6. PERUMUSAN STRATEGI BERSAING
6.5. Ikhtisar Analisis
6.5.7. Analisis Matriks TOWS
Matriks TOWS merupakan alat pencocokan yang memadukan informasi yang diperoleh pada matriks EFE dan IFE. Perubahan eksternal yang lebih tidak terkontrol akan menjadi awal pembahasan terlebih dahulu sebelum melihat pada aspek internal. Peluang dan ancaman bagi usaha Vin’s Berry Park yang diperoleh dari matriks EFE serta kekuatan dan kelemahan Vin’s Berry Park yang diperoleh dari matriks IFE dicocokkan dalam matriks TOWS, Penyusunan peringkat pada peluang, ancaman kekuatan dan kelemahan Vin’s Berry Park didasarkan pada skor masing- masing faktor pada matriks EFE dan IFE.Matriks TOWS berguna untuk membantu Vin’s Berry Park mengembangkan strategi yang akan diimplementasikan untuk membangun keunggulan bersaing yang telah dirumuskan sebelumnya pada matriks CPM yang juga mempertimbangkan peluang,ancaman,kekuatan dan kelemahan perusahaan serta posisi perusahaan yang telah dianalisa pada matriks IE
Setelah memahami keunggulan bersaing yang ingin dibangun dan mengetahui posisi perusahaan maka kita bisa menyimpulkan strategi total perusahaan. Selanjutnya adalah menyusun alternatif-alternatif strategi untuk Vin’s Berry Park dengan menggunakan matriks TOWS. Matriks TOWS dari Vin’s Berry Park diperlihatkan pada Tabel 32.
Strategi S-O
1. Menciptakan paket agrowisata dengan muatan edukasi yang lebih baik dan menarik. Peluang untuk mengembangkan agrowisata masih sangat terbuka luas mengingat tren back to nature yang sedang berkembang pada masyarakat modern saat ini. Saat ini agrowisata stroberi, khususnya di Kabupaten Bandung,
menawarkan jasa wisata agro yang pada umumnya serupa yakni pengalaman memetik stroberi langsung dan melakukan kegiatan rekreasi seperti fun games dsb. Vin’s Berry Park saat ini juga termasuk agrowisata demikian, di sisi lain
Vin’s Berry Park memiliki keunggulan dalam bidang bud idaya dan hasil panen stroberi dibandingkan dengan pesaingnya sehingga melihat peluang yang ada, kondisi persaingan agrowisata, serta keunggulan yang dimiliki Vin’s Berry Park
maka pengembangan paket wisata agro yang memiliki muatan edukasi yang lebih baik dan menarik dapat menjadi jalan untuk menjadi agrowisata yang berbeda dan membuat Vin’s Berry Park menjadi pilihan utama konsumen dalam berwisata.
2. Mengembangkan manajemen pengendalian mutu pelayanan. Vin’s Berry Park memiliki continuos improvement plan terhadap kepuasan pelanggan yang akan sangat bermanfaat bila hal ini diterjemahkan menjadi suatu manajemen pengendalian mutu pelayanan dengan menetapkan standar operting procedur
(SOP) untuk pelayanan. Diharapkan dengan adanya hal tersebut maka pelayanan yang diberikan Vin’s Berry Park menjadi lebih baik sehingga peluang yang ada dapat diantisipasi dengan optimal.
3. Meningkatkan personal selling kepada pengunjung grup khususnya kepada para decision maker untuk kegiatan field trip dengan memaksimalkan network yang dimiliki. Konsumen yang datang berombongan seperti sekolah, perguruan tinggi, kantor dsb adalah konsumen yang mendatangkan penghasilan paling besar bagi Vin’s Berry Park sehingga konsumen tipe ini sangat diandalkan
Vin’s Berry Park untuk terus menjalankan usahanya. Konsumen rombongan pun adalah sasaran utama Vin’s Berry Park dalam pengembangan keunggulan bersaing mereka yang mengarah kepada jasa wisata agro yang bermuatan edukasi.
Demikian pentingnya konsumen ini maka Vin’s Berry Park harus bekerja ekstra melebihi promosi yang selama ini dilakukan yakni menyebar leaflet. Personal selling dengan insentif tertentu kepada para decision maker untuk field trip seperti guru, kepala sekolah, manajer maupun dosen diyakini bisa mendongkrak jumlah rombongan yang datang.
4. Mengembangkan skema harga discount yang menarik bagi rombongan. Merupakan salah satu insentif yang dipersiapkan bagi para decision maker agar jumlah kunjungan rombongan meningkat. Discount merupakan insentif yang sangat menarik bagi para pembuat keputusan terlebih disaat inflasi mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan rekreasi.
Strategi W-O
1. Melakuan promosi yang gencar melalui presentasi kepada konsumen rombongan yang potensial seperti sekolah, perguruan tinggi dan kantor. Promosi seperti ini baik dilakukan untuk meningkatkan awareness dan pemahaman konsumen mengenai jasa yang ditawarkan Vin’s Berry Park terutama bagaimana
Vin’s Berry Park dapat menunjang proses pembelajaran melalui program agro
edutainment yang dimilikinya. Promosi melalui presentasi ini mempunyai efek yang lebih besar ketimbang hanya menyebarkan leaflet.
2. Meningkatkan kompetensi karyawan terutama dalam agrowisata seperti pemandu, customer service, toko dan kebun. Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh Vin’s Berry Park mayoritas bermuara pada belum tersedianya SDM profesional yang bisa diandalkan untuk menjalankan usaha ini sepenuhnya. Antisipasi yang harus dilakukan guna tetap menjaga peluang Vin’s Berry Park
dengan kebutuhan perusahaan. Pemerintah dan AWAI (Asosiasi Wisata Agro Indonesia) merupakan alternatif bagi Vin’s Berry Park untuk menjadi fasilitator pelatihan yang dibutuhkan.
Strategi S-T
1. Mencari sumber dana selain bank yang lebih fleksibel dalam memberi pendanaan sehingga kualitas fasilitas umum dan rekreasi yang dimiliki bisa ditingkatkan. Pengembangan keunggulan bersaing yang coba dilakukan sangat berpeluang membutuhkan investasi baru yang harus dikeluarkan oleh Vin’s Berry Park. Namun peran intermediasi bank yang diharapkan bisa membantu Vin’s Berry Park masih sangat kecil, terutama kredit untuk pertanian. Hal ini dapat disiasati dengan mencari sumber dana lain selain bank yang lebih fleksibel dan mudah seperti dana pinjaman dari konglomerat atu pejabat yang memiliki hubungan baik dengan pemilik Vin’s Berry Park.
2. Melakukan kontrak pembelian dengan pemasok LN berdasarkan harga awal yang disepakati/ future trading. Keunggulan bersaing yang akan dibangun
Vin’s Berry Park sangat bergantung kepada kualitas hasil panen yang baik serta proses budidaya yang menarik. Kualitas hasil panen yang baik akan terjaga jika semua input yang diperlukan bisa disediakan. Guna mengantisipasi harga bibit impor yang fluktuatif akibat fluktuasi nilai rupiah terhadap dolar maka antisipasi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kontrak pembelian diawal atau
future trading. Hal ini akan membuat harga beli bibit impor menjadi stabil, karena tidak terpengaruh fluktuasi nilai tukar rupiah.
Strategi W-T
1. Memperbaiki jadwal produksi stroberi sehingga keinginan konsumen untuk memetik stroberi dapat dipenuhi setiap saat.Memetik stroberi merupakan salah satu daya tarik utama yang dimiliki Vin’s Berry Park.Memetik stroberi juga bagian dari edukasi yang diberikan dalam wisata, oleh karena itu jaminan bahwa konsumen setiap saat dapat melakukan petik stroberi sangat penting sehingga perlu dilakukan perbaikan jadwal tanam dengan memaksimalkan jumlah green house maupun lahan yang ada.
2. Melakukan perbaikan dalam pencatatan keuangan sehingga kemampuan perusahaan yang sesungguhnya bisa diukur. Dengan penggunaan sistem akuntansi maka perbaikan pencatatan bisa dilakukan. Pencatatan keuangan yang baik dapat mempermudah dan mendukung proses Vin’s Berry Park dalam mencari investor.
3. Meningkatkan wilayah pemasaran ke daerah daerah baru seperti Bogor, Subang dan Cirebon. Hal ini mengantisipasi bencana banjir di Jakarta yang diperkirakan pada tahun-tahun mendatang masih akan terjadi. Peningkatan wilayah pemasaran bisa menutupi pasar yang seharusnya diisi oleh konsumen yang berasal dari Jakarta.
Tabel 32. Matriks TOWS Vin’s Berry Park
Peluang :
1. Tren sosial Budaya untuk kembali ke alam
2. Pasar pelanggan yang datang secara rombongan
3. Inovasi budi-daya stroberi 4. Penduduk Jakarta dengan PDRB
tinggi merupakan pasar yang prospektif.
5. Pemasok LN memiliki citra kualitas yang unggul
6. Tol Cipularang memberikan akses cepat Jakarta-Bandung
7. Dukungan pemerintah, Pemda dan AWAI terhadap pariwisata
Ancaman :
1. Persaingan dalam industri tinggi
2. Industri agrowisata mudah dimasuki pendatang baru 3. Inflasi menurunkan daya beli masyarakat dan dana rekreasi
4. Pembeli memiliki banyak pilihan
5. Persaingan jasa substitusi 6. Intermediasi bank kurang
berjalan
7. Risiko nilai tukar rupiah terhadap harga bibit LN 8. Pemilu ancam stabilitas
politik
9. Rating investasi
kabupaten Bandung tidak menarik.
10. Banjir di Jakarta
Kekuatan :
1. Unggul dalam budidaya dan panen stroberi (bibit LN)
2. Pengendalian mutu buah bagus 3. Lokasi mudah diakses
4. Fasilitas umum parkir, toilet, mushola memenuhi standard.
5. Fasilitas rekreasi yang memenuhi standard umum
6. Fleksibilitas harga untuk group
7. Produk olahan stroberi yang berkualitas dan beragam
8. Kebersamaan yang baik
9. Pengembangan produk olahan stroberi dan komoditas baru
10. Network pemilik luas 11. Menggunakan modal sendiri
12. Continuous improvement plan terhadap kepuasan konsumen.
Kekuatan-Peluang
1. Menciptakan paket agrowisata dengan muatan edukasi yang lebih baik dan menarik.
2. Mengembangkan manajemen pengendalian mutu pelayanan. 3. Meningkatkan personal selling
untuk pemgunjung group (sekolah, kantor dsb.) dengan memanfaatkan network. Secara khusus melakukan personal selling kepada para decisison maker untuk urusan field trip dengan menawarkan insentif menarik.
4. Mengembangkan skema harga discount yang menarik bagi pengunjung rombongan
Kekuatan-Ancaman 1. Mencari sumber dana
selain bank yang lebih fleksibel dalam memberi pendanaan sehingga kualitas fasilitas umum dan rekreasi yang dimiliki bisa ditingkatkan. 2. Melakukan kontrak
pembelian dengan pemasok LN berdasarkan harga awal yang
disepakati/ future trading
Kelemahan :
1. Promosi belum optimal 2. Tidak memiliki pemandu tetap 3. SDM yang berbasis kerja kebun masih
harus belajar
4. Wisata petik stroberi belum bisa dilakukan setiap saat
5. Profesionalisme karyawan rendah 6. Pencatatan keuangan masih sederhana 7. Manajemen berpusat pada pemilik 8. Tumpang tindih pekerjaan
Kelemahan-Peluang
1. Melakukan promosi yang gencar melalui presentasi kepada sekolah, perguruan tinggi dan instansi lain 2. Meningkatkan kompetensi
karyawan terutama dalam agrowisata seperti pemandu, customer service, toko dan kebun.
Kelemahan-Ancaman 1. Memperbaiki jadwal
produksi stroberi sehingga keinginan pelanggan untuk memetik stroberi dapat dipenuhi setiap saat. 2. Melakukan perbaikan
dalam pencatatan keuangan sehingga kemampuan perusahaan yang sesungguhnya bisa diukur.
3. Meningkatkan wilayah pemasaran kepada daerah-daerah lain seperti Subang, Bogor, Cirebon dsb.