajian Teoritis dan Kerangka Berpikir

15. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Istilah Pendidikan IPS dalam menyelenggarakan pendidikan di Indonesia masih relatif baru digunakan. Pendidikan IPS merupakan terapan dari Social Studies dalam konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kali digunakan di AS pda tahun 1913 mengadopsi nama lembaga Social Studies yang mengembangkan kurikulum di AS.29

Kurikulum Pendidikan IPS tahun 1994 sebagaimana dikatakan oleh Hamid hasan, merupakan fungsi dari berbagai disiplin ilmu. Sedangkan ilmu pengetahuan sosial dan sistem pendidikan di Indonesia baru dikenal sejak lahirnya kurikulum

29 Trianto, Model pembelajaran Terpadu; Konsep, Strategi Implementasinya dalam KTSP, (Jakarta:bumi Aksara, 2010), h.172.

1975.Sebelumnya pembelajaran ilmu-ilmu sosial untuk tingkat persekolahan menggunakan istilah yang berubah-rubah sesuai dengan situasi politik pada masa itu. Ilmu yang membahas hubungan manusia dengan manusia lain dan hubungan manusia dengan alam semesta merupakan bahasan dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS sebagai mata pelajaran di persekolahan pertama kali digunakan di kurikulum 1975. Pada kurikulum 1975 memuat IPS sebagai mata pelajaran untuk pendidikan di sekolah dasar dan menengah.30 Sebagaimana sekarang IPS menjadi mata pelajaran yang sudah seharusnya ada disetiap sekolah dan disetiap jenjang pendidikan tetapi dengan bobot materi yang berbeda-beda dan juga disesuaikan dengan umur siswa agar dapat menerima pelajarannya dengan baik

“Somantri mengemukakan bahwa pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.”31

Ilmu pengetahuan sosial merupakan intelegensi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: Ekonomi, Sosiologi, Sejarah, Geografi, Politik, Hukum, dan budaya. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdispliner dari aspek dan cabang-cabang sosial.

Secara mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhan. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan kejiwaannya pemanfaatan sumber budaya yang ada di permukaan bumi, mengatur serta mempertahankan kehidupan masyarakat manusia.

Melalui pembelajaran pengetahuan sosial, peserta didik di arahkan, dibimbing dan dibantu untuk menjadi warga Negara Indonesia warga dunia yang efektif

30 Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: Remaja Rosadakarya, 2009), Cet. Ke-I, h.11. 31Ibid, h.11.

merupakan tantangan berat, karena masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat.

Dari pengertian di atas, disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang membahas tentang kehidupan sosial manusia yang erat kaitannya dengan hubungan manusia dengan manusia beserta dinamikanya maupun hubungan manusia dengan alam, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang.

b. Karakteristik Pembelajaran IPS

Sebagai program pendidikan IPS yang layak harus mampu memberikan berbagai pengertian yang mendasar, melatih berbagai keterampilan serta mengembangkan sikap moral yang dibutuhkan agar peserta didik menjadi masyarakat yang berguna, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Ketiga aspek yang dikaji dalam proses pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (memberikan berbagai pengertian yang mendasar, melatih berbagai keterampilan serta mengembangkan sikap moral yang dibutuhkan) merupakan karakteristik IPS sendiri.

Nu’man Somantri, yang dikutip oleh Daljoeni menyatakan bahwa pembaharuan pembelajaran IPS sebenarnya masih dalam proses yang penuh berisi berbagai eksperimen. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

1. Bahan pelajarannya akan lebih banyak memperhatikan minat para peserta didik, masalah sosial, keterampilan berfikir serta pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan alam.

2. Program IPS akan mencerminkan berbagai kegiatan dasar dari manusia

3. Organisasi kurikulum IPS akan bervariasi dari susunan yang intergreted (terpadu), correlated (berhubungan) sampai yang separated (terpisah).

4. Susunan bahan pembelajaran akan bervariasi dari pendekatan kewarganegaraan, fungsional, humanitis sampai strutural.

6. Evaluasinya tidak hanya, mencakup aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotor saja tetapi juga mencoba mengembangkan apa yang disebut democratic quotient dan citizenship quotient.

7. Unsur-unsur sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya melengkapi program pembelajaran IPS, demikian pula unsur-unsur science, teknologi, matematika, dan agama akan ikut memperkaya bahan pembelajaran.32

Dari ciri-ciri diatas terbukti jelas bahwa IPS merupakan ilmu yang melingkupi berbagai aspek yang ada diberbagai bidang.

c. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangankan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala masalah yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap, dan nilai peserta didik sebagai individu maupun sebagai sosial budaya. Kemudian dalam berbagai buku sosial, seiring dijumpai bahwa para ahli merumuskan tujuan IPS dengan mengaitkan pada usaha mempersiapkan pesera didik menjadi warga yang baik.

Selain itu ilmu pengetahuan sosial juga bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala masalah yang terjadi, dan terampil menatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang terjadi pada dirinya sendiri maupun masyarakat umum.

32 Panitia Pendidikan dan Latihan Guru, Modul Program Pendidikan dan latihan Profesi Guru (Guru Kelas), (Bogor, Universitas Pakuan, 2012), h 254-257

“Gross menyebutkan bahwa tujuan pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya dimasyarakat, secara tegas ia mengatakan “to prepare students to be well-functioning citizens in a democratic society”. Artinya, tujuan lain dari pendidikan IPS adalah untuk mengembangkan siswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan setiap persoalan yang dihadapinya”.33

Seperti yang dinyatakan oleh Gross bahwa pedidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memang merupakan ilmu yang mendasari tentang cara manusia untuk saling berinteraksi antara manusia dengan manusia lainnya. Sehingga manusia dapat berinteraksi dengan baik dan selaras dengan kehidupan alam

Dokumen terkait