• Tidak ada hasil yang ditemukan

9.1 Pendekatan dan Analisis Kewajaran

Dalam menganalisis kewajaran keseluruhan Rencana Transaksi, kami melakukan pendekatan dan prosedur sebagai berikut:

 Analisis Perbandingan Data Pasar

Analisis kewajaran atas Rencana Transaksi dilakukan dengan membandingkan besaran bunga atas pinjaman tersebut dengan besaran bunga yang berlaku di pasar. Secara garis besar, analisis kewajaran atas Rencana Transaksi tersebut dilakukan dengan membandingkan syarat-syarat termasuk besaran bunga pinjaman yang digunakan dalam Rencana Transaksi dengan syarat-syarat dan besaran bunga pinjaman yang berlaku di pasar saat ini.

 Analisis Kelayakan Pelunasan Utang

Analisis kelayakan pelunasan utang adalah berdasarkan proyeksi keuangan terhadap Rencana Transaksi untuk melihat kas yang tersedia untuk memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga pinjaman afiliasi.

 Analisis Posisi Proforma Keseluruhan Rencana Transaksi

Analisis kewajaran atas keseluruhan Rencana Transaksi dengan membandingkan antara posisi proforma laporan keuangan Perseroan sebelum dilaksanakannya Rencana Transaksi dan sesudah dilaksanakannya Rencana Transaksi. Rencana Transaksi dianggap wajar apabila posisi proforma menunjukkan nilai positif.

 Analisis Inkremental dan Profitabilitas

Analisis kewajaran atas keseluruhan Rencana Transaksi atas kemampuan Perseroan menghasilkan pendapatan dan laba dengan membandingkan antara proyeksi keuangan Perseroan (potensi manfaat ekonomis) tanpa dilaksanakannya Rencana Transaksi dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi.

9.2 Analisis Kewajaran Transaksi

Analisis kewajaran dilakukan secara komprehensif dengan memperhatikan obyektif transaksi secara keseluruhan dan kemudian masing-masing komponen transaksi juga ditelaah untuk dinilai kewajarannya. Penilaian kewajaran dilakukan dengan tetap memperhatikan keterkaitan antara masing-masing transaksi dan obyektif transaksi secara keseluruhan, Pendapat kewajaran atas keseluruhan Rencana Transaksi disampaikan pada bab 10. Kesimpulan.

Berikut ini adalah ringkasan analisis Kewajaran Rencana Transaksi :

1. Analisis Perbandingan Data Pasar

Sebagaimana tercantum dalam draft Shareholder Loan Agreement antara Perseroan dengan SCPL, Perseroan akan melakukan kesepakatan pinjam-meminjam dana dengan SCPL dengan pokok pinjaman maksimum sebesar USD 5.000.000,- dengan tingkat bunga 4,80% per tahun.

Halaman30 Analisis kewajaran atas Rencana Transaksi dilakukan dengan membandingkan besaran bunga atas pinjaman tersebut dengan besaran bunga yang berlaku di pasar. Secara garis besar, analisis kewajaran atas Rencana Transaksi tersebut dilakukan dengan membandingkan syarat-syarat termasuk besaran bunga pinjaman yang digunakan dalam Rencana Transaksi dengan syarat-syarat dan besaran bunga pinjaman yang berlaku di pasar saat ini.

Tingkat bunga pinjaman rata-rata untuk keperluan modal kerja dalam mata uang USD yang berlaku di pasar berdasarkan kelompok bank selama periode Oktober 2013 – September 2014 adalah sebagai berikut (dalam %):

Okt. Nov. Des. Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Jun. Jul. Agust. Sept. Bank Persero 4,25 4,21 4,22 4,54 4,17 4,52 4,11 4,37 6,13 7,50 7,64 7,41 5,26 Bank Swasta Nasional 5,64 5,63 5,62 5,58 5,42 5,29 5,27 5,54 5,53 5,56 5,54 5,53 5,51 Bank Umum 3,91 3,87 3,86 3,92 3,81 3,85 3,76 3,87 4,22 4,51 4,55 4,51 4,05 Rata-rata 4,60 4,57 4,57 4,68 4,47 4,55 4,38 4,59 5,29 5,86 5,91 5,82 4,94

Kelompok Bank 2013 2014 Rata-rata

Sumber: Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Bank Indonesia

Terlihat bahwa besaran tingkat bunga rata-rata pinjaman untuk keperluan modal kerja berdasarkan tabel diatas adalah sebesar 4,94% per tahun. Dengan demikian, tingkat bunga pinjaman dari SCPL yang sebesar 4,80% per tahun adalah wajar dan menguntungkan Perseroan.

2. Analisis Kelayakan Pelunasan Utang

Analisis Cash Flow Available For Debt Service (CFADS) ini dilakukan berdasarkan proyeksi keuangan Perseroan terhadap Rencana Transaksi selama tahun 2014-2016 untuk melihat kas yang tersedia untuk memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga dari pinjaman afiliasi.

Berdasarkan analisis tersebut, Perseroan memiliki CFADS yang cukup untuk memenuhi kewajiban porsi pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang jatuh tempo pada setiap tahunnya. Pada tahun 2015 diproyeksikan Perseroan memiliki CFADS sebesar USD 8.544.737 dengan porsi pembayaran bunga pinjaman afiliasi sebesar USD 240.000 dan pembayaran pokok pinjaman kepada PT Bank Permata Tbk sebesar USD 6.688.093 serta bunganya yang sebesar USD 752.196, sehingga Perseroan memiliki rasio CFADS sebesar 1,11x pada tahun tersebut. Rasio ini menunjukkan bahwa kas yang tersedia untuk melakukan kewajiban porsi pembayaran bunga pinjaman adalah lebih besar 1,11x dari jumlah porsi pembayaran bunga. Apabila Perseroan memiliki rasio CFADS dengan nilai lebih besar dari 1x, maka Perseroan dinyatakan layak dalam melunasi seluruh utangnya.

Perseroan diproyeksikan memiliki CFADS sebesar 1,02x pada tahun 2016, yang menandakan Perseroan mampu untuk membayar pinjaman afiliasi yang akan jatuh

tempo pada tahun tersebut sebesar USD 5.000.000 beserta bunga sebesar USD 120.000 dan pembayaran pokok pinjaman kepada PT Bank Permata Tbk

sebesar USD 5.598.990 beserta bunga sebesar USD 355.339, hal ini dikarenakan Perseroan memiliki CFADS yang cukup dimana diproyeksikan sebesar USD 11.313.857. Selain itu, Perseroan juga memiliki rasio CFADS yang lebih besar

Halaman31 dari 1x pada setiap tahunnya, maka Perseroan dapat memenuhi kewajiban pembayaran bunga pinjaman.

3. Analisis Posisi Proforma Keseluruhan Rencana Transaksi

Berikut ini adalah ringkasan proforma Neraca Konsolidasian Perseroan sebelum dan sesudah realisasi Rencana Transaksi per 30 September 2014:

(dalam USD)

Sebelum T ransaksi Sesudah T ransaksi

Keterangan Reviewed Proforma

ASET

ASET LANCAR

Kas dan bank 2.694.522 5.000.000 7.694.522 Piutang usaha 3.008.742 - 3.008.742 Piutang usaha belum difakturkan 3.102.611 - 3.102.611 Piutang lain-lain 166.053 - 166.053 Persediaan 367.880 - 367.880 Uang muka 371.202 - 371.202 Beban dibayar dimuka 65.213 - 65.213 Setara kas yang dibatasi penggunaannya 807.000 - 807.000 T otal Aset Lancar 10.583.223 15.583.223

ASET TIDAK LANCAR

Piutang pihak berelasi 719.562 - 719.562 Aset tetap 57.939.580 - 57.939.580 Aset lain-lain 324.280 - 324.280 Aset pajak tangguhan 460.036 - 460.036 T otal Aset T idak Lancar 59.443.458 59.443.458

TOTAL ASET 70.026.681 5.000.000 75.026.681

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS

Liabilitas Jangka Pendek

Utang usaha 1.911.430 - 1.911.430 Beban masih harus dibayar 2.828.926 - 2.828.926 Utang pajak 429.765 - 429.765 Utang bank jangka panjang yang akan

jatuh tempo dalam satu tahun 10.541.304 - 10.541.304 T otal Liabilitas Jangka Pendek 15.711.425 15.711.425

Liabilitas Jangka Panjang Utang bank jangka panjang setelah

dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahu 9.613.914 - 9.613.914 Pinjaman pihak berelasi - 5.000.000 5.000.000 Penyisihan tidak lancar lain-lain 61.016 - 61.016 Liabilitas imbalan kerja karyawan 573.580 - 573.580 T otal Liabilitas Jangka Panjang 10.248.510 15.248.510

T otal Liabilitas 25.959.935 30.959.935

EKUITAS

Modal saham 7.081.921 - 7.081.921 T ambahan modal disetor - bersih 9.305.850 - 9.305.850 Akumulasi pendapatan komprehensif lainnya 9.390.106 - 9.390.106 Laba ditahan 18.286.424 - 18.286.424 Kepentingan non-pengendali 2.445 - 2.445

T otal Ekuitas 44.066.746 44.066.746

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 70.026.681 5.000.000 75.026.681

Penyesuaian

Halaman32 Berdasarkan analisis Proforma Laporan Keuangan Perseroan per tanggal 30 September 2014 yang disiapkan oleh manajemen Perseroan, Rencana Transaksi akan mengakibatkan kenaikan pada kas dan bank serta pinjaman pihak berelasi jangka panjang masing-masing sebesar USD 5.000.000,-.

Berikut ini adalah ringkasan proforma Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Perseroan sebelum dan sesudah realisasi Rencana Transaksi per tanggal 30 September 2014:

(dalam USD)

Keterangan Sebelum Transaksi Penyesuaian Sesudah Transaksi

Reviewed Proforma

Pendapatan 21.744.381 - 21.744.381 Beban Pokok Pendapatan (20.643.612) - (20.643.612) Laba Kotor 1.100.769 1.100.769 Beban Usaha (4.169.905) - (4.169.905) Laba (Rugi) Usaha (3.069.136) (3.069.136) Penghasilan (Beban) Lain-lain (1.078.609) - (1.078.609) Laba (Rugi) Sebelum Pajak (4.147.745) (4.147.745) Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (456.945) - (456.945)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan (4.604.690) (4.604.690)

Pendapatan (rugi) komprehensif lain - -

-Laba (Rugi) Komprehensif (4.604.690) (4.604.690)

Dengan dilakukannya Rencana Transaksi, tidak menyebabkan peningkatan atau penurunan kinerja operasional Perseroan dikarenakan tidak adanya perubahan pos-pos pada laba rugi Perseroan.

4. Analisis Inkremental dan Profitabilitas

Analisa inkremental dan profitabilitas atas keseluruhan Rencana Transaksi dilakukan untuk melihat kemampuan menghasilkan pendapatan dan laba yang lebih baik bagi Perseroan dengan membandingkan antara proyeksi keuangan Perseroan (potensi manfaat ekonomis) sebelum dilaksanakannya Rencana Transaksi dengan sesudah dilaksanakannya Rencana Transaksi.

Berikut adalah kinerja konsolidasian Perseroan tanpa terjadinya Rencana Transaksi selama periode proyeksi tahun 2014-2016:

Halaman33

(dalam USD, kecuali dinyatakan lain)

Aset 66.669.201 58.818.331 61.315.291 Liabilitas 23.595.751 16.781.891 18.313.819 Ekuitas 43.073.449 42.036.440 43.001.472 Pendapatan 7.159.528 30.438.750 46.944.333 Laba Kotor 659.392 4.479.147 9.121.636 Laba (Rugi) Usaha (684.488) (127.511) 2.039.352 Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan (993.297) (1.037.010) 965.032 Beban Keuangan (308.809) (909.499) (752.643) Depresiasi 1.021.137 4.084.548 4.063.411 EBITDA 336.649 3.957.038 6.102.763

Marjin Laba Kotor 9,21% 14,72% 19,43%

Marjin Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan -13,87% -3,41% 2,06%

Marjin EBITDA 4,70% 13,00% 13,00%

Keterangan Okt-Des 2014P 2015P 2016P

*) EBITDA= Earning Before Interest Tax Depreciation Amortisation

Sedangkan kinerja konsolidasian Perseroan dengan terjadinya Rencana Transaksi selama periode proyeksi tahun 2014-2016 adalah sebagai berikut:

(dalam USD, kecuali dinyatakan lain)

Aset 66.669.201 63.578.331 60.985.291 Liabilitas 23.595.751 21.781.891 18.313.819 Ekuitas 43.073.449 41.796.440 42.671.472 Pendapatan 7.159.528 30.438.750 46.944.333 Laba Kotor 659.392 4.479.147 9.121.636 Laba (Rugi) Usaha (684.488) (127.511) 2.039.352 Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan (993.297) (1.277.010) 875.032 Beban Keuangan (308.809) (1.149.499) (872.643) Depresiasi 1.021.137 4.084.548 4.063.411 EBITDA 336.649 3.957.038 6.102.763

Marjin Laba Kotor 9,21% 14,72% 19,43%

Marjin Laba (Rugi) Bersih Tahun Berjalan -13,87% -4,20% 1,86%

Marjin EBITDA 4,70% 13,00% 13,00%

Keterangan Okt-Des 2014P 2015P 2016P

Pendapatan bersih Perseroan diproyeksikan tidak mengalami perubahan baik tanpa terjadinya Rencana Transaksi maupun dengan terjadinya Rencana Transaksi, dimana akan mengalami tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 40,8% atau mencapai USD 46.944.333 pada tahun 2016, dibandingkan dengan pendapatan Perseroan pada Januari-September 2014 yang sebesar USD 21.744.381. Rata-rata marjin laba kotor dan marjin EBITDA Perseroan tahun 2014-2016 juga tidak mengalami perubahan baik tanpa terjadinya Rencana Transaksi maupun dengan terjadinya Rencana Transaksi yaitu masing-masing berkisar antara 9,21%-19,43% dan 4,70%-13,00%.

Tanpa terjadinya Rencana Transaksi, laba bersih tahun berjalan Perseroan tahun 2015 dan 2016 diproyeksikan masing-masing sebesar (USD 1.037.010) dan USD 965.032. Dengan terjadinya Rencana Transaksi, laba tahun berjalan Perseroan tahun 2015 dan 2016 diproyeksikan masing-masing sebesar (USD 1.277.010) dan USD 875.032 atau lebih rendah masing-masing sekitar 23,1% dan 9,3% dibandingkan dengan laba tahun berjalan tanpa terjadinya Rencana Transaksi. Hal tersebut

Halaman34 disebabkan oleh adanya beban bunga pinjaman afiliasi yang harus dibayarkan oleh Perseroan.

Tanpa terjadinya Rencana Transaksi, jumlah aset Perseroan diproyeksikan akan mencapai USD 58.818.331 dan USD 61.315.291 pada tahun 2015 dan 2016. Dengan adanya Rencana Transaksi jumlah aset Perseroan diproyeksikan akan mencapai USD 63.578.331 dan USD 60.985.291 pada tahun 2015 dan 2016. Penurunan jumlah aset Perseroan pada tahun 2016 disebabkan oleh pelunasan pinjaman afiliasi yang jatuh tempo.

Dokumen terkait