• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN ANALISA DATA PENELITIAN

Bagan 4.1 Struktur Kepengurusan Organinasi PIK An-NahluTupoksi

C. PMR (Palang Merah Remaja) Wira Sultan Iskandar Mudan Medan PMR Wira Sultan Iskandar Muda Kota Medan merupakan sebuah organisasi

4.2.4 Deskriptif Variabel Penelitian .1 Variabel Duta Genre (X)

4.2.4.2 Variabel Pengetahuan Kesehatan Reproduksi (Y)

Masa remaja merupakan masa yang kritis dalam siklus kehidupan manusia dikarenakan masa remaja merupakan masa dimana remaja mengalami perubahan

80

sosial yang cepat dari masyakat yang teradisional menuju masyarakat modern.

Akibat dari bergesernya pola perilaku remaja dari teradisonal menuju modern maka sering terjadi permasalah kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja. kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat sistem, fungsi dan proses reproduksi pada remaja yang termasuk kedalam kesehatan mental, sosial dan kultural. Permasalahan utama pada kesehatan reproduksi remaja di Indonesia, adalah kurangnya informasi mengenai kesehatan reproduksi, masalah pergeseran perilaku seksual remaja, pelayanan kesehatan yang kurang mendukung.

Banyaknya permasalah kesehatan reproduksi pada remaja di Indonesia maka BKKBN menghadirkan Forum Genre yaitu Generasi Berencana untuk dapat mensosialisasikan pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja melalui duta Genre sebagai role model terhadap remaja-remaja tersebut. Menurut Notoatmojo ada tiga tingkatan pengetahuan yang peneliti pakai sebagai indikator yaitu : (1) indikator yang pertama adalah Tahu (Know); (2) indikator yang kedua adalah Memahami (Comperhention); (3) Indikator yang ketiga adalah melaukan (Aplication). (Notoatmojo,2012)

Tahu (Know)

Tahu atau mengetahui merupakan arti dari mengingat kembali memori yang telah ada atau mengingat kembali apa yang sudah pernah diamati. Tahu juga biasanya diarikan untuk menunjukan sebuah keberhasilan dalam mengumpulkan keterangan yang sudah didapatkan dengan baik dan benar dan apa adanya tampa mengurangi makna keterangan tersebut sehingga mampu mengenali keterangan yang berhasil dihimpun atau dikenali.

81 Tabel 4.16

Deskripsi Komposisi Skor Nilai Jawaban Responden Pada Indikator Tahu Variabel Pengetahuan Kesehatan Reproduksi (Y)

Pernyataan Skor Nilai Mean Std.

82

Sumber : Diolah dari Data Primer Hasil Penelitian tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.15 di atas merupakan hasil komposisi jawaban responden yang menujukan jawaban responden minmum yakni jawaban responden yang paling rendah pada jawaban pertanyaan kuesioner dan maximum yakni jawaban responden yang paling tinggi pada pertanyaan kuesioner dari masing-masing responden denga rata-rata jawaban responden atau mean pada pertanyaan rkuesioner dengan jumlah total 34,52 / 8 = 4,315. Ada pun artinya sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah 2 = Tidak Setuju/Jarang

3 = Netral/Biasa saja/Kadang-kadang 4 = Setuju/Sering

5 = Sangat Setuju/Selalu.

Berdasarkan keterangan angka diatas dengan jumlah total mean sebagai rata-rata jawaban responden pada pertanyaan kuesioner yakni total mean sebesar 4,315. Ini menunjukan bahwa nilai rata-rata jawaban responden atau totsl mean pada pertanyaan kuesioner dimensi Tahu (Know) pada variabel Pengetahuan

83

remaja terhadap kesehatan reproduksi (Y) bernilai positif yakni setuju/sering terhadap penyataan kuesioner penelitian.

Berdasarkan keterangan tabel diatas menunjukan pernyataan jawaban responden yang memiliki persamaan jawaban responden yang paling banyak terdapat pada pertanyaan kuesioner “Membesarnya payudara pada wanita merupakan tanda bekerjanya hormon estrogen pada wanita” yakni sebanyak 57%

pada sekala 4 = Sutuju. Hal ini memberikan keterangan bahwa sebanyak 57%

remaja kelompok PIK An-Nahlu, Syahadah dan PMR Sultan Iskadar Muda di kota Medan lebih setuju dengan pernyataan yang menyatakan bahwa membesarnya payudara pada wanita diakibatkan oleh berkembangnya hormon esterogen pada tubuh seorang remaja wanita disaat remaja tersebut sudah memasuki masa pubertasnya. Ketika wanita mengalami pubertas, biasanya pada usia 8-13 tahun, tubuh wanita akan memulai memproduksi dan melepaskan hormon esterogen. Akibatnya, lemak tambahan ini yang menyebabkan payudara wanita melai tumbuh lebih besar (Alodokter,2018).

Memahami (Comprehention)

Memahami atau sering kita sebut dengan paham yang diartikan sebagai kemampuan untuk meriview atau kemampuan untuk menjelaskan hal-hal yang sudah diketaui atau keterangan yang sudah dikenali dengan baik. Memahami tingkatan setelah mengetahui atau tahu yang dimana hal-hal yang sudah tahu tersebeut tidak hanya sekedar tahu akan tetapi dapat menjelaskan kepada pembaca dengan baik dan benar.

84 Tabel 4.17

Deskripsi Komposisi Skor Nilai Jawaban Responden Pada Indikator Memahami Variabel Pengetahuan Kesehatan Reproduksi (Y)

Pernyataan Skor Nilai Mean Std.

85

Sumber : Diolah dari Data Primer Hasil Penelitian tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.16 di atas merupakan hasil komposisi jawaban responden yang menujukan jawaban responden minmum yakni jawaban

86

responden yang paling rendah pada jawaban pertanyaan kuesioner dan maximum yakni jawaban responden yang paling tinggi pada pertanyaan kuesioner dari masing-masing responden denga rata-rata jawaban responden atau mean pada pertanyaan rkuesioner dengan jumlah total 45,87 / 12 = 3,822. Ada pun artinya sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah 2 = Tidak Setuju/Jarang

3 = Netral/Biasa saja/Kadang-kadang 4 = Setuju/Sering

5 = Sangat Setuju/Selalu.

Berdasarkan keterangan angka diatas dengan jumlah total mean sebagai rata-rata jawaban responden pada pertanyaan kuesioner yakni total mean sebesar 3,822. Ini menunjukan bahwa nilai rata-rata jawaban responden atau total mean pada pertanyaan kuesioner dimensi Memahami (Comprehention) pada variabel Pengetahuan remaja terhadap kesehatan reproduksi (Y) bernilai positif yakni Netra/ Biasa saja terhadap penyataan kuesioner penelitian.

Berdasarkan data tabel di atas, pernyataan yang memiliki persamaan jawaban responden yang paling banyak terdapat pada jawaban pertanyaan kuesioner “Salah satu fungsi penis pada laki-laki merupakan saluran kencing atau urine serta tempat keluarnya seperma” yakni sebanyak 63,3% pada sekala 4 = Setuju. Hal ini menjujkan bahwa sebanyak 63,3 % remaja kelompok PIK An-Nahlu, Shayadah UMSU dan PMR Wira Sultan Iskandar Muda kota Medan setuju dengan penyataan bahwa alat reproduksi pada meria memiliki fungsi sebagai saluran kencing atau urine serta salah satu fugsi keluarnya sperma atau saluran

87 sperma dari testis.

Menurut para ahli biomedik fungsi dari alat reproduksi pada pria yaitu penis merupakan kemampuan untuk mengalami keinginan seksual, ereksi, orgasme, ejakulasi dan pemulihan fase siklus respons seksual. Biasanya anak remaja yang kurang mendapatkan sosialisasi terhadap kesehatan reproduksi tidak paham atau kurang memahami fungsi dari alat reproduksi mereka salah satu contohnya pada alat reproduksi pria. Banyak remaja pria yang nya salah

mengartikan fungsi dri alat reproduksi mereka dan kadang sering tidak menjaga kesehatan reproduksinya seperti seringnya melakukan onani, seks bebas dan menggunakan obat-obatan seperti Napza yang dapat merusak kesehatan reproduksi mereka sehingga dapat merusak mental jasmani dan rohani remaja tersebut.

Melakukan (Aplication)

Melakukan atau mengaplikasikan biasanya sering kita artikan dengan kemampuan seseorang dalam memperaktikan seuatu hal atau materi yang sudah dipelajari atau yang sudah diketahui serta dipahami. Pengaplikasian materi tersebut biasanya tidak lepas dari hal-hal yang sudah dipahami contohnya seperti melakukan kegitan yang sudah disosialisasikan.

88 Tabel 4.18

Deskripsi Komposisi Skor Nilai Jawaban Responden Pada Indikator Melakukan Variabel Pengetahuan Kesehatan Reproduksi (Y)

Pernyataan Skor Nilai Mean Std.

89

Sumber : Diolah dari Data Primer Hasil Penelitian tahun 2021

Berdasarkan tabel 4.17 di atas merupakan hasil komposisi jawaban responden yang menujukan jawaban responden minmum yakni jawaban responden yang paling rendah pada jawaban pertanyaan kuesioner dan maximum yakni jawaban responden yang paling tinggi pada pertanyaan kuesioner dari masing-masing responden denga rata-rata jawaban responden atau mean pada

90

pertanyaan rkuesioner dengan jumlah total 43,86 / 10 = 4,386. Ada pun artinya sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah 2 = Tidak Setuju/Jarang

3 = Netral/Biasa saja/Kadang-kadang 4 = Setuju/Sering

5 = Sangat Setuju/Selalu.

Berdasarkan keterangan angka diatas dengan jumlah total mean sebagai rata-rata jawaban responden pada pertanyaan kuesioner yakni total mean sebesar 4,386. Ini menunjukan bahwa nilai rata-rata jawaban responden atau total mean pada pertanyaan kuesioner dimensi Melakukan (Aplication) pada variabel Pengetahuan remaja terhadap kesehatan reproduksi (Y) bernilai positif yakni Setuju terhadap penyataan kuesioner penelitian.

Berdasarkan data tabel di atas menunjukan bahwa banyak pernyataan responden yang memiliki persamaan jawaban terhadap pernyataan pada kuesioner penelitian. Jawaban responden paling banyak terdapat pada pernyataan kuesiner ” Melakukan seks diluar nikah akan mengakibatkan kehamilan yang tidak di inginkan serta terjadinya pernikahan dini” yakni sebanyak 69,6% pada skala 5 = Sangat Setuju. Hal ini menunjukan bahwa sebanyak 69,6% remaja pada kelompok PIK An-Nahlu MAN 1 Medan, Syahadah UMSU dan PMR Wira Sultan Iskandar muda sangat setuju dengan pernyataan bahwa melakukan seks diluar nikah akan mengakibatkan kehamilan kehamilan yang tidak diinginkan serta terjadinya pernikan dini atau pernikahan di usia muda.

Hasil Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) 2015

91

menunjukkan : remaja laki-laki (79,6%) dan perempuan 71,6 pernah berpegangan tangan, remaja laki-laki (29,5% ) dan remaja perempuan (6,2%) pernah meraba atau merangsang pasangannya, remaja laki-laki (48,1%) remaja perempuan 29,3% pernah berciuman. Hasil survei BKKBN Medan 2014 menunjukkan kejadian seks pranikah di Medan merupakan peringkat kedua tertinggi di Indonesia. yaitu di Surabaya 54%, Medan 52%, Jabotabek 51% dan Bandung 47%. Kurangnya sosialisasi akan kesehatan reproduksi pada remaja akan mengakibatkan terjadinya kehamilan diluarnikah dan pernikahan anak diusia dini.

Biasanya remaja lebih suka dengan sosialisasi yang diberikan oleh teman sebanyanya dibandingkan dengan orangtuanya sendiri maka dari itu paya yang diberikan oleh forum Genre adalah memberikan sosialisasi kepada remaja serta meghadirkan duta Genre yang sebaya dengan remaja-remaja tersebut.

Berdasarkan tabel deskripsi komposisi skor nilai jawaban responden pada indikator variabel Solidaritas Sosial (Y), terdapat 3 mean yakni sebagai berikut :

Tabel 4.19

Mean Jawaban Responden Variabel Pengetahuan Kesehatan Reproduksi (Y)

Indikator Pengetahuan Kesehatan Reproduksi (Y)

Jumlah Mean Pernyataan Kuesioner

Mean Indikator

Tahu (know) 34,52 4,31

Memahami (comperhention) 45,87 3,82

Melakukan (Aplication) 43,86 4,38

Jumlah 124.25 12,52

Sumber : Diolah dari Data Primer Hasil Penelitian tahun 2020

Berdasarkan tabel 4.26 di atas menunjukkan mean sebagai rata-rata

92

jawaban responden pada pernyataan kuesioner dengan jumlah total 124,25 / 29 = 4,284. Adapun arti dari masing-masing angka adalah pembulatan satuan angka didepan koma sebagai berikut :

1 = Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah 2 = Tidak Setuju/Jarang

3 = Netral/Biasa saja/Kadang-kadang 4 = Setuju/Sering

5 = Sangat Setuju/Selalu.

Semakin tinggi skor skala Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, maka semakin tinggi juga tingkat penegtahuan remaja tentang kesehatan reproduksi seorang remaja tersebut. dan juga sebaliknya, jika semakin rendah skor skala Pengetahuan Remaja tentang kesehatan reproduksi, maka semakin rendah tingkat Pengetahuan Remaja tentang kesehatan reproduksi yang dimiliki seorang remaja tersebut. Berdasarkan keterangan angka diatas maka jumlah total mean sebagai rata-rata jawaban pada pernyataan kuesioner pada variabel pengetauan remaja tentang kesehatan reproduksi (Y) yakni sebesar 4,284.

Ini menunjukan bahwa nilai rata-rata jawabawan pada peryataan kuesioner pada variabel Pengetahuan Remaja (Y) bernilai positif yankni Setuju terhadap pernyataan kuesioner penelitian.

Mean Indikator Pengetahuan Remaja tentang kesehatan reproduksi diatas menunjukan bahwa mean indikator paling tinggi terdapat pada pada indikator Melaukan sebesar 4,38 yakni setuju terhadap pernyataan kuesioner penelitan. Hal ini menunjukan bahwa melaukan kegiatan yang positif berada pada skala 4 yaitu bisa dikatakan kuat atau positif. Sedangkan mean nindikator paling rendah

93

terdapat pada indikator memahami yairtu sebesar 3,82 yakni netral/sedang-sedamng terhadap pernyataan kuesioner penelitian. Hal ini menunjukan bahwa remaja kota Medan yang mendapatkan sosialisasi duta Genre memahami tentang kesehatan reproduksi yang sudah di sosialisasikan berada pada skala 3 yakni sedang atau cukup.

Berdasarkan jawaban responden pada pernyataan kuesioner pada variabel Pengetahuan Remaja tentang kesehatan reproduksi yang disusun berdasarkan literatur Notoatmojo (2012) dengan indikator (1) Tahu; (2) Memahami dan (3) Melakukan. Menunjukan bahwa Pengetahuan Remaja tentang kesehatan reproduksi pada remaja pada kelompok PIK-Remaja An-Nahlu MAN 1 Medan, Syahadah UMSU dan PMR Wira Sultan Iskandar Muda Kota Medan kuat atau baik itu disebabkan oleh remaja-remaja tersebut mendapatkan sosialisasi atau konseling dari konselor teman sebayanya yakni Duta Genre yang mensosialisasikan tentang nilai-nilai positif dalam kegiatan-kegiatan yang sudah disusun oleh BKKBN melalui forum Genre agar remaja kota medan terarah dalam menentukan tujuan hidup lebih baik lagi tidak terlibat dalam kegiatan negatif yang merusak mental serta fungdi dari reproduksi dan tidak melakukan hubungan seks bebas yang mengakibatkan kehamilan diluar nikah dan pernikahan dini.

Dokumen terkait