• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi faktor internal

D. Aspek Kajian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

6. Kondisi Internal

a. Aspek SDM

SDM dalam konteks pelaksanaan operasional Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya meliputi usaha pengurus kelompok usaha tersebut dalam meningkatkan kemampuan anggotanya dengan cara melakukan pembinaan usaha melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh Pemerintah yaitu DKP dan dinas perikanan Kab. Bogor serta peminjaman modal terhadap anggotanya. Melalui peminjaman modal tersebut setiap anggota dapat mengembangkan usahanya dan juga memberikan sebagian keuntungan untuk kepengurusan kelompok tani tersebut.

Jumlah tenaga kerja dalam Kelompok Tani Ikan Mekar Jaya 5 – 20 orang, baik berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 6 – 7. Semuanya dinilai harus produktif dalam mengembangkan usaha kelompok tani tersebut.

Tabel 6. Sebaran persentase anggota berdasarkan jenis kelamin

Peubah Frekuensi Persentase (%)

Laki – laki Perempuan 19 1 95 5 Total 20 100

Tabel 7. Sebaran persentase anggota berdasarkan tingkat pendidikan

Peubah Frekuensi Persentase (%)

SD SLTP SLTA Akademi 8 10 2 0 40 50 107 0 Total 20 100

b. Aspek Teknis dan Produksi

Sebagian anggota KTIMJ memproduksi benih ikan sehingga tidak perlu membeli dari tempat lain. Masing-masing anggota mampu menyediakan benih baik dengan memproduksi sendiri maupun dengan membeli. Ada 3 ukuran benih yang dibeli oleh anggota, yaitu benih ukuran kecil yang dinamakan belok, benih ukuran sedang dinamakan sangkal silet dan benih ukuran besar yang dinamakan sangkal godeg. Semua benih yang dibeli diantar oleh penjual benih ke kelompok TIMJ. Peralatan produksi yang digunakan masih sangat sederhana, para pengusaha tani ikan itu menggunakan sistem tebar pilih benih dengan jaring apung, tambang, rakit dan drum (Gambar 3 dan 4).

Gambar 4. Keramba jaring apung KTIMJ

Aspek teknis lainnya yang dapat mempengaruhi

perkembangan usaha Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya secara umum adalah :

1. Perubahan cuaca. Perubahan cuaca pada kondisi danau membuat perolehan ikan-ikan menjadi terhambat, terutama musim hujan dimana air yang berada di bawah/mengendap naik ke atas yang mengakibatkan amoniak naik, sehingga terjadi kematian ikan. Panen dapat dilakukan, jika cuaca memungkin-kan untuk para nelayan membudidayamemungkin-kan imemungkin-kan dengan baik, tetapi jika cuaca tidak memungkinkan, maka kemungkinan terburuk akan terjadi, yaitu tidak ada panen sama sekali. Tanpa adanya panen akan berakibat kepada penghasilan pengusaha tani ikan dan berpengaruh terhadap penghasilan Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya dan anggota itu sendiri.

2. Jumlah permintaan. Besarnya jumlah permintaan ikan ataupun pakan ikan mempengaruhi jumlah pendapatan. Jika permintaan bertambah, maka pendapatan KTIMJ akan meningkat, demikian sebaliknya, jika permintaan berkurang, maka pendapatan KTIMJ tentu akan berkurang juga.

3. Jumlah atau besarnya modal usaha. Jumlah modal usaha yang dipinjam secara tidak langsung mempengaruhi jumlah pendapatan yang diperoleh KTIMJ. Dengan jumlah modal pinjaman yang besar, maka jumlah pendapatan yang diperoleh dari pinjaman modal akan lebih besar.

4. Persentase penjualan. Jumlah penjualan produk pakan ikan ataupun ikan yang dihasilkan akan menentukan jumlah pendapatan kelompok usaha tani ikan KTIMJ. Jumlah penjualan yang banyak atau besar akan berpengaruh pada meningkatnya jumlah pendapatan kelompok usaha tani ikan KTIMJ dengan pembagian keuntungan bersama pengusaha peminjam modal.

5. Hubungan baik antara pengusaha dan kelompok binaannya.

Terjalinnya hubungan baik antara pengusaha yang

meminjamkan modal usaha kepada kelompok tani ikan dengan kelompok binaannya akan mempengaruhi perkembangan KTIMJ. Jika hubungan tidak terjalin dengan baik, maka perkembangan usaha akan terhambat, karena pihak-pihak yang bersangkutan tidak saling mendukung. Untuk itu sedapat mungkin diupayakan agar tidak terjadi tumpang tindih tugas dan tanggungjawab dalam pelaksanaan operasionalnya.

Lima faktor-faktor tersebut sangat menentukan kesuksesan Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya. Faktor-faktor tersebut saling berkesinambungan, karena itu jika salah satu dari kelima faktor tersebut tidak terpenuhi maka perkembangan Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya akan terhambat dan produktivitas usaha akan terhambat. Faktor-faktor tersebut kemudian akan dibahas kembali secara rinci pada analisis peluang-ancaman dan kekuatan-kelemahan.

c. Aspek Organisasi dan Manajemen

Kelompok Petani Ikan Mekar Jaya mempunyai AD/ART untuk mengorganisisr pembudidaya ikan di danau Lido dan meningkatkan perekonomian, serta kesejahteraan anggota kelompok khususnya dan masyarakat danau Lido pada umumnya.

Susunan pengurus sudah berganti sebanyak 2 kali dalam pemilihan pengurus yang dihadiri oleh seluruh anggota kelompok. Rinciannya dapat dijabarkan pada Gambar 5. Berdasarkan susunan kepengurusan Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa kelompok usaha ini hanya memiliki sedikit anggota dalam kepengurusannya.

Masing-masing anggota memiliki tanggungjawab yang harus dilakukan demi kelanjutan dan perkembangan usahanya. Penetapan struktur organisasi berkaitan dengan proses produksi atau proses pelaksanaan pekerjaan dalam kelompok usaha tersebut.

Disamping menetapkan formasi tenaga kerja, dengan pertimbangan faktor-faktor yang berpengaruh dalam rangka penyusunan jabatan, jenis pekerjaan, sifat pekerjaan dan kebijakan yang harus dikeluarkan dalam pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.

Gambar 5. Susunan pengurus KTIMJ

Selain itu, penyusunan kepengurusan kelompok tani ikan tersebut juga berpengaruh pada penyesuaian imbalan yang akan diterima oleh pengurus dan kebijakan peminjaman modal usaha bagi pengurus.

d. Aspek Pemasaran

Pemasaran merupakan ujung tombak sebuah usaha dalam menarik konsumen. Dalam hubungannya dengan kelompok usaha

HUMAS: SAMSUDIN JONI KETUA SUJANA WAKIL NURJAMAN SEKSI-SEKSI PEMBINA: 1. KCD 2. PPL PELINDUNG: 1. CAMAT 2. KADES BENDAHARA: DEDEN SEKERTARIS: SUEB KURTUBI KEBERSIHAN: ABDUL FATAH KUSNADI PAKAN: SITI ROFIAH PRODUKSI& PEMASARAN: IBRAHIM ANGGOTA KEAMANAN: ENDANG NANDANG

tani ini, konsumen adalah para pengecer ikan dan pengusaha ikan restoran yang membeli ikan anggota KTIMJ ataupun melakukan transaksi pembelian pakan ikan untuk memajukan usahanya sendiri dengan membagi keuntungan bersama Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya, sehingga secara tidak langsung anggota tersebut ikut mengembangkan kelompok usaha tani ikan tersebut.

Selama ini proses promosi yang dilakukan oleh Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya adalah melakukan temu lokakarya dengan pihak pengusahabudi daya ikan di beberapa tempat dan memberikan penyuluhan beserta semacam pembinaan terhadap masyarakat. Lokakarya tersebut juga mempromosikan jenis ikan yang dihasilkan kelompok usaha tani ikan KTIMJ merupakan jenis ikan bermutu tinggi dan dapat dijual dengan harga bersaing. Pemasaran produk ikan juga dilakukan oleh KTIMJ dengan membentuk suatu divisi pemasaran sendiri, sehingga setiap anggota kelompok dapat menjual ikannya melalui divisi pemasaran ini dengan sistem cash and carry. Permintaan divisi pemasaran terhadap ikan yang dipanen sangat banyak sehingga sering kali anggota tidak dapat memenuhi permintaan, karena panen yang terbatas.

e. Aspek Keuangan

Aspek keuangan akan membahas mengenai data

perkembangan manajemen keuangan Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya selama dua tahun terakhir. Dalam pembuatan laporan keuangan, hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu adalah aliran proses pendapatan yang sesuai dengan prinsip pembukuan. Hal ini dimulai dari data mentah yang dicatat dalam buku jurnal, dimana buku ini mencatat semua kegiatan pemasukan dan pengeluaran keuangan KTIMJ setiap harinya. Untuk itu setiap sebulan sekali dibuat rekapitulasi pemasukan dan pengeluaran keuangan, sehingga pada akhir tahun dapat dibuat suatu laporan keuangan

berupa neraca, laporan rugi laba dan aliran kas. Laporan keuangan Kelompok Usaha Tani Ikan Mekar Jaya yang diperoleh seperti disajikan pada Lampiran 1. Laporan keuangan yang dibuat oleh KTIMJ masih sangat sederhana dan belum membuat laporan rugi laba seperti yang seharusnya.