• Tidak ada hasil yang ditemukan

6 EFISIENSI PENDARATAN DAN PENDITRIBUSIAN HASIL

6.3 Efisiensi Pendistribusian Hasil Tangkapan

Efisiensi ekonomis pendistribusian hasil tangkapan digunakan untuk menghitung perbandingan antara nilai total penjualan hasil tangkapan oleh pedagang pengumpul (palele) di pasar grosir Muara Angke dan total biaya pendistribusian yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul untuk mendistribusikan hasil tangkapan dari TPI ke pasar grosir Muara Angke.

Nilai total penjualan hasil tangkapan adalah nominal uang yang didapat setelah pedagang melakukan suatu usaha jual beli hasil tangkapan terhadap pembeli. Nilai total penjualan hasil tangkapan yang diperoleh pedagang pengumpul di PPI Muara Angke merupakan hasil perkalian antara jumlah penjualan hasil tangkapan dalam satu bulan dengan harga penjualan hasil tangkapan. Data jumlah penjualan hasil tangkapan, harga penjualan hasil tangkapan dan nilai total penjualan hasil tangkapan ditunjukkan pada Tabel 19. Tabel 19 Data jumlah, harga dan nilai total penjualan hasil tangkapan oleh 6

responden pedagang pengumpul di pasar grosir Muara Angke pada bulan Maret, 2010 Responden ke- Jumlah penjualan (kg) Harga penjualan (Rp) Nilai total penjualan (Rp) 1 8.277,0 15.500,00 128.293.500,00 2 15.438,0 15.100,00 233.113.800,00 3 26.102,0 15.100,00 394.140.200,00 4 5.425,0 15.700,00 85.172.500,00 5 24.118,0 13.900,00 335.240.200,00 6 26.474,0 14.900,00 394.462.600,00

Nilai total penjualan hasil tangkapan dari masing-masing responden pedagang pengumpul di pasar grosir Muara Angke terkait secara langsung dengan jumlah penjualan hasil tangkapan yang dijual oleh pedagang pengumpul ke

konsumen. Pada responden keenam nilai total penjualan hasil tangkapan lebih tinggi yaitu Rp 394.462.600,00 karena jumlah penjualan hasil tangkapan yang dijual juga lebih besar dibandingkan dengan responden lainnya yaitu 26.474 kg (Lampiran 19) ; sedangkan pada responden keempat nilai total penjualan hasil tangkapannya lebih rendah apabila dibandingkan dengan responden lainnya yaitu Rp 85.172.500,00 karena jumlah penjualan hasil tangkapan yang dijual paling sedikit yaitu 5.425 kg (Lampiran 17).

Biaya pendistribusian adalah biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul untuk mendistribusikan hasil tangkapan ke daerah tujuan distribusi. Biaya pendistribusian di PPI Muara Angke merupakan biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul untuk mendistribusikan hasil tangkapan dari TPI ke pasar grosir Muara Angke. Biaya pendistribusian ini termasuk dengan biaya pembelian hasil tangkapan di PPI Muara Angke.

Biaya yang dikeluarkan dalam pendistribusian hasil tangkapan dapat dilkelompokkan menjadi dua, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap adalah biaya yang nilainya dianggap tetap dan harus dikeluarkan dalam suatu waktu ; sedangkan biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan dan nilainya dapat berubah. Data biaya tetap, biaya tidak tetap, dan total biaya pendistribusian oleh 6 responden pedagang pengumpul yang berada di PPI Muara Angke ditunjukan pada Tabel 20.

Tabel 20 Data biaya tetap, biaya tidak tetap dan total biaya pendistribusian hasil tangkapan oleh 6 responden pedagang pengumpul di pasar grosir Muara Angke pada bulan Maret, 2010

Responden ke-

Total biaya tetap (Rp)

Total biaya tidak tetap (Rp) Total biaya pendistribusian (Rp) 1 250.000,00 125.747.005,00 125.997.005,00 2 250.000,00 228.479.114,00 228.729.114,00 3 250.000,00 384.035.006,00 384.285.006,00 4 250.000,00 84.147.175,00 84.397.175,00 5 250.000,00 328.394.656,00 328.644.656,00 6 250.000,00 387.513.578,00 387.763.578,00

Biaya tetap yang dikeluarkan oleh pedagang pasar grosir Muara Angke dalam satu bulan adalah Rp 250.000,00 untuk sewa lapak. Biaya tersebut tetap dikeluarkan oleh pedagang pengumpul, walaupun kegiatan jual beli hasil tangkapan di pasar grosir Muara Angke tidak berjalan.

Biaya tidak tetap dikeluarkan oleh pedagang di pasar grosir Muara Angke untuk keperluan pendistribusian hasil tangkapan dari TPI ke pasar grosir Muara Angke, dengan rincian sebagai berikut : biaya sewa gerobak, biaya sewa fiber, biaya sewa bak, biaya pembelian plastik pembungkus, biaya upah pekerja, biaya sewa keranjang, biaya pembelian es, biaya keamanan dan biaya retribusi sebesar 3% dari total penjualan hasil tangkapan.

Biaya tidak tetap yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul berkaitan dengan jumlah penjualan hasil tangkapan yang akan di jual di pasar grosir Muara Angke. Semakin besar jumlah penjualan hasil tangkapan yang akan dijual di pasar grosir Muara Angke, maka akan semakin besar biaya tidak tetap yang akan dikeluarkan oleh pedagang pengumpul. Misalnya, pada responden keenam jumlah penjualan hasil tangkapan yaitu sebesar 26.474 kg per bulan. Jumlah penjualan hasil tangkapan ini merupakan jumlah penjualan hasil tangkapan yang terbesar dibandingkan dengan responden lainya, maka akan semakin besar pula biaya tidak tetap yang dikeluarkan oleh responden keenam untuk keperluan hasil tangkapan yaitu sebesar Rp 387.513.578,00. Biaya tidak tetap tersebut digunakan antara lain untuk pembelian hasil tangkapan ; biaya sewa bak, biaya sewa keranjang, biaya sewa fiber, dan biaya lainnya.

Total biaya pendistribusian terkait langsung dengan biaya tidak tetap yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul. Pada responden keenam total biaya pendistribusian yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan dengan pedagang pengumpul lainnya yaitu sebesar Rp 387.763.578,00 ; karena biaya tidak tetap yang dikeluarkan responden keenam juga besar yaitu sebesar Rp 387.513.578,00. Pada responden keempat total biaya pendistribusian yang dikeluarkan paling kecil dibandingkan dengan responden lainnya yaitu sebesar Rp 84.397.175,00 ; karena biaya tidak tetap yang dikeluarkan oleh responden keempat juga paling sedikit yaitu sebesar Rp 84.147.175,00.

Efisiensi pendistribusian dilakukan untuk membandingkan output dengan input dari masing-masing 6 responden pedagang pengumpul di pasar grosir Muara Angke. Output dari pedagang pengumpul di pasar grosir Muara Angke adalah nilai total penjualan hasil tangkapan yang dijual oleh pedagang pengumpul ke pembeli dalam satu bulan yaitu lama waktu penelitian, sedangkan input adalah

total biaya pendistribusian yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul untuk mendistribusikan hasil tangkapan dari TPI ke pasar grosir Muara Angke dalam satu bulan, antara lain : biaya tetap untuk sewa lapak dan biaya tidak tetap (biaya sewa gerobak, biaya sewa fiber, biaya sewa bak, biaya upah pedagang dan pekerja, biaya es untuk mengawetkan hasil tangkapan dan biaya lainnya). Data mengenai nilai total penjualan, total biaya pendistribusian dan nilai efisiensi pendistribusian ditunjukkan pada Tabel 21.

Tabel 21 Data nilai total penjualan, total biaya pendistribusian, keuntungan dan nilai efisiensi pendistribusian oleh 6 responden pedagang pengumpul di pasar grosir Muara Angke pada bulan Maret, 2010

Responden ke- Nilai total penjualan (Rp) Total biaya pendistribusian (Rp) Keuntungan (Rp) Efisiensi pendistribusian (TBP /NTP) (%) 1 128.293.500,00 125.997.005,00 2.296.495,00 1,02 2 233.113.800,00 228.729.114,00 4.384.686,00 1,02 3 394.140.200,00 384.285.006,00 9.855.194,00 1,03 4 85.172.500,00 84.397.175,00 775.325,00 1,01 5 335.240.200,00 328.644.656,00 6.595.544,00 1,02 6 394.462.600,00 387.763.578,00 6.699.022,00 1,02 Rata-rata 261.737.133,33 256.636.089,00 5.101.044,33 1,02

Keterangan : NTP : Nilai Total Penjualan TBP : Total Biaya Pendistribusian

Keuntungan terbesar yaitu Rp 9.855.194,00 diperoleh oleh responden ketiga, sedangkan keuntungan terkecil yaitu sebesar Rp 775.325,00 diperoleh oleh responden keempat. Besarnya keuntungan yang diperoleh oleh pedagang pengumpul terkait dengan besarnya nilai total penjualan yang diterima dan total biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul. Semakin besar nilai total penjualan yang didapat oleh pedagang pengumpul maka akan semakin besar pula keuntungan yang didapat. Sebaliknya, semakin kecil biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul maka keuntungan yang didapat akan semakin besar. Total biaya merupakan penjumlahan dari total biaya tetap, total biaya pembelian hasil tangkapan, dan total biaya pendistribusian hasil tangkapan.

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata nilai efisiensi pendistribusian hasil tangkapan dari keenam responden pedagang pengumpul di PPI Muara Angke sebesar 1,02. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa setiap satu rupiah yang dikeluarkan mampu menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,02.

Nilai efisiensi pendistribusian yang terbesar adalah sebesar 1,03 yang terdapat pada responden ketiga. Nilai efisiensi pendistribusian tersebut diperoleh dari pembagian antara nilai total penjualan hasil tangkapan oleh pedagang pengumpul dengan total biaya pendistribusian. Semakin besar nilai efisiensi pendistribusian hasil tangkapan ; artinya total biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul untuk mendistribusikan hasil tangkapan akan semakin kecil. Hal ini menunjukkan bahwa responden ketiga merupakan responden yang paling efisien dalam mendistribusikan hasil tangkapan dari TPI ke pasar grosir Muara Angke.

Pada responden keempat nilai efisiensi pendistribusian yang didapat sebesar 1,01. Nilai efisiensi pendistribusian tersebut diperoleh dari pembagian antara nilai total penjualan hasil tangkapan oleh pedagang pengumpul dengan total biaya pendistribusian. Nilai efisiensi pendistribusian tersebut merupakan nilai efisiensi pendistribusian terkecil yang didapat dari keenam responden di pasar grosir Muara Angke. Semakin kecil nilai efisiensi pendistribusian hasil tangkapan ; artinya total biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul untuk mendistribusikan hasil tangkapan akan semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa responden keempat merupakan responden yang paling tidak efisien dalam mendistribusikan hasil tangkapannya dari TPI ke pasar grosir Muara Angke.

Dokumen terkait