• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 AS TAS AS TAS AS TAS

VII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BUAH SEMANGKA CV SALIM ABAD

7.2 Tahap Masukan ( Input Stage )

7.2.1 Analisis Matriks IFE ( Internal Factor Evaluation )

Setelah diperoleh faktor strategis internal bisnis buah semangka CV Salim Abadi yang meliputi kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses), dilakukan pemberian kuesioner kepada 14 orang responden. Responden internal terdiri dari seorang General Manager yaitu Bapak Joko, dan responden eksternal yakni Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Tengah, Bapak Haji Marno sebagai pesaing, enam orang petani mitra dan lima orang petani musiman di Kabupaten Lampung Tengah.

Kuesioner diberikan kepada responden guna pengisian Matriks IFE. Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari faktor- faktor internal yang terdapat pada perusahaan. Matris IFE menggambarkan kondisi internal bisnis buah semangka yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dihitung berdasarkan bobot dan peringkat yang diambil.

Setiap responden melakukan pembobotan. Pembobotan dengan menggunakan paired comparison matrix sehingga diperoleh bobot dari masing- masing variabel internal. Untuk selanjutnya bobot akhir yang dipakai merupakan pembobotan rata-rata dari 14 orang responden. Demikian halnya dengan pemberian peringkat oleh masing-masing responden yang sama, peringkat akhir yang dipakai adalah rataan peringkat dari ketiga orang responden tersebut.

Setelah nilai bobot dan peringkat diperoleh baru dapat diketahui skor bobot tiap variabel. Nilai skor bobot ini merupakan hasil perkalian nilai bobot rata-rata dengan nilai peringkat rata-rata. Kekuatan utama bagi perusahaan adalah

variabel kekuatan dengan skor bobot paling besar, sedangkan kelemahan utama adalah variabel dengan skor bobot paling kecil.

Tabel 16. Analisis Matriks IFE Bisnis Buah Semangka CV Salim Abadi

No. Faktor Strategis Internal Bobot Peringkat Skor Bobot Kekuatan

1. Pembagian kerja karyawan

yang jelas 0,0765 3,3571 0,2567

2. Mencakup pasar Jawa dan

Sumatera 0,0820 3,9286 0,3220

3. Memiliki sistem pembukuan dan alat pengambilan keputusan

0,0772 3,6429 0,2811 4. Memiliki SOP buah semangka

sendiri 0,0762 3,486 0,2614

5. Memiliki petani Mitra dan

Musiman 0,0801 3,7143 0,2976

6. Input produksi terjamin

ketersediaannya 0,0719 3,6429 0,2619

7. Fasilitas informasi manajemen

yang lengkap 0,0723 3,3571 0,2429

Total Kekuatan 1,9236

Kelemahan

8. Visi dan misi perusahaan

belum tertulis dan jelas 0,0776 2,5000 0,1940 9. Kegiatan promosi belum

gencar 0,0744 1,9286 0,1435

10. Kontrak jual beli belum kuat 0,0769 2,9286 0,2253 11. SDM lapangan yang kurang

profesional 0,0797 2,2857 0,1878

12. Masih menggunakan sistem

sewa lahan 0,0804 2,9286 0,2353

13. Belum mampu memenuhi

kebutuhan ekspor semangka 0,0749 2,8571 0,2139

Total Kelemahan 1,1998

Total Kekuatan dan Kelemahan 3,1234

Pada Matriks IFE bisnis buah semangka pada CV SA dapat dilihat urutan dari tingkat kekuatan utama hingga didapatkan tingkat kelemahan utama hasil penilaian analisis adalah sebagai berikut :

(1) Mencakup pasar Jawa dan Sumatera merupakan kekuatan utama bagi bisnis buah semangka CV SA. Tingkat penting relatif faktor ini terhadap

keberhasilan industri usaha buah semangka adalah sebesar 0,0820 dengan nilai bobot skor sebesar 0,3220. Bisnis buah semangka CV SA dalam pemasarannya hingga saat ini telah mencakup pasar lokal di Pulau Jawa dan Sumatera dengan tujuan pasar yaitu pasar induk di daerah Jakarta, Palembang, Jambi dan Lampung. Buah semangka yang telah dipasok ke pasar induk tersebut kemudian disebar ke berbagai wilayah di pulau Jawa dan Sumatera oleh agen buah. CV SA mampu menyediakan kurang lebih 100 ton buah semangka untuk pasar lokal. Dengan kemampuan menyerap pasar lokal ini, menjadikan CV SA memperoleh kemudahan dalam memasarkan produk buah semangka.

(2) Memiliki petani Mitra dan Musiman merupakan kekuatan kedua dalam bisnis buah semangka CV SA. Nilai bobot rata-rata faktor ini sebesar 0,0801 dengan nilai bobot skor sebesar 0,2976. Pengusahaan buah semangka menuntut adanya tenaga kerja dalam pengelolaan usahataninya. Dalam mengelola kegiatan usahatani buah semangka, CV SA memiliki petani Mitra dan Musiman. Petani Mitra telah menjadi bagian dari kegiatan bisnis buah semangka CV SA sejak awal. Sedangkan petani Musiman merupakan petani yang menjadi tenaga kerja sepenuhnya bagi bisnis buah semangka CV SA dalam usahatani semangka. Petani Musiman ini mulai dirintis setelah bisnis buah semangka CV SA berbadan hukum dan merupakan salah satu pengembangan bisnis dari perusahaan dalam membuka lapangan pekerjaan bagai masyarakat sekitar.

(3) Memiliki sistem pembukuan dan alat pengambilan keputusan merupakan kekuatan selanjutnya dari bisnis buah semangka CV SA. Faktor ini memperoleh bobot rata-rata sebesar 0,0772 dengan nilai bobot skor sebesar 0,2811. Dalam pengembangan kegiatan bisnis buah semangka, CV SA telah menggunakan pembukuan dengan menggunakan sistem Accounting. Pembukuan keuangan CV SA sudah tersusun rapi, jelas dan terperinci. Selain itu juga, alat pengambilan keputusan yang dilakukan oleh CV SA menggunakan software dengan sistem Accosis. Sistem Accosis ini dapat mempermudah CV SA dalam mengetahui keadaan bisnis perusahaan serta

mempermudah dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan dalam perusahaan.

(4) Input produksi terjamin ketersediaannya termasuk pada faktor kekuatan yang dimiliki pada bisnis buah semangka CV SA. Bobot rata-rata faktor ini sebesar 0,0719 dan nilai bobot skor sebesar 0,2619. Membudidayakan buah semangka membutuhkan input produksi untuk menghasilkan buah semangka yang berkualitas. Input produksi tersebut seperti benih, pupuk, pestisida dan alat pertanian. Untuk menjamin ketersediaan input produksi, CV SA mempunyai kios/outlet. Kios/Outlet pertanian tersebut dibangun untuk menyediakan input produksi. Selain itu, sebagai integrasi bisnis buah semangka untuk memperoleh keuntungan lebih dan mengatasi risiko yang dihadapi dalam budidaya buah semangka.

(5) Memiliki SOP buah semangka sendiri merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki oleh bisnis buah semangka CV SA dengan bobot rata-rata sebesar 0,0762 dan nilai bobot skor sebesar 0,2614. CV SA dalam melakukan kegiatan budidaya buah semangka menerapkan Standard Operational Procedure yang telah disusun dalam SOP buah semangka sebagai pedoman budidaya. SOP tersebut mengadopsi beberapa teknik budidaya yang telah dipelajari oleh Bapak Haji Nursalim dalam penggunaan teknologi budidaya semangka di Malaysia dan berdasarkan pengalaman usahatani semangka. (6) Pembagian kerja karyawan yang jelas merupakan salah satu faktor kekuatan

yang dimiliki oleh bisnis buah semangka CV SA. Faktor ini memiliki nilai bobot sebesar 0,0765 dengan nilai bobot skor sebesar 0,2567. Setiap karyawan yang ada pada CV SA memiliki tugas dan tanggung jawab masing- masing. Dengan adanya pembagian kerja karyawan yang jelas tersebut tentunya akan berdampak pada efisiensi tenaga dan waktu serta pertanggungjawaban akan lebih jelas terlihat.

(7) Fasilitas informasi manajemen yang lengkap adalah salah satu dari kekuatan yang dimiliki bisnis buah semangka CV SA dengan nilai bobot sebesar 0,0723 dan nilai bobot skor sebesar 0,2429. Adanya fasilitas informasi manajemen yang lengkap dalam perusahaan seperti telepon, faksimail dan

jaringan internet akan membuat kinerja karyawan lebih produktif dan lebih efisien.

(8) Masih menggunakan sistem sewa lahan adalah kelemahan bisnis buah semangka CV SA selanjutnya dengan bobot rata-rata sebesar 0,0804 dan nilai bobot skor sebesar 0,2353. Karakteristik budidaya semangka yang membutuhkan lahan yang luas seringkali menjadi kendala bagi perusahaan, sehingga perusahaan masih menerapkan sistem sewa lahan meskipun di sisi lain harga sewa lahan masih termasuk murah. Namun dalam kegiatan produksi buah semangka, hal ini menjadi kelemahan bagi perusahaan untuk dapat menyediakan buah semangka secara kontinyu sesuai target perusahaan. (9) Kontrak jual beli belum kuat merupakan kelemahan pada bisnis buah

semangka CV SA dengan bobot rata-rata sebesar 0,0769 serta nilai bobot skor sebesar 0,2253. Kegiatan transaksi yang terjadi pada perusahaan, baik penjualan buah semangka kepada agen maupun pembelian pasokan dari distributor input produksi belum memiliki kekuatan kontrak. Kegiatan transaksi masih berdasarkan atas kepercayaan dari kedua belah pihak saja. Hal ini menjadi kelemahan bagi perusahaan karena bisnis buah semangka CV SA seringkali mendapat kerugian dari kontrak yang berdasarkan kepercayaan tersebut seperti agen pembeli buah semangka yang tidak membayar hasil panen yang telah dijual. Serta distributor yang setelah memasok input produksi kemudian tidak pernah memasok input produksi kembali setelah perusahaan membeli input produksi dalam jumlah yang banyak.

(10)Belum mampu memenuhi kebutuhan ekspor semangka juga termasuk kelemahan bisnis buah semangka CV SA, dengan nilai bobot rata-rata sebesar 0,0749 dan nilai bobot skor sebesar 0,2139. CV SA yang sebelumnya pernah menandatangani kontrak perjanjian ekspor dengan Kementerian Pertanian untuk melakukan ekspor buah semangka ke Dubai, Uni Emirat Arab, dan Singapura dengan jumlah pengiriman 25 ton setiap minggunya. Ternyata perusahaan belum sanggup untuk memenuhi permintaan ekspor tersebut dikarenakan jumlah produksi yang sulit untuk dipenuhi secara kontinu dan adanya persyaratan ekspor yang menjadi kendala perusahaan.

(11)Visi dan misi perusahaan yang belum tertulis dan jelas merupakan suatu kelemahan bisnis buah semangka CV SA dengan bobot rata-rata sebesar 0,0776 dan nilai bobot skor sebesar 0,1940. Dalam menentukan arah kegiatan perusahaan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, perusahaan sebaiknya menentukan tujuan tersebut dalam sebuah visi dan misi perusahaan. CV SA dalam menjalankan kegiatan usahanya memang memiliki visi dan misi, namun masih secara tersirat dan belum tertulis dengan jelas. Visi dan misi bisnis buah semangka CV SA hanya sebatas harapan dan tujuan dari pemilik dan general manager saja, seperti ingin melakukan kegiatan ekspor buah semangka tanpa dipaparkan dengan jelas untuk diketahui bagi karyawan ataupun orang lain. Sehingga masih banyak karyawan yang belum mengetahui arah dan tujuan perusahaan jangka pendek dan jangka panjang. (12)SDM lapangan yang kurang profesional merupakan kelemahan yang cukup

mendapat perhatian pada bisnis buah semangka CV SA dengan bobot rata- rata sebesar 0,0797 dan nilai bobot skor sebesar 0,1878. Kegiatan produksi buah semangka CV SA yang dilakukan di lapangan, diberikan tanggung jawab kepada SDM lapangan dalam mengatasi kegiatan dan kendala budidaya. Namun SDM lapangan yang dimiliki oleh CV SA ini kurang berkompeten dalam bidang pendidikan. SDM tersebut hanya berdasarkan pengalaman yang dimiliki dalam budidaya semangka dan tidak menempuh jenjang pendidikan di bidang pertanian. Sehingga sering terjadi kendala dalam hal pemahaman dan tindak lanjut dari suatu masalah yang terjadi di lapangan sehingga membutuhkan waktu, biaya dan tenaga yang lebih. Hal ini menjadi kelemahan bagi perusahaan.

(13)Kegiatan promosi belum gencar merupakan kelemahan utama bisnis buah semangka CV SA dengan nilai bobot rata-rata sebesar 0,0744dan nilai bobot skor sebesar 0,1435. CV SA kurang berupaya untuk mempromosikan diri dan produknya. Promosi dilakukan secara personal dan melalui Word of Mouth (WOM). Seperti contoh, CV SA belum memiliki plang papan nama perusahaan, hal ini menyebabkan masyarakat luar sulit untuk mengetahui keberadaan CV SA. Kegiatan promosi yang dilakukan bisnis buah semangka CV SA belum intensif karena hanya berdasarkan pengetahuan petani

semangka maupun para konsumen buah (agen buah) semata. Petani maupun konsumen (agen buah) melakukan pembelian dan juga kemitraan karena Brand dari CV SA yang sebelumnya dijalankan oleh Bapak Haji Nursalim yang sebagai petani hingga saat ini menjadi anggota DPRD Tingkat Provinsi Lampung.

Berdasarkan hasil analisis IFE, dapat dilihat bahwa hasil akhir analisis untuk kekuatan memiliki total skor bobot sebesar 1,9236, sedangkan nilai total bobot skor untuk kelemahan sebesar 1,1998. Nilai bobot skor untuk kekuatan yang lebih besar dari nilai bobot skor kelemahan, maka dapat dikatakan bahwa dalam pengembangan bisnis buah semangka CV SA mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki perusahaan dan mampu mengatasi kelemahan yang ada. Hal ini juga menunjukkan bahwa responden memberikan pandangan yang cukup tinggi pada faktor kekuatan dan respon yang relatif kecil untuk faktor kelemahan. Kekuatan utama bisnis buah semangka CV SA adalah mencakup pasar Jawa dan Sumatera dalam penyerapan pasar usahanya dengan bobot skor sebesar 0,3220. Kelemahan utama bagi CV SA adalah kegiatan promosi yang belum gencar yaitu hanya berdasarkan word of mouth dengan bobot skor sebesar 0,1435. Total skor dari matriks IFE bisnis buah semangka CV SA berjumlah 3,1234. Nilai ini di atas nilai rataan sebesar 2,5 yang menunjukkan bahwa pengembangan bisnis buah semangka CV SA berada di atas rata-rata, yaitu perusahaan mampu memanfaatkan kekuatannya dan meminimalkan kelemahannya dengan cukup baik.