• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal adalah mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Ruang lingkup identifikasi antara lain

38

manajemen, sumberdaya manusia, pemasaran, keuangan, produksi, penelitian dan pengembangan.

Manajemen

Menurut Umar (2008) manajemen adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning, organizing, actuating, dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumberdaya lainnya. Aspek manajemen yang terdapat di Kelompok Batara Mina Sejahtera meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan pada lingkungan dalam perusahaan.

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi–fungsi lainnya tidak dapat berjalan.

Pada awal mulanya, pendirian Kelompok Batara Mina Sejahtera dibentuk berdasarkan hobi dari beberapa pembudidaya ikan hias adapun salah satu pelopor pembentukan Kelompok Batara Mina Sejahtera yaitu Bapak Arifin yang pada awal tahun 2002 pernah berwirausaha sebagai petani pembudidaya yang mendistribusikan ke pengumpul. Kemudian pada tahun 2003 Kelompok Batara Mina Sejahtera lebih fokus ke budidaya ikan hias air tawar yang menjadi keunggulan dan memiliki prospek atau peluang pasar yang masih terbuka untuk ekspor. Berdasarkan informasi tersebut, Kelompok Batara Mina Sejahtera mulai membudidayakan jenis ikan hias air tawar yang berbasis profit oriented pada tahun 2004. Perencanaan pendirian Kelompok Batara Mina Sejahtera yaitu berawal dari hobi dan berkembang menjadi bisnis yang berorientasi terhadap profit. Kondisi ini yang dapat dijadikan peluang oleh pelaku usaha yang beralih profesi menjadi pembudidaya ikan hias karena dengan hobi memelihara ikan dapat mendapatkan keuntungan atau omset dari penjualan ikan hias yang sangat besar.

Perencanaan aktivitas Kelompok Batara Mina Sejahtera dilaksanakan pada rapat bulanan yang mewajibkan seluruh anggota kelompok hadir. Pada rapat tersebut dibahas berbagai permasalahan baik terkait dengan kendala dalam budidaya ikan hias maupun cara meningkatkan kesejahteraan para anggota kelompok, seperti bantuan modal dari dinas terkait serta menjalin kerjasama dengan mitra (pengumpul).

2. Pengorganisasian (Organizing)

Proses yang menyangkut strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan diatur dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan dapat bekerja secara efektif. Pengorganisasian pada Kelompok Batara Mina Sejahterasudah memiliki struktur organisasi. Namun, perusahaan sudah memiliki job description

yang jelas untuk masing–masing tenaga kerja. Ketua kelompok memiliki peranan penting sebagai pemimpin dalam kelompok dalam melaksanakan tugas ketua dibantu dengan sekretaris dan bendahara yang bertugas mencatat administrasi.

Aktivitas bulanan yang dilakukan oleh Kelompok Batara Mina Sejahtera seperti rapat bulanan kelompok dan arisan pembudidaya ikan hias. Dalam rapat bulanan biasanya aktivitasnya berupa motivasi dimana para anggota saling berbagi informasi mengenai usaha masing-masing anggota dan saling

39

memberikan pendapat atau solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam budidaya ikan hias. Dengan begitu komunikasi antara pengurus dan anggota akan berjalan baik sehingga tidak ada jarak atau gap antara pengurus dan anggota dalam berkomunikasi.

3. Pelaksanaan (Actuating)

Actuating adalah usaha menggerakkan anggota–anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota–anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran–sasaran tersebut (George R. Terry, 1986). Pelaksanaan dalam pengambilan keputusan di Kelompok Batara Mina Sejahtera dipegang oleh Bapak Robert selaku ketua kelompok dibantu dengan sekretaris dan bendahara yaitu Ibu Titik dan Bapak Imam dalam hal yang menyangkut mengenai keuangan, pengambilan keputusan akan dirundingkan terlebih dahulu dengan pengurus anggota.

Dalam pencatatan data produksi Kelompok Batara Mina Sejahtera sebagian besar dibantu oleh petugas Dinas Pertanian Kota Bogor terutama pada saat persiapan perlombaan Adibakti Mina Bahari tahun 2011. Pencatatan data yang ada saat ini hanya meliputi jumlah produksi berdasarkan nota penjualan pada pengumpul. Pencatatan juga belum meliputi data produksi masing-masing anggota dan kelompok secara keseluruhan. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh Kelompok Batara Mina Sejahtera.

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk

mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.

Pengawasan yang dilakukan oleh Kelompok Batara Mina Sejahtera dilakukan oleh ketua kelompok hanya terhadap kegiatan pemasaran usaha budidaya perikanan ikan hias air tawar ini. Ketua kelompok memiliki peranan dalam melakukan evaluasi kriteria ikan hias yang dijual ke pasaran. Kriteria ini dilihat dari kualitas atau ukuran yang diinginkan oleh konsumen sudah sesuai atau tidak. Apabila tidak sesuai dengan permintaan konsumen, maka ketua kelompok perlu mengantisipasi dengan perbaikan proses produksi. Aktivitas pengontrolan atau controlling ini meliputi kehadiran masing-masing anggota.

Pengawasan yang telah dilakukan selama ini disetiap kegiatan tersebut dianggap masih kurang. Hal tersebut dikarenakan proses pengawasan hanya dilakukan oleh seorang ketua kelompok yang memiliki lebih dari satu tanggung jawab dan wewenang tugas perusahaan (bersifat rangkap). Ketua kelompok juga memiliki tanggung jawab terhadap budidaya ikan hias yang dikelolanya.

Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia merupakan salah satu yang penting dalam perkembangan suatu organisasi dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu, penting bagi organisasi atau kelompok untuk menjaga kinerja atau pembagian kerja yang secara tidak langsung juga berperan dalam menentukan kemajuan suatu usaha. Pembinaan pelaku utama selama ini dilakukan melalui

40

pengembangan kelompok tani, namun demikian pada kenyataannya masih banyak kelompok tani yang belum mampu untuk mengembangkan posisinya sebagai kelembagaan petani yang menerapkan prinsip-prinsip manajemen modern dalam rangka meningkatkan kualitas usahanya agar berorientasi agribisnis yang memiliki posisi tawar. Kelompok Batara Mina Sejahtera memiliki kendala lain dalam usaha budidaya ikan hias, yaitu keterbatasan dalam pencatatan data produksi maupun keuangan sehingga untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan pelatihan dari dinas yang diikuti oleh pengurus dan anggota sehingga dapat menambah wawasan dan informasi yang dimiliki oleh pengurus dan angota.

Adapun pelatihan dan seminar yang telah diikuti oleh Kelompok Batara Mina Sejahtera antara lain sosialisasi kelembagaan UPR (Unit Pembenihan Rakyat) oleh Dinas Agribisnis Kota Bogor pada tahun 2006, pelatihan apresiasi peningkatan kapasitas kewirausahaan pembudidaya ikan air tawar di Sukabumi pada tahun 2009, pelatihan pembudidaya ikan hias melalui bimbingan teknis penyeragaman ukuran dan peningkatan mutu ikan hias di raiser Cibinong pada tahun 2010, dan seminar sosialisasi pengendalian penyakit dalam perikanan budidaya di Bandung pada tahun 2011.

Dengan adanya pelatihan-pelatihan dari Departemen Kelautan dan Perikanan maupun Dinas Pertanian Kota Bogor akan menambah peningkatan kualitas dan kuantitas kelompok tani tersebut. Untuk itu diharapkan pengurus dan anggota Kelompok Batara Mina Sejahtera dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan hasil pelatihan seperti pencatatan data keuangan dan proses produksi.

Pemasaran

Pemasaran merupakan proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa. Aspek pemasaran berhubungan dengan bauran pemasaran, yaitu :

1. Product (produk)

Produk yang dipasarkan oleh Kelompok Batara Mina Sejahtera adalah ikan hias blackghost (Apteronotus albifrons), corydoras, discus¸ guppy, leophard ctenopoma (Ctenopoma acutirostre). Masing-masing jenis ikan hias memiliki variasi ukuran dan harga yang berbeda. Harga dari masing-masing ikan hias disesuaikan dengan ukuran ikan hias. Untuk penetapan harga jual Kelompok Batara Mina Sejahtera didasarkan pada harga pasar. Untuk jenis ikan hias

blackghostdi jual saat mencapai umur 30 hari sedangkan ikan hias jenis

ctenopoma di jual saat mencapai umur 40 hari. Untuk ukuran masing-masing jenis ikan hias memilik variasi ukuran 3/4 inchi, 1 inchi dan 1 ½ inchi untuk ikan hias jenis ctenopoma sedangkan jenis ikan hias blackghostmemiliki ukuran 1 inchi, 1 ½ inchi dan 2 inchi. Kedua jenis ikan hias ini merupakan produk unggulan yang di jual baik di pasar domestik maupun di jual ke luar negeri dibandingkan jenis ikan hias yang lainnya.

2. Place (tempat)

Keadaan lingkungan Kelurahan Ciluar sesuai dengan kondisi budidaya ikan hias. Iklim di Indonesia memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan penghujan, selain itu suhu udara berkisar antara 240C-260C. Kondisi tersebut sesuai untuk jenis-jenis ikan hias air tawar seperti blackghost (Apteronotus

41

albifrons), corydoras, discus¸ guppy, leophard ctenopoma (Ctenopoma acutirostre) yang dibudidayakan Kelompok Batara Mina Sejahtera.

Saluran distribusi pemasaran ikan hias pada Kelompok Batara Mina Sejahtera umumnya kepada pengumpul atau supplier ikan hias. Berdasarkan wawancara dengan pengurus Kelompok Batara Mina Sejahtera penjualan ikan hias yang dihasilkan oleh Kelompok Batara Mina Sejahtera dipasarkan ke toko- toko ikan hias yang ada di Kota Bogor dan pedagang-pedagang pengecer di Pasar Parung dengan sistem penjualan cash, supplier kecil dan besar namun perbedaannya, yaitu dalam sistem pembayaran cash dan kredit, dan eksportir dengan sistem penjualan cash atau kredit selama 1 bulan.

3. Price (harga)

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran. Harga adalah salah satu penentu keberhasilan suatu usaha karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh pengusaha dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Dalam pemasaran ikan hias yang dilakukan oleh Kelompok Batara Mina Sejahtera, harga ditetapkan berdasarkan penyesuaian dengan harga pengumpul. Penetapan harga yang diperoleh oleh Kelompok Batara Mina Sejahtera sangatlah rendah karena posisi tawar kelompok tani ini bergantung kepada pengumpul yang langsung membeli ikan hias tersebut dalam jumlah besar. Karena pada umumnya pengumpul akan menjual kembali ke eksportir ikan hias. Hal ini dilakukan oleh pengumpul karena nantinya ikan hias tersebut dijual kembali ke eksportir dengan harganya yang lebih tinggi. Namun hal yang perlu diperhatikan oleh pengumpul dalam menjual ke eksportir, yaitu harus dapat menjaga kualitas dan kuantitas ikan hias yang dijual sehingga kepercayaan dan kesetiaan eksportir pada pengumpulakan tetap terjaga harga dari masing-masing ikan hias disesuaikan dengan ukuran ikan hias. Untuk penetapan harga jual Kelompok Batara Mina Sejahtera didasarkan pada harga pasar. Harga benih ikan hias ctenopoma ukuran 3/4 inchi seharga Rp 800/ekor, 1 inchi seharga Rp 1.500/ekor dan 1 ½ inchi seharga Rp 2.000/ekor sedangkan benih ikan hias

blackghost ukuran 1 inchi seharga Rp 750/ekor, 1 ½ inchi seharga Rp 1.100/ekor dan 2 inchi seharga Rp 1.300/ekor untuk harga ke Taufan Fish Farm sebagai pengumpul.

4. Promotion (promosi)

Promosi yang dilakukan Kelompok Batara Mina Sejahtera saat ini adalah promosi dari mulut ke mulut (words of mouth). Di tahun 2011 Kelompok Batara Mina Sejahtera pernah mengikuti pameran ikan hias di Depo Pemasaran Ikan Hias dan di raiser ikan hias di Cibinong, akan tetapi pameran ikan hias ini dilakukan sebanyak 2 tahun sekali sehingga hal ini menyulitkan dalam mengenalkan jenis ikan hias ke masyarakat luas. Untuk pemesanan ikan hias pada kelompok batara mina sejahtera dilakukan melalui telepon, short message service (sms), dan datang langsung ke lokasi kelompok. Setelah itu, pendistribusian produk ikan hias dari lokasi Kelompok Batara Mina Sejahtera ke tempat pelanggan dilakukan dengan menggunakan motor dan sewa mobil bak, tetapi pada umumnya pelanggan atau

supplier mengambil ikan hias langsung ke lokasi Kelompok Batara Mina Sejahtera.

42

Keuangan

Keuangan adalah aspek yang harus diperhatikan dalam melakukan kegiatan usaha. Sumber modal Kelompok Batara Mina Sejahtera utamanya adalah modal sendiri para anggota dalam menjalankan usahanya ditambah dana bantuan dari pemerintah pada kelompok sehingga anggota Kelompok Batara Mina Sejahtera merupakan pelaku usaha yang memiliki modal dengan skala usaha yang kecil. Setiap anggota mempunyai aset berupa lahan dan farm masing-masing. Untuk dana penguatan modal dan kelembagaan yang diberikan oleh Direktorat Bina Usaha Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan melalui Unit Pelayanan dan Pengembangan (UPP).

Pada tahun 2011 Kelompok Batara Mina Sejahtera pernah mendapatkan bantuan dana PUMP PB sebesar 65 juta rupiah untuk memfasilitasi sarana dan prasarana para anggotanya yang dimanfaatkan oleh anggota untuk menambah jumlah akuarium. Hal ini menunjukkan keterbatasan modal sebagai kelemahan bagi Kelompok Batara Mina Sejahtera sehingga para anggota tidak dapat menambah kapasitas produksi atau berinisiatif untuk mencoba jenis ikan hias yang baru.

Pencatatan mengenai pemasukkan dan pengeluaran seluruh anggota kelompok biasanya di catat oleh bagian bendahara namun karena keterbatasan waktu dalam mengurus usaha ikan hiasnya sendiri sehingga pencatatan pemasukkan dan pengeluaran seluruh anggota kelompok masih berada di tiap-tiap anggota. Pada saat perlombaan Adibakti Mina Bahari pada tahun 2011 pencatatan keuangan Kelompok Batara Mina Sejahtera sebelum perlombaan dibantu oleh pihak Dinas Pertanian Kota Bogor. Pencatatan sendiri masih belum meliputi total penjualan dan pengeluaran masing-masing anggota. Dalam mengantisipasi kelemahan dalam pencatatan keuangan dapat dilihat dari nota-nota penjualan yang dimiliki oleh masing-masing anggotanya namun hal ini tidak dapat mengetahui dari segi keuntungan dan kerugian yang diterima oleh Kelompok Batara Mina Sejahtera. Hal tersebut dapat menjadi awal yang baik agar pencatatan keuangan yang rapih dan sesuai dengan sistem akuntansi yang benar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua kelompok dan koordinator pemasaran Kelompok Batara Mina Sejahtera, permintaan ikan hias cenderung menurun saat bulan ke lima sampai ke sembilan atau bulan mei sampai bulan september. Penurunan tersebut karena permintaan ikan hias pada bulan tersebut di Negara-negara Eropa, Amerika dan Cina yang menjadi tujuan eksportir konsumen mengalami musim semi dimana banyak orang sibuk dengan pekerjaan, berbeda dengan musim dingin yang orang banyak meliuangkan waktunya di rumah sehingga permintaan ikan hias tersebut pun menurun. Pada bulan tersebut masyarakat di wilayah Eropa, Amerika dan China sedang mengalami musim panas sehingga masyarakat lebih memilih liburan di ruangan terbuka dibandingkan hiburan berupa ikan hias di dalam ruangan.

Penurunan permintaan ini bagi para anggota Kelompok Batara Mina Sejahtera yang sebagian besar sebagai mata pencaharian satu-satunya pada budidaya ikan hias sehingga dapat dikatakan ini merupakan masa yang sangat sulit bagi para anggota. Mereka membutuhkan pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari dan operasional usaha namun pada masa sulit ini pemasukan mereka menurun cukup tajam. Berdasarkan wawancara di lapangan penurunan dapat mencapai dua puluh lima persen sampai lima puluh persen rata-rata penjualan.

43

Namun penurunan produksi juga dapat diakibatkan oleh jamur atau penyakit yang menyerang pada ikan hias sehingga perlu dilakukan pencegahan yang mengakibatkan kematian.

Produksi

Beberapa kegiatan budidaya yang harus diperhatikan apabila usaha yang dilakukan berjalan dengan baik dan produksi ikan hias dapat meningkat. Kegiatan tersebut meliputi pemijahan, pemeliharaan larva/benih, dan penyortiran. Umumnya pemijahan ikan hias dilakukan secara alami karena pemijahan alami dilakukan tanpa menggunakan hormon buatan untuk merangsang terjadinya pemijahan antara induk betina dan jantan. Dengan pemijahan alami juga dapat menekan biaya produksi dikarenakan biaya yang dikeluarkan untuk membeli hormon buatan atau yang sering disebut ovaprim harganya relatif mahal.

Pemijahan alami memiliki kelebihan, antara lain :

1. Lebih hemat karena tidak membutuhkan hormon perangsang. 2. Proses pemijahan alami lebih sederhana.

3. Induk jantan dapat digunakan kembali untuk proses pemijahan.

4. Masa pemulihan gonad atau rentan waktu yang diperlukan untuk memulihkan satu pemijahan ke pemijahan berikutnya relatif cepat.

Kelemahan dari pemijahan alami antara lain :

1. Derajat pembuahan telur yang dibuahi dengan jumlah telur yang dikeluarkan pada saat pemijahan sangat rendah.

2. Kondisi lingkungan saat pemijahan harus disesuaikan dengan media pemijahan.

3. Sulit untuk memprediksi kegagalan dalam pemijahan.

Sedangkan untuk pemijahan buatan memiliki kelebihan dan kelemahan antara lain :

1. Tidak tergantung musim.

2. Derajat pembuahan telur kurang bagus. 3. Masa pemulihan induk relatif lebih lama. 4. Rentan kematian induk sangat tinggi.

Kelompok Batara Mina Sejahtera melakukan pemijahan secara alami karena kontinuitas dari induk dapat dipertahankan selain benih yang dihasilkan lebih baik. Pemijahan secara alami ini juga merupakan cara yang mudah untuk menekan biaya produksi. Selain pemijahan faktor lain yang mendukung berhasilnya budidaya adalah penyortiran. Penyortiran benih adalah kegiatan menyeleksi benih sesuai dengan ukuran yang diharapkan. Dengan tujuan untuk mendapatkan keseragaman ukuran benih. Selain itu, untuk menghindarkan benih yang memiliki ukuran lebih besar agar tidak tercampur dengan benih yang berukuran lebih kecil. Penyortiran dilakukan sebanyak dua kali selama pemeliharaan sampai ukuran benih siap jual.

Pemeliharaan benih juga penting diperhatikan selama kegiatan budidaya. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pemberian pakan, penanggulangan hama, dan penyakit serta pengelolaan kualitas air. Seluruh kegiatan tersebut merupakan faktor penting agar benih yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan produktifitasnya dapat ditingkatkan. Agar seluruh kegiatan yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik maka Kelompok Batara Mina Sejahtera melatih keterampilan anggota atau tenaga kerjanya dalam melakukan kegiatan budidaya.

44

Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Kelompok Batara Mina Sejahtera masih terbatas karena dalam praktiknya yang digunakan hanya untuk kalangan kelompok tani. Permasalahan dalam hal yang lebih kompleks seperti pada budidaya ikan hias harus membutuhkan dasar ilmu pengetahuan untuk penanganan hama dan penyakit yang selama ini belum banyak diketahui oleh anggota, pengobatan dengan dosis yang sesuai, tepat serta cara membudidayakan jenis-jenis ikan hias secara baik.

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan agar dapat menjadi studi lapang bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi mengenai perkembangan usaha pada budidaya ikan hias sehingga akan mudah dikenal oleh masyarakat luas dan dengan adanya pengembangan teknologi dapat memberikan kontribusi terhadap Dinas Pertanian Kota Bogor dalam mengenalkan jenis ikan hias.

Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal adalah mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan. Analisis lingkungan eksternal ini dibagi menjadi dua

Hasil Penilaian Para Pakar (Expert)

Proses delphi dimulai dengan memberikan kuesioner kepada para pakar (expert) para stakeholder maupun pemangku kebijakan ataua pemerintah dengan instasi terkait di Kota Bogor mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan budidaya ikan hias di Kota Bogor. Kuesioner penilaian lingkungan eksternal menunjukkan hasil yang berbeda-beda dari masing-masing narasumber. Adapun beberapa penilaian tersebut sebagai berikut :

a. Ir Sumthiah Nur (Dinas Pertanian Kota Bogor)

Penilaian yang dilakukan oleh ibu Sumthiah terhadap beberapa variabel dari faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan budidaya ikan hias di Kota Bogor menunjukkan bahwa kegiatan pameran ikan hias sangat mempengaruhi dalam perkembangan budidaya ikan hias. Hal ini meurut beliau pengaruh atau dampaknya dalam mengenalkan ke masyarakat luas jenis-jenis ikan hias yang dibudidayakan sehingga dengan begitu akan lebih mudah dalam memasarkan produk ikan hias.

Sedangkan yang mempengaruhi dalam perkembangan ikan hias di Kota bogor tentunya adalah bantuan modal dari pemerintah daerah atau pusat tentang bantuan bagi kelompok tani. Menurut beliau dengan adanya bantuan dari pemerintah tersebut akan membantu petani dalam mengembangkan usahanya lebih baik lagi. Akan tetapi, kecenderungan dengan adanya bantuan pemerintah sebetulnya tidak membuat pembudidaya ikan hias menjadi mandiri sehingga bantuan modal yang diberikan ke para pembudidaya harus bermanfaat bagi usahanya maupun kelompok pembudidaya.

b. Bapak Ade (raiser)

Penilaian dari Bapak Ade menunjukkan hasil yang sama dengan penilaian Ibu Sumthiah dilihat dari lingkungan umum atau makro. Hanya beliau berpendapat bahwa perkembangan teknologi budidaya ikan hias akan mempengaruhi produksi ikan hias agar memiliki kualitas produk yang baik

45

yang tahan dari serangan hama dan penyakit. Hal ini dikarenakan lingkungan budidaya saat ini sudah tercemar oleh kotoran yang akan berdampak pada kematian ikan hias. Namun untuk mencegah lingkungan yang sudah tercemar beliau berpendapat harus adanya penanganan teknik budidaya seperti penggunaan tandon yang berfungsi sebagai pengendapan kotoran yang ada pada air lalu pengobatan penyakit pada ikan hias agar meminimalisir kematian ikan.

c. Ibu Euis (Pemilik taufan fish farm)

Hasil penilaian faktor eksternal dari lingkungan industri oleh Ibu Eus menunjukkan bahwa penurunan permintaan ikan hias pada musim panas di Negara Amerika dan Eropa akan memberikan dampak terhadap penjualan ikan hias. Menurut Ibu Euis untuk mengantisipasi hal tersebut tentunya harus membuka pasar lokal yang ada di dalam negeri agar produksi yang ada tetap terserap atau terjual.

Adapun penilaian lain yang mempengaruhi perkembangan ikan hias yaitu kesetiaan pembeli. Menurut beliau untuk menjaga kepercayaan pembeli tentunya akan mempengaruhi terhadap pembelian yang berkelanjutan sehingga konsumen tersebut merasa yakin bahwa ikan hias yang dibelinya memang memiliki kualitas yang sesuai dengan standar yang ada.

Dokumen terkait