• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan

Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Analisis komparasi dilakukan untuk melihat perkembangan peningkatan prestasi belajar siswa dari masa pra penelitian hingga pelaksanaan tindakan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari tahap-tahap tersebut kemudian dibandingkan untuk mengetahui perubahan tingkat hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis situasi siswa dan kelas, peneliti dan guru mitra menetapkan target keberhasilan pembelajaran dalam penelitian ini sebesar 35%. Pengukuran tingkat perkembangan prestasi belajar siswa dalam penelitian ini menggunakan pre test dan post test. Berikut ini tabel analisis perbandingan tingkat perkembangan prestasi belajar siswa pada saat pelaksanaan tindakan :

Tabel 5.12

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Siklus I

No Nama Pre Post Selisih Peningkatan

Test Test Prestasi

2 Aditya Forest Resananta 2.00 4.00 2.00 100% 3 Albertus Rage Kusuma 2.00 3.33 1.33 67% 4 Albertus Vlara Siswantoro 2.67 2.67 0 0% 5 Andreas Bagus Kristianto 3.33 4.00 0.67 20% 6 Angelica Yunita Gemilang 2.00 4.00 2.00 100% 7 Ari Wibowo Fora Raharja 1.33 3.33 2.00 150%

8 Cicilia Dian Eka 2.00 2.00 0 0%

9 Clara Oktavania 2.00 2.00 0 0%

10 Cornelius Prima Yogastria 2.00 2.67 0.67 34%

11 Daniel Kurniawan 2.67 2.67 0 0%

12 Heribertus Septian Santyo 1.33 3.33 2.00 150%

13 Hiswara Jati 1.33 2.67 1.34 101%

14 Immanuel Adi Setya Budi 2.00 3.33 1.33 67% 15 Irene Stefany Valentine 1.33 3.33 2.00 150%

16 Johannes Paulus 2.00 2.67 0.67 34%

17 Luis Ruben Padwa 2.00 4.00 2.00 100% 18 Malvin Vedo Joediantoro 2.67 4.00 1.33 50%

19 Maria Nadya Bella 2.00 2.00 0 0%

20 Megynovella Kartika 2.33 2.67 0.34 15% 21 Octaprillya Elisabeth 1.33 2.67 1.34 101% 22 Setiawan Saputra 1.33 2.67 1.34 101% 23 Tarsisius Aji Priambodo 2.00 3.33 1.33 67%

24 Veronica Sekar Ajiningtyas

2.00 2.00 0 0%

25 Yohanes Bernard Batlayer 1.33 2.00 0.67 50%

26 Yohanes Yowei 1.33 3.33 2.00 150%

27 Yusuf Hermawan 4.00 4.00 0 0%

28 Lilies Stephanie 1.33 4.00 2.67 201%

Rata-rata 2.01 3.07 1.06 65%

Peningkatan prestasi siswa= (selisih / hasil pre test) x 100%

Tabel 5.12 pada siklus I hasil komparasi menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan pre test dan post test dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari 28 siswa di kelas X-2, ada 21 orang siswa yang mengalami peningkatan dan 7 orang siswa nilainya tetap atau tidak ada perubahan. Rata-rata peningkatan nilai kelas X-2 adalah 1,06 atau 65%. Pada saat pre test rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 2,01, sedangkan rata-rata skor siswa setelah post test naik menjadi 3,07. Nilai yang diperoleh para siswa tidak cukup baik dikarenakan para siswa masih kurang serius dan terlalu menyepelekan ketika proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus I ini peningkatan yang terjadi 65% dan sudah mencapai target yang ditetapkan oleh guru mitra dan peneliti, akan tetapi guna memantapkan peningkatan hasil belajar di kelas perlu dilakukan siklus II. Berikut adalah tabel analisis perbandingan tingkat perkembangan prestasi belajar siswa pada siklus II:

Tabel 5.13

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Siklus II

No. Nama

Pre Post

Selisih

Peningkatan

Test Test Prestasi

1 Adhika Karunia Putra 2.67 5.33 2.66 100% 2 Aditya Forest Resananta 5.33 7.33 2.00 38% 3 Albertus Rage Kusuma 4.00 5.33 1.33 33% 4 Albertus Vlara Siswantoro 3.33 5.33 2.00 60% 5 Andreas Bagus Kristianto 3.33 5.67 2.34 70% 6 Angelica Yunita Gemilang 2.67 4.67 2.00 75% 7 Ari Wibowo Fora Raharja 4.00 6.67 2.67 67% 8 Cicilia Dian Eka Permatasari 2.67 4.67 2.00 75% 9 Clara Oktavania Rae Damay 2.00 2.67 0.67 34% 10 Cornelius Prima Yogastria 2.67 4.67 2.00 75%

11 Daniel Kurniawan 5.33 6.00 0.67 13%

12 Heribertus Septian Santyo 2.67 4.00 1.33 50%

13 Hiswara Jati 2.67 4.67 2.00 75%

14 Immanuel Adi Setya Budi 6.00 7.33 1.33 22% 15 Irene Stefany Valentine 4.00 5.33 1.33 33% 16 Johannes Paulus Bonnovandi 2.67 4.67 2.00 75%

17 Luis Ruben Padwa 4.67 6.67 2.00 43%

18 Malvin Vedo Joediantoro 2.00 5.33 3.33 167%

20 Megynovella Kartika 3.33 5.33 2.00 60% 21 Octaprillya Elisabeth Marola 2.67 5.33 2.66 100%

22 Setiawan Saputra 2.00 5.33 3.33 167%

23 Tarsisius Aji Priambodo 2.00 4.00 2.00 100% 24 Veronica Sekar Ajiningtyas 4.67 5.33 0.66 14% 25 Yohanes Bernard Batlayer 2.67 4.67 2.00 75%

26 Yohanes Yowei 4.67 6.67 2.00 43%

27 Yusuf Hermawan 3.33 4.67 1.34 40%

28 Lilies Stephanie 3.33 6.67 3.34 100%

Rata-rata 3.36 5.37 2.01 69%

Peningkatan prestasi siswa= (selisih / hasil pre test) x 100%

Pada siklus kedua dari 28 orang siswa di kelas X-2, semua siswa mengalami peningkatan hasil belajar. Peningkatan nilai siswa bervariasi. Rata- rata peningkatan nilai kelas adalah 2,01 atau 69%. Pada saat pre test rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 3,36 sedangkan rata-rata skor nilai post test

naik menjadi 5,37. Pada siklus kedua ini target yang tercapai adalah 69% sehingga telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa di kelas pada siklus pertama dan siklus kedua.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang diterapkan pada pembelajaran ini mampu meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Penerapan model pembelajaran tipe TGT ini dengan di

isi games dan tournament dapat meningkatkan semangat siswa untuk aktif dan mandiri dalam menjalaninya. Pada saat games, siswa diajarkan untuk mandiri dan aktif dalam memecahkan masalah, yaitu dengan menjawab soal. Pada saat

tournament, siswa diajak untuk bekerja sama satu dengan yang lain dalam satu

kelompok dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru dan mereka saling bersaing antar kelompok. Hal ini yang memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Di tambah lagi pada akhir kegiatan guru akan memberikan hadiah atau reward kepada kelompok yang memiliki skor games dan tournament tertinggi sehingga mereka termotivasi dan saling berlomba-lomba serta berkompetisi untuk meraih hasil tertinggi dalam games dan tournament tersebut. Hal tersebut tampak pada pencapaian skor yang didapatkan tiap-tiap kelompok pada saat games dan tournament.

Selain itu, karena adanya pemberian hadiah atau reward kepada kelompok atas hasil kerja keras mereka, membuat siswa lebih termotivasi untuk memahami materi pembelajaran di kelas. Dengan demikian menunjukkan bahwa dengan pemberian penghargaan pada hasil belajar siswa akan meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran di kelas.

Penerapan metode kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) ini dapat membantu siswa kelas X-2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta untuk meningkatkan prestasi belajar mereka di kelas. Hal ini dikarenakan mereka mendapatkan pengalaman baru dan menyenangkan di dalam pembelajaran yaitu penggunaan metode kooperatif tipe TGT tersebut. Siswa merasa senang karena model pembelajarannya menggunakan permainan serta pemberian

penghargaan, sehingga mereka tidak merasa bosan dan termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dari hasil penelitian siklus I dan siklus II dengan menggunakan perbandingan pre test dan post test, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan mencapai target yang ditetapkan oleh guru mitra dan peneliti, walaupun nilai yang mereka dapat belum mencapai target KKM yang ditentukan oleh sekolah yakni sebesar 7,5.

102 BAB VI

Dokumen terkait