BAB IV HASIL PENELITIAN
B. Analisis Motif Dongeng dalam Tiga Cerpen
a. Aspek Sintaksis
Aspek Sintaksis dalam penelitian ini berkaitan dengan alur yang terdapat dalam cerpen ―Dongeng Sebelum Tidur‖ karya Seno Gumira Ajidarma, ―Dongeng Sebelum Bercinta‖ karya Eka Kurniawan dan ―Dongeng Hitam‖ karya Yetti A.ka.Dalam menganalisis alur, peneliti menggunakan skema aktan untuk memperlihatkan rangkaian peristiwa yang didasari oleh hubungan fungsi karakter satu dengan lainnya.
Cerpen ―Dongeng Sebelum Tidur‖ karya Seno Gumira Ajidarma memiliki 4 sekuen yaitu :
1. Sari tidak bisa tidur.
2. Sari terbiasa didongengkan ketika mau tidur.
3. Ibu bercerita dengan supir dan mendapatkan saran dari masalahnya. 4. Mendongengkan sebuah berita.
5. Ayah melihat Sari tidak bisa tidur.
Berdasarkan sekuen tersebut, maka skema aktan dari cerpen ―Dongeng Sebelum Tidur adalah sebagai berikut:
Pengirim Objek Penerima
Tidak bisa tidur Dongeng tidak biasa Sari
Pendukung Subjek Penentang
Kehabisan cerita Ibu Ayah
97
Skema aktan 4.1
Berdasarkan skema tersebut, maka cerpen ―Dongeng Sebelum Tidur‖ berawal dari tokoh Sari yang tidak bisa tidur karena tokoh ibu menceritakan dongeng yang tidak seperti biasanya kepada Sari. Alasan tokoh ibu menceritakan sebuah peristiwa di koran untuk didongengkan adalah karena ibu kehabisan cerita dan didukung oleh supir yang memberikan saran agar menjadikan berita sebagai dongeng pengantar tidur. Setelah ibu menceritakan dan Sari tidak bisa tidur, terlihat tokoh ayah yang menentang sikap ibu. Bentuk penolakan ayah adalah dengan respon terkejut ketika mendengar pernyataan ibu yang telah mendongengkan sebuah berita penggusuran di koran.
Sementara itu, Cerpen ―Dongeng Sebelum Bercinta‖ karya Seno Gumira Ajidarma memiliki 4 sekuen yaitu sebagai berikut:
1. Permintaan agar calon suami untuk mendengarkan dongeng sebelum bercinta.
2. Menikah lalu bulan madu.
3. Mengingat peristiwa pemberontakan sebagai bentuk penolakan perjodohan.
4. Alamanda bercerita pada Mei bahwa dia belum bercinta.
Berdasarkan sekuen tersebut, maka skema aktan dari cerpen ―Dongeng Sebelum Bercinta adalah sebagai berikut:
Pengirim Objek Penerima
Menutupi Mendongeng ketika Suami
kebohongan hendak bercinta
Pendukung Subjek Penentang
Kepasrahan Suami Alamanda Mei
Skema aktan 4.2
Berdasarkan skema tersebut, cerpen ―Dongeng Sebelum Bercinta‖ diawali karena adanya maksud untuk menutupi kebohongan yang dilakukan
oleh tokoh Alamanda. Hal tersebut karena Alamanda sudah tidak lagi perawan sehingga setiap hendak bercinta, Alamanda pasti akan mendongeng untuk suaminya. Peristiwa tersebut selalu dilakukan dan berhasil karena suaminya yang pasrah sehingga ketika hari ke 42 pernikahan, kebohongan tersebut belum juga terungkap. Kemudian Mei, berusaha untuk menentang tindakan Alamanda yang selelu mendongeng dan belum bercinta dengan suaminya.
Sementara itu, Cerpen ―Dongeng Hitam‖ memiliki 5 sekuen yaitu sebagai berikut:
1. Namili menyukai Dongeng burung hitam. 2. Mengingat jalan cerita.
3. Kehilangan jalan cerita.
4. Bertemu bapaknya yang menawarkan ramuan.
5. Meneguk ramuan dan jalan cerita dongeng hitamnya yang juga tidak kembali.
Berdasarkan sekuen tersebut, maka skema aktan dari cerpen ―Dongeng Hitam‖ adalah sebagai berikut:
Pengirim Objek Penerima
Menyukai kehilangan jalan Menemukan dongeng burung hitam cerita jalan cerita
Pendukung Subjek Penentang
Ayah Namili burung-burung hitam
Skema aktan 4.3
Berdasarkan skema tersebut, cerpen ―Dongeng Hitam‖ diawali oleh Namili yang menyukai dongeng burung hitam. Namun suatu ketika, ia kehilangan jalan cerita dongeng hitamnya. Ia kemudian berusaha untuk menemukan jalan cerita dongeng hitamnya. Saat ia berusaha mengembalikan jalan cerita dongeng hitamnya, ada beberapa burung hitam yang menganggunya. Kemudian ada sosok yang mirip dengan ayahnya dan memberikan ramuan. Namili meneguk ramuan itu dan seketika
burung-burung itu menghilang. Namun, Namili tetap tidak bisa mengembalikan jalan cerita dongeng burung hitamnya.
Berdasarkan tiga skema aktan yang telah dibuat, maka terdapat maksud penggunaan dongeng yang berbeda dalam setiap teks cerpen. Penggunaan dongeng yang berbeda dapat terlihat melalui objek yang hendak dicapai dan alasan dibalik subjek ingin meraih objek.
b. Aspek Semantik
1. Tokoh Pendongeng dalam Cerita
Analisis tokoh pendongeng dalam cerita dimaksudkan untuk mengetahui maksud para pendongeng dalam mendongengkan sebuah cerita yang dilihat dari penampilan, sikap, pandangan hidup para tokoh.
Adapun tokoh pendongeng dalam cerpen ―Dongeng Sebelum Tidur‖ adalah ibu. Tokoh ibu ditampilkan sebagai sosok wanita karier yang tetap mendongeng untuk anaknya di tengah-tengah kesibukannya. Hal ini seperti pada kutipan berikut:
Ibunya, seorang wanita karier yang sibuk, sesibuk-sibuknya akan sebuah dongeng kepada anaknya sebelum tidur. Jika ia berada di luar kota, atau di luar negeri, ia menelpon tepat pada waktunya untuk bercerita. Kalau ia mesti mengadakan perjalanan panjang, dengan pesawat terbang semalam suntuk misalnya, ia meninggalkan dongengnya dalam rekaman. Ibunya itu bias bercerita dengan menarik, habis dulunya suka main sandiwara sih. Sari sungguh beruntung.98 Sementara itu, tokoh pendongeng dalam cerpen ―Dongeng Sebelum Bercinta‖ adalah Alamanda. Tokoh Alamanda digambarkan sebagai tokoh yang cerdik. Kecerdikannya ini terlihat ketika ia mampu mengelabui suaminya dengan mendongeng ketika hendak bercinta. Hal ini seperti pada kutipan berikut:
Aku sudah berjanji untuk mendongeng Alice’s Adventures in
Wonderland. Setiap malam aku mendongeng dan sampai sekarang
98
dongengnya belum selesai. Bahkan aku belum masuk bagian Through
the Looking Glass. 99
Berdasarkan kutipan tersebut, Alamanda selalu mendongeng Alice’s
Adventures in Wonderland ketika suaminya meminta hendak bercinta. Hal ini
adalah upaya Alamanda agar suaminya tidak mengetahuin bahwa dirinya sudah tidak lagi perawan.
Selanjutnya, tokoh pendongeng dalam cerpen ―Dongeng Hitam‖ adalah ayah. Tokoh ayah hanya muncul ketika Namili mengingat masa kecilnya yang selalu didongengkan dan ketika Namili diganggu oleh sosok burung-burung hitam yang ada di pikirannya.Hal ini seperti pada kutipan berikut:
Kerutan kulit menumpuk di dahinya yang lebar-dahi orang pintar, kata bapaknya memuji waktu ia kecil, masa di mana Namili banyak sekali menerima dongeng dari bapaknya. Tapi sejak ia mendengar dongeng burung-burung hitam, hanya itu saja yang lebih sering diinginkannya.100
Berdasarkan kutipan tersebut, Namili terbiasa didongengkan oleh ayahnya. Namun, ia paling sering mendengar dongeng tentang burung hitam. Hal itulah yang kemudian membuat Namili sangat menyukai dongeng burung hitam. Selain itu, tokoh ayah juga terlihat ketika Namili diganggu oleh sekumpulan burung-burung hitam. Hal ini seperti pada kutipan berikut:
Dalam mimpi singkat menjelang waktu subuh, Namili bertemu dengan seorang laki-laki yang mirip dengan Bapaknya, hanya jauh lebih tua. Lelaki itu menawarkan tiga botol ramuan yang dicari-carinya dengan berbagai cara dan di berbagai tempat selama bebrapa lama ini. Ia sama sekali tidak menyangka justru menemukan tiga botol ramuan itu di dalam mimpi yang sangat singkat.101
Berdasarkan analisis tokoh pendongeng di atas, terlihat bahwa terdapat perbedaan dalam tokoh yang mendongeng. Jadi, aktivitas mendongeng bukan hanya dapat dilakukan oleh perempuan saja, namun laki-laki juga dapat melakukannya.
99
Kurniawan, Op. Cit.,h. 20. 100
Yetti A. Ka, (https://lakonhidup.com/category/yeti-a-ka/
101 Ibid.