STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA
IKAN HIAS AIR TAWAR PADA KELOMPOK
BATARA MINA SEJAHTERA
DI KOTA BOGOR
HASRIL BURHANUDDIN YUSUP
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Pada Kelompok Batara Mina Sejahtera di Kota Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Hasril Burhanuddin Yusup
vi
ABSTRAK
HASRIL BURHANUDDIN YUSUP. Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Pada Kelompok Batara Mina Sejahtera, Kota Bogor. Dibimbing oleh POPONG NURHAYATI.
Ikan hias merupakan ikan yang memiliki beragam corak dan warna sehingga tiap jenisnya berbeda dan memiliki daya tarik sendiri. Bentuk ikan hias secara fisik tergantung dari jenis ikannya, ada yang berbentuk seperti panah, cakram dan seperti bendera atau umbul-umbul. Salah satu kelompok pembudidaya ikan hias di Kota Bogor adalah Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera yang terletak di Ciluar, Kota Bogor. Dari delapan pembudidaya ikan hias ar tawar, Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera merupakan kelompok pembudidaya yang fokus pada produsen benih ikan hias air tawar. Kelompok Batara Mina Sejahtera memiliki berbagai permasalahan diantaranya peningkatan permintaan, minimnya kemampuan manajemen, dan tingkat persaingan. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan dan merekomendasikan strategi yang terbaik. Hasil perhitungan dari matriks Internal Factor Evaluation yaitu 2.730 dan matriks
External Factor Evaluation sebesar 3.098 menempatkan perusahaan pada kuadran II dengan posisi tumbuh dan bina. Strategi yang tepat untuk posisi tersebut adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk). Analisis Strenght Weakness Oppotunities Threats menghasilkan enam alternatif strategi yaitu meningkatkan produksi, menambah jenis ikan, meningkatkan modal, promosi, meningkatkan pangsa pasar, dan meningkatkan pengawasan produksi Hasil perhitungan dari Quantitatif Strategic Planning Matrix menetapkan bahwa strategi yang paling utama untuk diterapkan pada Kelompok Batara Mina Sejahtera adalah meningkatkan modal dengan total nilai daya tarik sebesar 5.339.
Kata kunci: Ikan hias, matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, QSP matriks, pengembangan usaha, dan strategi.
ABSTRACT
HASRIL BURHANUDDIN YUSUP. Development Strategy Of Ornamental Fish In Batara Mina Sejahtera Group Of Agriculture, Bogor City. Supevised by POPONG NURHAYATI.
vii
formulate and prioritize the best strategy to Batara Mina Sejahtera Group Of Agriculture to expand its business. The results of the Internal Factor Evaluation and matrix External Factor Evaluation matrix of 2.730 and 3.098 puts the company in the quadrant II with the position growth strategy. Appropriate strategy for these positions are market penetration, market development, and product development. Strenght Weakness Oppotunity Treat analysis produced six alternative strategies that increase production, enhance fish spesies, increase financial, promotion, increase segment market, and conntrol increase production. The results of Quantitatif Strategic Planning Matrix determined that the most important strategies to be applied to Batara Mina Sejahtera Group Of Agriculture is in increase capital with a total value of 5.339 appeal.
ix
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2013
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB
xi
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Agribisnis
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA
IKAN HIAS AIR TAWAR PADA KELOMPOK
BATARA MINA SEJAHTERA
DI KOTA BOGOR
HASRIL BURHANUDDIN YUSUP
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
xiii
Judul Skripsi : Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Pada Kelompok Batara Mina Sejahtera di Kota Bogor
Nama : Hasril Burhanuddin Yusup
NIM : H34104049
Disetujui oleh
Ir Popong Nurhayati, MM Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Nunung Kusnadi, MS Ketua Departemen
xiv
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan November 2012 ini ialah strategi pengembangan usaha, dengan judul Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Pada Kelompok Batara Mina Sejahtera di Kota Bogor.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan ekstenal pada Kelompok Batara Mina Sejahtera, menyusun strategi usaha yang dapat diterapkan oleh Kelompok Batara Mina Sejahtera, serta menentukan prioritas strategi dari alternatif strategi yang telah disusun bagi Kelompok Batara Mina Sejahtera.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Semoga skripsi ini dapat memberikan dukungan kontribusi pemikiran bagi semua pihak yang berkepentingan.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, September 2013
xv
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ir Popong Nurhayati, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi atas bimbingan, arahan, dan bantuan yang telah diberikan selama proses penelitian dan penyusunan skripsi ini.
2. Dr Amzul Rifin, SP, MA selaku dosen penguji utama yang berkenan memberikan saran, masukan, dan koreksi dalam perbaikan skripsi penulis. 3. Yanti Nuraini Muflikh, SP, MAgribuss selaku dosen penguji wakil komisi
pendidikan yang berkenan memberikan saran, masukan, dan koreksi dalam perbaikan skripsi penulis.
4. Dr. Ir. Suharno, Mdev selaku dosen evaluator pada kolokium yang telah meluangkan waktunya dan memberikan masukan dalam proposal penelitian.
5. Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan selama penulis menempuh masa perkuliahan. 6. Intan Nuraini selaku pembahas pada seminar penulis.
7. Seluruh staf kependidikan Program Alih Jenis Agribisnis atas kerjasamanya dalam pengurusan administrasi.
8. Orang tua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan, motivasi, dan doa yang diberikan.
9. Bapak Arifin selaku pengurus dan anggota Kelompok Batara Mina Sejahtera serta seluruh anggota Kelompok Batara Mina Sejahtera atas seluruh kesempatan, informasi, bantuan, dan dukungan yang diberikan. 10.Ir. Sumtiah Nur selaku Kepala Bidang Produksi Perikanan Kota Bogor
serta Dinas Pertanian Kota Bogor atas dukungan, bantuan, kesempatan, dan informasi yang diberikan.
11.Teman-teman Ekstensi dan Alih Jenis Agribisnis yang telah memberikan bantuan, dukungan, semangat serta masukan.
Bogor, September 2013
xvii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL i
DAFTAR GAMBAR ii
DAFTAR LAMPIRAN iii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 4
Manfaat Penelitian 4
Ruang Lingkup Penelitian 5
TINJAUAN PUSTAKA 5
Penelitian Mengenai Strategi Pengembangan Usaha 6
KERANGKA PEMIKIRAN 7
Kerangka Pemikiran Teoritis 7
Konsep Manajemen Strategis 7
Pengembangan Usaha 9
Strategi Pengembangan Usaha 10
Pernyataan Visi dan Misi 10
Analisis Lingkungan Eksternal 11
Analisis Lingkungan Internal 14
Menentukan Alternatif Strategi 15
Alat Analisis 16
Kerangka Pemikiran Operasional 17
METODE PENELITIAN 20
Lokasi dan Waktu Penelitian 20
Jenis Data dan Sumber Data 20
Metode Pengumpulan Data 20
Metode Penentuan Responden 21
Metode Pengolahan dan Analisa Data 21
Tahap Analisis Input 21
Analisis Faktor Internal 21
Analisis Faktor Eksternal 23
Tahap Pencocokan 26
Matriks SWOT 27
Tahap Keputusan 28
GAMBARAN UMUM 29
Sejarah dan Perkembangan 29
Letak dan Lokasi 30
Visi, Misi dan Tujuan 30
Struktur Organisasi 30
Sumber Daya Perusahaan 32
Sumber Daya Manusia 32
Sumber Daya Fisik 33
xviii
Budidaya Ikan Hias pada Kelompok Batara Mina Sejahtera 34
Kegiatan Operasional 37
ANALISIS LINGKUNGAN KELOMPOK TANI 37
Analisis Lingkungan Internal 37
Manajemen 38
Sumberdaya Manusia 39
Pemasaran 40
Keuangan 42
Produksi 43
Penelitian dan Pengembangan 44
Analisis Lingkungan Eksternal 44
Hasil Penilaian Para Pakar (Expert) 44
Hasil Teknik Delphi 45
Faktor Ekonomi 46
Faktor Sosial, Budaya dan Demografi 47
Faktor Politik atau Kebijakan Pemerintah 48
Faktor Teknologi 49
Lingkungan Industri 49
Potensi Masuknya Pesaing Baru 50
Kekuatan Tawar Menawar Pemasok 51
Kekuatan Tawar Menawar Konsumen 51
Ancaman Produk Substitusi (pengganti) 52
Pesaing Dalam Industri atau Perusahaan Sejenis 52
Identifikasi Faktor-Faktor Kekuatan dan Kelemahan Kelompok Tani 53
Identifikasi Faktor-Faktor Peluang dan Ancaman Kelompok Tani 57
FORMULASI STRATEGI 59
Tahap Masukan (The Input Stage) 59
Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) 59
Analisis Matriks EFE (External Factor Evaluation) 61
Tahap Pencocokan (The Matching Stage) 62
Analisis Matrisk IE (Internal-External) 63
Analisis Matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunitiy-Threat) 64
Tahap Keputusan (The Decission Stage) 67
SIMPULAN DAN SARAN 69
Simpulan 69
Saran 70
DAFTAR PUSTAKA 70
xix
DAFTAR TABEL
1. Kelompok pembudidaya ikan hias di Kota Bogor 2
2. Jumlah produksi ikan hias air tawar dari tahun 2007-2011 3
3. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan 22
4. Analisis Matriks IFE 23
5. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan 25
6. Analisis Matriks EFE 26
7. Matriks SWOT 28
8. Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) 29
9. Daftar Anggota Kelompok Batara Mina Sejahtera 30
10. Peralatan Penunjang Kegiatan Produksi Kelompok Batara Mina
Sejahtera Tahun 2013 33
11. Daftar aset yang dimiliki oleh anggota kelompok 32
12. Hasil konfirmasi faktor eksternal oleh pihak internal 44
13. Nilai Ekspor Ikan Hias Indonesia Tahun 2008-2011 45
14. Nilai Ekspor Ikan Hias Nasional Bulan Januari-Desember 2011 45
15. Lembaga Pengembangan Ikan Hias Air Tawar 47
16. Eksportir Ikan Hias di Wilayah Bogor 50
17. Jumlah Permintaan Ikan Hias Air Tawar dari Kota Bogor Tahun 2011 51
18. Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) BMS 60
19. Analisis Matriks EFE ( Eksternal Factor Evaluation) BMS 62
20. Peringkat Alternatif Strategi pada Matriks QSP 68
DAFTAR GAMBAR
1 Model Komprehensif Manajemen Strategis 9
2 Hubungan antara Kekuatan Eksternal Utama dengan Organisasi 11
3 Model Lima Kekuatan Porter 13
4 Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pengembangan Usaha 19
5 Rancangan Implementasi Teknik Delphi 24
6 Matriks Internal-Eksternal 27
7 Struktur Organisasi Kelompok Batara Mina Sejahtera 31
8 Alur Produksi Kelompok Batara Mina Sejahtera 35
xx
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuesioner Faktor Strategis Internal dan Eksternal 73
2 Kuesioner Hasil Teknik Delphi 76
3 Kuesioner Faktor Strategis Internal 78
4 Lampiran Kuesioner Faktor Strategis Eksternal 82
5 Kuesioner Penetuan Prioritas Strategi 86
6 Pembobotan Terhadap Faktor Kekuatan , Kelemahan, Peluang 89
7 Penilaian Bobot Rata-Rata Faktor Strategis Internal 92
8 Penilaian Bobot Rata-rata Faktor Strategis Eksternal 94
9 Penilaian Rating Rata-Rata Faktor Strategis Internal 95
10 Penilaian Rating Rata-rata Faktor Strategis Eksternal 96
11 Analisis Matriks SWOT 97
12 Analisis Matriks QSP 98
13 Foto-Foto Kelompok BMS dan Pelatihan Dinas 103
14 Foto Proses Produksi dan Budidaya Ikan Hias 104
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan hias merupakan ikan yang memiliki beragam corak dan warna sehingga tiap jenisnya berbeda dan memiliki daya tarik tersendiri. Bentuk ikan hias secara fisik tergantung dari jenis ikannya, ada yang berbentuk seperti panah, cakram dan seperti bendera atau umbul-umbul. Hal ini yang menyebabkan ikan hias banyak diminati oleh masyarakat dan mulai diperdagangkan pada awal tahun
80’an sebagai komoditas hidup.1
Semua jenis ikan hias yang dipelihara sebagai hiasan hidup di dalam akuarium maupun kolam karena memiliki variasi warna, bentuk, dan jenis. Selain itu jenis ikan hias air tawar di Indonesia pada saat ini mencapai 450 spesies dari 1.100 jenis. Hal tersebut dapat menjadikan ikan hias air tawar berpotensi untuk terus dikembangkan.
Menurut Dinas Pertanian Kota Bogor Potensi dan peluang perkembangan perikanan pada subsektor perikanan air tawar khususnya pada komoditas ikan hias memiliki prospek yang baik dan telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Terbukti untuk kebutuhannya mencapai 500.000 ekor dari berbagai jenis ikan hias dan dengan kemajuan perekonomian yang berpengaruh terhadap daya serap beli terhadap ikan hias serta perkembangan positif menyebabkan permintaan akan komoditas ikan hias semakin meningkat yang pada akhirnya juga akan memberikan pengaruh positif terhadap permintaan pasokan benih ikan hias yang semakin menarik perhatian sebagian besar masyarakat untuk mulai diusahakan. Peningkatan pendapatan juga dapat mempengaruhi tingkat kebutuhan non primer sehingga masyarakat pada umumnya tidak hanya mementingkan kebutuhan konsumsinya saja melainkan kebutuhan lain seperti hobi mengoleksi jenis-jenis ikan hias.
Salah satu sentra budidaya ikan hias adalah provinsi Jawa Barat seperti di Kota Bandung yang secara geografis terletak diantara 5050’ - 7050’ Lintang Selatan dan 104048’ - 108048’ Bujur Timur. Kondisi geografis Jawa Barat yang strategis merupakan keuntungan bagi daerah Jawa Barat terutama dalam komunikasi dan perhubungan yang memiliki kedekatan dengan provinsi DKI Jakarta (BPS, 2012). Sehingga hal tersebut menguntungkan bagi provinsi Jawa Barat terutama dalam segi pemasaran ikan hias air tawar.
Kota Bogor merupakan salah satu sentra penghasil ikan hias air tawar di provinsi Jawa Barat. Wilayah Kota Bogor didukung oleh potensi pasar seperti
raiser, pasar ikan parung, dan depo agribisnis Kota Bogor serta iklim yang sesuai dengan habitat ikan hias air tawar. Untuk itu, pengembangan ikan hias air tawar di Kota Bogor dapat terus dilakukan. Pada tahun 2010 jumlah produksi ikan hias air tawar di Kota Bogor mencapai angka 13.519.206 ekor dan mengalami peningkatan menjadi 13.789.500 ekor pada tahun 2011.2 Pada saat ini produksi ikan hias air tawar di Kota Bogor digunakan untuk memenuhi pasar ekspor dan
1 Malau TLM.2011.http://www.omtimo.org [11 November 2012]
2 Dinas Pertanian Kota Bogor. 2011. Perkembangan Produksi Ikan Hias. Laporan tahunan. Bogor.
2
kebutuhan pasar lokal. Produksi ikan hias air tawar di Kota Bogor tersebar di berbagai kecamatan di Kota Bogor.
Sebagai upaya untuk mengembangkan usaha perikanan di Kota Bogor maka strategi yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bogor yaitu melalui pendekatan wilayah atau kelompok-kelompok tani pembudidaya ikan hias yang ada di Kota Bogor. Upaya-upaya yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bersifat lokalitas, dengan begitu dalam pendekatan pengembangan komunitas yang cukup efektif dengan sifat lokalitasnya adalah dengan pengembangan komunitas kelompok. Pembudidaya ikan hias di masyarakat khususnya Kota Bogor cukup berkembang dengan adanya data pembudidaya ikan hias di Kota Bogor seperti pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1 Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Air Tawar di Kota Bogor
No Nama Kelompok Nama Ketua Jumlah anggota
Tahun Berdiri Kelompok
1 Batara Mina Sejahtera Robert 10 2003
2 Mina Pakuan Buni Hakim 10 2003
3 Harmonis H. Musa 10 2008
4 Bina Usaha Mandiri Zuwono 10 2008
5 Bina Harapan Lestari Rudi 10 2010
6 Berkat Bersama Wibawa Pribadi 10 2010
7 Ikan Hias Tajur Muyke Febriana 10 2010
8 Bina Bakti Sudiaman 10 2010
Sumber: Dinas Pertanian Kota Bogor , 2012
Salah satu kelompok pembudidaya ikan hias di Kota Bogor adalah Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera yang terletak di Kelurahan Ciluar, Kota Bogor. Dari delapan pembudidaya ikan hias air tawar, Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera merupakan kelompok pembudidaya yang berfokus sebagai produsen benih ikan hias air tawar. Sehingga keberadaan Kelompok Batara Mina Sejahtera dalam industri ikan hias di Kota Bogor dianggap penting untuk menanggulangi permintaan benih ikan hias ke pengumpul.
Salah satu bisnis utama di Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera adalah pembenihan ikan hias air tawar. Terdapat beberapa jenis benih ikan hias yang diproduksi oleh Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera, diantaranya blackghost (Apteronotus albifrons), corydoras, discus¸ guppy,
leophard ctenopoma (Ctenopoma acutirostre). Perumusan Masalah
Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera merupakan salah satu kelompok pembudidaya ikan hias yang bergerak pada aktivitas budidaya ikan hias berbagai jenis seperti blackghost (Apteronotus albifrons), corydoras, discus¸
3
memanfaatkan ruang kosong dalam rumahnya masing-masing untuk
membudidaya ikan hias. Sehingga semakin banyak masyarakat sekitar yang mulai membudidaya ikan hias dan bergabung dalam Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera.
Dalam perkembangan usahanya Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera telah memiliki pelanggan ikan hias diantaranya pengumpul (Taufan Fish Farm) dan pasar ikan hias yang tersebar di seluruh Kota Bogor dan Kabupaten Bogor maupun untuk memenuhi permintaan ekspor. Dalam menjalankan usahanya Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera belum bisa memenuhi permintaan dan kebutuhan ikan hias, sebagai contoh jenis
blackghost (Apteronotus albifrons) dan leophard ctenopoma (Ctenopoma acutirostre) pada tahun 2011 jumlah permintaannya sebesar 300.234 ekor dan 123.500 ekor.3
Hal ini dikarenakan masih minimnya kemampuan para pembudidaya untuk menghasilkan ikan hias yang bagus dalam skala besar disebabkan minimnya lahan budidaya, modal dan ukuran ikan yang seragam yang sesuai dengan permintaan pasar. Ukuran jenis ikan hias yang ukurannya sama atau seragam ini akan berpengaruh pada harga jenis ikan tersebut sehingga nantinya dapat diterima di pasar ekspor seperti untuk harga benih ikan hias ctenopoma
ukuran 3/4 inchi seharga Rp 800/ekor, 1 inchi seharga Rp 1.500/ekor dan 1 ½ inchi seharga Rp 2.000/ekor sedangkan benih ikan hias blackghost ukuran 1 inchi seharga Rp 750/ekor, 1 ½ inchi seharga Rp 1.100/ekor dan 2 inchi seharga Rp 1.300/ekor untuk harga ke Taufan Fish Farm sebagai supplier.
Tabel 2 Jumlah Produksi Ikan Hias Air Tawar dari Tahun 2007-2011
Jenis Ikan Hias
Produksi (ekor)
2007 2008 2009 2010 Mei 2011
Blackghost 110.360 118.453 157.679 145.315 118.789
Corydoras 18.270 19.324 8.670 20.130 15.200
Discus 3.267 2.279 2.300 4.100 6.245
Guppy 3,150 4.200 2.230 2.500 5.547
leophard ctenopoma
50.358 53.589 65.147 65.289 40.379
Sumber: Kelompok Batara Mina Sejahtera (BMS) , 2011
Permintaan terhadap ikan hias yang terus meningkat mengakibatkan jumlah pelanggan semakin meningkat, namun peningkatan permintaan ini belum bisa diantisipasi oleh Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera sehingga dengan begitu perlu adanya peningkatan jumlah produksi benih ikan hias. Disamping itu, masih kurangnya pasokan induk ikan hias yang berkualitas dan minimnya kemampuan anggotanya dalam manajemen usaha ikan hias seperti manajemen produksi, keuangan/keterbatasan modal, dan administrasi serta kurangnya tenaga kerja operasional yang baik merupakan kendala Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera untuk berkonsentrasi pada pengembangan
4
usaha dalam memenuhi permintaan proses menjalankan kegiatan bisnisnya. Faktor lain seperti tingginya tingkat persaingan pasar yang semakin kompetitif memberikan pengaruh bagi Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera dalam upaya pengembangan kegiatan usahanya. Untuk mengatasi masalah yang ada tersebut, Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera harus dapat merumuskan strategi yang tepat dan sesuai dengan kondisi anggota kelompok agar mampu mengembangkan usahanya. Perumusan strategi tersebut dapat dilakukan dengan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan lingkungan internal perusahan dan mengidentifikasi peluang serta ancaman yang datang dari eksternal perusahaan. Faktor-faktor internal dan eksternal tersebut selanjutnya dapat dikombinasikan untuk menghasilkan beberapa strategi yang dijadikan pilihan atau alternatif strategi untuk dapat dijalankan perusahaan dalam upaya mengatasi berbagai masalah yang ada.
Berdasarkan uraian tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Faktor-faktor lingkungan internal apa yang dapat menjadi kekuatan dan kelemahan bagi Kelompok Usaha Tani Ikan Hias Batara Mina Sejahtera? 2. Faktor-faktor lingkungan eksternal apa yang dapat menjadi peluang dan
ancaman bagi Kelompok Usaha Tani Ikan Hias Batara Mina Sejahtera? 3. Apa rekomendasi alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh Kelompok
Usaha Tani Ikan Hias Batara Mina Sejahtera dalam mengembangkan usahanya?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian perumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis faktor-faktor lingkungan internal yang dapat menjadi kekuatan dan kelemahan bagi Kelompok Usaha Tani Ikan Hias Batara Mina Sejahtera.
2. Menganalisis faktor-faktor lingkungan eksternal yang dapat menjadi peluang dan ancaman bagi Kelompok Usaha Tani Ikan Hias Batara Mina Sejahtera.
3. Menyusun dan merekomendasikan alternatif strategi pengembangan usaha budidaya ikan hias air tawar pada Kelompok Usaha Tani Ikan Hias Batara Mina Sejahtera.
Manfaat Penelitian
5
Ruang Lingkup Penelitian
Saat ini penyediaan benih ikan hias adalah komoditas utama yang di usahakan oleh Kelompok Usaha Tani Ikan Hias Batara Mina Sejahtera disamping itu juga melakukan kegiatan budidaya terhadap ikan hias. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah perumusan strategi pengembangan usaha ikan hias. Selain itu, Penelitian ini hanya sampai kepada tahap formulasi dari manajemen strategis. Untuk tahap implementasi dan evaluasi strategi merupakan wewenang Kelompok Usaha Tani Ikan Hias Batara Mina Sejahtera.
TINJAUAN PUSTAKA
Strategi Pengembangan
Dalam melaksanakan pengembangan usaha, tentunya memerlukan strategi agar tidak salah dalam pengambilan keputusan. Strategi-strategi dalam pengembangan usaha apapun itu bentuknya harus dipersiapkan dengan baik agar mampu memenangkan persaingan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pada umumnya strategi pengembangan berorientasi pada fungsi-fungsi manajemen. Fungsi manajemen yang dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai berikut :
1. Fungsi Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu proses program kerja dari pelaksanaan strategi yang akan dilakukan dan merupakan tindak lanjut dari keputusan bersama. Fungsi perencanaan harus konsisten pada tujuan dan misi terhadap pelaksanaan berbagai kegiatan.
2. Fungsi Pengorganisasian
Yaitu pembagian tugas dan wewenang dalam suatu perusahaan atau kelompok kepada para pelaku yang bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana. Dalam pelaksanaannya pengurus memiliki kewajiban untuk menyusun organisasi kepengurusan secara terperinci.
3. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok yang ditujukan pada pencapaian tujuan tertentu.
4. Pengendalian
Pengendalian mempunyai fungsi untuk memastikan bahwa hasil kegiatan usaha atau kegiatan lainnya dapat sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya, serta menjamin agar usaha dapat berjalan lancar dan apabila terdapat penyimpangan-penyimpangan maka dapat diketahui sedini mungkin.
6
Penelitian Mengenai Strategi Pengembangan Usaha
Penelitian mengenai strategi telah banyak dilakukan. Pada umumnya tujuan peneliti-peneliti yang mengkaji penelitian mengenai strategi pengembangan usaha adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal suatu perusahaan atau organisasi dan merumuskan alternatif strategi untuk perusahaan atau organisasi yang diteliti. Terdapat beberapa penelitian terdahulu baik yang terkait secara langsung mengenai penelitian kelompok usaha atau penelitian mengenai strategi pengembangan usaha budidaya ikan yang dapat dikaji pada penelitian ini.
Penelitian mengenai strategi pengembangan usaha budidaya ikan telah banyak dilakukan dengan lokasi penelitian dan komoditi yang berbeda, diantaranya Kusniati (2007) dengan kajian Strategi Bisnis Ikan Hias Air Tawar Pada Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Nusa Hias, Desa Cibitung Tengah, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Azizah (2011) dengan kajian Strategi Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar Kelompok Pembudidaya Ikan Curug Jaya, Kota Depok, Jawa Barat, Anshari (2011) dengan kajian Strategi Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan Lele (Clarias sp) CV Jumbo Bintang Lestari di Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Pinem (2011) dengan kajian Formulasi Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Benih Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp) di Cahaya Kita, Gadog, Bogor, Jawa Barat. Wahyu (2012) dengan kajian Strategi Pengembangan Usaha pada Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang Bandung, Jawa Barat. Kelima peneliti tersebut melakukan tahapan yang sama dalam merumuskan alternatif strategi terbaik bagi masing-masing permasalahan yang dikaji, yaitu dengan menggunakan matriks IFE, matriks EFE, matriks SWOT, matriks IE, dan matriks QSPM sebagai tahap akhir.
7
Namun perbedaan pada penelitian oleh Wahyu (2012) dengan kajian Strategi Pengembangan Usaha pada Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang Bandung, Jawa Barat pada saat merumuskan matriks IFE dan matriks EFE dengan menggunakan teknik delphi dengan melibatkan para pakar atau expert yang berkompeten di bidangnya. Tentunya hal ini memudahkan dalam penentuan variabel-variabel yang mempengaruhi perkembangan Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang Bandung, Jawa Barat.
Perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai strategi pengembangan yaitu dari segi lokasi atau tempat penelitian, komoditi yang menjadi bahan kajian, dan tahapan perumusan strategi. Dari segi lokasi penelitian, penelitian ini akan dilakukan di salah satu kelompok tani, yaitu Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera, yang merupakan penerima penghargaan Adibakti Mina Bahari (AMB) Tingkat Nasional Tahun 2011 sebagai Juara 1 Tingkat Nasional Kategori Kelompok Pembudidaya Ikan Hias. Penelitian ini akan mengambil judul Strategi Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar di Kelompok Batara Mina Sejahtera, Kota Bogor. Dalam merumuskan atau tahap awal akan menggunakan matriks EFE (External Factor Evaluation) untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam lingkup fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara lingkup fungsional tersebut. Perumusan komponen yang termasuk dalam lingkungan ekternal dan internal Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera akan diperoleh melalui responden-responden internal adalah ketua kelompok dan koordinator teknologi sedangkan untuk responden eksternal adalah pengumpul dan Dinas Pertanian Kota Bogor serta Kementrian dan Kelautan perikanan (KKP) Raiser, Kabupaten Bogor. Matrik SWOT ( Strength-Weakness-Opportunitiy-Threat) untuk membuat alternatif strategi yang tepat dan menggunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) sebagai salah satu teknik analisis dalam literatur yang didesain untuk menentukan daya tarik relatif dari alternatif tindakan yang layak. Teknik ini secara obyektif mengindikasikan alternatif strategi mana yang terbaik dan dominan yang tepat untuk dilakukan dan mengangkat permasalahan mengenai strategi pengembangan yang tepat dilakukan untuk Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera.
KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka Pemikiran Teoritis Konsep Manajemen Strategis
8
manajemen strategi terfokus pada mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi atau operasi, informasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi.
Manajemen strategis memberikan berbagai manfaat bagi organisasi, karena memungkinkan suatu organisasi untuk proaktif dalam menentukan masa
depannya, memungkinkan perusahaan untuk mempengaruhi aktivitas
organisasinya, sehingga memiliki kontrol terhadap masa depan organisasinya. Secara historis manfaat utama manajemen strategis telah membantu organisasi memformulasikan strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, dan rasional untuk pilihan stategis.
Menurut David (2009) proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1. Perumusan Strategi
Perumusan strategi mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi bisnis, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, menetapkan tujuan jangka panjang, membuat sejumlah alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu untuk dijalankan.
2. Implementasi Strategi
Implementasi strategi adalah tahap mengimplementasikan pilihan strategi dengan maksud mengalokasikan sumberdaya dan mengorganisasikannya sesuai dengan strategi. Implementasi strategi termasuk menetapkan tujuan objektif tahunan, melengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan.
3. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategi. Pada tahap ini akan mengevaluasi hasil pelaksanaan dan strategi yang telah dirumuskan dalam mencapai tujuan perusahaan. Tiga kekuatan pokok dalam evaluasi strategi yaitu mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal berdasarkan strategi yang telah ada, mengukur kinerja dan melakukan tindakan-tindakan korektif.
9
Perumusan Strategi Penerapan Strategi Penilaian Strategi
Gambar 1 Model Komprehensif Manajemen Strategis
Sumber: David, 2009
Pengembangan Usaha
Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat maka segala jenis usaha dituntut untuk dapat mengembangkan usahanya untuk dapat maju dan besar serta menjadi pengusaha yang sukses. Menurut Dewinta (2012) Definisi pengembangan usaha adalah terdiri dari sejumlah tugas dan proses yang pada umumnya bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan peluang pertumbuhan. Tetapi pada kenyataanya untuk mengembangkan usaha yang pada awalnya dimulai dari nol besar atau baru memulai usaha sangatlah sulit. Banyak hambatan–hambatan yang dihadapi seperti kekurangan modal, tenaga kerja yang ahli atau terampil, kinerja keuangan usaha yang buruk, dan sebagainya. Tetapi hambatan- hambatan itu semua dapat diatasi dengan cara mengembangkan dan menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik. Upaya yang harus dilakukan untuk dapat mengembangkan usaha dengan baik adalah dengan memberikan pendidikan meningkatkan keahlian kepada pengusaha (wirausaha) seperti memberi pelatihan workshop tentang pengembangan usaha, dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih kepada pengusaha terhadap pengembangan usaha yang baik.
Pengembangan usaha dalam perikanan adalah suatu kegiatan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan skala usaha sehingga terbentuk keseimbangan perusahaan atau organisasi dalam kelompok tani/nelayan menjadi kelompok yang tangguh dan mandiri. Pengembangan usaha itu merupakan bagian dari perencanaan pemasaran (marketing plan) sehingga setiap pengusaha baik pengusaha kecil maupun besar harus mampu membuat marketing plan terlebih dahulu sebelum mengembangkan usahanya.
Mengembangkan pernyataan visi dan misi Melakukan Audit Eksternal Melakukan Audit Internal Menetapkan sasaran jangka panjang Implementasi strategi isu—isu
pemasaran, keuangan, akuntansi, litbang, SIM Implementasi
10
Strategi Pengembangan Usaha
Strategi bisnis berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan persaingan di dalam bisnis utamanya. Pentingnya keputusan strategi berkaitan dengan sumberdaya perusahaan. Dapat kita ketahui bahwa strategi memberikan stabilitas arah dan orientasi yang konsisten dengan memungkinkan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Strategi yang berhasil pada umumnya mengkombinasikan beberapa hal berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan yaitu :
1. Sasaran sederhana jangka panjang
Setiap strategi bisnis harus merupakan kejelasan dari sasaran sehingga akan memberikan stabilitas dan kesatuan arah perusahaan. Sasaran ini harus konsisten dan jelas yang berorientasi tanggung jawab terhadap pegawai dan konsumen.
2. Analisis lingkungan persaingan
Kemampuan dalam mengidentifikasi kebutuhan yang umum dari konsumen dapat berpengaruh pada penentuan posisi pasar. Kemampuan dalam memahami lingkungan bisnis ini dapat berupa pemahaman tentang mengidentifikasi dan memotivasi sumberdaya manusia.
3. Penilaian sumberdaya yang objektif
Kesadaran akan kondisi sumberdaya dan kemampuan perusahaan akan berhubungan dengan nama perusahaan dan produk yang akan dijual. Kemampuan untuk memotivasi pegawai, keefektifan dalam menangani kemitraan dengan para pemasok, serta kemampuan dalam menangani dan mengendalikan mutu produk.
4. Penerapan yang efektif
Strategi yang tepat bagi perusahaan akan berguna apabila dapat menerapkan strategi yang efektif dimana memerlukan pembentukan kepemimpinan, struktur organisasi dan sistem manajemen yang mampu memegang komitmen dengan baik serta koordinasi seluruh pegawai dan mobilisasi sumberdaya sebagai pelengkap strategi.
Pernyataan Visi dan Misi
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang keadaan di masa datang yang diinginkan untuk diwujudkan oleh seluruh anggota organisasi. Menurut Umar (2008) cita-cita masa depan yang mewakili seluruh anggota perusahaan disebut dengan visi. Sedangkan misi merupakan penjabaran secara tertulis mengenai visi agar dapat atau mudah dimengerti dan jelas bagi seluruh staf perusahaan.
11
Pernyataan misi juga dapat memastikan tujuan dalam suatu kelompok, standar untuk mengalokasikan sumberdaya kelompok dan berfungsi sebagai titik pusat bagi individu dalam menyelaraskan diri dengan tujuan dan arah kelompok. Tujuan merupakan titik sentral semua kegiatan perusahaan yang dapat dipakai menjadi alat untuk penilaian prestasi, pengendalian, koordinasi, dan juga untuk keputusan strategi.
Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis eksternal yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor dari luar perusahaan yang dapat mempengaruhi perusahaan tersebut. Faktor eksternal dibagi menjadi dua yaitu peluang yang dapat memberikan manfaat dan ancaman yang harus dihindari. Menurut David (2009) secara garis besar analisis eksternal dapat dibagi menjadi dua lingkungan ekonomi yaitu analisis lingkungan makro dan analisis industri. Tujuan audit eksternal (external audit) adalah mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus dihindari.
Menurut David (2009) kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu 1) kekuatan ekonomi, 2) kekuatan sosial, budaya dan demografi, 3) kekuatan politik, pemerintah dan hukum, 4) kekuatan teknologi, dan 5) kekuatan kompetitif. Hubungan antara kekuatan eksternal utama dengan organisasi dapat digambarkan pada Gambar 2 berikut.
Gambar 2 Hubungan antara Kekuatan Eksternal Utama dengan Organisasi
Sumber : David, 2009
Lingkungan makro merupakan lingkungan yang berada di luar perusahaan yang memiliki arti yang luas dan tidak mempengaruhi kegiatan usaha secara langsung lingkungan makro tetap dapat mempengaruhi perkembangan usaha. Analisis lingkungan makro perusahaan meliputi aspek ekonomi, politik, sosial, budaya, dan teknologi. Uraian aspek-aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Aspek ekonomi
Kondisi ekonomi suatu negara dapat mempengaruhi iklim berbasis suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi maka akan semakin buruk juga
Kekuatan ekonomi, kekuatan sosial, budaya, demografis, dan lingkungan Kekuatan politik, pemerintahan dan hukum Kekuatan teknologi Kekuatan kompetititf Pesaing Pemasok Distributor Kreditor Konsumen Karyawan Masyarakat Manajer
Para pemangku kepentingan Serikat buruh
Pemerintah Asosiasi dagang
12
iklim berbisnis. Keadaan perekonomian saat sekarang dan di masa yang akan datang mempengaruhi keadaan dan strategi perusahaan. Beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam menganalisis ekonomi suatu daerah diantaranya siklus bisnis, ketersediaan energi, inflasi, suku bunga, investasi, harga-harga produk dan jasa, produktivitas, dan tenaga kerja.
2. Aspek sosial, budaya, demografi, dan lingkungan
Perubahan sosial, budaya, demografis, dan lingkungan memiliki dampak yang besar atau hampir semua produk, jasa, pasar, dan konsumen. Faktor sosial ini akan mempengaruhi suatu perusahaan untuk menciptakan jenis konsumen yang berbeda dan menciptakan kebutuhan akan produk, jasa, dan strategi yang berbeda.
3. Aspek politik, pemerintahan, dan hukum
Faktor-faktor politik, seperti stabilitas politik, kebijaksanaan dan peraturan pemerintah telah menjadi pertimbangan yang semakin penting bagi perusahaan dalam merumuskan strategi. Industri baru yang bergantung pada kontrak pemerintah dan subsidi. Perubahan dalam undang-undang paten, peraturan anti monopoli, tarif pajak, dan aktifitas lobi dapat mempengaruhi kelompok secara signifikan.
4. Aspek teknologi
Untuk meningkatkan inovasi suatu perusahaan maka harus ada perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi industrinya. Kemajuan teknologi tidak hanya mencakup penemuan-penemuan produk baru, tetapi juga mencakup cara-cara pelaksanaan atau metode baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat memungkinkan terciptanya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam teknik produksi dan pemasaran. Terobosan teknologi dapat memberikan peluang berupa membuka pasar dan produk yang canggih dan dapat berupa ancaman terhadap fasilitas produksi.
5. Lingkungan kompetitif
13
Gambar 3 Model Lima Kekuatan Porter
Sumber : David, 2009
Adapun penjelasan dari kekuatan yang menentukan intensitas persaingan dalam industri terdiri dari :
1. Persaingan antar perusahaan sejenis
Semakin banyak pesaing dalam industri, maka persaingan dalam usaha tersebut akan semakin ketat. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan hanya dapat berhasil jika memberikan keunggulan kompetitif dibanding strategi yang dijalankan oleh pesaing.
2. Potensi masuknya pesaing baru
Jika perusahaan semakin mudah masuk ke dalam industri, hal itu menunjukkan bahwa tingkat persaingan antar perusahaan akan semakin meningkat. Ada beberapa hambatan untuk masuk dalam industri bagi suatu perusahaan, diantaranya hambatan untuk mendapatkan teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya pengalaman, tingginya kesetiaan pelanggan, kuatnya preferensi merek, besarnya kebutuhan modal, kurangnya jalur distribusi yang memadai, peraturan pemerintah, tarif, kurangnya akses terhadap bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi yang kurang menguntungkan, serta kejenuhan pasar.
Terkadang perusahaan baru memasuki suatu bisnis dengan produk berkualitas lebih tinggi, harga lebih rendah dan sumberdaya pemasaran yang lebih besar. Hal ini memungkinkan penyusunan strategi lebih menitikberatkan pada identifikasi perusahaan yang berpotensi menjadi pesaing untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang saat ini.
3. Potensi pengembangan produk substitusi
Tekanan kompetisi yang berasal dari produk substitusi meningkat sejalan dengan menurunnya harga relatif dari produk substitusi dan sejalan dengan menurunnya biaya konsumen untuk beralih ke produk lain. Semakin banyak perusahaan lain yang menawarkan produk substitusi maka persaingan maka persaingan akan semakin tinggi dan dapat mengancam laba dan pertumbuhan dalam industri.
4. Kekuatan tawar menawar pemasok
Kekuatan tawar menawar dengan pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam industri. Hal ini khususnya pada saat pemasok berada pada posisi yang kuat dengan produk yang unik dan penting, jumlah pemasok terbatas, dan biaya mengganti pemasok cukup mahal.
Daya tawar pemasok
Potensi pengembangan produk-produk pengganti
Persaingan antar perusahaan saingan
Potensi masuknya pesaing baru
14
5. Kekuatan tawar menawar konsumen
Ketika pembeli berada dalam posisi yang kuat, mereka dapat memaksa untuk menurunkan harga. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat profit perusahaan dan berdampak pada intensitas persaingan dalam industri. Hal lain yang membuat kekuatan tawar menawar konsumen lebih tinggi adalah ketika produk yang dibeli merupakan produk standar dan tidak terdiferensiasi. Perusahaan pesaing mungkin menawarkan garansi khusus untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan ketika kekuatan tawar menawar konsumen cukup besar.
Analisis Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan sendiri dan umumnya dapat dikendalikan perusahaan. Menurut David (2009) analisis lingkungan internal merupakan proses identifikasi dan analisis terhadap kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan, dengan mengkaji manajemen, pemasaran, operasi dan produksi perusahaan, sumberdaya manusia dan keuangan.
Menurut Menurut David (2009) faktor-faktor internal perusahaan pada umumnya dibagi atas faktor : 1) manajemen, 2) pemasaran, 3) keuangan, 4) produksi dan operasi, 5) sumberdaya manusia, 6) penelitian dan pengembangan. 1. Manajemen
Manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang mencakup sistem produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan keuangan. Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, dan penyusunan staf.
2. Pemasaran
Pemasaran dapat diuraikan sebagai proses menetapkan, menciptakan, dan memenuhi kebutuhan, dan keinginan pelanggan akan produk. Terdapat tujuh fungsi dasar pemasaran, yaitu : 1) analisis pelanggan, 2) menjual produk, 3) merencanakan produk dan jasa, 4) menetapkan harga, 5) distribusi, 6) riset pemasaran, 7) analisis peluang.
3. Keuangan
Kondisi keuangan sering dianggap ukuran tunggal terbaik dari posisi bersaing perusahaan dan daya tarik bagi investor. Menetapkan kekuatan dan kelemahan keuangan amat penting untuk merumuskan strategi secara efektif. 4. Produksi dan operasi
Fungsi produksi terdiri atas aktivitas mengubah masukan menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi dan operasi menangani masukan pengubahan dan keluaran yang bervariasi antar industri dan pasar.
5. Sumberdaya manusia
Sumberdaya manusia merupakan modal utama bagi suatu perusahaan. Strategi yang terbaik sekalipun menjadi tidak berarti apabila manusia yang dipekerjakannya tidak memiliki keterampilan memadai untuk melakukan tugas-tugas tersebut. Kualitas kesesuaian sumberdaya manusia ini berpengaruh terhadap kinerja, kepuasan karyawan, dan perputaran tenaga kerja.
6. Penelitian dan Pengembangan
15
Menentukan Alternatif Strategi
Menurut David (2009) strategi generik dibagi menjadi empat, yaitu strategi integrasi, strategi intensif, strategi diversifikasi, dan strategi defensif. 1. Strategi integrasi
Strategi ini memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan pesaing yaitu
a. Integrasi ke depan yaitu memiliki atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer.
b. Integrasi ke belakang yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan. Integrasi ke belakang cocok ketika pemasok perusahaan saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.
c. Integrasi horizontal yaitu mencoba memiliki atau meningkatkan kendali atas para pesaing.
2. Strategi intensif
Strategi ini memerlukan usaha yang intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada yaitu
a. Penetrasi pasar yaitu mencari pangsa pasar yang lebih besar dari produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. b. Pengembangan pasar yaitu memperkenalkan produk atau jasa yang telah ada ke
wilayah geografi baru.
c. Pengembangan produk yaitu mencoba meningkatkan penjualan dengan memperbaiki produk jasa yang sudah ada atau mengembangkan yang baru. 3. Strategi diversifikasi
Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produk baru. Strategi ini ditinjau dari tingginya tingkat manajemen dalam mengendalikan aktivitas perusahaan yang berbeda. Terdapat tiga tipe umum strategi diversifikasi yaitu a. Diversifikasi konsentrik yaitu menambah produk atau jasa baru, tetapi masih
terkait.
b. Diversifikasi konglomerat yaitu menambah produk atau jasa baru yang tidak berhubungan dengan pelanggan saat ini. Tujuan strategi ini adalah menambah produk baru yang tidak berhubungan untuk pasa yang berbeda.
c. Diversifikasi horizontal yaitu menambah produk atau jasa baru yang tidak berhubungan dengan pelanggan yang sudah ada. Tujuan strategi ini adalah menambah produk baru yang tidak berhubungan untuk memuaskan pelanggan yang sama.
4. Strategi defensif
Strategi defensif merupakan tipe strategi bertahan. Strategi ini terdiri dari a. Retrenchment yaitu strategi penghematan biaya dengan cara mengurangi
16
b. Divestasi yaitu strategi dengan menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi yang bertujuan meningkatkan modal untuk akuisisi strategis atau investasi lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi
Retrenchment untuk menyingkirkan bisnis perusahaan yang tidak menguntungkan, membutuhkan biaya modal, atau yang tidak cocok dengan aktivitas perusahaan lainnya.
c. Likuidasi yaitu strategi ini dilakukan dengan menjual seluruh asset perusahaan baik secara bertahap sesuai dengan nilainya.
Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan yaitu EFE (External Factor Evaluation), IFE (Internal Factor Evaluation), Matriks Internal-Eksternal (I-E), Analisis SWOT dan Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Masing-masing alat analisis tersebut dapat menghasilkan strategi yang tepat.
1. EFE (External Factor Evaluation)
Matriks EFE (External Factor Evaluation) merupakan alat perumusan strategi pada tahap input yang meringkas dan mengevaluasi informasi peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal perusahaan. Data faktor-faktor eksternal dikumpulkan untuk menganalisis dan mengevaluasi hal-hal yang menyangkut masalah ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan tingkat persaingan perusahaan.
2. IFE (Internal Factor Evaluation)
Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) merupakan alat perumusan strategi yang meringkas dan mengevaluasi informasi mengenai kekuatan dan kelemahan dari lingkungan internal perusahaan. Data faktor-faktor internal didapat dari dalam perusahaan seperti pemasaran dan distribusi perusahaan, operasi dan produksi perusahaan, sumberdaya manusia dan karyawan serta faktor keuangan.
3. Matriks Internal-Eksternal (I-E)
Matriks I-E menggunakan parameter yang meliputi parameter kekuatan internal dan pengaruh eksternal perusahaan yang masing-masing akan diidentifikasi kedalam elemen eksternal dan internal melalui matriks External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE). Pengembangan kedua matriks tersebut menghasilkan matriks Internal-Eksternal (IE) yang menghasilkan sembilan macam sel yang memperlihatkan kombinasi total nilai terboboti dari matriks IFE-EFE. Tetapi pada prinsipnya kesembilan sel dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama yang memiliki implikasi strategi yang berbeda. Pertama, Growth Strategy, dapat disebut tumbuh dan bina. Divisi ini berada pada sel I, II, atau IV. Dalam hal ini perusahaan biasanya mengejar pertumbuhan dalam keuntungan, pangsa pasar, dan tujuan primer lain. Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk).
Kedua, Stability Strategy, dapat dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara. Divisi ini berada pada sel III, V, dan VII . perusahaan menerapkan strategi tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan. Tujuannya relatif defensif, yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit. Ketiga,
17
masuk kedalam sel VI, VII, IX, pada saat kelangsungan hidup perusahaan terancam dan tidak lagi dapat bersaing secara efektif. Seringkali strategi ini menekankan pada penghematan.
4. Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), lingkungan internal perusahaan serta Opportunities (peluang) dan Threats
(ancaman) dalam lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan. Matriks SWOT merupakan alat pencocokan yang membantu manajer mengembangkan empat tipe yaitu 1) strategi S-O yaitu strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal perusahaan, 2) strategi W-O yaitu strategi yang bertujuan untuk memperbaiki atau memperkecil kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang eksternal perusahaan, 3) strategi S-T yaitu strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi ancaman eksternal perusahaan, 4) strategi W-T yaitu strategi yang digunakan untuk mengurangi kelemahan internal perusahaan dan menghindari ancaman eksternal perusahaan.
5. Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)
Menurut David (2009) matriks perencanaan strategi kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix atau QSPM) merupakan alat yang memungkinkan penyusunan strategi mengevaluasi berbagai strategi alternatif secara objektif berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal yang diidentifikasi sebelumnya. Teknik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik.
Kerangka Pemikiran Operasional
Pada dasarnya setiap orang atau perusahaan melakukan kegiatan usaha yang bertujuan untuk memaksimumkan keuntungannya, begitu pula halnya dengan Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera yang merupakan salah satu produsen ikan hias yang ada di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera dihadapkan pada beberapa masalah internal diantaranya peningkatan permintaaan ikan hias, masih minimnya kemampuan manajemen para anggotanya dalam produksi, keuangan, administrasi, dan pemasaran serta kurangnya tenaga kerja operasional yang baik merupakan kendala Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera dalam berkonsentrasi pada pengembangan usahanya. Disamping itu, tingginya tingkat persaingan dalam industri ikan hias air tawar serta keterbatasan modal yang dimiliki menjadi kendala lain yang dimiliki Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera dalam mengembangkan usahanya. Berbagai kendala tersebut memaksa Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera untuk harus merumuskan strategi pengembangan usaha yang tepat agar tetap bertahan dan bersaing didalam lingkungan industri yang semakin kompetitif.
18
permasalahan yang terjadi pada Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera dalam menjalankan usahanya, kemudian menganalisis informasi lingkungan perusahaan baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.
Analisis lingkungan internal yang akan diteliti meliputi manajemen, pemasaran, keuangan, produksi/operasi, dan sumberdaya manusia. Sedangkan analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan umum dan lingkungan industri. Lingkungan umum mencangkup ekonomi, sosial budaya dan lingkungan, politik, teknologi, serta ekologi/alam. Lingkungan industri melalui pembentukan persaingan dengan menggunakan model kekuatan porter yaitu ancaman pendatang baru, kekuatan tawar menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok, ancaman produk subsitusi dan persaingan diantara perusahaan yang sejenis.
Variabel-variabel eksternal dan internal yang telah dianalisis kemudian dirangkum dan dijabarkan dalam matriks IFE yang merupakan kekuatan dan kelemahan serta matriks EFE yang menjadi peluang dan ancaman bagi Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera. Tahap berikutnya yaitu memadukan hasil matriks IFE dan EFE dengan menggunakan alat analisis matriks IE untuk mengetahui posisi kelompok tani. Kemudian dengan menggunakan matriks SWOT Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), lingkungan internal perusahaan serta Opportunitiy (peluang) dan Threat (ancaman) akan diperoleh alternatif-alternatif strategi apa yang dapat dilakukan untuk pengembangan usaha ikan hias air tawar yang dijalankan oleh Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera.
19
Gambar 4 Kerangka Pemikiran Operasional Strategi Pengembangan Usaha pada Kelompok Batara Mina Sejahtera.
Visi, Misi dan Tujuan Kelompok Batara Mina Sejahtera
Permasalahan yang dihadapi:
Peningkatan permintaan yang belum bisa diantisipasi perusahaan
Minimnya kemampuan manajemen dan tenaga operasional yang baik
Tingginya tingkat persaingan dalam industri penyediaan ikan hias air tawar.
Adanya peluang pengembangan usaha yang cukup potensial
Analisis Lingkungan Usaha Kelompok Batara Mina Sejahtera
Manajemen
Sumber Daya Manusia
Pemasaran
Administrasi dan Keuangan
Produksi
Penelitian dan Pengembangan
Lingkungan Umum Ekonomi
Sosial, Budaya, dan Lingkungan Politik
Teknologi
Lingkungan Industri (5 kekuatan porter) Ancaman pendatang baru
Kekuatan tawar menawar pembeli Kekuatan tawar menawar pemasok Ancaman produk subsitusi Persaingan anggota industri
Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal
Penentuan posisi kelompok usaha BMS saat ini dengan matriks IE
Penentuan alternatif strategi dengan matriks SWOT
Penentuan urutan strategi dengan QSPM Evaluasi Kekuatan dan Kelemahan
(Matriks IFE)
Evaluasi Peluang dan Ancaman (Matriks EFE)
20
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera, Kota Bogor. Teknik pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
(purposive sampling), dengan pertimbangan bahwa Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera merupakan kelompok pembudidaya yang berfokus sebagai produsen benih ikan hias air tawar, sehingga keberadaan Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera dalam industri ikan hias di Kota Bogor dianggap penting sebagai salah satu sentra dalam menanggulangi permintaan benih ikan hias ke pengumpul.
Kegiatan penelitian dilakukan melalui dua tahapan, yaitu: 1) proses penyusunan proposal pada bulan September 2012 hingga Januari 2013, dan 2) proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data sebagai hasil penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013.
Jenis Data dan Sumber Data
Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan penting dalam kegiatan penelitian. Data yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama, berupa pencatatan dan wawancara langsung dengan responden terpilih melalui pengisian kuesioner untuk mengetahui faktor-faktor strategis eksternal dan internal perusahaan. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pengumpulan data dari pihak lain yang digunakan untuk mendukung data primer.
Data sekunder diperoleh dari data-data laporan di Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera, hasil riset atau hasil penelitian sebelumnya. Selain itu data sekunder juga diperoleh dari penelusuran literatur yang relevan dan pengumpulan data informasi dari instansi-instansi atau lembaga terkait baik pemerintah maupun swasta seperti Biro Pusat Statistik, Dinas Pertanian Kota Bogor, Departemen Kelautan dan Perikanan, dan instansi terkait lainnya.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode studi
Literature, observasi, wawancara, diskusi, dan kuesioner. Data yang dikumpulkan adalah berupa data primer maupun data sekunder. Penjelasan metode pengumpulan data primer yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Studi literature adalah mengumpulkan data melalui buku-buku, jurnal, maupun sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Tujuannya adalah untuk mengetahui suatu masalah dan metode apa saja yang telah dipakai.
2. Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung mengenai kegiatan usaha yang dilakukan dan hal-hal lainnya yang mendukung penelitian.
21
4. Diskusi yaitu melakukan wawancara mendalam dan bertukar pikiran mengenai permasalahan dan kondisi yang ada.
5. Kuesioner yaitu memberikan daftar pertanyaan berupa kuesioner kepada responden.
6. Teknik delphi yaitu suatu proses kelompok yang digunakan untuk memperoleh tanggapan tertulis dari beberapa individu yang dianggap ahli di bidangnya agar memudahkan dalam mengumpulkan pendapat dan pengambilan keputusan.
Pengumpulan data mengenai visi, misi, tujuan, gambaran lingkungan internal, gambaran lingkungan eksternal, faktor strategis eksternal, dan faktor strategis internal. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner pihak yang dijadikan responden internal adalah ketua kelompok dan salah satu pengurus atau anggota dengan pertimbangan memahami kondisi keadaan internal sedangkan untuk responden eksternal adalah pengumpul dengan pertimbangan sering melakukan pembelian benih ikan hias, Dinas Pertanian Kota Bogor, serta Kementrian dan Kelautan perikanan (KKP) Raiser sebagai pemangku kebijakan pemerintah atau supporting system.
Metode Penentuan Responden
Metode penentuan responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah
non probability sampling dengan menggunakan metode purposive sampling. Responden yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pihak internal dan pihak eksternal. Pemilihan responden internal dipilih secara sengaja berdasarkan penilaian bahwa responden tersebut memiliki faktor penentu dalam pengambilan keputusan yang berjumlah 2 orang responden, sedangkan pihak eksternal dipilih berdasarkan pengetahuannya terhadap perkembangan usaha budidaya ikan hias air tawar di Kota Bogor sebanyak 3 responden. Pertimbangan menggunakan pihak eksternal adalah agar penilaian dapat lebih objektif dan lebih mengetahui kondisi yang sebenarnya.
Metode Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mendefinisikan keadaan Kelompok Batara Mina Sejahtera secara umum. Analisis deskriptif terdiri dari dua yaitu analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, sedangkan analisis deskriptif kuantitatif digunakan pada matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan matriks SWOT. Analisis yang digunakan dalam perumusan strategi yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan.
Tahap Analisis Input
Analisis Faktor Internal
22
1. Identifikasi faktor internal perusahaan
Langkah awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor internal, yaitu mendaftar semua kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, seperti yang terlihat pada kuesioner, selanjutnya dilakukan wawancara atau diskusi dengan responden untuk menentukan apakah faktor-faktor tersebut telah sesuai dengan kondisi internal perusahaan saat ini.
2. Penentuan bobot variabel
Penentuan bobot dalam matriks IFE dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor strategis internal tersebut kepada pihak manajemen atau pakar dengan perbandingan berpasangan atau disebut paired comparison. Metode ini digunakan untuk memberi penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisian kolom:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
Bentuk penilaian pembobotan untuk matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3 Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan
FAKTOR INTERNAL
A B C D ... Total Bobot
A -
B -
C -
D -
... Total
Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
∑
Keterangan :
ai = bobot variabel ke i xi = nilai variabel ke i i = 1,2,3,.... n
n = jumlah variabel
23
3. Penentuan rating (peringkat)
Penentuan rating pada setiap faktor sukses kritis internal untuk menunjukkan respon strategi tertinggi perusahaan yang tengah dijalankan terhadap faktor. Skala rating yaitu sangat lemah (peringkat = 1) atau lemah (peringkat = 2), kuat (peringkat = 3) atau sangat kuat (peringkat = 4). Untuk faktor kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4 sedangkan faktor kelemahan harus mendapat peringkat 1 atau 2.
4. Penghitungan nilai tertimbang (weighted score)
Nilai tertimbang (weighted score) dari masing-masing faktor internal diperoleh dengan cara mengalikan bobot dengan rating pada masing-masing faktor internalnya.
5. Penghitungan total nilai tertimbang (total weighted score)
Total nilai tertimbang (total weighted score) untuk keseluruhan faktor internal perusahaan diperoleh dengan menunjukkan nilai tertimbang (weighted score) pada masing-masing faktor internal. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tersebut bereaksi terhadap faktor-faktor kunci internalnya. Bentuk matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4 Analisis Matriks IFE
Faktor Internal Utama Bobot Rating Skor (Bobot x Rating) Kekuatan
1. ... Kelemahan 1.
... Total
Pada matriks IFE total skor pembobotan dalam berkisar 1,0 sampai dengan 4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan (3,0-4,0) berarti kondisi internal perusahaan tinggi/kuat, jika (2,0-2,99) berarti kondisi internal perusahaan berada pada kondisi rata-rata. Sedangkan (1,0-1,99) berarti kondisi internal perusahaan rendah/lemah.
Analisis Faktor Eksternal
Matriks External Factor Evaluation (EFE) digunakan untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, kebijakan pemerintah dan politik, teknologi dan ekologi serta tingkat persaingan. Analisis industri menggunakan konsep lima kekuatan porter yaitu persaingan antar perusahaan saingan, potensi masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk-produk pengganti, daya tawar pemasok, dan daya tawar konsumen. Faktor kunci dari hasil analisis eksternal dimasukkan ke dalam matriks External Factor Evaluation (EFE). Matriks ini digunakan untuk mengukur peluang dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan. Matriks EFE dibuat dalam lima tahapan, yaitu :
1. Identifikasi faktor eksternal perusahaan
24
oleh pakar (expert) dilakukan melalui teknik delphi. Adapun prosedur nya sebagai berikut :
a. Mengembangkan pertanyaan
Awal dari memformulasikan pertanyaan yang dikembangkan oleh penulis adalah tentang faktor-faktor eksternal dari lingkungan makro dan industri yang mempengaruhi perkembangan budidaya ikan hias air tawar di Kota Bogor. b. Memilih dan kontak dengan responden
Responden yang dipilih berdasarkan orang yang mengetahui perkembangan budidaya ikan hias air tawar di Kota Bogor oleh pakar (expert) yang dilakukan dengan wawancara langsung.
c. Memilih ukuran contoh
Responden yang dipilih sebanyak 3 orang yang terdiri dari satu orang dari Dinas Pertanian Kota Bogor, satu orang dari raiser (Kementrian Kelautan dan Perikanan), dan satu orang dari pengumpul (taufan fish farm).
d. Mengembangkan kuesioner 1
Kuesioner ini berisi tentang pertanyaan umum dari hasil dugaan mengenai lingkungan makro dan industri yang mempengaruhi perkembangan budidaya ikan hias air tawar di Kota Bogor.
e. Analisa kuesioner 1
Kuesioner ini berisi tentang pertanyaan umum dari hasil dugaan mengenai faktor-faktor eksternal yang termasuk ke dalam kualifikasi peluang atau ancaman. Adapun penambahan variabel juga dilakukan oleh responden.
f. Diskusi
Diskusi dilakukan dengan responden apabila ada penambahan variabel dari kuesioner pertama.
g. Mengembangkan kuesioner 2
Kuesioner ini berisi tentang penilaian peringkat dari faktor-faktor eksternal dilihat dari lingkungan makro maupun industri.
h. Menyiapkan laporan akhir
Laporan hasil penilaian faktor eksternal baik lingkungan makro maupun industri yang mempengaruhi perkembangan budidaya ikan hias air tawar di Kota Bogor.
Dalam pelaksanaanya di lapangan teknik delphi boleh digunakan dengan memodifikasi dan tidak berpatokan pada prosedur. Oleh karena itu, teknik delphi
ini akan membantu dalam menentukan faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan budidaya ikan hias air tawar di Kota Bogor. Rancangan mengenai teknis implementasi teknik delphi ini dapat dilihat Gambar 5 berikut.
Gambar 5 Rancangan Implementasi Teknik Delphi
Penilaian Eksternal (Pihak Internal)
Penilaian Eksternal (Pihak Expert)
Konfirmasi (Pihak Internal)
25
2. Penentuan bobot variabel
Penentuan bobot dalam matriks EFE dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor strategis Eks