• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KONSEKUENSI PENERAPAN STRATEGI TERHADAP PROGRAMC.

RPI2-JM Kab Empat Lawang Peningkatan

ANALISIS KONSEKUENSI PENERAPAN STRATEGI TERHADAP PROGRAMC.

Strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang d isusun ditetapkan berdasar kondisi obyektif permasalahan dan rumusan tujuan serta

kebijakan pembangunan permukiman. Strategi-strategi yang disusun tersebut sebagai dasar perumusan program yang akan dilakukan selanjutnya. Strategi dibedakan menjadi 2 yaitu strategi umum (skala kota) dan strategi khusus (skala kawasan) yang nantinya akan diturunkan ke dalam beberapa program

pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Strategi Umum (Skala Kota)

1.

Strategi umum diturunkan dari tujuan dan kebijakan pembang unan permukiman dan infrastruktur perkotaan Kabupaten Empat Lawang dan didasarkan pada hasil analisis serta pertimbangan pada beberapa strategi yang dirumuskan dalam RTRW, RPJP, RPJMD dan RPIJM Kabupaten Empat Lawang. Strategi umum ini bekerja dalam skala kota dan dikelompokan dalam beberapa kategori seperti strategi penyediaan hunian, strategi penyediaan

infrastruktur, strategi penyediaan lahan, strategi pembiayaan, strategi kelembagaan, strategi regulasi, dan strategi sosial/budaya.

Strategi Khusus (Skala Kawasan) 2.

Strategi khusus diarahkan untuk menangani kawasan-kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan prioritas. Karena bersifat penanganan, maka strategi ini diturunkan utamanya dari permasalahan yang terjadi di lapangan. Kawasan prioritas berdasar kinerja lingkungan permukiman di Kabupaten Empat Lawang adalah berada pada kawasan:

PERMUKIMAN KAMPUNG KOTA PENDOPO yang terdiri dari Pendopo 1)

– Beruge Ilir – Pagar Tengah – Muara Lintang Lama

PERMUKIMAN SEMPADAN yang terdiri dari Tanjung Makmur – Pasar 2)

Tebing Tinggi – Tanjung Kupang – Lampar Baru

PERMUKIMAN PUSAT KOTA yang terdiri dari Kelumpang Jaya – Jaya 3)

Loka – Pasar Tebing Tinggi – Tanjung Makmur – Kupang – Kemang Manis

PERMUKIMAN KAMPUNG KOTA TEBING TINGGI yang terdiri dari 4)

Pajar Bakti – Pasar Tebing Tinggi – Tanjung Kupang – Mekar Jaya – Lampar Baru

PERMUKIMAN KAMPUNG KOTA ULUMUSI yang terdiri dari Padang 5)

Tepong – Muara Belitung – Muara Kalangan – Batu Lintang

Kawasan permukiman tersebut merupakan dampak negatif dari pelayanan penyediaan infrastruktur dan lingkungan yang kurang baik. Strategi penanganan kawasan dilakukan dengan relokasi untuk kawasan permukiman sempadan, renewal atau peremajaan di kawasan permukiman pusat kota serta renovasi atau pemugaran khususnya di kawasan prioritas yang mempunyai tipol ogi dan perkampungan kota dengan mengendalikan

pertumbuhannya. Sedangkan untuk kawasan serta pengembangan baru pada kawasan prioritas permukiman yang perlu didorong pertumbuhannya.

T

Taabbeell 22..2277.. AAnnaalliissiiss KKoorreellaassii ddaallaamm SSttrraatteeggii PPeemmbbaanngguunnaann PPeerrmmuukkiimmaann ddaann IInnffrraassttrruukkttuurr PPeerrkkoottaaaann KKaabbuuppaatteenn EEmmppaatt LLaawwaanngg S

Sttrraatteeggii PPrrooggrraamm AAnnaalliissiiss KKoorreellaassii

K Keesseessuuaaiiaann ddeennggaann AAggeennddaa K Keerrjjaa P Peemmeerriinnttaahh Kabupaten K

Keebbuuttuuhhaann SSuummbbeerr

Pembiaayan KKeemmuunnggkkiinnaann WWaakkttuu PPeenneerraappaann

Perbaikan rumah tidak layak huni Program perbaikan rumah tidak layak huni RTRW APBN, APBD 5 tahun pertama Peningkatan pemahaman masyarakat tentang

kualitas lingkungan permukiman yang baik Program lingkungan sehat perumahan RTRW APBD Selama 20 tahun pembangunan Peningkatan partisipasi masyarakat dalam

perbaikan rumah tidak layak huni Program pemberdayaan komunitas perumahan RTRW APBN, APBD Selama 20 tahun pembangunan

Penyediaan sarana permukiman Program pengembangan perumahan RTRW APBD 5 tahun pertama

Penyediaan sarana perkotan Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan RTRW APBD 5 tahun pertama

Penyediaan infrastruktur permukiman Program pembangunan infrastruktur perkotaan RTRW APBD 5 tahun pertama dan 5 tahun kedua Penyediaan infrastruktur permukiman Program pembangunan jalan dan jembatan RTRW APBD Tahun ke-2 sampai dengan tahun ke-5 Penyediaan infrastruktur permukiman Program penyediaan dan pengolahan air baku RTRW APBN, APBD Selama 20 tahun pembangunan Penyediaan infrastruktur permukiman Program peningkatan pelayanan angkutan RTRW APBD Selama 20 tahun pembangunan Penyediaan infrastruktur permukiman Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan RTRW APBD Selama 20 tahun pembangunan Penyediaan infrastruktur permukiman Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air

limbah RTRW APBD 5 tahun pertama dan 5 tahun kedua

Peningkatan kualitas infrastruktur perkotaan Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan RTRW APBD Selama 20 tahun pembangunan Peningkatan kualitas infrastruktur perkotaan Program pemeliharaan saluran drainase/gorong-gorong RTRW APBD Selama 20 tahun pembangunan Penyediaan RTH lingkungan permukiman Program pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) RTRW APBN, APBD 5 tahun pertama

Penyediaan RTH perkotaan Program pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) RTRW APBN, APBD 5 tahun pertama

Peningkatan kualitas RTH Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) RTRW APBD Tahun ke-3 sampai dengan tahun ke-20 Peningkatan kesadaran masyarakat akan

kelestarian lingkungan Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) RTRW APBD Selama 20 tahun pembangunan Peningkatan kualitas lingkungan hidup, dan

sempadan sungai Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) RTRW APBD 5 tahun pertama Penyediaan lahan untuk pembangunan kawasan

RPIJM Kab. Empat Lawang

Penyediaan infrastruktur untuk pembangunan

kawasan permukiman skala besar Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong RTRW APBD 5 tahun kedua dan 5 tahun ketiga Penyediaan infrastruktur untuk pembangunan

kawasan permukiman skala besar Program pengembangan jaringan ketenagalistrikan RTRW APBD 5 tahun kedua dan 5 tahun ketiga Penyediaan infrastruktur untuk pembangunan

kawasan permukiman skala besar Program penyediaan dan pengolahan air baku RTRW APBD 5 tahun kedua dan 5 tahun ketiga Penyediaan infrastruktur untuk pembangunan

kawasan permukiman skala besar

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan

jaringan pengairan lainnya RTRW APBD 5 tahun kedua dan 5 tahun ketiga Penyediaan infrastruktur untuk pembangunan

kawasan permukiman skala besar

Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air

limbah RTRW APBD 5 tahun kedua dan 5 tahun ketiga

Penyusunan RDTR kawasan permukiman skala

besar Program perencanaan tata ruang RTRW APBD Tahun ke-3

Pengawasan pemanfaatan ruang Program pengendalian pemanfaatan ruang RTRW APBD Selama 20 tahun pembangunan Sosialisasi pemanfaatan ruang dan perijinan

bangunan Program pengendalian pemanfaatan ruang RTRW APBD 5 tahun pertama

Penindakan pelanggaran pemanfaatan ruang Program pengendalian pemanfaatan ruang RTRW APBD Selama 20 tahun pembangunan Sosialisasi pemanfaatan ruang dan perijinan

bangunan Program pengendalian pemanfaatan ruang RTRW APBD Selama 20 tahun pembangunan

Pelatihan peningkatan ketrampilan dan kapasitas

Satpol PP Program pengendalian pemanfaatan ruang RTRW APBD Selama 20 tahun pembangunan Merevisi RTRW Kabupaten Empat Lawang Program perencanaan tata ruang RTRW APBD Tahun ke-2

Penyusunan RDTR Kawasan Strategis Kabupaten

Empat Lawang Program perencanaan tata ruang RTRW APBD Tahun ke-1 dan tahun ke-2

Merevisi Perda RTRW Kabupaten Empat Lawang Program perencanaan tata ruang RTRW APBD Tahun ke-3 dan tahun ke-4 Penyusunan Perda RDTR Kawasan Strategis

Kabupaten Empat Lawang Program perencanaan tata ruang RTRW APBD Tahun ke-3 dan tahun ke-4 Penyediaan kawasan pengembangan permukiman

baru Program pengembangan perumahan RTRW APBN, APBD Tahun ke-4

Pembangunan infrastruktur untuk pembangunan

kawasan permukiman Program pembangunan jalan dan jembatan RTRW APBD

5 tahun kedua, 5 tahun ketiga dan 5 tahun keempat

Pembangunan infrastruktur untuk pembangunan

kawasan permukiman Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong RTRW APBD

5 tahun kedua, 5 tahun ketiga dan 5 tahun keempat

Pembangunan infrastruktur untuk pembangunan kawasan permukiman

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan

jaringan pengairan lainnya RTRW APBD

5 tahun kedua, 5 tahun ketiga dan 5 tahun keempat

Pembangunan infrastruktur untuk pembangunan

kawasan permukiman tahun keempat

Penyusunan BKP4D Program pengembangan perumahan RTRW APBN, APBD Tahun ke-3 dan tahun ke-4

Penyediaan skema bantuan KPR bagi MBR Program pemberdayaan komunitas perumahan RTRW APBD Tahun ke-2 sampai dengan tahun ke-20 Penyediaan bantuan infrastruktur bagi pengembangProgram pengembangan perumahan RTRW APBD Tahun ke-2 sampai dengan tahun ke-20 Penerapan pengelolaan sampah yang

berkelanjutan (3R) Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan RTRW APBD Selama 20 tahun pembangunan Penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat RTRW APBD Selama 20 tahun pembangunan Penanaman pohon di lahan kritis Program perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam RTRW APBD Selama 20 tahun pembangunan Penerapan sistem drainase ramah lingkungan Program perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam RTRW APBD Selama 20 tahun pembangunan Perlindungan terhadap sumber air baku Program perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam RTRW APBD Selama 20 tahun pembangunan Pelestarian dan pengembangan nilai budaya lokal Program pengembangan nilai budaya RTRW APBD Selama 20 tahun pembangunan

Program pengelolaan kekayaan budaya Pelestarian dan pengembangan nilai arsitektur lokal

/ melayu Program perbaikan rumah tidak layak huni RTRW APBN, APBD Selama 20 tahun pembangunan Sumber : Analisis Tim, 2014

T

Taabbeell 22..2288 AAnnaalliissiiss KKoonnsseekkuueennssii ddaann DDaammppaakk SSttrraatteeggii PPeemmbbaanngguunnaann PPeerrmmuukkiimmaann ddaann IInnffrraassttrruukkttuurr PPeerrkkoottaaaann KKaabbuuppaatteenn EEmmppaatt LLaawwaanngg S

Sttrraatteeggii IImmpplliikkaassii PPrrooggrraamm

Perbaikan rumah tidak layak huni

Membutuhkan pendataan dan jumlah KK yang menempati kawasan permukiman sekitar pasar, kampung kota, di sempadan sungai dan sempadan KA yang sudah tidak layak huni

Program perbaikan rumah tidak layak huni Peningkatan pemahaman masyarakat tentang kualitas

lingkungan permukiman yang baik

Membutuhkan kebersamaan dan komitmen

masyarakat yang kuat Program lingkungan sehat perumahan Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perbaikan rumah

tidak layak huni

Memerlukan partisipasi masyarakat untuk ikut serta

dan berperan serta Program pemberdayaan komunitas perumahan Membutuhkan perencanaan untuk kesiapan

RPIJM Kab. Empat Lawang

Penyediaan sarana perkotan

Membutuhkan pendataan jaringan jalan yang harus dikembangkan, pendataan jumlah dan kebutuhan sarana transportasi darata serta pelayanan angkutan umum

Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan

Penyediaan infrastruktur permukiman Program pembangunan infrastruktur perkotaan

Penyediaan infrastruktur permukiman Program pembangunan jalan dan jembatan

Penyediaan infrastruktur permukiman

Membutuhkan pendataan sambungan rumah (SR) untuk pengembangan distribusi dan pelayanan air minum

Program penyediaan dan pengolahan air baku

Penyediaan infrastruktur permukiman

Membutuhkan pendataan jaringan jalan yang harus dikembangkan, pendataan jumlah dan kebutuhan sarana transportasi darat serta pelayanan angkutan umum

Program peningkatan pelayanan angkutan

Penyediaan infrastruktur permukiman

Membutuhkan kebersamaan dan komitmen antar stakeholders dan masyarakat dalam melakukan sistem pengelolaan sampah mulai dari pewadahan hingga proses akhir pembuangan

Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

Penyediaan infrastruktur permukiman

Membutuhkan survey dan pendataan kawasan yang memadai untuk operasionalisasi pengembangan sistem pembuangan limbah terpusat di permukiman padat

Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

Peningkatan kualitas infrastruktur perkotaan

Membutuhkan pendataan jaringan jalan yang harus dikembangkan, pendataan jumlah dan kebutuhan sarana transportasi darat serta pelayanan angkutan umum

Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Peningkatan kualitas infrastruktur perkotaan

Membutuhkan pendataan jaringan drainase yang harus dikembangkan dan adaptasi teknologi untuk mengembangkan sistem drainase yang ramah terhadap lingkungan

Program pemeliharaan saluran drainase/gorong-gorong

Penyediaan RTH lingkungan permukiman

Membutuhkan ketegasan dan law inforcement yang kuat dari instansi-instansi yang berwenang terhadap tujuan pelestarian lingkungan

Program pembangunan ruang terbuka hijau (RTH)

Penyediaan RTH perkotaan Program pembangunan ruang terbuka hijau (RTH)

Peningkatan kualitas RTH Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

Peningkatan kesadaran masyarakat akan kelestarian

lingkungan Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

Peningkatan kualitas lingkungan hidup, dan sempadan

sungai

Penyediaan lahan untuk pembangunan kawasan permukiman skala besar

Membutuhkan tinjauan terhadap lahan yang akan

digunakan Program pengembangan perumahan

Penyediaan infrastruktur untuk pembangunan kawasan

permukiman skala besar Program pembangunan jalan dan jembatan

Penyediaan infrastruktur untuk pembangunan kawasan

permukiman skala besar Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

Penyediaan infrastruktur untuk pembangunan kawasan

permukiman skala besar Program pengembangan jaringan ketenagalistrikan

Penyediaan infrastruktur untuk pembangunan kawasan

permukiman skala besar Program penyediaan dan pengolahan air baku

Penyediaan infrastruktur untuk pembangunan kawasan permukiman skala besar

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Penyediaan infrastruktur untuk pembangunan kawasan

permukiman skala besar

Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

Penyusunan RDTR kawasan permukiman skala besar Membutuhkan tinjauan terhadap perencanaan

peraturan daerah Program perencanaan tata ruang Pengawasan pemanfaatan ruang Membutuhkan ketegasan dan law inforcement yang

kuat dari instansi-instansi yang berwenang Program pengendalian pemanfaatan ruang Sosialisasi pemanfaatan ruang dan perijinan bangunan Program pengendalian pemanfaatan ruang

Penindakan pelanggaran pemanfaatan ruang Program pengendalian pemanfaatan ruang

Sosialisasi pemanfaatan ruang dan perijinan bangunan Program pengendalian pemanfaatan ruang Pelatihan peningkatan ketrampilan dan kapasitas Satpol PPMembutuhkan ketegasan dan law inforcement yang

kuat dari instansi-instansi yang berwenang Program pengendalian pemanfaatan ruang Merevisi RTRW Kabupaten Empat Lawang Membutuhkan tinjauan terhadap perencanaan

peraturan daerah Program perencanaan tata ruang Penyusunan RDTR Kawasan Strategis Kabupaten Empat

Lawang

Membutuhkan tinjauan terhadap perencanaan

peraturan daerah Program perencanaan tata ruang Merevisi Perda RTRW Kabupaten Empat Lawang Membutuhkan tinjauan terhadap perencanaan

peraturan daerah Program perencanaan tata ruang Penyusunan Perda RDTR Kawasan Strategis Kabupaten

Empat Lawang

Membutuhkan tinjauan terhadap perencanaan

peraturan daerah Program perencanaan tata ruang Membutuhkan perencanaan untuk kesiapan

RPIJM Kab. Empat Lawang

Pembangunan infrastruktur untuk pembangunan kawasan

permukiman Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

Pembangunan infrastruktur untuk pembangunan kawasan permukiman

Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Pembangunan infrastruktur untuk pembangunan kawasan

permukiman

Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

Penyusunan BKP4D Membutuhkan komitmen dan kesamaan tujuan antara

instansi-instansi yang terkait Program pengembangan perumahan Penyediaan skema bantuan KPR bagi MBR

Membutuhkan pendataan dan jumlah MBR yang membutuhkan bantuan pembiayaan pembangunan perumahan

Program pemberdayaan komunitas perumahan Penyediaan bantuan infrastruktur bagi pengembang Membutuhkan komitmen dan kesamaan tujuan antara

instansi-instansi yang terkait Program pengembangan perumahan Penerapan pengelolaan sampah yang berkelanjutan (3R)

Memerlukan kesediaan dan partisipasi masyarakat untuk berperan serta dalam penerapan pengelolaan sampah yang berkelanjutan

Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

Penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)

Memerlukan kesediaan dan partisipasi masyarakat untuk berperan serta dalam penerapan pola hidup bersih dan sehat

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

Penanaman pohon di lahan kritis Membutuhkan tinjauan terhadap lahan yang akan digunakan

Program perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam

Penerapan sistem drainase ramah lingkungan

Membutuhkan pendataan jaringan drainase dan jaringan air bersih yang harus dikembangkan untuk mengembangkan sistem yang ramah lingkungan

Program perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam

Perlindungan terhadap sumber air baku Program perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam

Pelestarian dan pengembangan nilai budaya lokal

Memerlukan kesediaan dan partisipasi masyarakat untuk berperan serta dalam pengembangan perilaku dan budaya

Program pengembangan nilai budaya Pelestarian dan pengembangan nilai arsitektur lokal /

melayu Program pengelolaan kekayaan budaya

RPIJM Kab. Empat Lawang

2.4 2 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota

Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, kabupaten/kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/kota. Dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, beb erapa yang perlu diperhatikan dari RTRW Kabupaten/kota adalah sebagai berikut :

Penetapan kawasan strategis Kabupaten/Kota (KSK) 1.

Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan. Penentuan kawasan strategis kabupaten lebih bersifat indikatif. Kawasan strategis kabupaten berfungsi untuk mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan mengkoordinasikan

keterpaduan pembangunan nilai srategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kota sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten yang dinilai mempu nyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kabupaten yang bersangkutan.

Kawasan yang berpotensi sebagai kawasan strategis Strategis dari sudut pandang kepentingan ekonomi a.

Kawasan ekonomi yang berpotensi sebagai kawasan strategis di Kabupaten Empat Lawang dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis kegiatan, yaitu :

Kawasan Agropolitan, (berada di Ulu Musi) yang merupakan wilayah 

pengembangan 3 sebagai pusat kota agro yang berfungsi sebagai pusat penghasil dan mendistribusikan pertanian dengan skala pelayanan kota dan local. Dan berorientasi ekspor ke pasar luar wilayah, diantaranya : hasil perkebunan (kopi, karet, durian dsb) sedangkan pertanian pangannya yaitu padi. Sehingga bisa menciptakan brand image dari komoditi unggulan pertaniannya yang menjadi ciri khas dari wilayah dan mempunyai daya saing dengan produk sejenis dengan wilayah sekitarnya. Dan juga menciptakan forward dan backward linkage yang dapat menimbulkan efek pengganda (multiplier effect) dengan sektor – sektor lainnya seperti wisata da n industri.

Dengan begitu bisa mewujudkan kawasan agropolitan yang padu sesuai dengan produk unggulan pertanian di Kabupaten Empat Lawang.

Kawasan Pariwisata, dengan mensinergikan pertanian dan pariwisata 

dengan pengembangan agrowisata seperti rencana peng embangan agrowisata seperti rencana pengembangan agrowisata pertanian padi di kecamatan Pasma Airkeruh, Talang Padang dan Ulu Musi. Dengan rencana adanya jalan lintas penghubung untuk mempermudah akses antar lintas wisata terutama menghubungkan bagian wila yah utara (Tebing Tinggi) – Tengah (Pendopo) – Selatan (Muara Pinang) – dan Barat (Ulu Musi). Sehingga dapat mewujudkan tourime linkage yang atraktif dan menarik dengan potensi alam, budaya, dan sejarah yang berpotensi meningkatkan pendapatan daerah.

Kawasan Jasa Perdagangan, dengan letak strategis yang menghubungkan 

PKN Bengkulu dengan PKN Palembang atau PKW Lubuk Linggau dengan PKW OKU berpotensi menangkap arus pergerakan orang/barang, sehingga Kabupaten Empat Lawang (Tebing Tinggi dan Pendopo) dapat berf ungsi sebagai daerah pengembangan jasa dan perdagangan. Dan bisa

memainkan peran ‘Wilayah Perekonomian agropolitan’.

Kawasan Pertambangan (Tebing Tinggi dan Ulu Musi), Kabupaten 

Empat Lawang memiliki potensi galian c yaitu batubara. Namun potensi batubara tersebut belum menginjak tahap produksi / eksploitasi. Izin usaha pertambangan yang dikeluarkan hanya sebatas SKIP peninjauan

lokasi/survey.

Kawasan jalan poros dan ‘Kota Baru’, masih rendahnya aksesibilitas antar 

wilayah baik secara eksternal maupun inte rnal di wilayah Kabupaten Empat Lawang menyebabkan terhambatnya pembangunan ekonomi wilayah, dan terkonsentrasinya pertumbuhan pada pusat – pusat perekonomian dan jalan utama menyebabkan ketidakseimbangan pembangunan wilayah.

Keberadaan itu harus di antisi pasi dengan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan baru pada lokasi yang sesuai.

Strategis dari sudut pandang kepentingan fungsi dan daya dukung b.

RPIJM Kab. Empat Lawang

yaitu mempertahankan s ungai sebagai ruang struktural, menghidupkan kembali jalur sungai, memanfaatkan sungai dan pulau kecil sebagai ruang terbuka hijau kota, penataan bangunan dengan memanfaatkan view orientasi ke sungai/air, pembuatan dermaga-dermaga rakyat untuk sarana transportasi air yang terintegrasi ke darat, pembatasan perkembangan rumah terhadap sungai, alokasi lahan untuk ruang hijau untuk pada

sepandan sungai yang masih memungkinkan (lebar 3 m – 15 m), pembuatan jalan setelah ruang hijau sebagai jalan inpeksi dan menj aga kebersihan sungai.

Kawasan Rawan Bencana, (Talang Padang, Ulu Musi dan Pasemah Air 

keruh), Kabupaten Empat Lawang memiliki potensi kerawanan bencana yang harus diwaspadai berupa pergeseran struktur geologi (gempa bumi). Berdasarkan kondisi jenis tanah di Kabupaten Empat Lawang sebagian besar tersusun atas lapisan tanah yang masih muda dan mudah mengalami erosi dimana tanah Alluvial, penyebaran jenis tanah ini terdapat di sepanjang Sungai Air Lintang, Sungai Musi, Sungai Air Keruh, dan Sungai Air Saling dari punggung Bukit Barisan. Tanah Alluvial meliputi tanah-tanah yang masih sering mengalami erosi dan tanah ini terbentuk akibat banjir. Jadi karena Kabupaten Empat Lawang dikelilingi oleh sungai-sungai sehingga memiliki potensi kerawanan bencana banjir yang harus yang harus diwaspadai dan karena hampir 50% penggunaan lahan di Kabupaten Empat Lawang adalah Hutan, penggundulan hutan dan bahaya kebakaran juga harus diwaspadai.

Kawasan Konservasi, Kabupaten Empat Lawang karena kebijakan 

pemerintah pusat dan Kabupaten yang lebih memerankan hutan sebagai hutan lindung. Bahkan berdasarkan Keppres 32/1990 akan

direkomendasikan dengan mempertahankan fungsi hutan dan

mengembalikan ke fungsi hutan lindung untuk kawasan yang telah berubah pemanfaatan ruangnya. Dan p emerintah juga telah menetapkan kebijakan revitalisasi pertanian, perikanan, dan kehutanan (RPPK). Jadi pemanfaatan hutan yang ada untuk kepentingan daerah dengan tidak mengabaikan kelestarian lingkungan. Sehingga kabupaten mempertahankan sungai sebagai ru ang struktural dan kawasan hutan lindung sebagai area

preservasi dan konservasi.

Tabel 2.29 Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) berdasarkan RTRW

KAWASAN STRATEGIS

KABUPATEN/KOTA

SUDUT KEPENTINGAN LOKASI/BATAS

KAWASAN

Kawasan Agropolitan Ekonomi Ulu Musi dan Sikap

Dalam

Kawasan Pariwisata Ekonomi Tebing Tinggi, Lintang

Kanan, Pasemah Air Keruh

Kawasan Pertambangan

Batu Bara

Ekonomi Tebing Tinggi

Kawasan rencana Kota

Baru

Ekonomi Tebing Tinggi

Kawasan Hutan Lindung Kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan

hidup

Tebing Tinggi, Talang Padang, Ulu Musi, Pasemah Air Keruh, Pendopo, Lintang Kanan, dan Muara Pinang

Kawasan daerah aliran

musi

Kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan

hidup

Arahan pengembangan Struktur ruang dan Pola ruang 2.4.2.1

Arahan Pengembangan Struktur Ruang a.

Tebing tinggi sebagai ibukota Kabupaten Empat Lawang berperan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Mengacu pada kebijakan pembangunan Kabupaten Empat Lawang yang tertuang dalam RPJM, Tebing Tinggi berperan sebagai pusat pemerintahan. Berdasarkan rencana struktur ruang, sistem pusat permukiman Kabupaten Empat Lawang terdiri dari Tebing Tinggi sebagai PKL, sebagai pusat kota lama yaitu Pendopo dan pada jenjang berikutnya terdapat pusat pelayanan yang sekaligus menjadi pusat agropolitan yaitu Ulu Musi. Sedangkan ibukota

Dokumen terkait