• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4. Analisis Lingkungan Jauh

4.4.1. Lingkungan Sosial Budaya

Jumlah penduduk di Kota Bogor terus menunjukkan peningkatan dengan jumlah yang tidak sedikit, seperti terlihat pada Tabel 5. Peningkatan penduduk ini memerlukan penyediaan pangan yang semakin

besar untuk dikonsumsi bagi keperluan rumah tangga. Oleh karena itu, peningkatan jumlah rumah tangga setiap tahunnya di Kota Bogor merupakan peluang bagi industri penyediaan makanan, khususnya bisnis restoran seperti Pizza Hut.

Tabel 5. Jumlah Rumah Tangga, Penduduk, dan Luas Wilayah (km2) di Kota Bogor Tahun 2004

Tahun Rumah Tangga Penduduk Luas Wilayah (km2) 2004 194.357 831.571 118,50

2003 188.533 820.707 119

2002 197.958 789.423 118,50 2001 179.663 760.329 118,85 2000 164.083 714.711 118,50 Sumber: Biro Pusat Statistika Bogor, 2004

Masyarakat Indonesia mayoritas menganut agama Islam, begitu juga dengan penduduk di Kota Bogor mayoritas beragama Islam. Oleh karena itu, kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pangan halal menjadi salah satu indikator mutu makanan. Sertifikasi halal yang dimiliki oleh restoran Pizza Hut Padjajaran menjadi peluang yang bisa menarik konsumen yang sebagian besar menganut agama Islam, dimana mereka akan merasa aman untuk mengkonsumsi produk dari restoran Pizza Hut Padjajaran.

4.4.2. Lingkungan Ekonomi

Keadaan ekonomi suatu negara sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu perusahaan dan industri. Berbagai kebijakan ekonomi yang dibuat sejak krisis ekonomi pada tahun 1997, ditambah lagi kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baru-baru ini mengakibatkan peningkatan biaya hidup yang disebabkan oleh tingkat inflasi yang semakin tinggi, sehingga mengurangi daya beli masyarakat. Tabel 6 menunjukkan bahwa tingkat inflasi nasional di Indonesia pada tahun 2004 kembali mengalami peningkatan sebesar 6,4% untuk umum dan untuk bahan makanan.

41

Tabel 6. Perkembangan Inflasi Nasional

Tahun Umum Bahan

Makanan 2004 6,4 6,4 2003 5,1 -1,7 2002 10,0 9,1 2001 12,6 12,0 2000 9,4 4,0 1999 2,0 -5,3 1998 77,6 118,4

Sumber: Biro Pusat Statistik Jakarta, 2005

Kondisi ekonomi ini juga berpengaruh terhadap usaha restoran Pizza Hut, terutama mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam penyediaan bahan baku produksi menjadi semakin meningkat akibat peningkatkan harga yang disebabkan oleh kondisi perekonomian saat ini. Selain itu biaya yang harus dikeluarkan perusahaan bagi karyawan juga meningkat, karena adanya peningkatan gaji karyawan. Namun, sejauh ini peningkatan biaya produksi dan operasional tersebut masih bisa diatasi oleh perusahaan.

Kota Bogor memiliki beberapa daerah wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan, antara lain Kebun Raya Bogor, Istana Bogor, Batu Tulis, dan dekat dengan daerah puncak. Dengan demikian struktur ekonomi Kota Bogor didominasi oleh sektor perdagangan hotel dan restoran sebesar 31% dan sektor industri pengolahan sebesar 28% (BPS Bogor, 2004). Sektor ini sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan daya beli masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Kota Bogor sangat memperhatikan kedua industri ini. Dengan demikian, restoran Pizza Hut di Kota Bogor termasuk dalam sektor ekonomi dengan persaingan yang ketat.

4.4.3. Lingkungan Alam

Meningkatnya kesadaran di antara anggota masyarakat akan bisnis yang ramah lingkungan telah memberikan banyak pengaruh terhadap proses bisnis. Oleh karena itu, restoran Pizza Hut sebagai bagian dari masyarakat juga menyadari arti penting dari pelestarian lingkungan

sekitar lokasi restoran. Pizza Hut Padjajaran berkomitmen menjaga bisnis yang ramah lingkungan. Pengaturan pembuangan limbah hasil sisa usaha diterapkan sehingga tidak merusak lingkungan sekitar restoran. Pengambilan sampah industri dibantu oleh kerja sama dengan Dinas Kebersihan Kota Bogor.

4.4.4. Lingkungan Teknologi

Teknologi terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan sangat mempengaruhi perkembangan semua jenis industri. Teknologi bisa digunakan untuk pengembangan produk, peningkatan efektifitas dan efisiensi proses produksi, dan pengontrolan operasional. Oleh karena itu perusahaan harus peka terhadap perkembangan teknologi agar dapat terus mengembangkan produk dan usahanya.

Pizza Hut Padjajaran telah menggunakan teknologi yang mempermudah proses produksi dan sistem administrasi perusahaan. Penggunaan alat-alat canggih untuk operasi seperti mesin pemanggang otomatis, freezer, chiller, dispenser, dough pizza, dan teknologi pendukung lainnya telah sangat membantu untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan higienis. Sistem penginputan pesanan dan pembayaran yang terkomputerisasi juga membantu mempercepat proses pelayanan dan komunikasi pemesanan produk. Mesin fax dugunakan untuk mempermudah pemindahan informasi dan memperlancar komunikasi. Mesin pendingin ruangan (air conditioner) juga berguna untuk memberikan kenyamanan bagi pelanggan di area pelanggan dan karyawan di setiap area operasi.

4.4.5. Lingkungan Politik dan Hukum

Restoran Pizza Hut hadir di Indonesia dengan menerapkan sistem waralaba. Oleh karena itu Pizza Hut harus memperhatikan kebijakan pemerintah nomor 16 tahun 1997 dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia nomor 259/MPP/Kep/7/1997, tanggal 30 Juli 1997. Kebijakan dan keputusan menteri tersebut mengatur tentang ketentuan umum dan peraturan pendirian bisnis waralaba di Indonesia.

43

Selain itu restoran Pizza Hut sebagai bagian dari industri kepariwisataan juga harus memperhatikan kepemilikan surat izin usaha dan masa berlakunya sesuai dengan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata nomor Kep012/MKP/IV/2001 tentang Pedoman Umum Perizinan Usaha Kepariwisataan.

4.5. Analisis Lingkungan Industri 4.5.1. Aspek Hambatan Masuk

Peluang pasar bagi bisnis restoran yang menyediakan hidangan pengganti nasi sangat terbuka luas, sehingga peluang ini banyak dimanfaatkan untuk membuka restoran baru. Dalam situasi ekonomi Indonesia saat ini, pengembangan usaha dengan sistem waralaba dirasakan memberi keuntungan finansial bagi para pelaku usaha restoran karena tanpa menambah investasi modal yang besar dapat dilakukan perluasan jaringan. Saat ini untuk membuka usaha restoran waralaba bukanlah hal yang terlalu rumit karena pemerintah telah membuat kebijakan tentang waralaba yang mendukung pengadaan usaha waralaba. Investasi modal menengah cukup untuk membuka sebuah usaha restoran waralaba.

Lewat penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa hambatan masuk bagi pendatang baru dalam industri restoran bukanlah hal yang terlalu rumit. Berarti ancaman dari pendatang baru cukup besar dalam industri restoran di Kota Bogor, sehingga restoran Pizza Hut perlu untuk terus meningkatkan kemampuan bersaingnya agar tidak tereliminasi oleh pendatang baru dalam lingkungan bisnis restoran waralaba di Kota Bogor.

4.5.2. Aspek Daya Tawar Pemasok

Restoran Pizza Hut Padjajaran selama ini telah bekerja sama dengan pemasok khusus yang telah ditetapkan oleh Pizza Hut pusat dalam penyediaan bahan baku utama produksi, sehingga restoran Pizza Hut Padjajaran memiliki ikatan tawar menawar yang kuat terhadap pemasok. Namun, untuk penyediaan beberapa bahan baku lain, restoran Pizza Hut

Padjajaran memilih pemasok sendiri, sehingga ikatan tawar menawar terhadap pemasok tidak terlalu kuat.

Hubungan kerja sama yang baik dan saling menguntungkan antara restoran Pizza Hut Padjajaran dengan pemasoknya sangat diperlukan agar pemasok tidak menaikkan harga sesuai kehendaknya. Pada dasarnya pemasok bahan baku cukup banyak di pasaran dengan tingkat persaingan yang cukup ketat, sehingga apabila pemasok juga tidak bisa bekerja sama dengan baik, maka Pizza Hut bisa saja mencari pemasok lain yang lebih sesuai.

4.5.3. Aspek Daya Tawar Pembeli

Pembeli yang dalam industri restoran dikenal sebagai pelanggan cukup memiliki kekuatan tawar menawar dalam pembelian. Banyaknya industri restoran di Kota Bogor menyebabkan pelanggan dapat dengan mudah berpindah ke produsen lain baik yang menyajikan hidangan sejenis ataupun yang menyajikan hidangan yang tidak sejenis. Selain itu, kemudahan dalam memperoleh informasi mengenai harga dan atribut produk dari merek lain menyebabkan keterikatan penjual dengan pembeli dapat dikatakan rendah.

Kekuatan tawar menawar pembeli yang kuat ini menuntut setiap restoran Pizza Hut untuk memberikan nilai terbaik bagi pelanggan lewat penyajian produk dan pelayanan yang berkualitas. Pemilihan strategi pemasaran yang paling tepat sangat diperlukan oleh restoran Pizza Hut agar mampu bersaing dalam memperoleh perhatian pelanggan, sehingga bisa merebut pangsa pasar dan memperkuat posisi perusahaan.

4.5.4. Aspek Ketersediaan Barang Substitusi

Ancaman produk substitusi bagi restoran Pizza Hut Padjajaran adalah restoran-restoran waralaba lain yang menawarkan hidangan fast food seperti ayam goreng, ayam crispy, burger, bakmi, dan makanan Jepang. Produk substitusi ini menjadi ancaman bagi restoran Pizza Hut karena pada dasarnya kebutuhan masyarakat terhadap restoran fast food adalah dikarenakan adanya kebutuhan terhadap pangan di luar rumah dengan berbagai jenis hidangan, bukan pada jenis hidangan tertentu saja,

45

dan semua produk substitusi di atas memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

4.5.5. Aspek Persaingan dalam Industri

Restoran Pizza Hut Padjajaran berada pada pasar persaingan monopolistik dimana diferensiasi produk antar produsen yang berada dalam industri cukup besar. Selain bersaing dengan restoran yang menyajikan hidangan sejenis pizza, secara umum restoran Pizza Hut Padjajaran juga bersaing dengan restoran waralaba lain baik lokal maupun asing yang menyajikan jenis hidangan yang berbeda.

Restoran Pizza Hut Padjajaran bersaing dengan restoran Papa Ron’S Pizza Bogor yang memiliki hidangan dengan jenis yang sama dan juga dengan menerapkan sistem waralaba. Restoran ini memiliki kemiripan dalam variasi menu dan teknik penyajian makanan, juga memiliki persamaan dalam segmen pasar. Namun, restoran Pizza Hut Padjajaran memiliki keunggulan, dimana merek dagangnya sudah lebih dikenal oleh konsumen. Yang menjadi dilema adalah keberadaan restoran Pizza Hut lainnya di Kota Bogor, khususnya yang berlokasi di daerah Warung Jambu Bogor. Lokasi tersebut tidak begitu jauh dengan restoran Pizza Hut Padjajaran, sehingga menimbulkan persaingan dalam merebut pangsa pasar. Namun, restoran Pizza Hut Padjajaran memiliki keunggulan karena lebih dulu hadir sehingga kesadaran pelanggan lebih tinggi terhadap keberadaan restoran Pizza Hut Padjajaran.

Selain restoran-restoran pizza tersebut, restoran Pizza Hut Padjajaran juga bersaing dalam merebut pangsa pasar dengan restoran waralaba lainnya yang menawarkan menu hidangan fast food yang berbeda dan berlokasi tidak begitu jauh dari restoran Pizza Hut Padjajaran. Restoran-restoran tersebut antara lain adalah Hoka-Hoka Bento yang meyajikan fast food ala Jepang, McD yang menyajikan ayam goreng crispy, KFC yang juga menyajikan ayam goreng ala Kentucky, Bakmi Japos yang menyajikan hidangan mie, dan A&W yang menyajikan hidangan Amerika dan burger.

Kehadiran restoran-restoran pesaing ini menjadi suatu tantangan bagi Pizza Hut untuk meningkatkan kemampuan bersaing serta memperluas pangsa pasarnya. Selain untuk menghadapi pesaing dari restoran pizza sejenis, Pizza Hut juga perlu menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam industri penyediaan pangan dari berbagai jenis restoran waralaba lain dengan produk yang berbeda-beda. Karena itu Pizza Hut memerlukan strategi pemasaran terbaik untuk mempertahankan dan meningkatkan usahanya.

Dokumen terkait