BAB III. METODE PENELITIAN
3.7 Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif yaitu analisis data yang dilakukan terus-menerus atau menggunakan angka-angka maksudnya adalah data yang diperoleh pada soal
Ke-N. Untuk menentukan tindakan yang paling baik agar penggunaan teknik parafrase mampu meningkatkan kemampuan memahami puisi. Untuk memperoleh atau mencari nilai rata-rata digunakan rumus:
Mean = 𝑥𝑁 Keterangan:
Mean : Nilai rata-rata
x : Jumlah skor
N : Jumlah individu yang diteliti (Nurkancana, 1986 : 152).
4.1 Hasil Penelitian
Dalam bab ini disajikan hasil-hasil yang diperoleh selama peneliti melakukan penelitian di kelas VIII-1 SMP Negeri 10 Denpasar Tahun pelajaran 2013/2014. Dalam penelitian tindakan kelas ini telah disesuaikan dengan tahap-tahap dan prosedur yang telah ditentukan dalam rencana tindakan. Dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini, telah diperoleh data yang diperlukan untuk dievaluasi. Data yang diperoleh adalah berupa hasil observasi terhadap guru dan siswa selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas, dan data hasil tes kemampuan memahami puisi melalui teknik parafrase pada siswa kelas VIII-1 setiap akhir tindakan.
4.1.1 Refleksi Awal
Pada tahap refleksi awal pelaksanaan dilakukan dengan cara memberi tugas kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami puisi melalui teknik parafrase. Tugas tersebut dibuat oleh peneliti berkolaborasi dengan guru bahasa Indonesia di kelas VIII-1. Dalam refleksi awal ini siswa diberi puisi untuk diparafrasekan dengan kata-kata sendiri. Siswa terlebih dulu diberikan materi mengenai parafrase dan memberikan gambaran sekilas tentang memparafrase puisi.
4.1.1.1 Hasil Observasi Awal
Observasi terhadap kegiatan pembelajaran dilakukan oleh peneliti. Dari observasi inilah dapat diketahui baik tidaknya perilaku siswa. Adapun yang
tekun, (2) siswa kurang aktif mendengarkan penjelasan guru (peneliti), (3) siswa tidak ada bertanya, jika ada hal yang belum dimengerti, dan (4) siswa tidak berani berargumentasi.
4.1.1.2 Hasil Tes Awal
Pada tes awal, peneliti memberikan contoh puisi bertema bebas yang belum diparafrase, tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami puisi melalui teknik parafrase.
Tabel 04. Hasil Tes Awal Siswa Kelas VIII-1 SMP Negeri 10 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014 Dalam Memahami Puisi Melalui Teknik parafrase
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
A. Pemahaman terhadap puisi.
B. Keserasian paragraf yang satu dengan yang lain.
C. Ketepatan bahasa paragraf dengan bahasa puisi.
D. Kesesuaian paragraf terhadap kuplet puisi.
E. Ketepatan makna parafrase dengan makna puisi.
4.1.1.3 Analisis Data Hasil Tes Awal
Berdasarkan tabel di atas hasil tes awal ini dimana nilai rata-rata yang diperoleh dari pelaksanaan tes awal ini adalah 4,7 dari 48 orang siswa dengan rincian sebagai berikut:
1. Nilai 6 kategori cukup sebanyak 3 orang, persentasenya adalah
No. Kategori Rentangan
skor X F FX Persen (%) Nilai
Keterangan:
X = Skor Standar F = Frekuensi Fx = Jumlah Nilai
Dari rincian di atas kemampuan memahami puisi melalui teknik parafrase pada tes awal dapat dikelompokkan kurang. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian dalam upaya meningkatkan kemampuan memahami puisi melalui teknik parafrase.
4.1.1.4 Hasil Refleksi Awal
Berdasarkan tabel 05 di atas menunjukkan, bahwa kemampuan siswa dalam memahami puisi melalui teknik parafrase pada tes awal dari 48 siswa mencapai nilai rata-rata 4,7 dengan rincian nilai 6 kategori cukup sebanyak 3 orang, nilai 5 kategori hampir cukup sebanyak 25 orang, nilai 4 kategori kurang sebanyak 20 orang, sehingga kemampuan memahami puisi melalui teknik parafrase pada tes awal dapat dikelompokkan dalam kategori kurang.
4.1.2 Deskripsi Siklus I 4.1.2.1 Observasi / Evaluasi 4.1.2.1.1 Hasil Observasi
Selama proses belajar-mengajar berlangsung, peneliti mengadakan observasi kepada siswa. Aspek-aspek yang dinilai dalam observasi siswa dalam kelas, seperti: (a) masih ada siswa yang kurang memperhatikan dan ribut dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, dan (b) siswa belum berani bertanya hal
yang belum mereka pahami, mereka kurang antusias mengikuti pembelajaran di kelas.
4.1.2.1.2 Hasil Tes Siklus I
Tes diikuti oleh 48 siswa. Kriteria yang ditetapkan yaitu siswa dikatakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
37. Ni Pt W.P Eprilina Yudita 15 7 10 10 10 52 5 Hampir
cukup
38. Pande Gede Darma Wisnu 7 10 15 14 18 64 6 cukup
39. Pt Ayu Safira Paramitha T 11 12 12 10 10 55 6 cukup
40. Putu Adelia Chintya Devi 15 10 10 12 11 58 6 cukup
41. Putu Ariestha Ayu P. Dewi 10 10 10 15 13 58 6 cukup
42. Putu Ayu Pradnyanita 17 10 15 12 10 64 6 cukup
43. Putu Dedi Ananta P. Wijaya 11 12 10 10 10 53 5 Hampir
cukup 44. Putu Dellon septiyasa Sujana 15 12 10 15 16 68 7 Lebih dari
cukup 45. Putu Deva Ananta Adistanaya 16 16 12 15 15 74 7 Lebih dari
cukup
46. Putu Maharani puspita Ningrum 9 8 15 10 10 52 5 Hampir
cukup 47. Sang Ayu Pt. Candra Pebriyani 15 15 12 12 10 64 6 cukup
48. Yoga Wira Pranata 15 10 16 9 9 59 6 cukup
Jumlah 580 586 575 331 558 2823 278
Rata-rata 12 12.2 11.6 6.9 11.6 58.8 5.79 kurang
Keterangan :
A. Pemahaman terhadap puisi.
B. Keserasian paragraf yang satu dengan yang lain.
C. Ketepatan bahasa parafrase dengan bahasa puisi.
D. Kesesuaian paragraf terhadap kuplet puisi.
E. ketepatan makna parafrase dengan makna puisi.
4.1.2.2 Analisis Data Hasil Siklus I
Berdasarkan tabel di atas, maka nilai rata-rata pada siklus 1 yang dicapai siswa 5.79 dari 48 siswa dengan rincian sebagai berikut:
1. Nilai 7 kategori lebih dari cukup sebanyak 8 0rang siswa, persentasenya
Tabel 07. Analisis Siklus 1 Memahami Puisi Melalui Teknik Parafrase di kelas VIII-1 SMP Negeri 10 Denpasar Tahun Pelajaran
Keterangan:
X = Skor Standar F = Frekuensi Fx = Jumlah Nilai
Berdasarkan tabel di atas, maka nilai rata-rata yang dicapai siswa 4,75 dari 48 orang siswa dengan rincian nilai 7 kategori lebih dari cukup sebanyak 8 orang, nilai 6 kategori cukup sebanyak 22 orang, nilai 5 kategori hampir cukup sebanyak 18 orang, sehingga kemampuan memahami puisi melalui teknik parafrase pada siklus I dapat dikelompokkan dalam kategori hampir cukup.
4.1.2.3 Refleksi siklus I
Dari hasil yang diperoleh pada siklus I, baik berdasarkan hasil tes kemampuan memahami puisi melalui teknik parafrase maupun observasi, maka perlu dilakukan refleksi. Hasil refleksi ini merupakan kesimpulan dari pembelajaran siklus I, yang nantinya berguna sebagai tolak ukur pada siklus II.
Dengan melakukan pembenahan tindakan berdasarkan hasil refleksi, didapatkan beberapa temuan yang perlu pembenahan. Pada siklus I masih terdapat kekurangan yang belum terselesaikan/terpecahkan sehingga belum tercapai SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Mengajar) yaitu 7,0.
Temuan pertama, peneliti menemukan banyak siswa yang merasa kesulitan dalam memahami kata-kata dalam puisi, sehingga siswa merasa kesulitan mengerjakan tugasnya.
Temuan kedua, peneliti menemukan adanya beberapa siswa yang kurang serius mendengarkan penjelasan guru, ada beberapa siswa yang masih bercanda sehingga mengganggu konsentrasi siswa yang lain.
Temuan ketiga, dalam menyimpulkan materi siswa tidak terlibat dan belum mendapatkan bimbingan secara maksimal sehingga banyak siswa yang bergantung sama siswa yang pandai. Berdasarkan hal yang diperoleh pada siklus I masih kurang, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II adalah dengan mengadakan (1) revisi pada penyajian materi pembelajaran, dan (2) pengalokasian waktu.
4.1.3 Deskripsi Siklus II 4.1.3.1 Perencanaan penelitian
Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu,11 Juni 2014. Tahap pertama yaitu tahap perencanaan, pada tahap ini peneliti merencanakan langkah-langkah yang diambil, seperti :
1. Mempersiapkan materi tentang bagaimana menemukan makna yang terkandung dalam puisi sehingga parafrasenya tepat;
2. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai acuan pembelajaran;
3. Mengadakan revisi pada penyajian materi pembelajaran khususnya memahami puisi melalui teknik parafrase;
4. Menambahkan alokasi waktu, sehingga siswa mendapat bimbingan secara maksimal tentang pemahaman puisi;
5. Mengarahkan siswa agar lebih berkonsentrasi dalam memahami kata-kata puisi;
6. Mengarahkan dan membimbing siswa agar lebih memperhatikan guru/peneliti di dalam menjelaskan pelajaran;
7. Peneliti akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang memahami puisi melalui teknik parafrase dan mengadakan evaluasi secara lisan tentang memparafrase;
8. Menyiapkan lembar tes yang akan digunakan oleh siswa dalam memparafrase puisi; dan
9. Menyiapkan instrumen penelitian.
4.1.3.2 Pelaksanaan Penelitian
Tabel 08. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dalam siklus II
No. Guru (Peneliti) Siswa
(1) (2) (3)
Kegiatan Awal 01. Peneliti/guru membuka pelajaran
dengan mengucap salam dan
02. Memberikan apersepsi puisi untuk menarik perhatian siswa tentang
01. Eksplorasi : Menjelaskan orientasi materi pembelajaran yang akan diterapkan.
Mendengarkan dan perhatikan penjelasan guru.
02. Menjelaskan cara menemukan makna yang terkandung dalam puisi sehingga parafrasenya tepat dan menyusun kata-kata dalam kalimat parafrase.
Mendengarkan dan memperhatikan sambil mencatat penjelasan dari guru, siswa bertanya apabila ada yang belum jelas.
03. Elaborasi : Memberikan tugas kepada siswa yaitu puisi yang berjudul "Aku"
karya Charily Anwar untuk di parafrase.
Siswa memparafrase puisi yang dibagikan.
04. Menyuruh siswa membacakan hasil parafrase.
Siswa membacakan hasil parafrase.
05. Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa, masalah atau kesulitan yang ditemui dalam pembelajaran.
Bertanya (bagi siswa yang mengalami masalah dalam memparafrase puisi).
06. Konfirmasi: Memberikan solusi kepada siswa untuk masalah atau kesulitan yang masih ditemukan.
Siswa mendengarkan penjelasan guru terhadap masalah atau kesulitan yang masih ditemukan.
07. Guru memberikan penekanan terhadap materi yang diberikan.
Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan guru/peneliti.
Kegiatan Akhir 08. Menyimpulkan materi yang diajarkan,
mengenai memahami puisi.
Bersama guru ikut menyimpulkan materi yang telah diberikan.
09. Memberikan salam penutup. Membalas mengucap salam.
4.1.3.3 Observasi / Evaluasi 1.4.3.3.1 Hasil Observasi
Selama proses belajar mengajar berlangsung, peneliti mengadakan observasi kepada siswa. Aspek-aspek yang dinilai dalam observasi siswa dalam kelas seperti: (a) siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan antusias meskipun ada aspek pembelajaran puisi yang sulit dipahami, (b) beberapa siswa
hanya sebagai pendengar, dan (c) ada beberapa siswa yang mengobrol dengan temannya.
4.1.3.3.2 Hasil Tes Siklus II
Tes yang diikuti oleh 48 siswa, kriteria yang ditetapkan yaitu siswa dikatakan berhasil apabila nilai rata-rata kelas mencapai 70 ke atas pada saat memparafrase puisi.
Tabel 09. Hasil Tes Siklus II Siswa Kelas VIII-1 SMP Negeri 10 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam memahami puisi melalui 07. Gst. Ayu Mirah Febriary
Adhyaksa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
cukup 40. Putu Adelia Chintya Devi 9 15 10 15 10 59 6 Cukup 41. Putu Ariestha Ayu P. Dewi 15 15 10 20 8 68 7 Lebih dari
cukup
42. Putu Ayu Pradnyanita 9 10 15 10 15 59 6 Cukup
43. Putu Dedi Ananta P. Wijaya 20 10 5 15 10 60 6 Cukup 44. Putu Dellon Septiasa Sujana 15 20 20 15 8 78 8 Baik 45. Putu Deva Ananta Adistanaya 11 15 20 15 20 81 8 Baik 46. Putu Maharani Puspita Ningrum 10 9 15 20 15 69 7 Lebih dari
cukup 47. Sang Ayu Pt. Candra Pebriyani 20 15 11 15 11 62 6 Cukup 48. Yoga Wira Pranata 12 15 12 15 15 67 7 Lebih dari
cukup
Jumlah 655 667 661 704 623 3279 330
Nilai Rata-rata 13.6 13.9 13.7 14.6 12.9 68.3 6.87 Cukup
Keterangan:
A. Pemahaman terhadap puisi
B. Keserasian paragraf yang satu dengan yang lain C. Ketepatan bahasa parafrase dengan bahasa puisi D. Kesesuaian paragraf terhadap kuplet puisi E. Ketepatan makna parafrase dengan makna puisi.
4.1.3.4 Analisis Data Hasil Siklus II
Berdasarkan tabel di atas nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 6,87 dari 48 orang siswa dengan rincian sebagai berikut:
1. Nilai 8 kategori baik sebanyak 11 orang, persentasenya adalah
11
48 x 100 = 22,9 %
2. Nilai 7 kategori lebih dari cukup sebanyak 20 orang, persentasenya adalah siswa memahami puisi melalui teknik parafrase sudah meningkat dibandingkan dengan siklus I, tapi jika dilihat dari individu siswa masih kurang, karena belum tercapai SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Mengajar) yaitu 7,0. Analisis data hasil tes siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 10. Analisis siklus II memahami puisi melalui teknik parafrase di kelas VIII-1 SMP Negeri 10 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014
No. Kategori Rentangan
skor X F FX Persen
Jumlah 48 330 100%
Keterangan:
X = Skor Standar F = Frekuensi Fx = Jumlah Nilai
Berdasarkan rumus yang digunakan maka nilai rata-rata yang dicapai siswa 6,87 dari 48 siswa dengan rincian nilai 8 kategori baik sebanyak 11 orang, nilai 7 kategori lebih dari cukup sebanyak 20 orang, nilai 6 kategori cukup sebanyak 17 orang. Oleh karena itu, siswa kelas VIII-1 yang berjumlah 48 orang, kemampuan memahami puisi melalui teknik parafrase pasa siklus II dapat dikelompokkan dalam kategori cukup.
4.1.3.5 Refleksi Siklus II
Dari tabel hasil obsservasi di atas, tes yang diperoleh dari siklus II dapat diketahui, bahwa melalui teknik parafrase pendekatan pembelajaran kemampuan memahami puisi dapat ditingkatkan meskipun belum memenuhi target. Tentunya hal ini bisa tercapai apa bila guru memperhatikan cara penyajian materi dalam teknik parafrase.
Peningkatan kemampuan memahami puisi melalui teknik parafrase pada siklus II masih ada beberapa masalah yang ditemukan peneliti pada saat proses pembelajaran siklus II, yaitu masih ada beberapa siswa melakukan kesalahan dalam pemakaian tanda baca, sehingga apabila dilihat secara individu masih ada siswa yang mendapat nilai kurang. Jadi perlu dijadikan revisi untuk perbaikan siklus selanjutnya.
4.1.4 Deskripsi Siklus III 4.1.4.1 Perencanaan penelitian
Mengingat hasil tindakan siklus II belum sesuai dengan harapan peneliti, maka perlu diadakan tindakan siklus III. Pada siklus ini diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih sempurna. Siklus III dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Juni 20l4. Adapun perencanaan untuk siklus III adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan materi tentang pemakaian tanda baca yang membedakan antara baris yang satu dengan yang lainnya dalam bait puisi;
2. Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai acuan pembelajaran;
3. Mengadakan revisi pembelajaran untuk perbaikan dan penekanan materi pembelajaran;
4. Peneliti akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang memahami puisi melalui teknik parafrase dan mengadakan evaluasi secara lisan tentang parafrase puisi;
5. Menyiapkan lembar tes yaitu puisi yang digunakan oleh siswa untuk memparafrase; dan
6. Menyiapkan instrumen yang berupa tes memahami puisi melalui teknik parafrase.
4.1.4.2 Pelaksanaan Penelitian
Dalam pelaksanaan pada siklus III ini hampir sama dengan tindakan pada siklus II yaitu:
Tabel 11. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dalam siklus III.
No. Guru (Peneliti) Siswa
(1) (2) (3)
Kegiatan Awal 01. Peneliti/guru membuka pembelajaran
dengan mengucap salam dan
02. Memberikan apersepsi puisi untuk menarik perhatian siswa tentang
01. Eksplorasi : Menjelaskan orientasi materi pembelajaran yang akan diterapkan.
Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru.
02. Memberikan waktu yang lebih kepada siswa untuk fokus pada pembelajaran memahami puisi.
Mempersiapkan buku yang berkaitan dengan pembelajaran.
03. Menjelaskan tentang pemakaian tanda baca yang membedakan antara baris yang satu dengan yang lainnya dalam bait puisi.
Mendengarkan dan memperhatikan sambil mencatat penjelasan dari guru.
04. Elaborasi: Memberikan tugas kepada siswa yaitu puisi berjudul "Aku"
karya Chiral Anwar untuk parafrase.
Siswa memparafrase puisi yang dibagikan.
05. Menyuruh siswa membacakan hasil parafrase di tempat duduk masing-masing secara individu.
Siswa membaca tugas hasil puisi yang diparafrase.
06. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya seputar pembelajaran memahami puisi.
Bertanya (bagi siswa yang ingin bertanya).
07. Konfirmasi: Memberikan solusi pada siswa untuk pembelajaran
memahami puisi melalui teknik parafrase.
Siswa mendengarkan penjelasan guru/peneliti.
08. Guru memberikan penekanan terhadap materi yang diberikan.
Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan guru/peneliti.
Kegitan Akhir 09. Menyimpulkan materi yang
diajarkan, mengenai memahami puisi.
Bersama guru ikut menyimpulkan materi yang telah diberikan.
10. Guru/peneliti mengucapkan terima kasih pada siswa karena telah mengikuti pembelajaran dengan baik.
Siswa ikut mengucapkan terima kasih.
11. Memberikan salam penutup. Membalas mengucap salam.
4.1.4.3 Observasi / Evaluasi 4.1.4.3.1 Hasil Observasi
Pada tahap ini, kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan siswa yaitu, (a) pada siklus III ini siswa sangat tertib dan selalu bertanya sesuai dengan pembelajaran, (b) Siswa dengan tertib mempersiapkan buku berkaitan dengan pembelajaran, dan (c) Suasana kelas tenang dan siswa tertib dalam menerima pembelajaran.
Selanjutnya siswa melakukan perbaikan pada tugas berdasarkan pengetahuan dan penjelasan peneliti. Peneliti juga memberikan penjelasan dan penambahan materi yang disesuaikan dengan pembelajaran memahami puisi melalui teknik parafrase.
4.1.4.3.2 Hasil Tes
Tabel 12. Hasil Tes Siklus III Peningkatan kemampuan memahami puisi melalui teknik parafrase siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Keterangan:
A. Pemahaman terhadap puisi
B. Keserasian paragraf yang satu dengan yang lain C. Ketepatan bahasa parafrase dengan bahasa puisi D. Kesesuaian paragraf terhadap kuplet puisi.
E. Ketepatan makna parafrase dengan makna puisi.
4.1.4.4 Analisis Data Hasil Siklus III
Berdasarkan tabel di atas, maka nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 8 dengan kategori baik dari 48 orang siswa, dengan rincian nilai sebagai berikut:
1. Nilai 9 kategori baik sekali sebanyak 7 orang, persentasenya adalah
7
48 x 100 = 14,6%
2. Nilai 8 kategori baik sebanyak 34 orang, persentasenya adalah
34
48x 100 = 70,8%
3. Nilai 7 kategori cukup sebanyak 7 orang, persentasenya adalah
7
48 x 100 = 14,6%.
Tabel 13. Analisis Siklus III memahami puisi melalui teknik parafrase di kelas VIII-1 SMP Negeri 10 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014
No. Kategori Rentangan
skor X F FX
Berdasarkan rumus untuk menghitung nilai, maka nilai rata-rata yang dicapai siswa 8 dari 48 siswa dengan rincian nilai 9 kategori baik sekali sebanyak 7 orang, nilai 8 kategori baik sebanyak 34 orang, nilai 7 kategori lebih dari cukup
sebanyak 7 orang, sehingga kemampuan memahami puisi melalui teknik parafrase pada siklus III dapat dikelompokkan dalam kategori baik sekali.
4.1.4.5 Refleksi Siklus III
Peningkatan yang diperoleh siswa dapat dilihat dari hasil perbaikan yang dilakukan peneliti, selama memberikan bimbingan disesuaikan dengan jam pelajaran bahasa Indonesia oleh peneliti kepada siswa. Dilihat dari tes siklus III dari tabel di atas, diketahui bahwa kemampuan memahami puisi melalui teknik parafrase sudah mengalami peningkatan yang baik dan juga yang dilihat secara individu banyak siswa yang memperoleh nilai baik serta pemahaman siswa dalam memahami puisi melalui teknik parafrase terjadi perubahan dengan mengalami peningkatan.
Secara umum tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada tindakan siklus III ini dapat dikatakan berhasil dengan adanya peningkatan nilai serta menunjukan peningkatan seperti:
1. Semua siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan tekun.
2. Seluruh siswa mendengarkan penjelasan peneliti dengan seksama.
3. Seluruh siswa terlibat dalam pembelajaran.
4. Keaktifan siswa menyalurkan pendapat berupa komentar, saran atau pertanyaan
5. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran memahami puisi sangat baik.
Berdasarkan hasil yang dicapai, maka peneliti merasa tidak perlu melanjutkan tindakan selanjutnya, karena kemampuan siswa kelas VIII-1 dalam memahami puisi melalui teknik parafrase dikatakan mengalami peringkatan sesuai dengan yang diharapkan dan sesudah memenuhi SKBM yaitu 7,0.
4.2 Rekapitulasi Hasil Pra Siklus, Siklus I, II, dan III
Tabel I4. Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Memahami puisi melalui teknik parafrasa pada Siswa Kelas VIII-1 SMP Negeri 10 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014
No. Nama Siswa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
25. Komang Darmawan 4 5 7 8 Tuntas
26. Luh Pt. Divanni Anggarani M 4 5 6 8 Tuntas
27. Made Ayu Mas Anggarani 5 5 7 8 Tuntas
28. Made Bhaga Prabasa 6 6 6 8 Tuntas
29. Made Indira Paramita 4 7 7 7 Tuntas
30. Ni Luh Pt Ayu Mas Adi Sawitri 4 5 7 8 Tuntas
31. Ni Made Ayuning Diah Gayatri 5 5 8 8 Tuntas
32. Ni Nyoman Trijayanti 4 5 6 9 Tuntas
33. Ni Pt. Megayani Puspita Dewi 4 7 8 8 Tuntas
34. Ni Pt Puspita Indah Pratama 4 6 6 8 Tuntas
35. Ni Pt. Srita Mariska Suandi 6 6 8 9 Tuntas
36. Ni Putu Widyaningsih 5 6 7 7 Tuntas
37. Ni Pt W.P Eprilina Yudita 4 5 6 8 Tuntas
38. Pande Gede Darma Wisnu 5 6 7 8 Tuntas
39. Pt Ayu Safira Paramitha T 5 6 7 8 Tuntas
40. Putu Adelia Chintya Devi 5 6 6 9 Tuntas
41. Putu Ariestha Ayu P. Dewi 5 6 7 8 Tuntas
42. Putu Ayu Pradnyanita 5 6 6 8 Tuntas
43. Putu Dedi Ananta P. Wijaya 5 5 6 8 Tuntas
44. Putu Dellon septiyasa Sujana 5 7 8 8 Tuntas
45. Putu Deva Ananta Adistanaya 5 7 8 9 Tuntas
46. Putu Maharani puspita Ningrum 5 5 7 7 Tuntas
47. Sang Ayu Pt. Candra Pebriyani 5 6 6 8 Tuntas
48. Yoga Wira Pranata 5 6 7 8 Tuntas
Jumlah 223 278 330 384
Nilai Rata-rata 4.7 5.79 6.87 8 Tuntas
Grafik Peningkatan Kemampuan Memahami Puisi Melalui Teknik Parafrase Pada Siswa Kelas VIII-1 SMP Negeri 10 Denpasar Tahun Pelajaran 2013/2014
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat dijelaskan hasil pelaksanaan siklus awal, I, II, dan III menunjukkan ada peningkatan, sehingga peneliti menyimpulkan bahwa dengan teknik parafrase dapat meningkatkan kemampuan memahami puisi pada siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 10 Denpasar Tahun pelajaran 2013/2014 Mengalami peningkatan.
4.3 Pembahasan
Hasil penelitian dapat ditemukan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan hasil evaluasi tes kemampuan memahami puisi melalui teknik parafrase siswa. Ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh siswa setiap siklus, yang mana siklus III lebih baik dengan rata-rata 8 dari pada siklus II dengan rata-rata 6,87 dan siklus I dengan rata-rata 5,79 sedangkan tes awal dengan rata-rata 4,7.
Pada penilaian hasil tes awal didapatkan hasil sebagai berikut:
4,7%
Tes Awal Siklus I Siklus II Siklus III
1. Jumlah siswa yang mendapat nilai 6 sebanyak 3 orang siswa, dengan persentase 6,25 %
2. Jumlah siswa yang mendapat nilai 5 sebanyak 25 orang siswa, dengan persentase 52,08 % dan
3. Jumlah siswa yang mendapat nilai 4 sebanyak 20 orang siswa, dengan persentase 41,67 %.
Melihat dari hasil tes awal dari 48 orang siswa mendapat nilai rata-rata 4,7 sedangkan SKBM yang sudah ditentukan yaitu 7,0 sehingga kemampuan siswa memahami puisi dikategorikan kurang.
Hasil pada tes awal tersebut kemudian dijadikan bahan acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus I. Adapun hasil dari kegiatan/ evaluasi siklus I dengan rata-rata kelas VIII-1 meningkat dibandingkan dengan hasil tes awal yaitu 5,79 dengan rincin sebagai berikut.
1. Jumlah siswa yang mendapat nilai 7 sebanyak 8 orang siswa, dengan persentase 16,67 %.
2. Jumlah siswa yang mendapat nilai 6 sebanyak 22 orang siswa, dengan persentase 45,83%; dan
3. Jumlah siswa yang mendapat nilai 5 sebanyak 18 orang siswa, dengan persentase 37,5 %.
Upaya perbaikan selalu dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan hasil sesuai target yang diharapkan. Kegiatan penilai siklus II dengan hasil rata-rata siswa dalam pembelajaran memahami puisi melalui teknik parafrase adalah 6,87 Hasil ini mengalami peningkatan dengan rincian sebagai berikut.
1. Jumlah siswa yang mendapat nilai 8 sebanyak 11 orang siswa, dengan persentase 22,9%;
2. Jumlah siswa yang mendapat nilai 7 sebanyak 20 orang siswa, dengan persentase 41,6%; dan
3. Jumlah siswa yang mendapat nilai 6 sebanyak 17 orang siswa, dengan persentase 35,5%.
Berdasarkan hasil penilaian dari siklus II ternyata belum memenuhi SKBM yaitu 7,0. Upaya meningkatkan kemampuan memahami puisi melalui teknik parafrase pada siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 10 Denpasar terus dilakukan.
Perbaikan-perbaikan tindakan dan sistem dalam pembelajaran menjadi prioritas utama peneliti. Hal-hal yang menjadi sumber penghambat dalam kegiatan belajar mengajar seminimal mungkin tidak terjadi di siklus III. Upaya tersebut menghasilkan nilai rata-rata siswa kelas VIII-1 dalam pembelajaran memahami puisi melalui teknik parafrase mengalami peningkatan sebesar 8 dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Adanya kenaikan dapat dilihat pada
Perbaikan-perbaikan tindakan dan sistem dalam pembelajaran menjadi prioritas utama peneliti. Hal-hal yang menjadi sumber penghambat dalam kegiatan belajar mengajar seminimal mungkin tidak terjadi di siklus III. Upaya tersebut menghasilkan nilai rata-rata siswa kelas VIII-1 dalam pembelajaran memahami puisi melalui teknik parafrase mengalami peningkatan sebesar 8 dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Adanya kenaikan dapat dilihat pada