• Tidak ada hasil yang ditemukan

6 KAJIAN EKONOMI PELESTARIAN PENYU

6.2 Analisis Nilai Willingness To Pay dengan Pendekatan

Pendekatan CVM dalam penelitian ini digunakan unuk menganalisis WTP responden wisatawan dalam upaya pelestarian lingkungan obyek wisata TCEC. Pendekatan CVM memiliki enam tahapan yaitu:

1. Membangun Pasar Hipotesis

Responden diberikan penjelasan mengenai kondisi keberadaan penyu di Indonesia, sehingga diperlukan tempat untuk pelestarian penyu, salah satunya adalah TCEC. Sejak awal berdiri hingga saat ini, TCEC belum menerapkan harga tiket masuk, sehingga dalam pengelolaan dan pengembangannya hanya bertumpu pada donasi dari wisatawan yang mau membantu pelestarian penyu di TCEC. Agar pengelolaan TCEC dapat dikembangkan lebih bagus demi pelestarian

penyu, pengelola TCEC mengajak wisatawan untuk berpartisipasi dalam menentukan tarif masuk TCEC. Tarif masuk TCEC kedepannya akan digunakan sebagai salah satu sumber dana bagi pengelolaan dan pengembangan TCEC dalam upaya pelestaian penyu. Berdasarkan info tersebut, responden dapat mengetahui situasi hipotetik mengenai rencana upaya pelestarian lingkungan obyek wisata TCEC.

2. Mendapatkan Penawaran Besarnya Nilai WTP

Teknik yang digunakan dalam mendapatkan nilai penawaran pada penelitian ini dilakukan dengan pendekatan metode open-ended question, yaitu metode dimana setiap responden ditanya maksimum WTP yang bersedia dibayarkan dengan tidak adanya nilai tawaran yang diberikan.

3. Memperkirakan Nilai Rata-rata WTP

Dugaan nilai rata-rata WTP responden diperoleh beradasarkan rasio jumlah nilai WTP yang diberikan responden dengan jumlah total responden yang bersedia membayar.

3.a Nilai Rata-rata WTP Responden Wisatawan Nusantara

Responden wisatawan nusantara yang bersedia membayar dalam upaya pelestarian penyu dan lingkungan di TCEC adalah sebanyak 34 orang. Distribusi nilai rata-rata WTP responden wisatawan nusantara ditampikan pada Tabel 14. Tabel 14. Distribusi Nilai Rata-rata WTP Responden Wisatawan Nusantara

Turtle Conservation and Education Center, Pulau Serangan Pada Tahun 2013

No

Nilai WTP

(Rp/orang) Jumlah Responden (orang) Nilai WTP x Jumlah Responden (Rp)

A B (axb) 1 1.000 1 1.000 2 2.000 1 2.000 3 2.500 2 5.000 4 3.000 1 3.000 5 5.000 4 20.000 6 6.500 1 6.500 7 7.000 1 7.000 8 7.500 1 7.500 9 10.000 7 70.000 10 12.000 3 36.000 11 14.000 1 14.000 12 15.000 5 75.000 13 15.500 1 15.500 14 17.500 2 35.000 15 20.000 2 40.000 16 25.000 1 25.000 Jumlah 34 362.500

Nilai Rata-rata WTP (Jumlah b/Jumlah c) 10.661,76

Berdasarkan perhitungan, didapatkan nilai rata-rata WTP responden wisatawan nusantara sebesar Rp 10.661,76/orang. Nilai rata-rata WTP responden wisatawan nusantara tersebut dapat digunakan sebagai acuan atau bahan pertimbangan dalam penetapan tarif masuk untuk wisatawan nusantara di TCEC. 3.b Nilai Rata-rata WTP Responden Wisatawan Mancanegara

Responden wisatawan mancanegara yang bersedia membayar dalam upaya pelestarian penyu dan lingkungan di TCEC adalah sebanyak 30 orang. Distribusi nilai rata-rata WTP responden wisatawan mancanegara ditampikan pada Tabel 15.

Tabel 15. Distribusi Nilai Rata-rata WTP Responden Wisatawan Mancanegara Turtle Conservation and Education Center, Pulau Serangan Pada Tahun 2013 No Nilai WTP (Rp/orang) Jumlah Responden

(orang) Nilai WTP x Jumlah Responden (Rp)

A B (axb) 1 20.000 4 80.000 2 30.000 3 90.000 3 35.000 2 70.000 4 40.000 5 200.000 5 50.000 3 150.000 6 60.000 4 240.000 7 70.000 1 70.000 8 80.000 2 160.000 9 100.000 6 600.000 Jumlah 30 1.660.000

Nilai Rata-rata WTP (Jumlah b/Jumlah c) 55.333,33

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Berdasarkan perhitungan, didapatkan nilai rata-rata WTP responden wisatawan mancanegara sebesar Rp 55.333,33/orang. Nilai rata-rata WTP responden wisatawan mancanegara tersebut dapat digunakan sebagai acuan atau bahan pertimbangan dalam penetapan tarif masuk untuk wisatawan mancanegara di TCEC.

4. Memperkirakan Kurva WTP

Kurva WTP responden dibentuk menggunakan jumlah kumulatif dari jumlah individu yang memilih suatu nilai WTP tertentu. Asumsinya adalah individu yang bersedia membayar suatu nilai WTP tertentu jumlahnya akan semakin sedikit sejajar dengan peningkatan nilai WTP.

4.a Kurva WTP Responden Wisatawan Nusantara

responden terhadap kesediaan membayar. Kurva WTP responden wisatawan nusantara menggambarkan hubungan antara tingkat WTP dengan jumlah responden wisatawan nusantara yang bersedia membayar. Dugaan kurva WTP responden wisatawan nusantara disajikan dalam Gambar 16.

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Gambar 16. Diagram Kurva WTP Responden Wisatawan Nusantara Turtle Conservation and Education Center, Pulau Serangan Pada Tahun 2013

Berdasarkan Gambar 16 terlihat bahwa semakin tinggi nilai WTP maka semakin sedikit responden yang bersedia membayar dalam upaya pelestarian penyu dan lingkungan di TCEC.

4.b Kurva WTP Responden Wisatawan Mancanegara

Kurva WTP wisatawan mancanegara dibentuk berdasarkan nilai WTP responden terhadap kesediaan membayar. Kurva WTP responden wisatawan mancanegara menggambarkan hubungan antara tingkat WTP dengan jumlah responden wisatawan mancanegara yang bersedia membayar. Dugaan kurva WTP responden wisatawan mancanegara disajikan dalam Gambar 17.

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Gambar 17. Diagram Kurva WTP Responden Wisatawan Mancanegara Turtle Conservation and Education Center, Pulau Serangan Pada Tahun 2013

Berdasarkan Gambar 17 terlihat bahwa semakin tinggi nilai WTP maka semakin sedikit responden yang bersedia membayar dalam upaya pelestarian penyu dan lingkungan di TCEC.

5. Total Willingness To Pay (WTP)

Penjumlahan data merupakan proses dimana nilai rata-rata WTP dikonversikan terhadap nilai populasi. Nilai Total WTP (TWTP) reponden dijelaskan sebagai berikut.

5.a Total WTP Pengunjung Wisatawan Nusantara

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai TWTP responden pengunjung sebesar Rp 239.079.411,8/tahun. Hasil perhitungan TWTP dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Total WTP Wisatawan Nusantara Turtle Conservation and Education Center, Pulau Serangan

Bulan (Tahun 2012) Jumlah Kunjungan/bulan (orang) Nilai Rata-rata WTP (Rp) Total WTP (Rp/bulan) Januari 1.380 10.661,76 14.713.235,29 Februari 1.520 10.661,76 16.205.882,35 Maret 1.375 10.661,76 14.659.926,47 April 1.135 10.661,76 12.101.102.94 Mei 1.260 10.661,76 13.433.823,53 Juni 1.390 10.661,76 14.819.852,94 Juli 2.090 10.661,76 22.283.088,24 Agustus 2.444 10.661,76 26.057.352,94 September 2.100 10.661,76 22.389.705,88 Oktober 2.660 10.661,76 28.360.294,12 November 2.390 10.661,76 25.481.617,65 Desember 2.680 10.661,76 28.573.529,41 Total 22.424 239.079.411,8

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Berdasarkan Tabel 16, jumlah kunjungan wisatawan nusantara tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada bulan Oktober 2012 dan Desember 2012. Kurva yang menggambarkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke TCEC pada tahun 2012 ditampilkan pada Gambar 18.

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Gambar 18 . Kurva Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke TCEC Pada Tahun 2012

Berdasarkan gambar di atas, kunjungan wisatawan nusantara paling banyak terdapat di bulan Okteber 2012 dan Desember 2012. Hal ini sesuai dengan data pada Tabel 16 bahwa sebanyak 2.660 orang wisatawan untuk bulan Oktober dan 2.680 orang wisatwan untuk bulan Desember 2012. Hal tersebut dikarenakan banyaknya pengunjung yang datang ke TCEC saat liburan sekolah dan libur hari raya keagamaan.

5.b Total WTP Pengunjung Wisatawan Mancanegara

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai TWTP responden pengunjung sebesar Rp 871.223.333,3/tahun. Hasil perhitungan TWTP dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Total WTP Wisatawan Mancanegara Turtle Conservation and Education Center, Pulau Serangan

Bulan (Tahun 2012) Jumlah Kunjungan/bulan (orang) Nilai Rata-rata WTP (Rp) Total WTP (Rp/bulan) Januari 1.325 55.333,33 73.316.666,67 Februari 1.240 55.333,33 68.613.333,33 Maret 1.160 55.333,33 64.186.666,67 April 1.230 55.333,33 68.060.000,00 Mei 1.140 55.333,33 63.080.000,00 Juni 1.055 55.333,33 58.376.666,67 Juli 1.385 55.333,33 76.636.666,67 Agustus 1.585 55.333,33 87.703.333,33 September 1.395 55.333,33 77.190.000,00 Oktober 1.640 55.333,33 90.746.666,67 November 1.230 55.333,33 68.060.000,00 Desember 1.360 55.333,33 75.253.333,33 Total 15.745 871.223.333,3

Berdasarkan Tabel 17, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada bulan Agustus 2012 dan Oktober 2012 yaitu sebanyak 1.585 orang untuk bulan Agustus dan 1.640 orang untuk bulan Oktober 2012. Kurva yang menggambarkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke TCEC pada tahun 2012 ditampilkan pada Gambar 19.

Sumber: Hasil Analisis Data (2013)

Gambar 19. Kurva Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke TCEC Pada Tahun 2012

Sesuai dengan Tabel 17, bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada bulan Agustus 2012 dan Oktober 2012. Hal tersebut dikarenakan pada bulan Agustus, wisatawan yang berasal dari negara sub tropis bagian utara sedang mengalami akhir musim panas dan adanya liburan musim panas, sehingga mempunyai waktu untuk berlibur ke luar negeri, khususnya Indonesia, Bali. Mereka mencari suhu yang lebih bersahabat dibandingkan di negaranya. Sedangkan negara sub tropis bagian selatan sedang mengalami musim dingin, sehingga mereka mencari suhu yang lebih hangat di negara tropis seperti Indonesia, khususnya Bali.

Pada bulan Oktober wisatawan yang berasal dari negara sub tropis bagian utara sedang mengalami musim gugur. Perubahan cuaca yang cukup ekstrim dari musim panas ke musim gugur, membuat wisatawan mencari cuaca yang bersahabat dalam hal ini di Indonesia. Salah satu penyebab lainnya adanya pergantian tahun ajaran baru sehingga wisatawan mencari tempat untuk berlibur dan salah satu tempat favorit wisatawan mancanegara adalah di Bali, Indonesia. Negara sub tropis bagian selatan sedang mengalami pergantian musim ke musim panas, sehingga mereka mencari suhu yang lebih bersahabat dalam hal ini di Bali, Indonesia.

6. Evaluasi Penggunaan CVM

Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, diperoleh nilai R2 sebesar 58,5% untuk responden wisatawan nusantara dan 52,8% untuk responden wisatawan mancanegara. Menurut Mitchell dan Carson (1989) dalam Hanley dan Spash (1993) penelitian yang berkaitan dengan benda-benda lingkungan dapat mentolerir nilai R2 sampai dengan 15%, hal ini karena penelitian tentang lingkungan berhubungan dengan perilaku manusia sehingga R2 tidak harus besar. Oleh karena itu, hasil pelaksanaan CVM dalam penelitian ini masih dapat diyakini kebenaran dan keandalannya.

6.3 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Nilai WTP

Dokumen terkait