• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN ANALISA DATA PENELITIAN

Bagan 4.1 Struktur Kepengurusan Organinasi PIK An-NahluTupoksi

C. PMR (Palang Merah Remaja) Wira Sultan Iskandar Mudan Medan PMR Wira Sultan Iskandar Muda Kota Medan merupakan sebuah organisasi

4.2.5 Analisis Korelasi

4.2.5.1 Analisis Korelasi Parsial Pearson Product Moment

Analisis korelasi parsial ini digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan anatara korelasi kedua variabel dimana variabel lainnya yang dianggap berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai variabel kontrol). Karena

94

variabel yang diteliti adalah data interval maka teknik statistik yang digunakan adalah Pearson Correlation Product Moment (Sugiyono, 2013). Variabel ini terdiri dari variabel bebas dan tergantung. Besarnya hubungan berkisar antara 0-1.

Jika mendekati angka 1 berarti hubungan kedua variabel semakin kuat, demikian juga sebaliknya jika mendekati angka 0 berarti hubungan kedua variabel semakin lemah. Asumsi dalam korelasi Pearson, data harus berdistribusi normal. Korelasi dapat menghasilkan angka positif (+) dan negatif (-) (Bimo, 2010).

 Jika angka korelasi positif berarti hubungan bersifat searah yakni jika nilai

variabel bebas semakin besar maka nilai variabel terikat juga semakin besar.

 Jika menghasilkan angka negatif berarti hubungan bersifat tidak searah

yakni jika nilai variabel bebas semakin besar maka nilai variabel terikat semakin kecil.

Sebagai pedoman interpretasi koefisien korelasi yang ditemukan pada Pearson Correlation Product Moment, maka dapat berpedoman pada ketentuan berikut ini:

Tabel 4.20

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: (Sugiyono, 2013)

95

Uji korelasi bertujuan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel yang dinyatakan dengan koefisien korelasi (r). Jenis hubungan anter variabel X dan Y dapat bersifat positif dan negatif

Dasar pengambilan keputusan :

 Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka berkorelasi yakni H0 ditolak, H1 diterima.

 Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka tidak berkorelasi yakni H0

diterima, H1 ditolak.

Untuk menentukan apakah angka tersebut signifikan, dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05 yang berarti dengan tingkat kepercayaan 95%. Penelitian ini menggunakan angka signifikansi 0,05 karena agar penelitian ini memperoleh tingkat kebenaran sebesar 95% dengan tingkat kesalahan sebesar 5%. Jadi signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan ketentuan jika angka signifikansi < 0,05 sehingga dikatakan bahwa hubungan kedua variabel signifikan sehingga H0 ditolak dan H1 diterima (Walpole & Myers, 1995)

Korelasi pengaruh Sosialisasi Duta Genre terhadap Pengetahuan Kesehatan Reproduksi

Hasil perhitungan pearson correlation yang menggunakan program SPSS 25 for Windows dapat dilihat dalam tabel berikut:

96 Tabel 4.21

Korelasi Duta Genre Terhadap Pengetahuan Kesehatan Reproduksi

Korelasi (Hubungan)

Duta Genre Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Duta Genre Pearson Correlation 1 ,736**

Sig. (2-tailed) ,000

Pengetahuan Kesehatan Reproduksi

Pearson Correlation ,736** 1

Sig. (2-tailed) ,000

Sumber : Diolah dari Data Primer Hasil Penelitian tahun 2021.

Keterangan: **. Korelasi signifikan pada 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel hasil perhitungan korelasi pearson diatas menunjukan bahwa nilai koefisien korelasinya sebesar 0,736** yang termasuk kedalam sebuah kategori tingkat hubungan korelasi yang kuat atau memliki hubungan sangat positif yang sangat signifikan antara sosialisasi duta Genre dan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi maka kedua hubungan variabel tersebut searah yakni apabila variabel sosialisasi duta Genre dinyatakan naik maka variabel pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi juga mengikuti varibal (X) yaitu naik, ini berarti menunjukan bahwa semakin tinggi sosialisasi duta Genre terhadap remaja maka semakin tinngi juga pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Selain itu, berdasarkan nilai signifikansi dari kolom Sig. (2-tailed) diperoleh dari nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, dengan dasar pengambilan keputusan dengan nilai signifikasi kurang dari 0,05 maka berkorelasi atau memiliki hubungan. Sehingga dapat disimpulka dari data uji korelasi tersebut variabel Sosialisasi Duta Genre (X) sangat berpengaruh terhadap variable

97

Pengetahuan Remaja terhadap Kesehatan Reproduksi (Y), maka H0 ditolak sedangkan H1 diterima. Hal ini menunjukan bahwa sosialisai yang diberikan oleh duta Genre atau hadirnya forum Genre yang dibawah program BKKBN Indonesia sangat berpengaruh terhadap pengetahuan remaja terhadap kesehatan reproduksi.

Sesuai dengan tujuan utama hadirnya forum Genre yang melahirkan duta Genre untuk menjadi role model bagi remaja yang mengikuti konseling teman sebaya untuk mendapatkan bimbingan tentang kesehatan reproduksi serta tujuan hidup berkuarga yang lebih mata dan menghindari terjadinya pernikahan dini.

Korelasi pengaruh Duta Genre terhadap Indikator Pengetahuan Kesehatan Reproduksi

Secara lebih spesifik, korelasi parsial pearson product moment variabel Religiusitas Islam (X) terhadap indikator Solidaritas Sosial (Y) dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 4.22

Nilai Korelasi Duta Genre Terhadap Indikator Pengetahuan Kesehatan Reproduksi.

Korelasi (Hubungan) Sosialisasi

Duta Genre

Tahu Memahami Melakukan

.687** .585** .692**

Sumber : Diolah dari Data Primer Hasil Penelitian tahun 2021.

Keterangan: *. Korelasi signifikan pada 0.05 level (2-tailed).

**. Korelasi signifikan pada 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan data tabel diatas menjujkan bawah nilai hasil uji pearson correlation variabel sosialisasi duta Genre terhadap indikator pengetahuan remaja

98

terlihat nilai korelasi yang paling tinggi terdapat pada variabel sosialisasi duta Genre terhadap indikator melaukan pada variabel pengetahuan remaja sebesar 0,692** yang termasuk kedalam kategori hubungan yang kuat dan korelasi pengaruh yang paling rendah terdapat pada indikator sosialisasi duta Genre terhadap indikator memahami (Comperhention) variabel pengetahuan remaja sebesar 0,585** yang termasuk kedalam kategoreikorelasi atau hungan sedang / cukup kuat.

Dari hasil perhitungan korelasi pearson product moment variabel Soisalisasi Duta Genre (X) terhadap indikator Tahu (Know) pada variabel Pengetahuan Remaja Terhadap Kesehatan Reproduksi (Y) sebesar 0,687** yang termasuk kedalam kategori tingkat hubungan kuat atau positif, hal ini menujukan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh duta Genre kepada remaja mengenai tumbuh kembang remaja terhadap perkembangan jati diri remaja yang mendorong remaja untuk berperilaku positif dan tidak menyimpang sangat berpengaruh kuat terhadap rasa ingin tahu remaja terhadap kesehatan reproduksi dalam menerapkan perilaku hidup sehat. Ada pun sosialisasi yang diberikan oleh duta genre yang disampaikan lebih mendalam dibandingkat sosialisasi yang didapatkan dari rumah dikarenakan remaja lebih suka berinteraksi dengan teman sebayanya. Interaksi yang dilakukan oleh remaja kepada teman sebayanya yaitu duta Genre seperti, mensosialisasikan mengenai pentingnya perencanaan masa remaja untuk masa depan dengan menghindari hal-hal negatif seperti seks bebas, narkoba dan pernikahan dini. Interaksi ini sering dilakukan oleh remaja yang tergabung dalam Puasat Informasi Konseling Remaja (PIK) An-Nahlu MAN 1 Medan, Syahadah UMSU dan PMR Wira Sultan Iskandar Muda Kota Medan dalam mencapai

99

kehidupan remaja yang berkualitas dan tahu akan pentingnya kesehatyan reproduksi.

Sejalan dengan itu semakin tingginya pengetahuan remaja terhadap kesehatan reproduksi maka semakin tinggi juga perilaku remaja dalam memperaktikan atau melakukan hal-hal positif, hal ini terlihat pada hasil perhitungan korelasi pearson product moment variabel Sosialisasi Duta Genre (X) terhadap indikator Melakukan (Aplication) variabel Pengetahuan Remaja (Y) sebesar 0,692** yang termasuk kedalam kategori tingkat hungan yang kuat atau bernilai positif, hal ini menjukan bahwa sosialisasi yang diberikan duta genre terhadap remaja dalam rangka membina remaja untuk tetap berperilaku baik dan tidak pernah menyimpang dalam berprilaku itu sangat berpengaruh terhap peraktik dan perilaku ramaja yang selalu melakukan hal-hal positif. Hal-hal positif tersebut merupakan menjaga diri agar tidak tertular dari pentyakit yang merusak reproduksi seperti kanker serviks dengan cara menjaga kebersihan serta tidak melakukan seks bebas yang mengakibatkan dari penyakit mematikan seperti HIV/AIDS. Tidak menggunakan narkoba juga hal yang sangat di terapkan dalam kehidupan remaja yang termasuk kedalam forum Genre agar remaja-remaja tersebut terjauh dari narkoba yang menyebabkan rudaknya mental remaja dan dampak lainnya adalah remaja juga bisa terjerumus dalam perilaku seks bebas yang mengakibatkan remaja hamil diluar nikah serta pernikahan dini.

Perilaku positif yang dilakukan oleh remaja juga didorong oleh pahamnya remaja akan kesehatan reproduksi tersebut. Ini bisa dilihat dari hasil perhitungan korelasi pearson product moment variabel Sosialisasi Duta Genre (X) terhadap indikator Memahami (Comperhention) variabel Pengetahuan Remaja Terhadap

100

Kesehatan Reproduksi (Y) yakni sebesar 0,585** yang temasuk kedalam kategori tingakat hubungan cukup kuat. Hal ini menunjukan bahwa sosialisasi yang diberikan duta Genre terhadap remaja yang merupakan teman sebanya sangat berpengaruh cukup kuat terhadap pemahaman akan kesehatan reproduksi yang diamana remaja-remaja pada PIK-Remaja An-Nahlu MAN 1 Medan, Syahadah UMSU dan PMR Wira Sultan Iskandar Muda Kota Medan sangat dibekali akan pemahaman tentang kesehatan reproduksi. Pemahaman yang diberikan oleh duta Genre merupakan pemahaman akan fungsi-fungsi dari alat reproduksi pada remaja laki-laki dan wanita seperti meenjaga kebersihannya agar terjauh dari penyakit seksual yang membahayakan seperti HIV/AIDS yang disebabkan oleh perilaku menyimpang seperti seks bebas berganti-ganti pasangan. Bukan hanya sekedar pemahaman tentang alat reproduksi remaja akan tetapi pemahaman tentang hidup sehat seperti terjauhnya remaja dari pemakaian obat-obatan terlarang seperti NAPZA yang dapat merusak mental remaja sehingga remaja bisa melakukan apa saja yang menyababkan hancurnya masa depan remaja seperti pendidikan dan berkrir serta kehidupan berkeluarga.

4.3. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Duta Generasi Berencana (Genre) Terhadap Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Kota Medan. Duta Genre hadir dalam rangka merespon permasalahan remaja, Program Genre adalah program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang Pendewasaan Usia Perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang

101

pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.

Duta Genre merupakan motivator bagi remaja untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi. Menurut Mace, Bannerman, dan Burton (1974), kesehatan reproduksi adalah kemampuan untuk mengontrol dan menikmati perilaku seksual dan reproduksi sejalan dengan etika sosial dan personal; kebebasan dari rasa takut, rasa malu, rasa bersalah, prasangka dan faktor psikologis lainnya yang menghambat respon seksual dan menghalangi relasi dengan sesama; kebebasan dari kelainan organik, penyakit, maupun defisiensi yang berhubungan dengan fungsi reproduksi. Tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi merupakan sejauhmana seseorang memahami tentang kesehatan reproduksi.

Tugas pokok dari duta Genre adalah mensosialisasikan tentang kesehatan reproduksi pada remaja. Tujuan dari sosialisai tersebut adalah memasyaraktkan program dari BKKBN melalui program yang disusun oleh forum Genre agar setiap remaja hidup dengan baik dan menghayati nilai dan norma dalam kehidupan. Nilai dan norma yang harus dipahami oleh seorang remaja dalam usaha peningkatan pengetahuan serta pembinaan remaja yang diharapkan pemerintah dalam undang-undang nomor 52 tahun 2009 pasal 48b yaitu peningkatan konseling dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga. Dalam mewujudkan tujuan dari sosialisasi tersebut ada terjadinya proses sosialisasi melalui tahapannya. Menurut George Herbert Mead ada 4 tahapan sosialisasi yaitu (1) Tahap Persiapan, tahap ini dialami oleh seorang individu sejak lahir; (2) Tahap Meniru merupakan tahapan diama seorang anak menirukan peran-peran

102

yang dilakukan oleh orang dewasa; (3) tahap siap bertindak yang merupakan tahapan dimana seorang remaja akan makan memainkan perannya sendiri; (4) Tahap penerimaan norma kolektif pada tahap ini seseorang sudah cukup matang dalam menempatkan posisi dalam masyarakat luas. Maka dari itu sesuai tahapan sosialisasi maka remaja berhak mendapatkan sosialisasi tentang kesehatan reproduksi.

Bagi seorang remaja, sosialisasi duta Genre sangat dibutuhkan untuk kebaikan tumbuh kembang remaja yang lebih baik dan terarah serta memiliki pemahaman tengtang kesehatan reproduksi agar remaja tersebut memilki tujuan kehidupan yang baik lagi dalam jenjang pendidikan, karir dan kehidupan berkeluarga. Hal ini ditunjukan oleh remaja Kota Medan yang mendapatkan sosialisasi dalam PIK- Remaja An-Nahlu MAN 1 Medan, Syahadah UMSU dan PMR Wira Sultan Iskandar Muda Kota Medan pada tabel 4.15 mean jawaban responden pada pernyataan kuesioner variabel Sosialisai Duta Genre (X) dengan skor skala (mean) sebagai rata-rata jawaban responden pada pernyataan kesioner yakni sebesar 4,375. Ini menunjukan bahwa nilai mean sebagai rata-rata jawaban responden pada variabel Sosialisasi Duta Genre (X) bernilai positif yakni setuju terhadap pernyataan kuesioner penelitian.

Kesehatan reproduksi merupakan hal penting untuk disosialisasikan untuk menambah pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dikarenakan kesehatan repduksi merupaka kemampuan untuk mengontrol dan menikmati perilaku seksual dan reproduksi sejalan dengan etika sosial dan personal;

kebebasan dari rasa takut, rasa malu, rasa bersalah, prasangka dan faktor psikologis lainnya yang menghambat respon seksual dan menghalangi relasi

103

dengan sesama; kebebasan dari kelainan organik, penyakit, maupun defisiensi yang berhubungan dengan fungsi reproduksi.( Mace, Bannerman, dan Burton,1974).

Pengetahuan kesehatan reproduksi pada kelompok PIK-Remaja AN-Nahlu MAN 1 Medan, Syahadah UMSU dan PMR Wira Sultan Iskandar Muda Kota Medan memiliki pengetahuan kesehatan repsoduksi yang cukup tinggi yang diukur melalui tiga tingkatan menurut Notoadmojo (2012), yaitu (1) Tahu (Konow) yang diartikan sebagai mengingat suatu materi yang disosialisasikan; (2) Memahami (Comperhention) yang diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mendeskrispikan ulang materi yang sudah disosialisasikan atau yang sudah diketahui; (3) Melakukan (Aplication) yang diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi serta memperaktikan materi tersebut.

Hal ini ditunjukan oleh remaja PIK An-Nahlu MAN 1 Medan, Syahadah UMSU dan PMR Wira Sutan Iskandar Muda Medan pada tabel 4.19 mean jawban responden variabel Pengetahuan Kesehatan Reproduksi (Y) berdasarkan 3 indikator yakni (1) Tahu ; (2) Memahami; (3) Melakukan dengan jumlah skoe skala mean sebagai rata-rata jawaban responden pada pernyataan kuesioner yakni sebersar 4,28. Ini menunjukan bahwa nilai mean sebagai rata-rata jawaban rsponden pada pernyataan kuesioner variabel pengetahuan kesehatan reproduksi (Y) bernilai positif yakni Setuju terhadap pernyataan kuesioner.

Dalam sosialisasi duta genre tentang kesehatan reproduksi sangat ditekankan tentang bagaimana remaja menjalankan fungsi-fungsi dari kesehatan reproduksinya. Forum Genre merupakan wadah bagi remaja untuk mendapatkan sosialisasi tersebut agar remaja dapat menajalakan fungsi dari kesehatan

104

reproduksi demi mencapai tujuan kehidupan remaja yang sehat dan tidak terpengaruh kedalam perilaku menyimpang remaja seperti melakukan seks bebas penggunaan narkoba yang rusaknya mental remaja yang mengakibatkan pergaulan bebas dan terjadinya kehamilan diluar nikah yang mengakibatkan pernikahan dini.

setelah mendapatkan sosialisasi tersebut remaja kan memiliki pengetahuan kesehatan reproduksi yang baik.

Pengaruh Duta Genre dalam menambah pengetahuan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi bagi remaja dimana masa remaja adalah masa emas bagi seorang remaja dalam menentukan masa depan yang lebih cemerlang. Langkah dalam menentukan masadepan dimulai dari masa remaja duta Genre hadir dan memberi pengaruh yang cukup besar bagi para remaja yang tergabung dalam forum Genre atau pembinanan pusat informasi konseling remaja. banyak arahan dan motivasi serta pengetahuan yang diberikan oleh duta Genre terhadap teman sebaya seperti kegiatan tebar vitus Genre dikalangan remaja atau pelar disekolah-sekolah serta dilingkungan masyarakat. Kegiatan tebar virus Genre adalah kegiatan yang dimana duta Genre memberikan sosialisasi kepada remaja tentang arahan masa depan yang lebih baik seperti penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang Pendewasaan Usia Perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi. Dengan demikian sosialisasi yang diberikan oleh duta Genre kepada remaja pada kelompok PIK- Remaja An-Nahlu MAN 1 Medan, Syahadah UMSU dan PMR Wira Sultan Iskandar Muda Kota Medan memiliki pengaruh terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi.

105

Hal ini terlihat pada tabel 4.22 nilai korelasi variabel sosialisasi duta Genre terhadap indikator variabel pengetahuan kesehatan reproduksi diatas, terlihat nilai korelasi yang paling tinggi ada pada variabel sosialisasi duta Genre terhadap indikator Melakukan (Aplication) variabel pengetahuan kesehatan reproduksi sebesar 0,692** yang termasuk kedalam kategori hubungan pengaruh kuat. Bisa dikatakan remaja yang mendapakan sosialisasi lebih sering melakukan kegiatan yang positif. Korelasi pengaruh yang paling rendah terdapat pada dimensi sosialisasi duta Genre terhadap indikator Memahami (comperhention) variabel pengetahuan kesehatan reproduksi yakni sebesar 0,585** yang termasuk kedalam kategori tingkat hubungan yang normal atau cukup kuat. Berdasarkan hasil perhitungan perhitungan korelasi pearson product moment variabel sosialisasi duta Genre (X) terhadap indikator Tahu (Know) sebesar 0,687** yang termasuk dalam ketegori tingkat hubungan kuat, hal ini menunjukan bahwa dari seluruh nilai korelasi yang didapatkan bahwa nilai korelasi tersebut memiliki hubungan yang kuat terhadap variabel sosialisasi duta Genre (X) dengan variabel pengetahuan kesehatan reproduksi (Y).

106 BAB V

Dokumen terkait