• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah dan Perkembangan

Kelompok Batara Mina Sejahtera adalah Kelompok Pembudidaya Ikan Hias yang berlokasi di Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Kelompok Batara Mina Sejahtera ini dibentuk pada tanggal 20 Juni 2003 dan mempunyai anggota saat ini sebanyak 15 orang dengan mayoritas anggota berlokasi di Kecamatan Bogor Utara. Latar belakang pendirian Kelompok Batara Mina Sejahtera berawal dari lahan sempit yang merupakan kendala bagi masyarakat perkotaan untuk mengembangkan usaha agribisnisnya sehingga budidaya ikan hias tidak memerlukan luasan lahan yang luas, aspek ekonomi ikan hias dapat dikembangkan dengan modal skala usaha kecil.

Untuk itu dalam pembentukan kelompok tani dalam usaha budidaya dalam suatu wadah kelompok di latar belakangi oleh lemahnya aksesbilitas pembudidaya ikan hias terhadap berbagai kelembagaan layanan usaha seperti lembaga keuangan, lembaga pemasaran, dan lembaga sarana produksi serta akan dapat meningkatkan posisi tawar petani (bargaining position) terhadap konsumen atau supplier dan memudahkan dalam hal operasional.

30

Nama Batara Mina Sejahtera dipilih sebagai nama kelompok karena besar harapan akan membawa kejayaan kesejahteraan bagi para anggota dan masyarakat sekitar khususnya di Kelurahan Ciluar. Bersamaan dengan pembentukan kelompok, pemilihan ketua kelompok Batara Mina Sejahtera menghasilkan keputusan bahwa Bapak Arifin yang merupakan seorang pembudidaya ikan hias air tawar menjadi ketua kelompok yang pertama.

Di tahun 2010 Kelompok Batara Mina Sejahtera berhasil meraih penghargaan Juara 1 Lomba Penilaian Kinerja Kelembagaan Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) dan Unit Pelayanan Pengembangan (UPP), kategori POKDAKAN Ikan Hias Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya pada tahun 2011 Kelompok Batara Mina Sejahtera berhasil meraih penghargaan Adibakti Mina Bahari dari Menteri Kelautan dan Perikanan sebagai Juara 1 Bidang Perikanan Budidaya kategori kelompok pembudidaya ikan hias yang merupakan penghargaan tingkat nasional.

Letak dan Lokasi

Sekretariat Kelompok Batara Mina Sejahtera yang berlokasi di Jalan Batara RT 02/RW 03 Kelurahan Ciluar Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat dengan suhu berkisar 28°C-32°C. Aksesbilitas Kecamatan Bogor Utara ini terhadap kota sejauh 15 km, dengan ibu kota Provinsi Jawa Barat sejauh 125 km.

Visi, Misi dan Tujuan

Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera mempunyai visi, misi dan tujuan kelompok. Visi Kelompok Batara Mina Sejahtera adalah untuk membentuk kelompok pembudidaya ikan yang mandiri yang beranggotakan atau terdiri dari pembudidaya ikan mandiri. Sedangkan misi Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera adalah membantu meningkatkan petani yang belum mandiri menjadi petani yang mandiri, bekerja sama dengan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan usaha perikanan antara lain kelompok-kelompok tani,

supplier, exportir, koperasi, dinas terkait dan perbankan, serta meningkatkan ketahanan pangan atau kesejahteraan anggota dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja anggota kelompok.

Tujuan Kelompok Usaha Ikan Hias Batara Mina Sejahtera berdasarkan wawancara di lapangan adalah meningkatkan kesejahteraan para anggota pembudidaya ikan yang mandiri baik dalam produksi, kontinuitas, mencukupi dalam memenuhi kebutuhan anggota dan kenyamanan dalam berorganisasi serta memudahkan aksesbilitas ke instansi-instansi terkait.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi dan manajemen harus diperhatikan dengan baik agar setiap orang yang terlibat dalam suatu organisasi dapat melaksanakan kegiatan dan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan wewenang masing–masing, dapat bekerja lebih terarah, terencana, dan bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Pada akhirnya akan berpengaruh pada setiap kegiatan agar dapat berjalan dengan

31

sebagaimana mestinya. Di dalam menjalankan suatu bisnis, aspek ini berperan secara terus–menerus bagi kelangsungan usaha dan memiliki peran yang penting dalam mengkoordinasikan suatu usaha guna mendapatkan manfaat sebesar– besarnya bagi suatu individu atau perusahaan. Suatu organisasi atau perusahaan menjalankan kegiatan setiap harinya harus didukung oleh sumberdaya manusia yang sudah diorganisasikan dengan baik sesuai dengan tanggung jawab dan jenis pekerjaan yang diberikan. Perlu dilakukan penyusunan suatu struktur organisasi yang tepat dan baik agar dapat membantu perusahaan dalam menjalankan segala perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Adanya struktur organisasi tersebut, diharapkan semua sumberdaya manusia yang dimiliki dapat digunakan secara efektif dan efisien sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Berikut adalah struktur organisasi yang dimiliki oleh Batara Mina Sejahtera dapat dilihat pada Gambar 7 berikut.

Gambar 7 Struktur Organisasi Kelompok Batara Mina Sejahtera

Sumber : Kelompok Batara Mina Sejahtera

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa masing–masing pengurus memiliki peranan tersendiri dan berbeda antara satu dengan yang lain. Sejak awal berdiri sampai pada tahun 2012, jabatan tertinggi pada Kelompok Batara Mina Sejahtera adalah Bapak Robert selaku Ketua Kelompok, dibantu dengan dua sekretaris yaitu Ibu Titik dan Bapak Sodikin, serta bendahara yaitu Bapak Iman dan Ibu Diah. Untuk kegiatan di lapang terdapat tiga kordinator yang berbeda tugas yaitu kordinator permodalan, teknologi, pemasaran dan Humas serta dokumentasi. Budidaya ikan hias air tawar di Kelompok Batara Mina Sejahtera yang diketuai oleh Bapak Robert bertanggung jawab terhadap jalannya kegiatan budidaya tiap anggotanya dan mempunyai wewenang penuh dalam mengambil keputusan. Fungsi dari tiga kordinator yaitu agar mengetahui dan memberikan laporan terhadap permasalahan yang ada di dalam kelompok untuk dilaporkan kepada ketua baik permasalahan modal, pemasaran, dan cara teknik budidaya.

Ketua Sekretaris Bendahara Koordinator Teknologi Koordinator Pemasaran Koordinator Permodalan Anggota Koordinator Humas dan Dokumentasi

32

Sumber Daya Perusahaan

Sumber daya merupakan komponen yang penting dalam keberhasilan suatu usaha. Faktor sumberdaya ini membantu suatu organisasi dalam mencapai tujuan dalam melakukan pengembangan usaha dan mempertahankan organisasi didalam persaingan yang ada yang. Dalam kelompok tani ini, membagi sumber daya menjadi tiga bagian yaitu sumber daya manusia, sumber daya fisik dan sumber daya modal.

Sumber Daya Manusia

Sumberdaya manusia merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan. Pencapaian yang maksimal terhadap hasil perusahaan didukung oleh peran sumberdaya manusia. Pengembangan dan pengelolaan sumberdaya manusia sangat penting karena menjadi peranan utama dalam pelaksanaan kegiatan usaha. Dengan adanya sumberdaya manusia yang memiliki potensi maka kelompok dapat mencapai tujuan dan keberhasilan yang diharapkan. Tenaga kerja yang melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuannya maka dapat memberikan kontribusi yang baik bagi kelompoknya.

Tenaga kerja pada Kelompok Batara Mina Sejahtera terdiri kerja wanita dan pria. Total jumlah tenaga kerja keseluruhan selain pengurus dan anggota sebanyak 24 orang. Anggota kelompok Batara Mina Sejahtera yang berjumlah 16 anggota merupakan pembudidaya ikan hias air tawar. Berikut adalah daftar anggota kelompok yang dimiliki oleh Batara Mina Sejahtera dapat dilihat pada Tabel 9 berikut.

Tabel 9 Daftar Anggota Kelompok Batara Mina Sejahtera

No Nama Kelurahan Jabatan

1 Robert Ciluar Ketua

2 Titik Ciluar Sekretaris 1

3 Sodikin Ciluar Sekretaris 2

4 Mudjari Ciluar Bendahara 1

5 Imam Ciluar Bendahara 2

6 Sugiyanti Ciluar Kordinator Permodalan

7 Arifin Ciluar Kordinator Teknologi

8 Kaligis Ciluar Kordinator Pemasaran

9 Ajum Ciluar Anggota

10 Aim Ciluar Anggota

11 Taufik Ciluar Anggota

12 Elizabeth Ciluar Anggota

13 Diah Ciluar Anggota

14 Yotan Ciluar Anggota

15 Mudjiono Ciluar Anggota

16 Supriyadi Ciluar Anggota

Sumber : Kelompok Batara Mina Sejahtera (2012)

Jenis ikan hias yang dibudidayakan adalah blackghost (Apteronotus albifrons), corydoras, discus¸ guppy, leopard ctenopoma (ctenopoma acutirostre). Adapun agenda atau kegiatan rutin dari kelompok Batara Mina Sejahtera, yaitu rapat bulanan dan arisan pembudidaya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

33

kondisi masing-masing anggota, dan memotivasi anggota yang lain, serta mengevaluasi kegiatan usaha budidaya yang dilakukan selama satu bulan.

Tenaga kerja yang terdapat pada kelompok ini merupakan masyarakat sekitar perusahaan yang diajak bergabung oleh masing-masing anggota. Karyawan ditempatkan dibagiannya bukan berdasarkan pendidikan, knowledge, atau skill mereka masing-masing. Hal ini dikarenakan karena sebagian besar pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan tidak memerlukan tingkat pendidikan yang tinggi. Tingkat pendidikan yang dimiliki setiap tenaga kerja di Kelompok Batara Mina Sejahtera terdiri dari pendidikan tingkat SD (Sekolah Dasar) hingga SMP (Sekolah Menengah Pertama).

Sumber Daya Fisik

Sumberdaya fisik merupakan aset yang dimiliki oleh kelompok meliputi sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana digunakan untuk mendukung kegiatan bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Sumberdaya fisik yang dimiliki oleh perusahaan antara lain lahan, bangunan, akuarium, rak akuarium dan peralatan produksi. Luas yang dimiliki tiap anggota kelompok berkisar ± 500 m². Lahan ini merupakan lahan milik sendiri.

Dalam usaha budidaya ikan hias air tawar, sarana dan prasarana produksi yang digunakan meliputi bak pemijahan, ruang kultur pakan alami dan ruang pengemasan. Selain itu, untuk membantu kelancaran proses produksi Kelompok Batara Mina Sejahtera menggunakan peralatan penunjang kegiatan produksi. Peralatan penunjang yang dimiliki oleh Kelompok Batara Mina Sejahtera pada Tabel 10 berikut.

Tabel 10 Peralatan Penunjang Kegiatan Produksi Kelompok Batara Mina Sejahtera Tahun 2013

No. Peralatan Penunjang Jumlah (Unit)

1 Freezer 4 2 Genset 16 3 Tabung gas 4 4 Pompa listrik 4 5 Blower 20 6 Ember 50 7 Baskom Plastik 75 8 Perlengkapan (busa) 16 9 Serokan 75 10 Selang 25

Sumber : Kelompok Batara Mina Sejahtera (2012)

Sumber daya Modal

Berjalannya suatu usaha dapat dipengaruhi oleh modal usaha. Modal usaha yang dimiliki oleh Kelompok Batara Mina Sejahtera berasal dari masing–masing anggota. Hal tersebut menyebabkan kendala pada saat melakukan pengembangan usaha. Namun, saat ini Kelompok Batara Mina Sejahtera sudah mengajukan dana penguatan modal dan kelembagaan yang diluncurkan oleh Direktorat Bina Usaha Budidaya, Departemen Perikanan dan Kelautan melalui Unit Pelayanan dan Pengembangan (UPP). Berikut adalah aset yang dimiliki oleh anggota dan pengurus Batara Mina Sejahtera dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.

34

Tabel 11 Daftar aset yang dimiliki oleh anggota kelompok

Nama Jumlah

Akuarium

Jumlah Bak

Jumlah

Kolam Jumlah Induk (ekor)

blackghost ctenopoma corydoras Discus guppy

Robert 16 6 0 100 55 35 20 30 Titik 60 30 0 125 85 50 35 40 Sodikin 65 0 0 50 25 15 15 35 Mudjari 50 0 0 37 30 25 35 30 Imam 30 0 0 25 20 35 20 20 Sugiyanti 20 0 0 75 50 15 15 20 Arifin 90 42 0 200 100 75 50 50 Kaligis 50 0 0 20 20 35 30 30 Ajum 20 10 0 25 15 25 10 40 Aim 14 0 0 20 20 15 10 30 Taufik 11 0 0 20 10 15 10 15 Elizabeth 19 0 4 25 55 20 25 100 Diah 30 0 0 40 40 20 15 20 Yotan 29 0 0 35 25 30 15 15 Mudjiono 11 0 0 20 10 10 10 10 Supriyadi 10 0 0 20 10 10 10 10 Total 535 88 4 837 570 430 325 495

Sumber : Kelompok Batara Mina Sejahtera (2012)

Dilihat dari aset yang dimiliki tiap anggota dan pengurus bervariasi mulai dari jumlah akuarium, jumlah bak, jumlah kolam, dan indukan yang dimiliki seperti blackghost, ctenopoma, corydoras, discus, dan gupy. Hal ini akan berpengaruh terhadap jumlah produksi yang dihasilkan oleh masing-masing anggota. Dilihat dari data yang diperoleh jumlah akuarium sebanyak 535 buah digunakan baik dalam pemeliharaan induk maupun pemeliharaan benih. Sedangkan jumlah indukan yang paling banyak ialah jenis indukan blackghost

sebanyak 837 ekor.

Budidaya Ikan Hias pada Kelompok Batara Mina Sejahtera

Kelompok Batara Mina Sejahtera memproduksi ikan hias air tawar dengan berbagai jenis dan ukuran. Adapun jenis ikan hias air tawar yang diproduksi diantaranya adalah ikan hias blackghost (Apteronotus albifrons), corydoras,

discus¸ guppy, leopard ctenopoma (Ctenopoma acutirostre). Pada bagian budidaya ini proses produksi yang akan dijelaskan adalah ikan hias blackghost

(Apteronotus albifrons) dan leopard ctenopoma (Ctenopoma acutirostre). Adapun pertimbangannya adalah kedua ikan hias tersebut merupakan primadona dan memiliki peluang dan pangsa pasar yang luas sehingga harus terjaga kontinuitas produksinya. Berikut adalah Kegiatan produksi ikan hias air tawar yang dilakukan oleh Kelompok Batara Mina Sejahtera terdiri dari beberapa tahapan kegiatan, diantaranya kegiatan pemilihan induk, persiapan pemijahan, pemeliharaan larva dan benih, penyortiran, dan pemanenan. Berikut adalah penjelasan dan alur produksi mengenai kegiatan produksi di Kelompok Batara Mina Sejahtera dapat dilihat pada Gambar 8 berikut.

35

Gambar 8 Alur Produksi Kelompok Batara Mina Sejahtera

Sumber : Kelompok Batara Mina Sejahtera

1. Pemilihan Induk

Untuk pemilihan induk blackghost dipilih yang sudah berumur 10-12 bulan. Induk jantan memiliki tubuh ramping, hitam mengkilap, dan dagu tampak panjang sedangkan induk betina memiliki perut gemuk, warna hitam dan dagu lebih pendek. Sedangkan pemilihan induk ctenopoma dipilih yang sudah berumur 10-12 bulan. Induk jantan memiliki warna cokelat, bentuk tubuh ramping, dan pangkal ekor jika dipegang terasa kasar sedangkan induk betina memiliki warna agak buram dan bentuk tubuh lebar dan pangkal ekor jika dipegang terasa halus. 2. Pemijahan

Tahap pemijahan diawali dengan penyeleksian induk dan persiapan wadah pemijahan. Berikut adalah penjelasan proses pemijahan.

a. Penyeleksian induk

Seleksi induk blackghost dan ctenopoma diperlukan untuk memperoleh benih ikan hias yang berkualitas. Seleksi induk dilakukan dengan memisahkan induk jantan dan induk betina. Dalam seleksi induk ini yang dipilih yaitu induk yang tidak memiliki cacat tubuh, sehat dan sudah matang gonad. Untuk ukuran induk blackghost memiliki ukuran besar dan panjang tubuh yang telah mencapai 27-35 cm sedangkan ukuran induk ctenopoma memiliki ukuran besar dan panjang tubuh yang telah mencapai 10-12,5 cm.

b. Persiapan wadah pemijahan

Wadah untuk pemijahan ikan blackghost dapat berupa akuarium dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 40 cm dengan tinggi air 30 cm dan bak tembok berukuran 3 m x 1,5 m x 0,6 m dengan tinggi air 30 cm. Untuk pemijahan ikan

ctenopoma dilakukan pada akuarium dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 40 cm dengan tinggi air 25-30 cm. Untuk kegiatan pemijahan ikan blackghost yang dilakukan di Kelompok Batara Mina Sejahtera menggunakan bak tembok sedangkan pemijahan ikan ctenopoma menggunakan akuarium. Air yang digunakan adalah air sumur yang telah diendapkan dengan kisaran pH 6,5 dan suhu 24-260 C. Media untuk telur yang digunakan saat pemijahan ikan blackghost

adalah akar pakis yang di atasnya diberi keramik ukuran 10 cm x 20 cm dan diberi tiga buah paralon untuk tempat bersembunyi karena ikan blackghost menyukai tempat yang gelap. Media untuk telur yang digunakan saat pemijahan ikan

ctenopoma adalah paralon. c. Proses Pemijahan

Sebelum melakukan pemijahan wadah atau akuarium diberi dengan kaporit. Pemijahan dilakukan secara massal dengan perbandingan jantan dan betina (3:6) yaitu 3 ekor ikan blackghost jantan dan 6 ekor ikan blackghost betina. Pemijahan dilakukan pada sore hari yaitu pukul 18.00 WIB. Setelah itu,

Pemilihan Induk Persiapan pemijahan Pemeliharaan larva dan benih

Penyortiran Pemanenan

36

pengecekan telur biasanya dilakukan pada esok hari dengan mengangkat akar pakis dan lempengan keramik sehingga telur dapat terlepas dari media tersebut. Telur hasil pemijahan tersebut dipindahkan ke akuarium penetasan yang berukuran 100 cm x 100 cm x 40 cm. Pemijahan ikan ctenopoma hampir sama dilakukan secara buatan atau menggunakan ovaprim dengan perbandingan jantan dan betina (1:1) yaitu 1 ekor ikan ctenopoma jantan dan 1 ekor ikan ctenopoma

betina. Setelah itu, pengecekan telur biasanya dilakukan pada esok hari dengan mengangkat paralon sebagai media pemijahan.

3. Pemeliharaan larva dan benih a. Perawatan telur dan larva

Setelah telur menetas dalam waktu tiga hari akuarium atau wadah dibersihkan dan diberi aerasi lemah lalu larva tersebut dipindahkan kedalam akuarium berukuran 100 cm x 50 cm x 30 cm yang sebelumnya diberikan

methylene blue dan setelah tiga hari diberi pakan cacing. b. Perawatan benih ikan

Perawatan benih ikan di bak tembok atau akuarium yang berukuran 100 cm x 50 cm x 30 cm dengan padat tebar 500-800 ekor. Setelah itu, padat tebar di kurangi menjadi 300-500 ekor per akuarium dengan ukuran yang sama. Pakan yang digunakan berupa cacing sutera sampai pemeliharaan mencapai umur 25-30 hari.

c. Pencegahan dan Pengobatan

Penyakit yang biasanya menyerang ikan hias diantaranya Velvet dan White Spot. Penyakit velvet yang dicirikan dengan sirip ikan yang rusak, badan ikan belendir dan warna tubuh ikan terlihat bintik-bintik berwarna kuning. Sedangkan ikan yang terkena White Spot dibagian siripnya terdapat bintik putih. Selain itu dapat disebabkan juga oleh kondisi air dengan pH yang terlalu rendah atau tinggi, kurang aerasi/oksigen, perubahan suhu yang mendadak, dan pakan dengan kualitas rendah.

Beberapa obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit tersebut diantaranya Methylene Blue, Tetracycline, dan Elbajlu. Namun penyakit tersebut dapat ditanggulangi dengan penyiponan akuarium setiap hari dan membersihkan akuarium secara teratur.

4. Penyortiran

Tahap terakhir dari proses produksi sebelum tahap pemanenan atau pengemasan yaitu tahap penyortiran. Pada tahap ini, ikan disortir sesuai ukuran yang diinginkan. Hal ini disebabkan oleh ketidakseragaman panjang tubuh ikan hias walaupun memiliki umur sama. Untuk ikan blackghost disortir sesuai ukuran yaitu ukuran 1 inchi, 1 ½, inchi dan 2. Sedangkan ikan hias ctenopoma disortir sesuai ukuran 3/4 inchi, 1 inchi, dan 1 ½ inchi. Fungsi dari penyortiran ini yaitu agar mencegah adanya predator atau ikan yang berukuran lebih besar sehingga akan menghambat pertumbuhan ikan yang berukuran lebih kecil dan keseragaman ukuran saat dilakukan pemanenan.

5. Pemanenan dan pengemasan (Packing)

Setelah ikan hias sudah tepat ukuran dan baik kesehatannya maka ikan siap untuk dipanen dan di packing. Pengemasan merupakan hal penting untuk mempertahankan kualitas ikan yang akan dikirim ke konsumen. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengemasan adalah plastik ukuran 60 cm x 40 cm, gas oksigen, dan karet gelang. Tahap ini dimulai dari pemindahan ikan ke ember

37

penampungan lalu dimasukkan kedalam kantong plastik berisi air yang sudah diberi daun ketapang. Kemudian ikan dimasukkan ke dalam kantong plastik sesuai dengan ukuran yang akan dijual. Ikan hias ctenopoma ukuran 3/4 inchi - 1 inchi satu kantong berisi 100 ekor, dan 1 ½ inchi satu kantong berisi 50 ekor sedangkan jenis ikan hias blackghost ukuran 1 inchi - 1 ½ inchi satu kantong berisi 100 ekor dan 2 inchi satu kantong berisi 50 ekor. Kemudian diisi dengan gas oksigen murni ke dalam kantong plastik dengan perbandingan oksigen dan air (1:3) serta diikat menggunakan karet gelang setelah siap ikan dikirim ke konsumen.

Kegiatan Operasional

Kelompok Batara Mina Sejahtera dalam budidaya ikan hias tidak menetapkan hari kerja karena dalam waktu bekerja harus standby di tempat. Hal ini mencegah agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti kondisi force mejour atau keadaan yang dapat menyebabkan ikan mati contoh mati listrik yang menyebabkan blower sehingga oksigen di dalam akuarium akan berkurang. Tenaga kerja pria bekerja dimulai pagi hari dari pukul 07.00 WIB dengan kegiatan penyiponan atau pembersihan akuarium dan pemberian pakan hingga Pukul 11.00 WIB dan dilanjutkan pada sore hari pukul 15.00-16.00 WIB dengan kegiatannya sama pada pagi hari namun untuk tenaga kerja pria harus siap bekerja pada malam harinya. Sedangkan Tenaga kerja wanita bekerja saat pagi hari dari pukul 07.00 WIB dengan kegiatan pemberian pakan hingga Pukul 11.00 WIB dan dilanjutkan pada sore hari pukul 15.00-16.00 WIB dengan kegiatannya sama pada pagi hari namun untuk tenaga kerja wanita tidak bekerja pada malam harinya. Kegiatan yang dilakukan oleh setiap indinvidunya

Sedangkan untuk kegiatan kelompok dilakukan oleh Tenaga kerja pria dengan memperoleh upah sebesar Rp1.200.00/bulan. Sedangkan tenaga kerja wanita harian memperoleh upah sebesar Rp 1.000.000/bulan. Namun, itu belum termasuk dari bonus saat pemanenan ikan yang akan di packing yang dihitung sebesar Rp 5/ekor.

Sistem pembayaran pada tenaga kerja atau karyawan anggota Kelompok Batara Mina Sejahtera berbentuk bonus dari hasil total penjualan ikan hias serta gaji per bulan. Pembagian bonus dihitung dari berapa jumlah ikan hias yang dihasilkan atau pengemasan. Hal tersebut akan berpengaruh pada peningkatan jumlah produksi yang dihasilkan. Kelompok Batara Mina Sejahtera dapat menghasilkan kualitas ukuran, jumlah, dan kesehatan ikan namun tidak semuannya ukuran ikan seragam atau sama tetapi hal ini dapat diantisipasi dengan penyortiran saat pemanenan sehingga pelanggan atau konsumen Kelompok Batara Mina Sejahtera dapat membeli benih ikan secara kontinyu atau berkelanjutan.

Dokumen terkait