• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari banyaknya kegiatan dan respon baik berbagai pihak, ternyata hasil dari strategi komunikasi Paguyuban Bogor sudah maksimal. Seperti informasi yang disampaikan oleh media-media lokal dan tanggapan pelajar, masyarakat dan pemuda bahkan dari Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf yang mengungkapkan bahwa adanya Paguyuban Bogor dan kegiatan-kegiatannya merupakan sinergi yang sangat penting

untuk masyarakat, pemuda dan pelajar Kota Bogor. Kesuksesan Paguyuban Bogor juga terbukti dengan adanya kerjasama yang baik dengan pelajar, pemuda, masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan serta instansi pemerintahan Kota Bogor.

Beberapa bukti keberhasilan Paguyuban bogor dalam menjalankan Program Pendidikan, Sosial-Ekonomi dan Budaya antara lain:

1. Dari sepanjang berdirinya Paguyuban Bogor dalam menjalankan program-programnya mampu menarik perhatian masyarakat, pemuda dan pelajar Kota Bogor. Sehingga Paguyuban Bogor mampu bersinergi bersama mereka untuk membangun individu dan Kota Bogor.

Dalam hal ini, seperti yang diberitakan oleh media Pikiran Rakyat. Mantan Wakil Gubernur Dede Yusuf kagum atas kesuksesan Paguyuban Bogor dalam membangkitkan kembali budaya Sunda dan keberhasilan mereka dalam melakukan program-program sosial dan pendidikan di Kota Bogor. Paguyuban Bogor membuat terkesan dengan sambutan yang diberikan oleh Dede Yusuf. "Saya penasaran dengan kesuksesan Paguyuban Bogor dalam membangkitkan kembali budaya Sunda serta geliatnya membangun pelajar dan masyarakat melalui program Pendidikan dan Sosial- Ekonomi."1

1

Media Online PRLM 13 Desember 2012, Wagub Jabar Kagum Pada Paguyuban Bogor. Berita diakses pada 21 Januari 2015 dari:

Seperti yang di beritakan pula oleh media online Hei Bogor, Paguyuban Bogor (PB) sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan, terus berupaya meningkatkan peran sentralnya di tengah-tengah masyarakat Kota Bogor. Berangkat dari kecintaan dan kepedulian pada kampung halaman, PB telahir, tumbuh, dan lambat laun mengukir namanya di hati masyarakat Bogor tak kurang selama tiga tahun terakhir.

Di bawah kepemimpinan Bima Arya (Ketua Umum), PB bertransformasi menjadi bagian tak terpisahkan dalam denyut nadi aktivitas masyarakat di Kota Hujan pada khususnya. Bergerak di bidang sosial-ekonomi, pendidikan, dan budaya, PB terus berupaya melakukan sinergi yang positif dengan instansi terkait.2

2. Sosialisasi Paguyuban Bogor melalui media sangat cepat. Seperti yang banyak diberitakan oleh media lokal seperti Hei Bogor, Pikiran Rakyat Online, Metropolitan, Bogor Plus, Radar Bogor, Radio Megaswara Bogor dan MGS TV Bogor. Setiap kegiatan program Paguyuban Bogor berlangsung hampir semua media lokal langsung memberitakan acara tersebut. Terlebih Paguyuban Bogor juga sangat giat memposting agenda-agendanya setiap akan melaksanakan acara baik setelah acara selesai melalui akun

Facebook, Twitter dan Web Resmi Paguyuban Bogor.

2

Hei Bogor online 14 Desember 2014, Paguyuban Bogor; Regenerasi dan Konstribusi. Berita diakses pada 21 Januari 2015 dari:

Jika dilihat dari strategi yang dibuat oleh Paguyuban Bogor, dari mulai merumuskan masalah, hingga implementasi, maka kelebihan dari Paguyuban Bogor adalah menentukan limitasi (batasan) yang jelas kapan akan dilakukan evaluasi. Yakni setiap kegiatan selesai selalu dilakukan evaluasi. Adanya batasan tersebut kekurangan dan kelebihan kinerja Paguyuban Bogor menjadi lebih terpantau dan terkoreksi. Jika evaluasi dilakukan dengan intensif, tentu saja strategi yang dilakukan Paguyuban Bogor sangat berhasil.

Selama tiga tahun (akhir 2011-akhir 2014), sosialisasi Paguyuban Bogor juga dapat dikatakan berhasil dengan diadakannya beberapa sosialisasi melalui dialog bersama para pemuda, mahasiswa, pelajar, mantan Gubernur dan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Mantan Walikota Bogor, tokoh Budayawan Bogor, pemerintahan Kota Bogor mengenai pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya pada setiap hari ulang tahun Paguyuban Bogor yang di meriahkan oleh ketua umum Bima Arya, 14 Desember di secretariat Paguyuban Bogor dan di rumah Bima Arya.

Namun pada saat pergantian ketua umum Paguyuban Bogor, dari awal 14 Desember 2014, kordinasi serta eksistensi Paguyuban Bogor kurang terlihat karena program-program Paguyuban Bogor tidak berjalan dengan intens. Hal ini dipicu oleh anggota-anggota Paguyuban Bogor yang sibuk bekerja pada dunianya masing-masing dan Paguyuban Bogor masih merancang agenda-agenda selanjutnya untuk masyarakat.

81 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai strategi komunikasi Paguyuban Bogor dalam menjalankan program pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya, penulis menyimpulkan bahwa;

1. Menurut Paguyuban Bogor, pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya di Kota Bogor merupakan suatu yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat demi kelangsungan kehidupan dari upaya mewujudkan karakter, integritas, generasi pintar, kemakmuran, kemandirian, kearifan budaya lokal serta kreatifitas dalam membangun ekonomi, bahkan memenuhi hak-hak dasar kelompok masyarakat rentan. Menurunnya tingkat kesejahteraan, prestasi belajar, kerusakan sumber daya alam, mahalnya biaya pendidikan, hilangnya modal manusia yang kreatif, rusaknya moral pelajar dan terkikisnya kearifan budaya lokal menjadikan Kota Bogor tidak berkembang merupakan cerminan dari dampak apatisnya kelompok sosial terhadap hal-hal tersebut. Serta tidak adanya wadah yang bersinergi membangun hal-hal tersebut secara seksama atas dasar kecintaan terhadap Kota Bogor.

2. Untuk mencapai keberhasilan, ada tiga fase yang dilalui oleh Paguyuban Bogor sebagai organisasi kemasyarakatan. Tiga fase tersebut yakni perumusan strategi, implementasi strategi dan diakhiri dengan evaluasi.

Dengan demikian untuk menilai sukses atau gagalnya strategi komunikasi yang dilaksanakan oleh Paguyuban Bogor sebagai upaya menjadi wadah pelajar dan masyarakat Kota Bogor dalam membidangi pendidikan, sosial- ekonomi dan budaya, penulis mencoba menilainya dengan konsep strategi yang dirumuskan Stainer dan Minner tersebut.

3. Dari segi perumusan strategi, Paguyuban Bogor sudah membaca peluang dan ancaman eksternal, dan memilih strategi yang dilaksanakan. Dalam fase ini Paguyuban Bogor berusaha menemukan masalah-masalah yang terjadi dari peristiwa yang ditafsirkan berdasarkan konteks kekuatan serta memperhitungkan kendala-kendalanya.

4. Dalam implementasinya, Paguyuban Bogor sudah melakukan upaya-upaya maksimal, diantaranya melakukan sosialisasi melalui media massa,

website, sosial media seperti facebook dan twitter serta seminar dan dialog dengan instansi pemerintahan, tokoh budaya, organisasi kebudayaan, pemuda, mahasiswa, masyarakat, pelajar serta lembaga yang terkait dengan pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya. Kemudian Paguyuban Bogor juga telah berhasil menjalankan program-programnya dengan baik, yakni;

a. Dari program pendidikan, Paguyuban Bogor mampu menghimpun banyak pelajar dalam menata Kota Bogor dan berhasil mengembangkan potensi pelajar yang berprestasi dan pintar dalam kepemimpinan, kreativitas, inovasi, produktivitas, pengetahuan yang dapat dimplementasikan langsung dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, Paguyuban Bogor bisa mengurangi kasus tawuran pelajar di

Kota Bogor dengan mengadakan kampanye rutin anti tawuran bersama pelajar-pelajar di Kota Bogor.

b. Dalam program sosial-ekonomi, Paguyuban Bogor juga turut andil mengunjungi usaha-usaha kreatif mandiri masyarakat yang ada di Kota Bogor untuk memberikan dukungan serta mengadakan pelatihan usaha kratif bagi masyarakat.

c. Dari sisi budaya, Paguyuban Bogor berhasil melestarikan seni budaya sunda melalui program seminar, reog ontrog kota, festival budaya dan perlombaan permainan tradisional sunda kepada pelajar yang digelar setiap tahun.

5. Dalam evaluasi Paguyuban Bogor sudah menentukan batasan yang jelas kapan akan dilakukan evaluasi. Yakni setiap kegiatan selesai selalu dilakukan evaluasi. Adanya batasan tersebut kekurangan dan kelebihan kinerja Paguyuban Bogor menjadi lebih terpantau dan terkoreksi. Jika evaluasi dilakukan dengan intensif, tentu saja strategi yang dilakukan Paguyuban Bogor akan sangat berhasil.

6. Dalam menjalankan Program-programnya, Paguyuban Bogor memiliki beberapa faktor pendukung. Seperti halnya para orang tua yang tidak suka dengan tingkah laku para pelajar atau pemuda yang melakukan tindakan tawuran, pergaulan bebas, geng motor, vandalisme dan pengrusakan fasilitas umum. Kemudian dukungan Pemerintah Kota Bogor dalam bentuk kebijakan-kebijakan tertentu yang mendukung aksi sosial dan kebudayaan. Adanya dukungan dari organisasi kemasyarakatan lainnya yang memiliki

tujuan yang sama dengan Paguyuban Bogor dan adanya sekretariat permanen yang menjadi tempat para anggota. Serta banyaknya media yang dapat dimanfaatkan oleh Paguyuban Bogor. Di sisi lain, Paguyuban Bogor juga memiliki hambatan seperti masih kurangnya kontrol terhadap pergaulan bebas pelajar dan tindakan-tindakan pelajar yang merusak. Munculnya teknologi yang dengan control yang kurang baik, sehingga teknologi tersebut dapat meracuni pelajar dengan mengakses hal-hal negatif. Kemudian belum adanya kerjasama dengan pihak penegak hukum dalam menindak kasus-kasus perusakan di Kota Bogor.

B. Saran

Adapun saran dari penulis mengenai strategi komunikasi Paguyuban Bogor dalam menjalankan program pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya sebaiknya tetap dijalankan dan diindahkan dengan intens walaupun kepemimpinan Paguyuban Bogor sudah berganti. Setidaknya ketua umum Paguyuban Bogor yang baru bisa belajar dan mencontoh dari masa kepemimpinan Bima Arya. Dengan demikian justru seharusnya Paguyuban Bogor bisa semakin lebih baik dan semakin semangat bersinergi dengan instansi terkait bukan malah meredup semangat dan intensitasnya. Terlebih saat ini yang terjadi adalah posisi Paguyuban Bogor di Kota Bogor menempati tempat yang sangat strategis dengan terpilihnya Bima Arya menjadi Wali Kota Bogor, hal tersebut sejatinya dimanfaatkan agar kerjasama Paguyuban

Bogor dengan Pemerintah Kota Bogor semakin baik dan kokoh dalam melaksanakan program-program yang baru.

Dan untuk mencapai terwujudnya harapan yang baru secara lebih maksimal, kepemimpinan serta struktur anggota Paguyuban Bogor yang baru harus lebih loyal terhadap organisasi dengan strategi yang yang lebih maju. Bima Arya yang saat ini menjadi Pembina Paguyuban Bogor juga seharusnya tetap memperhatikan kinerja Paguyuban Bogor dan memberi semangat kepada pengurus yang baru agar Paguyuban Bogor yang dirindukan masyarakat tetap tampil efektif di tengah-tengah masyarakat Kota Bogor.

Saran untuk masyarakat, pelajar, pemuda maupun mahasiswa Kota Bogor tentu saja hendaknya tidak hanya menunggu Paguyuban Bogor dalam membangun karakter diri dan membangun Kota Bogor, melainkan harus kreatif untuk mencari tahu mengenai permasalahan Kota Bogor dan apa yang harus dilakukan untuk membangun dan menjaganya. Lebih baik lagi masyarakat, pelajar, pemuda maupun mahasiswa datang ke Paguyuban Bogor dengan membawa ide untuk bekerjasama dengan Paguyuban Bogor. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi komunikasi satu sisi (hanya dari Paguyuban Bogor kepada masyarakat).

Untuk seluruh mahasiswa, khususnya saya yang berdomisili di Kota Bogor hendaknya terus menelusuri kinerja Paguyuban Bogor dan Pemerintahan Kota Bogor dalam menjalankan program-programnya. Lebih baik lagi mahasiswa bisa ikut berbaur bersama Paguyuban Bogor guna membangkitkan semangat atas kecintaan dan kepedulian terhadap Kota

Bogor. Ini tidak dimaksudkan untuk mencari celah kebobrokan Paguyuban Bogor dan Pemerintahan Kota Bogor, melainkan untuk menerapkan daya kritis di kalangan Paguyuban Bogor dan Pemerintahan Kota Bogor, sehingga pada akhirnya dapat memberikan saran serta ide yang lebih baik agar program-program yang positif bisa berjalan dengan optimal untuk masyarakat dan Kota Bogor tercinta yang sejuk, pintar dan bersih.

A. Buku

Abdulhak, Ishaq dan Ugi Suprayogi, Penelitian Tindakan Dalam Pendidikan Nonformal, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012).

Alifuddin, Muhammad, Kebijakan Pendidikan Nonformal: Teori, Aplikasi dan Implikasi, (Jakarta: Magna Script Publishing, 2011).

Alisuf, Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005). Arni, Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), cet. 6. Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Undang-undang dan

Peraturan Pemerintahan RI tentang Pendidikan, 2006).

Efendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992).

Fisher, Aubery, Teori Komunikasi, (Bandung: Remaja Karya, 1986).

Hari Purnomo, Setiawan dan Zulkifirmansyah, Manajemen Strategi; Sebuah Konsep Pengantar, (Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1999).

Kriyantoro, Rachmat, Teknis Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006).

Makkalau, Andi, Strategi Pengembangan Potensi Sumber Daya Insaniyah: Konsep Ideal, Alumni Jurnal Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni, Vol. 1. No.1, 1991).

Marzuki, Saleh, Dimensi-dimensi Pendidikan Nonformal, (Malang: Rosindo, 2009). , Pendidikan Nonformal: Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional,

Pelatihan, dan Andragogi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012).

Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001).

Murtopo, Ali, Strategi Kebudayaan, (Jakarta: Center for Strategic and International Studies-CSIS, 1978).

Nawawi, Hadari, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan,

(Yogyakarta: Gadjah Mada Press, 2000).

Prawironegoro, Darsono, Budaya Organisasi, (Jakarta: Nusantara Consulting, 2010) Pustaka Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005).

R. David, Fred, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002).

Sismanto, Pendidikan Luar Sekolah Dalam Upaya Mencerdaskan Bangsa, (Jakarta: CV Era Swasta, 1984).

Soedijarto, Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita, (Jakarta: Gramedia, 2008). Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar/Soerjono Soekanto, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2012).

Soyomukti, Nurani, Metode Pendidikan Marxis Sosialis: Antara Teori dan Praktik,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008).

Steiner, George dan John Minner, Manajemen Strategi: (Jakarta: Erlangga, 1999). Suranto AW, Komunikasi Sosial Budaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010).

Susanto, A. B, Manajemen Aktual Topik-topik Aktual Manajemen Dalam Riak Perubahan, (Jakarta: PT. Grasindo, 1997).

Susanto, Astrid S, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina Cipta, 1998).

Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2005).

Tjokroamidjojo, Bintoro, Teori dan Strategi Pembangunan Nasional, (Jakarta: Haji Masagung, 1988).

Tonnies, Ferdinand, Gemeinschaft and Gesellschaft yang dikutip dalam Setangkai Bunga Sosiologi.

Vivian, John, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Kencana, 2008).

Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002). Widjaya, H. A. W, Komunikasi dan Hubungan Kemasyarakatan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 1997).

B. Internet

Blogspot Paguyuban Sekar Saluyu 12 April 2009, Pokok-pokok penting Paguyuban

Mekar Saluyu. Diakses pada 7 Mei 2015 dari:

Mekarsaluyu.blogspot.com/2009/12/pokok-pokok-penting-paguyuban- mekar.html?m=1,

Damsar, Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009).

Pemerintah Kota Bogor 2015, Biografi Wali Kota Bogor. Diakses pada 25 Juni 2015 dari: kotabogor.go.id/index.php/pagedetail/25/biografi-walikota#.VaBFm_k- bqB,

Setiadi, Elly M, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana, 2008).

Wikipedia 2015, Budaya. Diakses Pada 30 Juni 2015 dari: https//id.m.wikipedia.org/wiki/Budaya

Wikipedia 2015, Ekonomi. Diakses pada 6 Juli 2015 dari: ,

Tempat : Sekretariat Paguyuban Bogor, Jl. Pandu Raya, Kota Bogor 1. Bagaimana sejarah Paguyuban Bogor?

Paguyuban Bogor sebenarnya masih memiliki sejarah yang sangat singkat, karena Paguyuban Bogor baru saja berdiri sejak tahun 2011. Sebelumnya, hadir Bogoriensis pada tahun 1993 yang didirikan oleh ayah Bima Arya, Toni Sugiarto. Kemudian selanjutnya Bogoriensis ini bereinkarnasi menjadi Paguyuban Bogor, didirikan oleh Bima Arya bersama tokoh-tokoh budaya di Bogor dan pemuda.

2. Siapa saja yang memiliki peran penting dalam berdirinya PB?

Dalam berdirinya Paguyuban Bogor, sebenarnya semua pihak seperti masyarakat Kota Bogor khususnya memiliki peran penting. Tapi Paguyuban Bogor yang di pimpin Bima Arya kala itu lebih merangkul pemuda dan tokoh- tokoh budaya.

3. Apa prinsip dasar PB sebagai sebuah organisasi/kelompok sosial?

Paguyuban Bogor merupakan suatu wadah bagi warga Bogor untuk bersama-sama mengembangkan minat dan kemampuan masing-masing dan berkonstribusi dalam bidang sosial-ekonomi, pendidikan dan budaya untuk terus menjadikan Bogor sebagai kota kebanggaan warga Bogor.

Visi kita adalah menjadikan Bogor sebagai Kota yang arif akan kebudayaan, wawasan serta membangun kreatifitas masyarakat Kota Bogor.

Misinya, pertama, berupaya sebagai mitra pemerintah Kota Bogor dalam mewadahi sumbangan gagasan dan karya dari masyarakat untuk diterjemahkan ke dalam program nyata yang memberikan manfaat bagi pembangunan dan penataan Kota Bogor. Menjadikan Bogor Kota yang berwawasan lingkungan, kebudayaan, dan pengetahuan. Menjadikan Bogor Kota yang cerdas dan berwawasan teknologi informasi dan komunikasi. 5. Bagaimana perkembangan Paguyuban Bogor saat ini?

Setelah lengsernya Bima Arya dan digantikan oleh Iwan Setiawan sebagai ketua umum yang baru, Paguyuban Bogor dari awal tahun 2015 masih harus merumuskan program-program yang baru dalam ranah pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya. Namun sementara ini Paguyuban Bogor masih intens menjalankan program-program kebudayaan dan sosial. Seperti di Hari Jadi Bogor nanti tanggal 3 Juni 2015, Paguyuban Bogor akan mempersembahkan seni-seni budaya dalam acara festival Budaya dan kampanye payung. Di program sosial Paguyuban Bogor akan menjalin kerjasama dengan instansi pemerintahan Kota Bogor dan pemuda. Dalam dunia pendidikan, Paguyuban Bogor masih harus merumuskan program-

6. Program-program apa yang belum tercapai dan akan direalisasikan baru-baru ini?

Sejauh ini program-program paguyuban Bogor sudah berjalan dan hasilnya cukup baik. Bisa di lihat di situs web atau media sosial yang dimiliki Paguyuban Bogor.

7. Kapan dan bagaimana Paguyuban Bogor merumuskan program- programnya?

Paguyuban Bogor pada masa kepemimpinan Bima Arya telah melakukan pengkajian yang mendalam bersama pemuda mengenai program- program yang dijalankan untuk mewadahi masyarakat Kota Bogor. Itu dilakukan jauh sebelum Paguyuban Bogor deklarasi dan diresmikan oleh pemerintah Kota Bogor saat itu.

Selain itu Paguyuban Bogor juga sering melakukan rapat. Dalam rapat tersebut Paguyuban Bogor mengajak tokoh-tokoh budaya, masyarakat dan pemuda untuk mengemukakan inovasi-inovasi program yang matang mengenai pendidikan non formal, pelatihan dan pengembangan wirausaha, serta seni-seni budaya bogor agar dapat menarik minat masyarakat.

8. Berapa kali Paguyuban Bogor merumuskan program-programnya? Paguyuban Bogor kadang bisa mengadakan Rapat hingga dua sampai tiga kali dalam seminggu untuk merumuskan program, yakni pada saat program itu belum berjalan dan ketika sedang berjalan.

9. Siapa saja yang terlibat pada saat perumusan program?

Paguyuban Bogor kan wadah kemasyarakatan. Selain struktur atau anggota Paguyuban Bogor, siapa saja yang ingin menyumbangkan idenya boleh bergabung tanpa terkecuali. Tapi, dalam proses perumusan program Paguyuban Bogor kebanyakan melibatkan pelajar dan pemuda.

10.Apa landasan dan tujuan perumusan program?

Kota Bogor itu punya potensi besar untuk berkembang atau maju. Kita punya sumber daya alam dan sumber daya manusia. Tapi itu harus dikembangkan bersama melalui wadah. Pemuda saat ini tidak sedikit yang apatis terhadap permasalahan dilingkungan sekitarnya, banyak yang gak peka. Kita juga punya peninggalan budaya yang luhur, kita punya seni. Apa sedikit pemuda ataupun pelajar yang gak tahu? Sekarang di Kota Bogor banyak tawuran pelajar, yang merusak fasilitas umum, vandalisme, dan lain-lain. Selain itu, kita juga harus maju dalam ekonomi. Jangan terlalu bergantung pada daerah atau kota-kota lain. Kita harus membangun ekonomi kreatif masyarakat, supaya masyarakat Kota Bogor bisa mandiri.

Nah! Oleh karena itu Paguyuban Bogor fokus menjalankan program pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya dengan tujuan terwujudnya generasi muda yang punya karakter kedaerahan sehingga generasi muda Bogor kedepan punya integritas Kota Bogor sesungguhnya. Terwujudnya masyarakat Kota Bogor yang mandiri dan menciptakan Bogor sebagai Kota

Kemudian tujuan yang terpenting adalah terciptanya Bogor Smart City.

”Orang Bogor kudu palinter lah pokon mah.”

11.Program apa yang paling ideal yang di unggulkan oleh Paguyuban Bogor?

Kita punya banyak program yang sudah berjalan, dari sekian program yang sudah ada kita rangkum dalam program pendidikan. Salah satunya dalam program pendidikan itu adalah B-Next. B-Next itu seperti patilasan pendidikan atau kompetisi para pelajar Kota Bogor, kita menjaring pelajar dimana pelajar-pelajar yang tergabung dalam B-Next mampu menciptakan program-program lain menyangkut sosial-ekonomi dan budaya yang di implementasikan pada masyarakat secara langsung.

12.Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi Paguyuban Bogor? Kekuatan kami yang sangat memungkinkan adalah adanya kaderisasi di internal Paguyuban Bogor sehingga terciptanya basis-basis intelektual Paguyuban Bogor disetiap kecamatan dan kelurahan. Adanya sekretariat pusat Paguyuban Bogor untuk menjadikan pusat informasi kinerja kader Paguyuban Bogor. Paguyuban Bogor memiliki basis ekonomi di dalam program ekonomi kreatif yang dilaksanakan dalam program Paguyuban Bogor itu sendiri. Selain itu juga Bima Arya memiliki pengaruh yang cukup besar di Bogor khususnya di Kota Bogor sebagai putra Bogor yang muda dan cerdas. Disamping itu kami juga memanfaatkan media-media lokal sebagai kekuatan.

miskomunikasi, kita tidak punya media cetak. Dan yang paling mendasar para anggota dan kader kita disibukkan oleh pekerjaan di luar Paguyuban Bogor. 13.Apa yang menjadi peluang dan ancaman Paguyuban Bogor?

Peluang buat kami, pertama, pada dasarnya kan orang tua tidak suka dengan tingkah laku para pelajar atau pemuda yang anarkis, hedonis, pergaulan bebas dan hal-hal yang menyimpang. Nah! Itu peluang buat kami, maka kami melakukan aksi untuk mengantisipasi hal-hal itu melalui program- program kami. Kemudian adanya dukungan pemerintah Kota Bogor yang berbentuk kebijakan-kebijakan tertentu yang mendukung aksi sosial dan kebudayaan.

Dukungan pemerintah, dari Wali Kota Bogor terhadap misi Paguyuban Bogor. Dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Dinas Budaya dan Pariwisata menjadi peluang Paguyuban Bogor untuk bekerja sama melaksanakan program pendidikan, sosial-ekonomi dan budaya. Terus. Peluang yang gak kalah penting adanya konsolidasi antar pemuda dan organisasi se-Kota Bogor yang memiliki tujuan yang sama.

Ancaman bagi kami adalah masih lemahnya kontrol terhadap tindakan- tindakan pelajar yang anarkis dan pergaulan bebas. Munculnya teknologi modern yang dapat meracuni pelajar dengan mengakses hal-hal negatif. Adanya arus globalisasi yang menimbulkan persaingan yang luar biasa dan

14.Bagaimana sosialisasi Paguyuban Bogor dalam menjalankan program? Sederhana aja sih kalo sosialisasi mah, walaupun kita gak punya media cetak, kita punya web, kita punya sosmed (sosial media), kita memanfaatkan itu. Kadang juga kita mengunjungi tempat atau daerah-daerah

Dokumen terkait