• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFRASTRUKTUR PERKOTAAN KABUPATEN EMPAT LAWANG

RPI2-JM Kab Empat Lawang Peningkatan

INFRASTRUKTUR PERKOTAAN KABUPATEN EMPAT LAWANG

Strategi memandang bahwa permukiman dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu permukiman eksisting dan permukiman pengembangan baru. Permukiman ek sisting adalah permukiman yang terdapat pada kawasan-kawasan saat ini. Sedangkan permukiman pengembangan baru dapat dipandang sebagai rencana

pengembangan kawasan permukiman baru. Permukiman eksisting dapat dipilah- pilah ke dalam tipologi permukiman menuru t sebarannya yaitu sebaran permukiman di sekitar pasar, permukiman di sekitar di sempadan sungai, permukiman di

sempadan di rel kereta api maupun di perkampungan kota. Demikian juga untuk pengembangan kawasan permukiman baru dapat dipilah berdasarkan target groups. Masing-masing tipologi dilayani oleh infrastruktur lingkungan permukiman yang terintegrasi dengan sistem jaringan infrastruktur kota.

Bagi permukiman eksisting konsepsi strategi pembangunannya adalah dengan melakukan pengendalian terhadap kualit as. Kualitas harus terjaga dengan cara meminimalkan kinerja pelayanan yang buruk dari infrastruktur perkotaan dan menjaga perumahan tetap layak huni. Kelayakan hunian untuk pengembangan kawasan perumahan baik pada kawasan permukiman di di pusat kota, sempa dan, maupun di perkampungan kota yang perlu ditata dan diperbaiki kualitas huniannya agar tidak terlihat semrawut, padat, serta kumuh. Kawasan permukiman di

sempadan seperti di Tanjung Makmur dan Jaya Loka, kawasan permukiman di pusat kota seperti di Pasar Tebing Tinggi, Pendopo dan Beruge Ilir, serta kawasan di perkampungan kota seperti di Pasar Tebing Tinggi, Kelumpang Jaya, Kupang, Tanjung Kupang, Jaya Loka, Kemang Manis, Mekar Jaya, Lampar Baru, Pajar Bakti, Pendopo,Beruge Ilir, Pagar Tengah, Muara Lint ang Lama, Padang Tepong, Muara Belitung, Muara Kalangan, dan Batu Lintang menjadi prioritas evaluasi. Hal tersebut juga didukung oleh kinerja kelembagaan sektor publik dalam memantau

perkembangan kawasan permukiman akan secara efektif mampu mengendalikan penurunan kualitas dan menjaga serta meningkatkan kualitas. Konsepsi

penanganan kawasan permukiman melalui beberapa strategi yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan penanganan atau permasalahan yang ada dalam

RPIJM Kab. Empat Lawang

Sedangkan pengembangan ka wasan permukiman baru, apabila terjadi permintaan akan perumahan sebagai bentuk kebutuhan permukiman mengindikasikan perlunya ditingkatkan supply perumahan, maka kebutuhan tersebut akan dialokasikan pada lahan yang direncanakan dan diarahkan menjadi rencan a pembangunan kawasan baru seperti yang terletak di Ulu Musi baik di Padang Tepong, Muara Belitung, Muara Kalangan, dan Batu Lintang.

Untuk pembangunan kawasan baru terdapat beberapa persyaratan dalam

pemenuhannya, mencakup : (1) daya beli, (2) lahan, (3) skema bantuan pembiayaan bagi yang memerlukan, (4) kesesuaian dengan perencanaan ruang, (5) potensi peningkatan penerimaan daerah melalui pajak, dan (6) eliminasi kerusakan

lingkungan. Persyaratan ini akan mempengaruhi supply perumahan dan penyediaan infrastruktur perkotaan. Alokasi lahan permukiman yang menjauh dari pusat kota akan berdampak pada besaran biaya pembangunan dan penyediaan infrastruktur. Tetapi bila infrastruktur perkotaan sudah tersistem sampai seluruh bagian wilayah kota maka kekhawatiran ini tidak begitu besar lagi. Persoalannya hanya bagaimana mengkaitkan dengan sistem kota. Strategi penanganan ini mengarahkan strategi pembangunan permukiman melalui : pembangunan RSH (Rumah Sehat Sederhana) dan pengembangan KASIBA maupun LISIBA. Strategi pembangunan permukiman akan ditinjau berdasar faktor : keterjangkauan, lahan, pembiayaan, regulasi, dan manajemen kelembagaan. Konsep dan skenario pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan di Kabupaten Empat Lawang, secara umum dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Sumber: Analisis Tim, 2014 G

RPIJM Kab. Empat Lawang

N

Noo RRuummuussaann KKeebbiijjaakkaann TTaarrggeett KKeebbuuttuuhhaann

Penanganan AAnnaalliissaa SSuummbbeerr DDaayyaa KKoonnsseepp PPeennaannggaannaann SSttrraatteeggii

1 Pemenuhan rumah layak huni di seluruh wilayah perkotaan Kabupaten Empat Lawang

Terpenuhinya rumah layak huni bagi masyarakat Kabupaten Empat Lawang

Perbaikan rumah tidak layak huni

37, 52 dana APBD digunakan untuk belanja modal dan

potensi daerah terbesar sebagai pendapatan daerah

adalah di sektor pertanian yakni sebesar 39 % dari PDRB

Kabupaten Empat Lawang

Memperbaiki rumah tidak layak huni

Perbaikan rumah tidak layak huni Sosialisasi pemeliharaan lingkungan perumahan Sosialisasi peningkatan kualitas lingkungan permukiman Peningkatan pemahaman masyarakat tentang kualitas lingkungan permukiman yang baik

2

Pemberdayaan komunitas dalam lingkungan kawasan perumahan dan permukiman perkotaan

Meningkatnya swadaya masyarakat Peningkatan peran serta masyarakat dalam peningkatan kualitas permukiman Memberdayakan masyarakat dalam memperbaiki rumah tidak layak huni

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam perbaikan rumah tidak layak huni

3 Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana permukiman

Terpenuhinya rumah kebutuhan sarana dan prasarana permukiman

dan perkotaan Penyediaan sarana permukiman

37, 52 dana APBD digunakan untuk belanja modal dan

potensi daerah terbesar sebagai pendapatan daerah

adalah di sektor pertanian yakni sebesar 39 % dari PDRB

Kabupaten Empat Lawang

Menyediakan sarana permukiman Penyediaan sarana permukiman Penyediaan sarana perkotaan Menyediakan sarana perkotaan Penyediaan sarana perkotaan Penyediaan infrastruktur permukiman Menyediakan infrastruktur permukiman Penyediaan infrastruktur permukiman

Penyediaan infrastruktur perkotaan Menyediakan infrastruktur perkotaan Penyediaan infrastruktur perkotaan

4 Peningkatan kualitas dan kuantitas lingkungan perumahan dan permukiman perkotaan

Terpenuhinya lingkungan permukiman yang layak huni

Perbaikan infrastruktur permukiman

37, 52 dana APBD digunakan untuk belanja modal dan

potensi daerah terbesar sebagai pendapatan daerah

adalah di sektor pertanian yakni sebesar 39 % dari PDRB

Kabupaten Empat Lawang

Meningkatkan kualitas infrastruktur lingkungan permukiman Peningkatan kualitas infrastruktur lingkungan permukiman Perbaikan infrastruktur perkotaan Meningkatkan kualitas infrastruktur perkotaan Peningkatan kualitas infrastruktur perkotaan

5 Penataan kualitas lingkungan permukiman dan pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

Terpenuhinya kebutuhan RTH lingkungan permukiman dan perkotaan

Penyediaan RTH 37, 52 dana APBD digunakan untuk belanja modal dan

potensi daerah terbesar sebagai pendapatan daerah

adalah di sektor pertanian yakni sebesar 39 % dari PDRB

Kabupaten Empat Lawang

Meningkatkan kualitas dan kuantitas RTH Penyediaan RTH lingkungan permukiman Penyediaan RTH perkotaan Peningkatan kualitas RTH

Memperbaiki RTH yang telah rusak atau kurang melayani kebutuhan masyarakat Peningkatan kualitas RTH Peningkatan kualitas lingkungan hidup permukiman dan perkotaan Meningkatkan kesadaran

dalam kebersihan lingkungan Peningkatan kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan Menjaga kualitas lingkungan

sempadan sungai dan penghijauan jalan

Peningkatan kualitas lingkungan hidup, dan sempadan sungai 6 Penyediaan kawasan permukiman

skala besar (kasiba dan lisiba) di kawasan pengembangan Kota Baru Di Desa Ulak Mengkudu Kecamatan Tebing Tinggi

Tersedianya kawasan permukiman skala besar

(kasiba / lisiba) Penyediaan lahan kawasan permukiman skala besar

37, 52 dana APBD digunakan untuk belanja modal dan

potensi daerah terbesar sebagai pendapatan daerah

adalah di sektor pertanian yakni sebesar 39 % dari PDRB

Kabupaten Empat Lawang

Menyediakan lahan untuk pembangunan kawasan permukiman skala besar

Penyediaan lahan untuk pembangunan kawasan permukiman skala besar Penyediaan

infrastruktur penunjang kawasan permukiman skala besar

Menyediakan infrastruktur untuk pembangunan kawasan permukiman skala besar

Penyediaan infrastruktur untuk pembangunan kawasan permukiman skala besar

RPIJM Kab. Empat Lawang

Penyediaan RDTR kawasan permukiman skala besar

Membuat RDTR kawasan permukiman skala besar

Penyusunan RDTR kawasan permukiman skala besar

7 Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan lahan dan tata ruang

Tercapainya pemanfaatan ruang yang sesuai dengan tara ruang

Pengawasan pemanfaatan ruang

37, 52 dana APBD digunakan untuk belanja modal dan

potensi daerah terbesar sebagai pendapatan daerah

adalah di sektor pertanian yakni sebesar 39 % dari PDRB

Kabupaten Empat Lawang

Mengawasi pemanfaatan ruang Pengawasan pemanfaatan ruang Peningkatan kesadaran tentang perijinan bangunan Sosialisasi perijinan

mendirikan bangunan (IMB)

Sosialisasi pemanfaatan ruang dan perijinan bangunan

8 Penegakan peraturan pembangunan permukiman

perkotaan Tercapainya pemanfaatan ruang yang sesuai dengan tara ruang

Penindakan tehadap pelanggaran pemanfaatan ruang

37, 52 dana APBD digunakan untuk belanja modal dan

potensi daerah terbesar sebagai pendapatan daerah

adalah di sektor pertanian yakni sebesar 39 % dari PDRB

Kabupaten Empat Lawang

Melakukan penindakan terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang Penindakan pelanggaran pemanfaatan ruang Berkurangnya pelanggar peraturan bangunan Sosialisasi pemeliharaan lingkungan perumahan

Sosialisasi pemanfaatan ruang dan perijinan bangunan

Sosialisasi pemanfaatan ruang dan perijinan bangunan

Berkurangya bengunan yang menempati lahan yang bukan

peruntukannya

Peningkatan kinerja Satpol PP

Pelatihan peningkatan ketrampilan dan kapasitas Satpol PP dan Linmas

Pelatihan peningkatan ketrampilan dan kapasitas Satpol PP dan Linmas 9

Perencanaan peraturan daerah mengenai tata ruang dan bangunan yang lengkap

Tersedianya peraturan tentang tata ruang dan

bangunan gedung Penyusunan dan revisi rencana tata ruang dan bangunan gedung

37, 52 dana APBD digunakan untuk belanja modal dan

potensi daerah terbesar sebagai pendapatan daerah

adalah di sektor pertanian yakni sebesar 39 % dari PDRB

Kabupaten Empat Lawang

Revisi RTRW kabupaten empat lawang

Merevisi RTRW Kabupaten Empat Lawang

Menyusun RDTR kawasan strategis Kabupaten Empat Lawang

Penyusunan RDTR kawasan strategis Kabupaten Empat Lawang Penyusunan dan revisi

perda rencana tata ruang dan bangunan gedung

Revisi perda RTRW Kabupaten Empat Lawang

Merevisi perda RTRW Kabupaten Empat Lawang Menyusun perda RDTR

kawasan strategis Kabupaten Empat Lawang

Penyusunan perda RDTR kawasan strategis Kabupaten Empat Lawang 10 Penyediaan rumah yang

terjangkau bagi semua lapisan masyarakat di kawasan permukiman perkotaan Kabupaten Empat Lawang

Tersedianya rumah yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat di kawasan permukiman perkotaan Kabupaten Empat Lawang Penyediaan kawasan pengembangan permukiman

37, 52 dana APBD digunakan untuk belanja modal dan

potensi daerah terbesar sebagai pendapatan daerah

adalah di sektor pertanian yakni sebesar 39 % dari PDRB

Kabupaten Empat Lawang

Menyediakan kawasan pengembangan permukiman baru Penyediaan kawasan pengembangan permukiman baru Menyediakan infrastruktur

untuk pembangunan kawasan

Pembangunan infrastruktur untuk pembangunan

RPIJM Kab. Empat Lawang

kelembagaan perumahan permukiman

menangani pembangunan dan pengembangan perumahan

dan permukiman (BKP4D) Penyusunan BKP4D 11 Penerapan skema atau bantuan

pembiayaan perumahan bagi MBR dalam mengakses

pembiayaan formal Tersedianya skema bantuan pendanaan

Penyediaan skema bantuan pendanaan

37, 52 dana APBD digunakan untuk belanja modal dan

potensi daerah terbesar sebagai pendapatan daerah

adalah di sektor pertanian yakni sebesar 39 % dari PDRB

Kabupaten Empat Lawang

Menyediakan skema bantuan uang muka maupun bantuan bunga bagi MBR untuk kepemilikan rumah

Penyediaan skema bantuan KPR bagi MBR Tersedianya bantuan infrastruktur permukiman bagi pengembang Penyediaan bantuan infrastruktur bagi pengembang Menyediakan bantuan

infrastruktur bagi pengembang

Penyediaan bantuan infrastruktur bagi pengembang 12 Pelestarian dan pengembangan

nilai budaya/kearifan lokal

Tercapainya lingkungan hidup yang asri dan lestari/berkelanjutan

Penerapan

pengelolaan sampah yang berkelanjutan (3R)

37, 52 dana APBD digunakan untuk belanja modal dan

potensi daerah terbesar sebagai pendapatan daerah

adalah di sektor pertanian yakni sebesar 39 % dari PDRB

Kabupaten Empat Lawang

Menerapkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan (3R)

Penerapan pengelolaan sampah yang berkelanjutan (3R)

Penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)

Menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)

Penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) Penanaman pohon di

lahan kritis Menanam pohon di lahan kritis

Penanaman pohon di lahan kritis

Penerapan sistem drainase ramah lingkungan

Penerapan sistem drainase ramah lingkungan

Penerapan sistem drainase ramah lingkungan

Perlindungan terhadap sumber air baku

Melindungi terhadap sumber air baku

Perlindungan terhadap sumber air baku Terpeliharanya budaya

dan kearifan lokal

Pengembangan budaya lokal

37, 52 dana APBD digunakan untuk belanja modal dan

potensi daerah terbesar sebagai pendapatan daerah

adalah di sektor pertanian yakni sebesar 39 % dari PDRB

Kabupaten Empat Lawang

Mengembangkan budaya lokal

Pelestarian dan

pengebangan nilai budaya lokal Pengembangan arsitektur lokal Mengembangkan arsitektur lokal Pelestarian dan pengebangan nilai arsitektur lokal / melayu

ANALISIS KORELASI STRATEGI DAN KEBUTUHAN DALAM SKEMA

Dokumen terkait