• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

FAKTOR EKSTERNAL

A B C D ... Total Bobot A - B - C - D - ... Total

Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : ai = bobot variabel ke i xi = nilai variabel ke i i = 1,2,3,.... n n = jumlah variabel

Adapun bobot yang diberikan berkisar 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan kepada masing-masing faktor mengindikasikan tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam industri. Peluang pada umumnya menerima bobot yang lebih besar dari ancaman tetapi ancaman dapat juga menerima bobot yang lebih besar bila perusahaan berada dalam keadaan yang sulit atau terancam. Jumlah seluruh bobot adalah harus sama dengan 1,0.

3. Penentuan rating (peringkat)

Penentuan rating pada setiap faktor sukses kritis eksternal untuk menunjukkan respon strategi perusahaan yang tengah dijalankan terhadap faktor. Skala rating tersebut yakni 4 = respon sangat besar (superior), 3= respon diatas rata-rata 2 = respon rata-rata, 1 = respon dibawah rata-rata.

4. Penghitungan nilai tertimbang (weighted score)

Nilai tertimbang (weighted score) dari masing-masing faktor eksternal diperoleh dengan cara mengalikan bobot dengan rating pada masing-masing faktor eksternalnya.

26

5. Penghitungan total nilai tertimbang (total weighted score)

Total nilai tertimbang (total weighted score) untuk keseluruhan faktor eksternal perusahaan diperoleh dengan menunjukkan nilai tertimbang (weighted score) pada masing-masing faktor eksternal. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tersebut bereaksi terhadap faktor-faktor kunci internalnya. Bentuk matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6 Analisis Matriks EFE

Faktor Eksternal Utama Bobot Rating Skor (Bobot x Rating) Peluang 1. ... Ancaman 1. ... Total

Dengan memperhatikan faktor peluang dan ancaman dalam matriks EFE, total skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 4,0 sedangkan yang terendah adalah 1,0 dengan rata-rata 2,5. Total skor (3,0-4,0) menunjukkan perusahaan merespon kuat terhadap peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan. Total skor (2,0-2,99) berarti perusahaan merespon sedang terhadap peluang dan ancaman yang ada. Sedangkan total skor (1,0-1,99) berarti perusahaan tidak dapat merespon peluang dan ancaman yang ada.

Tahap Pencocokan

Tahap pencocokan diperlukan untuk memasukkan hasil pembobotan matriks IFE dan EFE. Pada tahap pencocokan dalam penelitian ini menggunakan matriks internal-eksternal (IE) serta matriks SWOT. Alasan menggunakan dua matriks tersebut adalah matriks IE hanya memperoleh informasi strategi bisnis saja sedangkan untuk mengetahui strategi secara detail harus dirumuskan kembali menggunakan matriks SWOT.

Matriks IE

Matriks IE dapat mengidentifikasi sembilan strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu :

1. Divisi pada sel I, II, IV disebut tumbuh dan bangun (growth and build).

Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integrative (integrasi ke belakang, ke depan dan horizontal) mungkin paling tepat untuk divisi ini.

2. Divisi pada sel III, V, atau VII terbaik dapat dikelola dengan strategi mempertahankan dan memelihara (hold and maintain).

3. Divisi pada sel VI, VIII, atau IX adalah mengambil hasil atau melepaskan

(harvest and divest), yaitu usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan koperasi.

Dalam matriks IE, total skor bobot IFE pada sumbu x dan total skor bobot EFE pada sumbu y. Pada sumbu x dari matriks I-E, total skor bobot IFE sebesar 1,00 hingga 1,99 menggambarkan posisi internal yang lemah, skor 2,00 sampai

27

2,99 merupakan pertimbangan rata-rata, dan skor 3,00 sampai 4,00 adalah kuat. Begitu pula dengan sumbu y, total skor bobot 1,00 hingga 1,99 adalah pertimbangan rendah, skor 2,00 hingga 2,99 merupakan pertimbangan menengah, dan skor 3,00 hingga 4,00 adalah tinggi. Matriks IE dapat dilihat pada Gambar 6 berikut.

SKOR TOTAL IFE

3,0 2,0 1,0

Kuat Rata-rata Lemah

4,0 I II III

Tinggi

3,0 IV V VI

SKOR TOTAL EFE Menengah

2,0 VII VIII IX

Rendah

1,0

Gambar 6 Matriks Internal-Eksternal

Sumber : David, 2009

Keterangan :

I : Strategi Pertumbuhan VI : Strategi Penciutan

II : Strategi Pertumbuhan VII : Strategi Pertumbuhan

III : Strategi Penciutan VIII : Strategi Pertumbuhan

IV : Strategi Stabilitas IX : Likuiditas

V : Strategi Pertumbuhan atau Stabilitas

Matriks SWOT

Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi organisasi atau perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang

(Opportunitiy) namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(Weakness) dan Ancaman (Threat). Langkah-langkah dalam membuat matriks SWOT adalah :

1. Membuat daftar peluang-peluang eksternal utama perusahaan. 2. Membuat daftar ancaman-ancaman eksternal perusahaan. 3. Membuat daftar kekuatan-kekuatan internal utama perusahaan. 4. Membuat daftar kelemahan-kelemahan internal utama perusahaan.

Gabungan keempat faktor tersebut adalah empat set kemungkinan alternatif strategi, yaitu:

1. Strategi SO, strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

2. Strategi WO, strategi yang meminimalkan kelemahan dengan memanfaatkan peluang.

28

4. Strategi WT, strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.

Adapun bentuk matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 7 berikut. Tabel 7 Matriks SWOT

Kekuatan (Strength - S) 1... 2... 3. Dsb Kelemaha (Weakness - W) 1... 2... 3. Dsb Peluang (Opportunity - O) 1... 2... 3. Dsb Strategi S-O

Rumusan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi W-O

Rumusan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Ancaman (Threat - T) 1... 2... 3. Dsb Strategi S-T

Rumuskan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi W-T

Rumuskan strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk menghindari ancaman

Menurut David (2009) Tujuan dari pencocokan matriks IE dan SWOT pada tahap (Matching Stage) adalah untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak tetapi bukan untuk memilih strategi mana yang terbaik.

Tahap Keputusan

Tahapan terakhir dari penyusunan strategi yaitu tahap pengambilan keputusan. Tahap ini memutuskan alternatif strategi yang menjadi prioritas. Sumber matriks QSPM diperoleh dari alternatif strategi yang layak direkomendasikan melalui analisis SWOT. Matriks perencanaan strategis kuantitatif atau yang disebut juga Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) adalah alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif berdasakan faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal yang telah diidentifikasi sebelumnya (David, 2009).

Ada enam langkah untuk membuat matriks QSPM, yaitu :

1. Membuat daftar peluang dan ancaman eksternal dan kekuatan serta internal kunci perusahaan dalam kolom kiri dari QSPM. Informasi ini diambil langsung dari matriks IFE dan EFE.

2. Memberi bobot untuk masing-masing faktor internal dan eksternal. Bobot disajikan dalam kolom disamping kanan faktor internal dan eksternal.

3. Mengevaluasi matrik tahap dua (pencocokan), dan identifikasi alternatif strategi yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk diimplikasikan. Kemudian catat strategi-strategi ini pada baris atas dari QSPM.

4. Menentukan Nilai Daya Tarik (Attractiveness Score). Tentukan nilai numerik yang menunjukkan daya tarik relatif dari setiap strategi dalam alternatif tertentu. Secara spesifikasi nilai daya tarik harus diberikan pada setiap strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif dari satu trategi atas strategi yang lain dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Nilai daya tarik itu adalah

Nilai 1 = Tidak Menarik Nilai 3 = Cukup Menarik Nilai 2 = Agak Menarik Nilai 4 = Sangat Menarik

29

Jika faktor tersebut tidak mempunyai pengaruh pada pilihan spesifik yang akan dibuat maka tidak perlu memberikan nilai daya tarik pada strategi.

5. Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Score) TAS ditetapkan sebagai hasil hasil perkalian bobot (langkah dua) dengan nilai daya tarik (TAS) (langkah empat) dalam setiap baris. Semakin tinggi AS semakin menarik strategi alternatif.

6. Menghitung penjumlahan total nilai daya tarik. Menjumlahkan TAS dalam setiap kolom strategi QSPM. Jumlah TAS mengungkapkan strategi umum yang paling menarik dalam setiap set strategi. Semakin tinggi nilai menunjukkan strategi tersebut semakin menarik, dengan mempertimbangkan semua faktor sukses kritis eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi keputusan strategis. Besarnya perbedaan antara jumlah TAS dalam satu set strategi alternatif tertentu menunjukkan seberapa besar sebuah strategi lebih diinginkan relatif terhadap yang lain.

Alternatif strategi yang memiliki total terbesar merupakan strategi yang paling baik. Matriks QSPM dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)

Faktor-faktor kunci Bobot Alternatif Strategi Strategi 1 Strategi 2

AS TAS AS TAS

Faktor-faktor kunci eksternal Faktor-faktor kunci internal Jumlah Total Daya Tarik

Keterangan : AS = Nilai Daya Tarik TAS = Total Nilai daya Tarik

Dokumen terkait