• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.4 Analisis manajemen pelaksanaan imunisasi

1. Kapan kegiatan perencanaan dilakukan dan keterlibatan petugas dalam kegiatan penyusunan perencanaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan penyusunan perencanaan dilaksanakan awal tahun dan juga dilakukan perencanaan bulanan. Kegiatan perencanaan bulanan tidak rutin dilakukan. Informan yang terlibat dalam kegiatan penyusunan perencanaan yaitu kepala puskesmas, bidan, pengelola vaksin dan koordinator program imunisasi. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Pernyataan informan tentang kegiatan perencanaan dan keterlibatannya dalam penyusunan perencanaan

Informan Pernyataan

Informan 1

(Kepala Puskesmas)

Perencanaan dilakukan awal tahun. Dalam kegiatan penyusunan perencanaan setiap bidan, koordinator imunisasi dan petugas pengelola vaksin dilibatkan untuk mendiskusikan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk kegiatan imunisasi satu tahun kedepan termasuk jumlah vaksin yang dibutuhkan.

Informan 2

(Bidan Desa Buluh Cina)

Kalau perencanaan dilakukan setiap bulan januari. perencanaan setiap bulannya juga ada tapi tidak rutin. yang saya tau tidak semua bidan dilibatkan dalam kegiatan perencanaan, cukup satu bidan yang mewakili setiap desa saja. Saya selalu ikut kegiatan perencanaan

karena saya merupakan bidan desa Buluh Cina. Informan 3

(Bidan Pustu Pematan Kayu Arang)

Kegiatan penyusunan perencanaan ada setiap tahun, bulanan juga ada tapi tidak selalu dilakukan. Saya dilibatkan untuk kegiatan penyusunan perencanaan.

Informan 4 (Koordinator

imunisasi)

Ya untuk perencanaan tentunya dilakukan setiap tahun. Karna saya sebagai pemegang program imunisasi tentu

saja saya dilibatkan ketika penyusunan kegiatan perencanaan.

Informan 5

(Pengelola vaksin)

Ya dilibatkan untuk perencanaan kebutuhan vaksin satu tahun kedepan..

2. Persiapan perencanaan program imunisasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan sudah memahami tahap persiapan PTP (Perencanaan Tingkat Puskesmas) dalam program imunisasi. Hal tersebut terlihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Pernyataan informan mengenai tahap perencanaan kegiatan imunisasi

Informan Pernyataan

Informan 1

(Kepala puskesmas)

Melengkapi data yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan program imunisasi. Melakukan identifikasi masalah dan mencari solusi terhadap permasalahan tersebut.

Informan 2

(Bidan Desa Buluh Cina)

Kelengkapan data jumlah bayi dan laporan tahun lalu untuk menentukan prioritas masalah tahun kedepannya supaya bisa kita susun RUK dan RPK Informan 3

(Bidan Pustu

Pematang Kayu Arang)

Melihat data jumlah sasaran, sarana prasarana, tenaga kesehatan. yaa saya rasa itu saja.

Informan 4 (Koordinator

imunisasi)

Kita menghimpun data dari seluruh wilayah kerja di Puskesmas Siak Hulu III, selanjutnya kita tau

sasarannya, apa kendala dilapangan sehingga dapat membantu dalam menetapkan perencanaan

Informan 5

(Pengelola vaksin)

Mempersiapkan data jumlah sasaran untuk menetapkan jumlah vaksin yang diperlukan.

3. Kelengkapan data dalam penyusunan perncanaan kegiatan imunisasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa data untuk penyusunan perencanaan kegiatan imunisasi sudah baik. Dari lima informan yang diwawancarai, secara keseluruhan menyatakan telah tersedia data untuk kegiatan penyusunan perencanaan. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11 Pernyataan informan mengenai kelengkapan data dalam penyusunan perencanaan kegiatan imunisasi

Informan Pernyataan

Informan 1

(Kepala puskesmas)

Tidak ada masalah dalam hal kelengkapan data

Informan 2

(Bidan Desa Buluh Cina)

Kalau untuk data sudah lengkap, tidak ada masalah.

Informan 3

(Bidan Pustu Pematang Kayu Arang)

Alhamdulillah data di puskesmas sudah lengkap. Tidak ada yang kurang.

Informan 4 (Koordinator

imunisasi)

Ada, semuanya tersedia.

Informan 5

(Pengelola vaksin)

4. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) program imunisasi a. Waktu pengusulan RUK program imunisasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan mengetahui waktu pengusulan RUK, yakni dilakukan pada awal tahun. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12 Pernyataan informan mengenai waktu penyusunan RUK

Informan Pernyataan

Informan 1

(Kepala puskesmas)

Penyusunan RUK dilaksanakan pada awal tahun dengan melibatkan bidan, koordinator kegiatan imunisasi dan pengelola vaksin

Informan 2

(Bidan Desa Buluh Cina)

Kalau RUK yaa disusun pada awal tahun

Informan 3

(Bidan Pustu Pematang Kayu Arang)

RUK disusun pada bulan januari biasanya

Informan 4 (Koordinator

imunisasi)

RUK biasanya dilakukan awal tahun setelah kita melakukan lokakarya tahunan. Setelah kita menyelesaikan laporan tahun sebelumnya.

Informan 5

(Pengelola vaksin)

Untuk RUK disusun setiap awal tahun

b. Perencanaan kebutuhan sumberdaya (dana dan sarana/prasarana) untuk program imunisasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan kebutuhan sumberdaya untuk program imunisasi sudah terkoordinir dengan baik. Hal tersebut dapat terlihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Pernyataan informan tentang perencanaan kebutuhan sumberdaya untuk kegiatan program imunisasi

Informan Pernyataan

Informan 1

(Kepala puskesmas)

Untuk perencanaan kebutuhan sumberdaya tidak ada kendala, dana dari pemerintah selalu lancar dan jumlah

Informan 2

(Bidan Desa Buluh Cina)

Kalau tenaga kesehatan sudah cukup, saya rasa sudah berlebihan mungkin

Informan 3

(Bidan Pustu Pematang Kayu Arang)

Perencanaan kebutuhan sumberdaya diusulkan melalui Ka. Puskesmas pada saat staff meeting. Sebelumnya kita koordinasikan dahulu bersama bidan desa lainnya, koordinator imunisasi dan pengelola vaksin.

Informan 4 (Koordinator

imunisasi)

Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana disesuaikan dengan data kebutuhan yang ada, selama ini jumlah vaksin selalu mencukupi kebutuhan untuk kegiatan imunisasi

Informan 5

(Pengelola vaksin)

Paling selama ini perencanaan kebutuhan selalu diusulkan kepada Ka. Puskesmas

5. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dalam program imunisasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan mengetahui kapan waktu penyusunan RPK. Sementara untuk lokakarya mini tahunan informan menyatakan bahwa selalu dilaksanakan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.14 Pernyataan informan tentang tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan dalam program imunsasi

Informan Pernyataan

Informan 1

(Kepala puskesmas)

Mengenai penyusunan RPK dilakukan setelah RUK. Setelah RUK disetujui pihak dinas.

Informan 2

(Bidan Desa Buluh Cina)

Penyusunan RPK dilakukan sebulan setelah penyusunan RUK

Informan 3

(Bidan Pustu Pematang Kayu Arang)

Ya setelah penyusunan RUK

Informan 4

(Koordinator imunisasi)

Untuk RPK kita buat setelah kita susun RUK nya. Di dalam RPK kita buat perincian dana untuk pelaksanaan kegiatan.

Informan 5

(Pengelola vaksin)

6. Target/standar keberhasilan yang ditetapkan dalam program imunisasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa informan menyatakan bahwa mengenai target keberhasilan program imunisasi telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu pencapaian UCI 95%. Hal tersebut dapat terlihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15 Pernyataan informan tentang target/standar keberhasilan yang ditetapkan dalam program imunisasi

Informan Pernyataan

Informan 1

(Kepala puskesmas)

Target program imunisasi sudah ada dari pemerintah. Untuk tahun 2013 pemerintah sudah mentargetkan UCI 95%. Kita kan sudah mempersiapkan RPK untuk pencapaian UCI tersebut seperti melakukan penyuluhan imunisasi dan sweeping imunisasi. Yaa tentu saja kami sebagai pihak puskesmas berharap dengan adanya kegiatan tersebut maka dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai imunisasi dan semua bayi bias mendapatkan imunisasi secara lengkap.

Informan 2

(Bidan Desa Buluh Cina)

Target pencapaian UCI sudah ada dari dinas

Informan 3

(Bidan Pustu Pematang Kayu Arang)

Targetnya sudah jelas, ada target yang ditetapkan pemerintah untuk pencapaian UCI ini.

Informan 4

(Koordinator imunisasi)

Kalau untuk target itu sudah ada dari pemerintah, ada kepmenkesnya yang mengatur. Target dari pemerintah 95%. kalau untuk target dari puskesmas ada dalam RPK yang kita susun. Yaa

bagaimana cara kita untuk dapat mencapai target yang sudah ditetapkan pemerintah.

Informan 5

(Pengelola vaksin)

Untuk target setau saya sudah ada ditetapkan oleh pemerintah. Saya kurang tau pasti berapa targetnya, itu yang lebih tau bidan

4.4.2 Penggerakan dan Pelaksanaan (P2) 1. Pelaksanaan lokakarya bulanan puskesmas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan lokakarya mini bulanan biasa disebut dengan istilah staff meeting. Pelaksanaan staff meeting tidak rutin dilakukan setiap bulannya. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16 Pernyataan informan tentang pelaksanaan Lokakarya mini bulanan puskesmas

Informan Pernyataan

Informan 1

(Kepala puskesmas)

Untuk pelaksanaan lokakarya mini bulanan itu namanya

staff meeting. Itu dilakukan setiap bulan. Informan 2

(Bidan Desa Buluh Cina)

Staff meeting ada setiap bulan.

Informan 3

(Bidan Pustu Pematang Arang)

Kalau staff meeting itu “KP” dek. Kapan perlu aja dilakukan, tidak rutin setiap bulan.

Informan 4 (Koordinator

imunisasi)

Yaa itu tidak rutin dilakukan setiap bulannya, tergantung Ka. Puskesmas

Informan 5

(Pengelola vaksin)

Tidak selalu setiap bulannya. Tapi kayaknya tergantung Ka. Puskesmas

2. Pelaksanaan kegiatan imunisasi

a. Tupoksi dan pendelegasian wewenang/tanggungjawab untuk pelaksanaan kegiatan imunisasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 dari 5 informan menyatakan bahwa tupoksi ada untuk staf di puskesmas induk. Pendelegasian wewenang/tanggungjawab secara tertulis belum ada. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.17.

Tabel 4.17 Pernyataan informan tentang tupoksi dan pendelegasian wewenang/tanggung jawab untuk pelaksanaan kegiatan imunisasi

Informan Pernyataan

Informan 1

(Kepala puskesmas)

Tupoksi ada secara tertulis, mengenai pendelegasian wewenang hanya berupa lisan aja

Informan 2

(Bidan Desa Buluh Cina)

Tupoksi ada, untuk pendelegasian yaa dari Kapus. Kayaknya tidak ada ditulis, hanya dibilang gitu aja

Informan 3

(Bidan Pustu

Pematang Kayu Arang)

Saya kurang tau ada apa tidaknya tupoksi tertulis, setau saya hanya lisan dari kapus aja

Informan 4 (Koordinator

imunisasi)

Tupoksi dan pendelegasian wewenang ada dari kepala puskesmas.

Informan 5

(Pengelola vaksin)

Yaa kalau itu secara lisan saja dari kepala puskesmasnya

b. Pelatihan perencanaan puskesmas

Tabel 4.18 menunjukkan bahwa 4 informan menyatakan tidak pernah mendapat pelatihan mengenai perencanaan puskesmas terutama dalam program imunisasi. Sementara 1 informan pernah mendapatkan pelatihan perencanaan.

Tabel 4.18 Pernyataan informan mengenai pelatihan perencanaan puskesmas

Informan Pernyataan

Informan 1

(Kepala puskesmas)

Dulu saya pernah mendapat pelatihan tentang penyusunan RUK dan RPK dari dinas kesehatan Kabupaten Kampar sekitar 2 tahun yang lalu. Informan 2

(Bidan Desa Buluh Cina)

Tidak pernah, kalau pelatihan lain banyak kayak asfiksia

Informan 3

(Bidan Pustu Pematang

Informan 4

(Koordinator imunisasi)

Saya tidak pernah mendapat pelatihan mengenai perencanaan tapi kalau pelatihan yang lain pernah saya ikuti

Informan 5

(Pengelola vaksin)

Ada pelatihan tentang perencanaan vaksin, itupun sudah 2 tahun yang lalu.

3. Pengelolaan rantai vaksin

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan pengelolaan rantai vaksin di Puskesmas Siak Hulu III sudah berjalan dengan baik. Petugas pengelola vaksin mencatat suhu lemari es sebanyak dua kali dalam sehari. Pemasukan dan pengeluaran vaksin selalu dicatat setiap bulannnya.

Tabel 4.19 Pernyataan informan mengenai pengelolaan rantai vaksin

Informan Pernyataan

Informan 1

(Pengelola vaksin)

Pengambilan vaksin saya lakukan setiap bulannya ke dinas kesehatan kabupaten. Untuk membawa vaksin dari dinas biasanya menggunakan vaccine carrier, hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas vaksin. Penyimpanan vaksin di puskesmas menggunakan lemari es, itu suhunya selalu saya pantau setiap hari pada pagi dan sore hari. Suhu yang baik untuk penyimpanan vaksin kan sekitar 2-8˚C. Setiap

jumlah vaksin yang masuk dan keluar saya catat. Untuk pelaksanaan imunisasi di posyandu biasanya bidan yang ambil ke puskesmas. Biasanya bidan membawa vaksin menggunakan termos yang berisi minimal 4 buah cool pack 0,1 liter untuk menjaga suhu agar vaksin tidak rusak.

4. Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi adalah rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi, kurangnya akses ke posyandu dan

adanya larangan dari pihak keluarga untuk melakukan imunisasi. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.20.

Tabel 4.20 Pernyataan informan mengenai hambatan dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi

Informan Pernyataan

Informan 1

(Kepala puskesmas)

Mungkin dari segi pengetahuan masyarakatnya saja yang masih kurang, kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi masih minim.

Informan 2

(Bidan Desa Buluh Cina)

Kalau di tempat kakak, masyarakatnya susah untuk diajak imunisasi karena suami melarang. Kalau anaknya sudah demam tidak mau lagi di suntik imunisasi. Yaa tingkat pendidikan juga masih rendah, kebanyakan hanya tamatan SMP dan SMA.

Informan 3

(Bidan pustu Pematang Kayu Arang)

Kalau di tempat saya, masyarakat tidak datang karena kendaraan tidak ada kemudian anaknya demam jadi tidak mau di suntik

Informan 4 (Koordinator

imunisasi)

Wilayah kerja kita kan letaknya di daerah terpencil, mayoritas pendidikannya juga masih rendah. Banyak orang tua yang tidak mau imunisasi dengan alasan tidak mau anaknya sakit demam.

Informan 5

(Pengelola vaksin)

Kalau kenadala di lapangan tentunya bidan pelaksana yang lebih tau.

Informan 6 (Kader)

Biasanya masyarakat yang tidak bisa datang karena tidak ada kendaraan ataupun karena anaknya lagi demam.

Informan 7 (Ibu balita)

Ya saya kadang tidak bisa datang ke posyandu karna tidak ada yang antar, suami pergi kerja. Biasanya saya menumpang sama tetangga yang kebetulan ke posyandu juga. Kalau anak lagi demam juga tidak dibawa ke posyandu

4. Jenis imunisasi yang tidak mencapai target

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan jenis imunisasi yang tidak mencapai target yaitu imunisasi polio dan DPT/HB1.

Tingginya angka drop out imunisasi polio 1-4 dan imunisasi DPT/HB1 di Desa Buluh Cina dan Desa Pangkalan Baru. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.21.

Tabel 4.21 Pernyataan informan mengenai jenis imunisasi yang tidak mencapai target

Informan Pernyataan

Informan 1

(Bidan Desa Buluh Cina)

Di tempat kakak tinggi angka drop out imunisasi polio 1-4 sama imunisasi DPT-HB1, susah mengajak masyarakat ini untuk melakukan imunisasi. Angka DO polio 1-4 kalau tidak salah kakak mencapai 50%, DPT/HB1 juga sama.

Informan 2

(Bidan pustu

Pematang Kayu Arang)

Ya hampir sama dengan buluh cina, DO untuk imunisasi polio 1-4 sekitar 30%, kalau DO imunisasi DPT/HB1 sekitar 27%.

Informan 3 (Koordinator

imunisasi)

Kalau berdasarkan data yang kita punya jenis imunisasi yang tidak tercapai itu polio sama DPT/HB1, masih tinggi angka DO di Buluh Cina sama Pangkalan Baru. Imunisasi campak di Buluh Cina juga masih rendah sekitar 43%

4.4.3 Pengawasan, pengendalian, dan penilaian (P3)

1. Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan imunisasi di lapangan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan pengawasan terhadap kegiatan imunisasi sudah berjalan dengan baik. Koordinator puskesmas selalu datang ke salah satu posyandu untuk melihat langsung pelaksanaan imunisasi. Hal tersebut terlihat dari tabel 4.22.

Tabel 4.22 Pernyataan informan mengenai pengawasan terhadap kegiatan imunisasi di lapangan

Informan Pernyataan

Informan 1

(Bidan Desa Buluh Cina)

Kalau pak Yas selalu datang ke posyandu, dia rajin itu turun ke lapangan untuk melihat pelaksanaan imunisasi

Informan 2

(Bidan pustu Pematang Kayu Arang)

Ada, pak Yasmi datang ke posyandu untuk melihat imunisasi, terkadang dia juga ada bertanya sama ibu-ibu mengenai bagaimana imunisasi anaknya.

Informan 3

(Koordinator imunisasi)

Kalau untuk itu saya selalu memantau pelaksanaannya, saya juga sering tanya sama ibu-ibu mengenai bagaimana imunisasi anaknya, selalu dibawa apa tidak, kalau tidak dibawa kenapa alasannya, yaa gitu aja

Informan 4 (Kader)

Selalu ada setiap bulan, kadang juga ikut membantu kalau ada bayi yang dikasi vitamin. Bertanya juga tentang sudah banyak yang datang atau belum. Ya baik lah bapak itu

Informan 5 (Ibu balita)

Ada bapak dari puskesmas, bapaknya ramah sering cerita juga sama kami di posyandu

2. Monitoring dan evaluasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan kegiatan monitoring dan evaluasi belum berjalan dengan baik. Monitoring dan evaluasi tidak rutin dilakukan setiap bulannya. Kepala puskesmas melakukan pengawasan melalui laporan bulanan dari bidan desa dan pengelola vaksin. Hal tersebut terlihat pada tabel 4.23.

Tabel 4.23 Pernyataan informan tentang monitoring dan evaluasi kegiatan imunisasi

Informan Pernyataan

Informan 1

(Kepala Puskesmas)

Monitoring dan evaluasi kegiatan imunisasi dibahas dalam rapat bulanan. Bidan desa dan koordinator imunisasi menyampaikan bagaimana kegiatan dilapangan. Laporan bulanan mengenai kegiatan imunisasi juga dilihat. Pengelola vaksin juga memberikan laporan mengenai jumlah vaksin yang masuk dan keluar setiap bulannya.

Informan 2

(Bidan Desa Buluh Cina)

Kepala puskesmas hanya memantau kegiatan imunisasi melalui laporan bulanan saja, jarang dilakukan rapat bulanan untuk membicarakan bagaimana kegiatan di lapangan. Yang sering memantau ya cuma koordinator saja

Informan 3

(Bidan pustu Pematang Kayu Arang)

Rapat bulanan untuk monitoring dan evaluasi jarang dilakukan, ada sesekali dilakukan tetapi tidak rutin setiap bulan dek. Kami hanya memberikan laporan bulanan kegiatan imunisasi kepada kepala puskesmas. ya dari laporan itu saja kepala puskesmas memantaunya.

Informan 4 (Koordinator

imunisasi)

Monitoring dan evaluasi dari kepala puskesmas ya hanya melalui laporan bulanan saja. Pelaporan yang diberikan bidan setiap bulannya selalu tepat waktu. Paling ya saya yang sering turun ke lapangan melihat kegiatan imunisasi.

Informan 5

(Pengelola vaksin)

Ada sesekali rapat untuk monitoring dan evaluasi. Tidak rutin setiap bulan lah.

Dokumen terkait