PERNYATAAN NILAI VALIDITAS KETERANGAN
D. Analisis Korelasi Pearson
Rumusan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini, menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson
dengan Two Tail Technical. Hal itu karena data penelitian ini berupa data skala dan berdistribusi normal dengan menggunakan uji statistik parametrik serta teknik penelitian korelasional. Dalam penghitungannya, menggunakan program SPSS versi 19. Adapun hasil uji hipotesis yang didapatkan adalah sebagai berikut:
79 Tabel 4.40 Output Analisis Korelasi
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi antar variabel. Angka koefisien korelasi bertanda positif (+) menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat berbanding lurus, artinya peningkatan satu variabel akan diikuti oleh peningkatan variabel lain. Untuk penentuan keeratan hubungan digunakan kriteria berdasarkan (Suliyanto ; 2010):
0,00 r < 0,29 = Hubungan yang sangat lemah 0,30 r < 0,49 = Hubungan yang lemah
0,50 r < 0,69 = Hubungan yang cukup 0,70 r < 0,79 = Hubungan yang kuat
80
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan Hipotesis :
6. H0 : βІ = 0 ; Tidak terdapat hubungan antara responsiveness terhadap kepuasan nasabah.
Ha : βІ ≠ 0 ; Terdapat hubungan antara responsiveness terhadap kepuasan nasabah.
7. H0 : βЇ = 0 ; Tidak terdapat hubungan antara reliability terhadap kepuasan nasabah.
Ha : βЇ ≠ 0 ; Terdapat hubungan antara reliability terhadap kepuasan nasabah
8. H0 : βЈ = 0 ; Tidak terdapat hubungan antara assurance terhadap kepuasan nasabah.
Ha : βЈ ≠ 0 ; Terdapat hubungan antara assurance terhadap kepuasan nasabah.
9. H0 : βЉ = 0 ; Tidak terdapat hubungan antara empathy terhadap kepuasan nasabah.
Ha : βЉ ≠ 0 ; Terdapat hubungan antara empathy terhadap kepuasan nasabah
10. H0 : βЊ = 0 ; Tidak terdapat hubungan antara tangibles terhadap kepuasan nasabah.
Ha : βЊ ≠ 0 ; Terdapat hubungan antara tangibles terhadap kepuasan nasabah.
81
Pengujian berdasarkan uji probabilitas (prob) : Jika Probabilitas > 0.05, maka H0 diterima
Jika Probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak.
Tabel 4.41
Pengujian Hubungan Variabel Independent terhadap Variabel Dependent Hubungan Koefisien
Korelasi Kategori Probabilitas Kesimpulan
Kepuasan Nasabah dengan
Ketanggapan 0,636
**
Cukup 0.000 Signifikan
Kepuasan Nasabah dengan
Keandalan 0,608** Cukup 0.000 Signifikan
Kepuasan Nasabah dengan
Jaminan 0,606** Cukup 0.000 Signifikan
Kepuasan Nasabah dengan
Empati 0,524** Cukup 0.000 Signifikan
Kepuasan Nasabah dengan Bukti
Nyata 0,657** Cukup 0.000 Signifikan
Berdasarkan hasil pengujian di atas, hubungan yang terjadi antara kepuasan nasabah dengan ketanggapan, keandalan, jaminan, empati, dan bukti nyata memiliki hubungan yang signifikan karena nilai probabilitasnya kurang dari 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan variabel dependent dengan variabel independentnya cukup erat dengan penjelasan sebagai berikut :
a) Menguji hubungan (korelasi) variabel Ketanggapan Hipotesis
H0 : Ketanggapan tidak memiliki hubungan terhadap kepuasan nasabah
Ha : Ketanggapan memiliki hubungan terhadap kepuasan nasabah
82
Keputusan:
Dari hasil pengolahan, variable ketanggapan memiliki nilai koefisien korelasi 0,636 dengan asumsi 0,50 r < 0,69 serta tingkat signifikansi < 0,05. Artinya bahwa Ha diterima, yaitu ketanggapan memiliki hubungan yang cukup terhadap kepuasan nasabah.
b) Menguji hubungan (korelasi) variabel Keandalan Hipotesis
H0 : Keandalan tidak memiliki hubungan terhadap kepuasan nasabah
Ha : Keandalan memiliki hubungan terhadap kepuasan nasabah Keputusan:
Dari hasil pengolahan, variable keandalan memiliki nilai koefisien korelasi 0,608 dengan asumsi 0,50 r < 0,69 serta tingkat signifikansi < 0,05. Artinya bahwa Ha diterima, yaitu keandalan memiliki hubungan yang cukup terhadap kepuasan nasabah.
c) Menguji hubungan (korelasi) variabel Jaminan Hipotesis
H0 : Jaminan tidak memiliki hubungan terhadap kepuasan nasabah
Ha : Jaminan memiliki hubungan terhadap kepuasan nasabah Keputusan:
Dari hasil pengolahan, variabel jaminan memiliki nilai koefisien korelasi 0,606 dengan asumsi 0,50 r < 0,69 serta tingkat
83
signifikansi < 0,05. Artinya bahwa Ha diterima, yaitu jaminan memiliki hubungan yang cukup terhadap kepuasan nasabah.
d) Menguji hubungan (korelasi) variabel Empati Hipotesis
H0 : Empati tidak memiliki hubungan terhadap kepuasan nasabah
Ha : Empati memiliki hubungan terhadap kepuasan nasabah Keputusan:
Dari hasil pengolahan, variable empati memiliki nilai koefisien korelasi 0,524 dengan asumsi 0,50 r < 0,69 serta tingkat signifikansi < 0,05. Artinya bahwa Ha diterima, yaitu empati memiliki hubungan yang cukup terhadap kepuasan nasabah.
e) Menguji hubungan (korelasi) variabel Bukti Langsung Hipotesis
H0 : Bukti Langsung tidak memiliki hubungan terhadap kepuasan nasabah
Ha : Bukti Langsung memiliki hubungan terhadap kepuasan nasabah
Keputusan:
Dari hasil pengolahan, variable Bukti Langsung memiliki nilai koefisien korelasi 0,657 dengan asumsi 0,50 r < 0,69 serta tingkat signifikansi < 0,05. Artinya bahwa Ha diterima, yaitu Bukti
84
Langsung memiliki hubungan yang cukup terhadap kepuasan nasabah.
1. Interpretasi
Berdasarkan uraian tersebut dimana Interpretasi dari persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
1) Dari hasil pengujian korelasi Pearson variable ketanggapan memiliki nilai koefisien korelasi 0,636 dengan asumsi 0,50 r < 0,69 serta tingkat signifikansi < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel ketanggapan memiliki hubungan yang cukup terhadap kepuasan nasabah. Artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini sesuai dengan penelitian Riza Fajar Prasetyo dalam “pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah Bank Rakyat Indonesia”. Dengan hasil nilai koefisien korelasi 0,641 yang menunjukkan bahwa seluruh dimensi kualitas layanan tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah secara bersama-sama dapat menjelaskan kepuasan nasabah sebesar 64,10% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. 2) Dari hasil pengujian korelasi Pearson variable keandalan memiliki
nilai koefisien korelasi 0,608 dengan asumsi 0,50 r < 0,69 serta tingkat signifikansi < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel keandalan memiliki hubungan yang cukup terhadap kepuasan nasabah. Artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini sesuai dengan penelitian
85
Dwi Rahayu dalam “pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan
nasabah Bank NTB cabang Sumbawa Besar”. Dengan nilai koefisien
korelasi sebesar 0.725 dengan koefisien determinasi 0.525 yang berarti variabel empathy, tangibles, assurance, responsiveness dan reliability memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah sebesar 52,5%.
3) Dari hasil pengujian korelasi Pearson variable jaminan memiliki nilai koefisien korelasi 0,606 dengan asumsi 0,50 r < 0,69 serta tingkat signifikansi < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel jaminan memiliki hubungan yang cukup terhadap kepuasan nasabah. Artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini sesuai dengan penelitian Kazi Omar Siddiqi di Bangladesh “Interrelations between service quality attributes, customer satisfactions and customer loyalty in the retail banking sector in Bangladesh”. Menyatakan bahwa kelima variable kualitas pelayanan positif berhubungan dengan kepuasan pelanggan dan kepuasan pelanggan secara positif terkait dengan loyalitas pelanggan dalam pengaturan perbankan retail di Bangladesh.
4) Dari hasil pengujian korelasi Pearson variable empati memiliki nilai koefisien korelasi 0,524 dengan asumsi 0,50 r < 0,69 serta tingkat signifikansi < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel empati memiliki hubungan yang cukup terhadap kepuasan nasabah. Artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini sesuai dengan penelitian Michel
86
Rod “An Examination of the relationship between service quality dimensions, overall internet banking service quality and customer satisfaction”. Menyatakan bahwa kelima variable empati memiliki hubungan yang dominan terhadap kepuasan nasabah e banking di Bank retail New Zaeland.
5) Dari hasil pengujian korelasi Pearson variable bukti langsung memiliki nilai koefisien korelasi 0,657 dengan asumsi 0,50 r < 0,69 serta tingkat signifikansi < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel bukti langsung memiliki hubungan yang cukup terhadap kepuasan nasabah. Artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini sesuai dengan penelitian K. Ravichandran dalam “Influence of service quality on
customer satisfaction application of SERVQUAL models”.
Menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah dilihat dari kelima variable pada nasabah bank retail di Arab Saudi.
87 BAB V