• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi faktor internal

D. Aspek Kajian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

2. Analisis lingkungan internal

a. Kekuatan dan Kelemahan Lingkungan Internal

1) Aspek SDM

Kekuatan dalam aspek SDM pada Kelompok Usaha Tani Ikan ada pada pekerja yang berpengalaman dalam mengerjakan proses produksi mulai dari pembenihan ikan sampai tiba saatnya panen. Jumlah tenaga kerja yang bertugas di tambak-tambak ikan tersebut hanya 1 – 2 orang saja. Jumlah yang sedikit akan meminimasi biaya untuk upah pekerja.

Kelemahannya berada pada jumlah pekerja yang hanya sedikit itu. Dengan jumlah pekerja yang hanya sedikit, maka pengawasan menjadi lebih sedikit, sehingga kemungkinan panen berhasil dan gagal memiliki persentase yang sama, maka Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya harus mencari langkah untuk mengantisipasi kelemahan tersebut.

2) Aspek Teknis dan Produksi

Kekuatan pada aspek teknis dan produksi adalah mutu produk ikan yang dihasilkan dan penggunaan alat-alat yang sederhana sehingga tidak membutuhkan biaya yang mahal. Pengendalian mutu dilakukan kedua belah pihak, pengusaha ikan dan Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya. Pengendalian mutu ini sangat membantu diperolehnya hasil panen ikan yang optimal dan memuaskan bagi kedua belah pihak.

Kelemahan teknis dan proses produksi pada usaha pendanaan Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya adalah pada pengawasan penggunaan modal yang dipinjam. Terkadang modal yang dipinjam tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan oleh peminjam modal. Hal tersebut menyulitkan Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya dalam melakukan pengawasan, karena tidak sesuai dengan pencatatan pinjaman. Kelemahan ini sebaiknya diminimasi agar tidak terjadi penggunaan uang pinjaman yang salah.

3) Aspek Organisasi dan Manajemen

Kekuatan pada aspek organisasi dan manajemen Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya adalah kesederhanaan dalam prosedur dan sedikitnya jumlah pekerja yang bertugas di dalamnya. Pada struktur organisasi dapat dilihat bahwa jumlah pengurus yang bertugas di dalam manajemen Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya adalah anggota dari KTIMJ itu sendiri. Inilah kekuatan yang dimiliki Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya, dengan status keanggotaan yang dimiliki, maka kelompok ini berasal dari anggota dan untuk anggota juga. Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya tidak melupakan kesejahteraan anggotanya dan juga peminjam modal usaha di luar anggota perkumpulan.

Kelemahan yang dimiliki perkumpulan KTIMJ dalam hal manajemen adalah kurangnya kemampuan manajerial dari anggota maupun pengurus kelompok. Dalam organisasi ini semua keputusan berada di tangan para pengurusnya, untuk itu diperlukan pengawasan dari pihak pemerintah dalam membantu membuat keputusan-keputusan kritis. Pola pengembalian pinjaman akan terhambat, jika ada peminjam modal yang mengatasnamakan keanggotaannya untuk mencari keringanan pembayaran cicilan kredit. Hal-hal seperti itu akan menghambat perkembangan perkumpulan itu sendiri.

4) Aspek Pemasaran

Kekuatan pada aspek pemasaran adalah pemasaran terhadap pembeli lokal yang datang mencari pasokan ikan-ikan segar untuk dijual kembali. Pemasaran lokal disebar di daerah Bogor dan Jakarta. Artinya pemasaran hanya dipusatkan di Bogor dan Jakarta saja, sehingga tidak perlu bersaing dengan pengusaha ikan dari daerah diluar Bogor dan Jakarta.

Kelemahan yang ada pada sistem pemasaran lokal ini adalah kurangnya promosi yang dilakukan oleh pengusaha ikan untuk

mengembangkan penjualan lokal menjadi penjualan berskala internasional. Karena itu seringkali langkah pengusaha ikan tersebut berhenti sampai pihak pembeli ikan-ikan hasil biakannya. Hal tersebut secara tidak langsung memberikan pendapatan yang sedikit bagi pengusaha dan hal inilah yang berpengaruh kurang baik untuk Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya selaku penyedia modal kredit usaha untuk memperoleh pendapatan yang menguntungkan.

5) Aspek Keuangan

Uji kelayakan usaha diukur berdasarkan laporan keuangan yang diperoleh oleh perusahaan, dalam hal ini Kelompk Usaha Tani Ikan Mekar Jaya. Laporan keuangan dibuat berdasarkan aliran uang yang masuk dan keluar dalam kegiatan operasional kelompok usaha tersebut.

a) Laba Usaha

Laba usaha yang diperoleh oleh Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya adalah sebesar Rp 34.000.000,- pada tahun 2006. Jumlah yang cukup banyak untuk kelompok usaha kecil seperti KTIMJ. Rataan laba usaha yang diperoleh oleh pengusaha yang meminjam modal kepada Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya adalah Rp 3.737.250 setiap periode dua bulan (setiap periode panen 2 bulan), maka dalam setahun laba yang dapat diperoleh oleh pengusaha adalah Rp 22.423.500,00.

Jumlah modal yang dipinjam oleh pengusaha ikan dinilai masih lebih besar dari biaya produksi, sebaiknya pengusaha sebagai peminjam modal memikirkan hal tersebut karena dengan pinjaman modal yang terlalu besar maka pola pengembalian kreditnya akan lama pula. Sebaiknya modal usaha yang dipinjam tidak jauh melebihi kebutuhan usaha agar peminjam modal dapat mengembalikan kreditnya dengan mudah. Pendapatan yang diperoleh juga rataannya

memenuhi kriteria, pendapatan lebih besar dari biaya produksi, dengan pendapatan yang lebih besar dari biaya produksi itu sebaiknya pengusaha ikan dapat memanfaatkan dana yang berlebih untuk mengembalikan modal usaha yang dipinjam secara berkala dengan jangka waktu lebih cepat. Namun rataan pendapatan yang diperoleh memang lebih rendah jika dibandingkan dengan jumlah modal yang dipinjam, karena itu pengusaha ikan sebagai peminjam modal usaha harus cermat dalam mengelola dana yang dipinjamkan oleh Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya agar tidak terjadi kesulitan dalam pembayaran kredit.

Berdasarkan perolehan retribusi sebesar Rp 50,- untuk setiap kali panen, maka Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya memperoleh rataan laba usaha sebesar Rp 405.681,82 setiap tahun.

Setelah melakukan analisis terhadap rataan laba usaha KTIMJ, maka diperoleh nilai dari perhitungan analisis kelayakan usaha dan dapat dilihat pada Tabel 17. Laporan keuangan KTIMJ pada Lampiran 1 menjadi dasar dalam analisis usaha yang selanjutnya meliputi B/C Ratio, Titik Impas, Pengembalian Modal, Efisiensi Modal dan ROI.

b) Kelayakan Usaha (B/C) Ratio

Pada Tabel 12 dapat dilihat nilai rasio kelayakan usaha yang dimiliki oleh Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya sebagai penyedia dana, dengan nilai rasio 2,789 artinya Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya sudah memenuhi syarat kelayakan untuk meneruskan usahanya, karena hasilnya tidak negatif.

Kelayakan usaha yang ditentukan oleh perbandingan antara pendapatan dengan total biaya (biaya tetap dan biaya variabel).

Kelayakan usaha = Pendapatan total biaya = Rp. 53.000.000 Rp. 19.000.000 = 2,789 c) Titik Impas

Nilai titik impas yang dimiliki Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya nilai titik impas yang diperoleh adalah 422,3. Hal tersebut menunjukkan bahwa KTIMJ akan dapat

memenuhi syarat kelayakan usaha jika dapat

mempertahankan biaya operasional yang minim dan maksimal pengeluaran untuk biaya tersebut adalah Rp 3.167.250,- untuk setiap periode usaha, yaitu dua bulan. Kisaran harga produk yang dapat memenuhi syarat untuk pengusaha mampu meneruskan usahanya adalah Rp 7.200 - Rp 7.500.

BEP Produksi = Total biaya

Harga satuan produk

= Rp. 19.000.000

Rp. 7.500

= 2.534/tahun = 422,3 per periode panen atau 2 bulan

Titik impas untuk biaya produksi yang dimiliki oleh KTIMJ berada pada titik 50,67 yang berarti kisaran biaya produksi setiap harinya sebaiknya berada pada angka tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa kisaran jumlah rataan retribusi yang ditarik oleh KTIMJ sudah sesuai dan dapat memberikan

keuntungan yang lumayan untuk dikelola sebagai dana

pinjaman untuk pengusaha-pengusaha ikan yang

membutuhkannya.

BEP harga Produksi = Total biaya

Total produksi

= Rp. 19.000.000 ( 1.352 Kg.X 2 ) = Rp. 7.026,63/Kg

d) Pengembalian Modal

Pengembalian modal Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya justru memiliki nilai pengembalian kecil, yaitu 0,56. Artinya modal usaha yang dipinjam sebaiknya dapat dikembalikan kepada KTIMJ dalam jangka waktu 2 - 3 tahun agar usaha yang dirintis oleh kedua belah pihak untuk memenuhi syarat kelayakan usaha Nilai tersebut wajar, karena titik pengembalian modal bagi Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya adalah pengembalian modal yang telah dipinjam oleh pengusaha ikan, namun nilai yang kecil tersebut sebaiknya ditingkatkan, agar modal usaha harus cepat kembali agar pengelolaan dana tidak tersendat. Pengembalian Modal = Total biaya

Laba bersih

= Rp. 19.000.000 Rp. 34.000.000

Tabel 9. Perhitungan uji kelayakan usaha Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar R E S P O N D E N MODAL (RP) HARGA SATUAN PRODUK (unit) (a) VOLUME PENJUALAN (RP) (b) PENJUALAN (RP) (c= a+b) TOTAL BIAYA PRODUKSI (RP) (d) PENDAPATAN (RP) (e) LABA (RP) (f= e-d) TOTAL INVESTASI (RP) 1 40,000,000 7.500 425 3.187.500 3.162.500 3.187.500 25.000 55.000.000 2 11.000.000 7.500 3.500 26.250.000 21.370.000 26.250.000 4.880.000 19.000.000 3 9,600,000 7.500 3.200 24.000.000 6.400.000 24.000.000 17.600.000 10.600.000 4 11.000.000 7.500 3.500 26.250.000 21.370.000 26.250.000 4.880.000 19.000.000 5 9,600,000 7.500 7.500.000 2.317.000 7.500.000 5.183.000 1.200.000 6 50,000,000 7.500 850 6.375.000 1.000 6.375.000 (2.720.000) 50.000.000 7 30,000,000 7.500 425 3.187.500 3.162.500 3.187.500 25.000 40.000.000 8 30,000,000 7.500 425 3.187.500 3.162.500 3.187.500 25.000 40.000.000 9 15,000,000 7.500 1.250 9.375.000 7.175.000 9.375.000 2.200.000 10.000.000 10 9,000,000 7.500 100 720.000 7.780.000 720.000 (7.060.000) 10.000.000 11 5,000,000 7.500 200 1.440.000 1.285.000 1.440.000 155,000 6.900.000 Rataan 18,018,182 7.473 1.352 12.145.833 8.754.938 12.145.833 3.737.250 29.350.000 Rataan hasil dalam setahun 8.113.64 72.875.000 52.529.625 72.875.000 22.423.500

NPV = {(Bt-Ct)/(1+i)t} NPV 1.206358607

IRR = DR’ + {(NPV’/NPV’ – NPV’’)(DR’’ – DR’)} IRR 2

6

e) Efisiensi Modal

Bagi pihak pengusaha, jumlah modal yang dipinjam Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya sendiri memiliki efisiensi modal 179% (melampaui batas 100%). Hal tersebut menunjukkan Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya menyediakan dana yang terlalu besar, tetapi kurang memberikan pengawasan pada pengelolaannya. Pengelolaan dana pinjaman yang tepat memang membutuhkan banyak pengawasan dari pihak penyedia dana.

Efisiensi modal = Laba bersih X 100%

Total biaya

= Rp. 34.000.000 X 100% 19.000.000

= 179%

f) ROI

ROI Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya sebesar 10%, nilai yang sangat kecil juga jika dibandingkan dengan jumlah investasi yang dimiliki atau dana yang disiapkan untuk dipinjam, tetapi mungkin tidak terlalu jauh perbandingannya dengan jumlah investasi yang digunakan oleh Kelompok Usaha Tani Ikan tersebut untuk mengelola usahanya. Namun masih jauh dari syarat kelayakan suatu usaha.

ROI = Laba bersih x 100%

Total investasi

= Rp. 34.000.000 X 100% Rp. 340.000.000

Berdasarkan aliran uang yang masuk dan keluar dalam kegiatan operasional kelompok usaha tersebut, maka dapat dibuat proyeksi cash flow anggota KTIMJ. Dari proyeksi cash flow arus kas secara tunai berupa pemasukan dan pengeluaran uang anggota di atas, maka terlihat bahwa usaha pembudidayaan ikan nila ini sangat menguntungkan bagi anggota kelompok dan mempunyai prospek yang cerah.

Tabel 10. Proyeksi cashflow anggota pembudidaya dengan penghasilan tinggi

CASHFLOW ANGGOTA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN MEKAR JAYA DENGAN PROGRAM SMK Nama Anggota: A. Fatah

No Uraian Produksi 2 4 6 8 10 12 A Inflow 1 Penjualan ikan 3000 kg @ Rp 7500 24.000.000 22.500.000 22.500.000 22.125.000 22.500.000 22.500.000 2 Pinjaman 5.000.000 0 0 0 0 0 3 Lain-lain 0 0 0 0 0 0

Total Inflow (A) 29.000.000 22.500.000 22.500.000 22.125.000 22.500.000 22.500.000

B Outflow

1 Biaya Operasional Tetap

- Biaya pinjaman modal 1,25% 104.167 104.167 104.167 104.167 104.167 104.167

x Rp. 5.000.000

- Investasi 9.600.000

Total Biaya operasional tetap (B1) 9.704.167 104.167 104.167 104.167 104.167 104.167

2 Biaya Operasional Variabel

A. Benih 2.750.000 2.750.000 2.750.000 2.750.000 2.750.000 2.750.000 B. Pakan 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 C. Tenaga Kerja 800.000 800.000 800.000 800.000 800.000 800.000 D. Pemasaran 0 0 0 0 0 0 E. Lain-lain 0 0 0 0 0 0

Total Biaya Operasional Variabel

(B2) 13.550.000 13.550.000 13.550.000 13.550.000 13.550.000 13.550.000 Total Outflow (B1+B2) 23.254.167 13.654.167 13.654.167 13.654.167 13.654.167 13.654.167

Laba ( C= A-B1-B2) 0 5.745.833 8.845.833 8.845.833 8.470.833 8.845.833 8.845.833 Kelayakan Usaha (B/C Ratio) 0,54

BEP Produksi 3.230

BEP Biaya Produksi (Rp) 23.254

Pengembalian Modal (ROE) 1,85

Efesiensi Modal 54%

Daya laba (ROI) 517%

CASHFLOW ANGGOTA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN MEKAR JAYA DENGAN PROGRAM SMK Nama Anggota : Rosadi

No Uraian Produksi

2 4 6 8 10 12

A Inflow

1 Penjualan ikan rataan 450kg @ Rp 7500 3.375.000 3.187.500 3.375.000 3.375.000 3.187.500 3.375.000

2 Pinjaman 5.000.000 0 0 0 0 0

3 Lain-lain 0 0 0 0 0 0

Total Inflow (A) 8.375.000 3.187.500 3.375.000 3.375.000 3.187.500 3.375.000

B Outflow

1 Biaya Operasional Tetap

- Biaya pinjaman modal 1,25% 104.167 104.167 104.167 104.167 104.167 104.167

x Rp. 5.000.000

- Investasi 6.900.000

Total Biaya operasional tetap (B1) 7.004.167 104.167 104.167 104.167 104.167 104.167

2 Biaya Operasional Variabel A. Benih 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 450.000 B. Pakan 510.000 510.000 510.000 510.000 510.000 510.000 C. Tenaga Kerja 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000

D. Pemasaran 0 0 0 0 0 0

E. Lain-lain 0 0 0 0 0 0

Total Biaya Operasional Variabel (B2) 1.260.000 1.260.000 1.260.000 1.260.000 1.260.000 1.260.000 Total Outflow (B1+B2) 8.264.167 1.364.167 1.364.167 1.364.167 1.364.167 1.364.167

Laba ( C= A-B1-B2) 0 110.833 1.823.333 2.010.833 2.010.833 1.823.333 2.010.833 Kelayakan Usaha (B/C Ratio) 0,65

BEP Produksi 1.148

BEP Biaya Produksi (Rp) 8.264 Pengembalian Modal (ROE) 1,54

Efesiensi Modal 65%

Daya laba (ROI) 142%

Dari proyeksi cashflow arus kas secara tunai berupa pemasukan dan pengeluaran uang anggota di atas, maka terlihat bahwa usaha pembudidayaan ikan nila ini sangat menguntungkan bagi anggota kelompok dan mempunyai prospek yang cerah. Perhitungan cashflow berdasarkan asumsi bahwa responden yang diambil adalah responden yang mempunyai penghasilan tertinggi dan terendah dengan nama A. Fatah dan Rosadi, produksi ikan dilakukan per dua bulan dengan jumlah penghasilan adalah rataan penghasilan yang diterima anggota per periode panen, yaitu 2 bulan dengan perhitungan penyusutan dilakukan dengan metode

garis lurus, dan dianggap total aset yang masuk dalam biaya investasi di bulan ke 12 akan bernilai nol, serta biaya angsuran pinjaman modal dimasukan dalam biaya operasional tetap. Besarnya nilai bunga pinjaman adalah 15% per tahun atau 02,5% per dua bulan.

Tabel 12. Hasil uji kelayakan usaha

HASIL UJI KELAYAKAN USAHA

KTIMJ Keterangan

LABA 34,000,000 1 tahun

KELAYAKAN USAHA 2,789 Positif

BEP 422,3 Penjualan aktual 1.352

(Rp. 10.140.000)

BEP HARGA PRODUKSI Rp. 7.026,63/Kg

PENGEMBALIAN MODAL 0,56

EFISIENSI MODAL 179%

Menyediakan modal terlalu besar, pengawasan

kurang

DAYA LABA (ROI) 10%

3. Indentifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

Dokumen terkait