• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 METODE PENELITIAN

3.5 Analisis Data

3.5.1 Kondisi aktual pendaratan dan pendistribusian hasil tangkapan

Analisis data dilakukan secara deskriptif, tabulatif dan perhitungan statistik untuk mengetahui kondisi aktual pendaratan dan pendistribusian hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke, Jakarta.

3.5.2 Efisiensi pendaratan dan pendistribusian hasil tangkapan

Dalam pendistribusian hasil tangkapan ini, hanya untuk mengetahui efisiensi teknis pendaratan hasil tangkapan yang dilihat dari berat beban hasil tangkapan yang dapat diangkut dan lama waktu tercepat yang dapat ditempuh oleh buruh angkut. Efesiensi teknis pendaratan hasil tangkapan didefinisikan sebagai kesesuaian proses dan komponen proses pendaratan hasil tangkapan yang melebihi seharusnya. Untuk mendapatkan efisiensi teknis pendaratan hasil tangkapan di PPI Muara Angke dilakukan perbandingan antara efisiensi yang didapat dari perhitungan dengan data-data literatur yang ada. Untuk itu dilakukan pra penelitian untuk penentuan indikator parameter banding efisiensi teknis pendaratan hasil tangkapan.

1) Efisiensi pendaratan hasil tangkapan (1) Pra penelitian

Analisis yang digunakan pada tahap pra penelitian adalah analisis regresi linear. Data yang ditabulasikan di Tabel 3 dan Tabel 4 dihitung rata-rata waktu tempuhnya dan rata-rata berat angkutnya. Selanjutnya rata-rata waktu tempuh dan rata-rata berat angkut yang didapat dirata-ratakan lagi menurut ulangan sehingga didapat berat variabel x sebagai waktu tempuh dan berat angkut sebagai variabel y. Nilai x (waktu tempuh) dan y (berat angkut) ini selanjutnya diregresi untuk mendapatkan persamaan umum kuadratik y = ax2 + bx + c. bila persamaan kuadratik tersebut diturunkan (turunan pertama), maka akan didapat nilai x (waktu tempuh), sedangkan nilai y adalah 0. Nilai x merupakan nilai waktu optimum yang mampu diangkut oleh buruh angkut di PPI Muara Angke. Pemplotan titik pada kurva didapatkan dengan cara memasukkan nilai x (waktu tempuh) ke dalam persamaan untuk melihat kecendrungan bentuk dari titik kurva.

Nilai R2 didapatkan dari persamaan kuadratik tersebut diatas yang merupakan besarnya nilai determinasi antara x dan y, kemudian dari akar R2 didapatkan r yang merupakan nilai korelasi antara x dan y. Bila nilai r ini lebih besar dari 0,7 (r>0,7), maka hubungan korelasinya adalah sangat erat artinya berat yang diangkut buruh angkut dapat menjelaskan waktu tempuh yang dicapai dan antara keduannya terdapat hubungan. Bila nilai 0,4 < r ≤ 0,7 maka hubungannya adalah erat, sedangkan bila nilai r ≤ 0,4 maka hubungannya adalah tidak erat (Krisdiyanto, 2007).

Analisis yang sama digunakan seperti analisis diatas, yaitu dilakukan perhitungan berat angkut optimum hasil tangkapan setelah dilakukan pembalikan nilai variabel y adalah waktu pengangkutan ikan dan variabel x adalah berat hasil tangkapan yang diangkut. Hasil akhirnya didapat berat angkut optimum yang dapat diangkut oleh buruh angkut.

(2) Penelitian

Analisis yang digunakan pada tahap penelitian ini adalah dengan pengukuran waktu rata-rata yang diangkut oleh 20 orang sampel buruh angkut. Rata-rata hasil pengukuran waktu dibandingkan dengan waktu optimum yang diperoleh dari hasil pra penelitian untuk menentukan apakah waktu hasil tangkapan yang diangkut oleh buruh angkut di PPI Muara Angke efisien atau tidak. Dari pengukuran penelitian dapat diketahui lama waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk pendaratan tanpa menyebabkan basket / ikan terjatuh dan ikan rusak mutunya (dinotasikan P). Nilai ini akan diperbandingkan dengan pra penelitian yang sudah ada mengenai lama waktu optimum rata-rata (terpendek) yang dibutuhkan oleh nelayan untuk proses pendaratan hasil tangkapan (dinotasikan Q) (Krisdiyanto, 2007) :

Dengan kriteria :

P < Q : Efisien, artinya buruh angkut mampu mengangkut keranjang hasil tangkapan dengan lama waktu tempuh yang lebih cepat daripada lama waktu tempuh optimum.

P > Q : Tidak efisien, artinya buruh angkut tidak mampu untuk mengangkut keranjang hasil tangkapan dengan lama waktu tempuh yang lebih cepat daripada lama waktu optimum.

Cara yang sama dilakukan seperti analisis diatas, yaitu dilakukan pengukuran berat rata-rata hasil tangkapan oleh 20 orang. Rata-rata pengukuran berat dibandingkan dengan berat optimum yang diperoleh dari hasil pra penelitian untuk menentukan apakah berat hasil tangkapan yang diangkut oleh buruh angkut efisien ata u tidak. Dari pengukuran penelitian diketahui nilai rata-rata berat yang biasa diangkut oleh kelompok buruh pada jarak tertentu tersebut tanpa menyebabkan basket terjatuh atau ikan menjadi rusak (dinotasikan M). Nilai ini akan diperbandingkan dengan pra penelitian yang sudah dilakukan mengenai berat optimum rata-rata hasil tangkapan yang masih dapat diangkut oleh buruh angkut (dinotasikan N) (Kridiyanto, 2007) :

Dengan kriteria :

M > N : Efisien, buruh angkut mampu mengangkut keranjang hasil tangkapan dengan berat hasil tangkapan yang lebih besar daripada berat optimum hasil tangkapan.

M < N : Tidak efisien, buruh angkut tidak mampu mengangkut keranjang hasil tangkapan dengan berat hasil tangkapan yang lebih besar daripada berat optimum hasil tangkapan.

Untuk mengetahui mutu ikan yang ada di TPI/tempat penimbangan, dapat dilihat secara organoleptik (sifat-sifat fisiknya). Pengujian organoleptik dapat dilihat melalui kriteria-kriteria (Tabel 6).

Secara umum penilaian angka organoleptik pada (Tabel 6) secara kualitatif adalah:

1 – 3 : ikan dalam kondisi sangat busuk 4 – 5 : ikan dalam kondisi busuk

6 – 7 : ikan dalam kondisi agak baik 8 : ikan dalam kondisi baik

Tabel 6 Daftar uji organoleptik

Spesifikasi Nilai 1. MATA

- Cerah, bola mata menonjol, kornea jernih 9

- Cerah bola mata rata, kornea jernih 8

- Agak cerah, bola mata rata, pupil agak keabu-abuan, kornea agak jernih 7 - Bola mata agak cekung, pupil berubah keabu-abuan, kornea agak keruh 6 - Bola mata agak cekung, pupil keabu-abuan, kornea agak keruh 5 - Bola mata cekung, pupil mulai berubah menjadi putih susu, kornea keruh 4 - Bola mata cekung, pupil putih susu, kornea jernih 3 - Bola mata tenggelam, ditutupi lendir kuning yang tebal 1 2. INSANG

- Warna merah cemerlang, tanpa lendir dan bekteri 9 - Warna merah kurang cemerlang, tanpa lender 8

- Warna merah agak kusam, tanpa lender 7

- Merah agak kusam, tanpa lender 6

- Mulai ada kolaborasi merah muda, merah coklat, sedikit lendir 5 - Mulai ada diskolaborasi, sedikit lender 4 - Perubahan warna merah coklat, lendir tebal 3 - Warna merah coklat atau kelabu, lendir tebal 2 - Warna putih kelabu, lendir tebal sekali 1 3. KONSITENSI

- Padat,elastis bila ditekan dengan jari, sulit menyobek daging dari tulang belakang

8 - Agak padat, elastis bila ditekan dengan jari, sulit menyobek jari dari

tulang belakang, kadang-kadang agak lunak sesuai dengan jenisnya

7 - Agak lunak, elastis bila ditekan dengan jari, agak mudah menyobek

daging dari tulang belakang

6 - Agak lunak, kurang elastis bila ditekan dengan jari, agak mudah

menyobek daging dari tulang belakang

5 - Lunak , bekas jari terlihat bila ditekan tetapi cepat hilang, mudah

menyobek daging dari tulang belakang

4 - Lunak, bekas jari terlihat lama bila ditekan dan mudah menyobek daging

dari tulang belakang

3 - Lunak, bekas jari terlihat lama bila ditekan, mudah sekali menyobek

daging dari tulang belakang

2 - Sangat lunak, bekas jari tidak mau hilang bila ditekan, mudah sekali

menyobek daging dari tulang belakang

1 Sumber : Deptan (1984) diperbaharui BSN (2006).

2) Efisiensi pendistribusian hasil tangkapan

Dalam pendistribusian hasil tangkapan ini hanya untuk mengetahui efisiensi ekonomis. Efisiensi ekonomis pendistribusian digunakan untuk menghitung perbandingan antara total biaya pendistribusian dan total penerimaan dari hasil penjualan hasil tangkapan oleh pedagang pengumpul (palele).

Efisiensi ekonomis pendistribusian ini dapat dirumuskan dengan, perhitungan (Krisdiyanto, 2007) :

 

Biaya total pendistribusian terdiri adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk pendistribusian hasil tangkapan oleh pedagang pengumpul di PPI Muara Angke dari TPI ke pasar grosir Muara Angke dalam satu bulan yaitu pada lama waktu penelitian, antara lain ; biaya sewa gerobak pengangkut hasil tangkapan, biaya upah pedagang dan pekerja, biaya es untuk mengawetkan hasil tangkapan dan biaya lainnya, sedangkan nilai total penjualan hasil tangkapan adalah nilai rata-rata penjualan ikan yang dijual oleh pedagang pengumpul ke pembeli dalam satu bulan yaitu pada lama waktu penelitian.

Dokumen terkait