• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Optimalisasi Produksi Buah dan Sayur pada Puncak Berry Farm

Perumusan Model

Untuk merumuskan model linier programming, tahap awal yang dilakukan adalah merumuskan fungsi tujuan. Fungsi tujuan dari model yang dibentuk adalah maksimisasi keuntungan per polibag buah dan sayuran. Kemudian dilanjutkan dengan merumuskan fungsi kendala yang terdiri dari kendala Lahan, kendala bibit, kendala pupuk, kendala obat, kendala tenaga kerja dan kendala permintaan. Penjualan buah dan sayur dimasukkan kedalam model agar kombinasi produksi optimal dapat diserap oleh pasar.

Perumusan Fungsi Tujuan

Fungsi tujuan menggambarkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan yaitu memaksimumkan keuntungan dari kegiatan budidaya stroberi dan sayuran. Koefisien fungsi tujuan merupakan keuntungan per polybag masing-masing buah stroberi dan sayuran yang diproduksi. Nilai keuntungan per polibag diperoleh dari selisih harga jual dengan total biaya per polybag dari masing-masing buah dan sayuran. Adapun biaya tersebut antara lain adalah:

1. Biaya Bibit

Bibit merupakan hal yang paling utama dalam suatu produksi buah dan sayuran. pemilihan bibit yang berkualitas merupakan faktor yang penting agar hasil produksi yang dicapai dapat maksimum. Harga untuk setiap bibit tanaman buah dan sayuran tersebut berbeda-beda, sehingga biaya yang dikeluarkan pun akan berbeda. Harga bibit dihitung berdasarkan biaya yang digunakan per polybag. Rincian biaya bibit dapat dilihat pada table 10.

Tabel 10 Biaya bibit per komoditas

No Komoditas Harga (Rp/Polibag/triwulan) 1 Stroberi 4 000 2 Brokoli 1 600 3 Terong 200 4 Daun bawang 5 328 5 Pakcoy 990 6 Cabai 60 7 Kol 900 8 Kembang Kol 400 9 Sawi Putih 400

Biaya yang terdapat pada tabel 10, merupakan biaya bibit selama satu musim tanam. Untuk bibit stroberi menggunakan bibit satu kali tanam yang dapat digunakan selama satu tahun pemakaian. Sedangkan untuk tanaman sayuran seperti brokoli, terong, daun bawang, cabai, kol, kembang kol, dan sawi dalam satu tahun terdapat empat kali musim tanam dalam satu tahun. Sedangkan untuk

pokcoy terdapat lima belas kali musim tanam dalam satahun dikarenakan masa tanam hingga panen yang singkat.

Jumlah bibit yang ditanam pada setiap polibagnya, untuk bibit stroberi dan daun bawang empat bibit per polibagnya, untuk brokoli, terong, cabai, kol, kembang kol, dan sawi satu bibit per polibagnya, serta untuk pokcoy dua bibit per polibagnya. Jumlah bibit yang ditanam dalam polibag tersebut sudah diperhitungkan berdasarkan pertumbuhan tanaman.

2. Biaya Pupuk Kandang

Penggunaan pupuk kandang dilakukan satu kali dalam setiap penanaman, yaitu pada saat memasukkan tanah ke dalam polibag, jadi tanah dicampurkan dengan tanah, dimaksudkan agar tanah mengandung banyak nitrogen. Pupuk kandang yang digunakan adalah kotoran kambing atau domba, kotoran ternak tersebut dipilih karena kotoran tersebut banyak mengandung nitrogen. Penggunaan pupuk kandang sebanyak tiga kilogram per polibag, dengan banyaknya polibag yang digunakan 19 250 buah. Pupuk kandang dijual dengan karung yang berisi 50 kg dengan harga perpolibagnya Rp 500,-/kg. Biaya pupuk kandang ini merupakan investasi dikarenakana pupuk kandang baru akan diganti setelah satu tahun pemakaian. Rincian biaya pupuk kandang dapat dilihat pada lampiran.

3. Biaya Kapur Dolomite

Penggunaan pupuk domomite dilakukan satu kali setiap kali penanaman, yaitu setelah tanah dan pupuk kandang tercampur. Penggunaan dolomite ini dimaksudkan untuk menetralkan pH yang dibutuhkan oleh tanaman. Penggunaan dolomite adalah 200 cc per polibag, dengan harga Rp 19 000,- per karung yang berisi 16 kg. Cara pemberian kapur ini adalah dengan menaburkan dipermukaan tanah. Rincian biaya kapur dolomite dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11 Biaya kapur dolomit per komoditas

Komoditas Polibag Kapur Dolomite (cc/polibag) Frekuensi Total kapur dolomite (kg/triwulan) Harga (Rp/Kg) Total Kapur Dolomite (Rp/triwulan) Biaya (Rp/ polibag/ triwulan) Stoberi 15 000 200 1 2 670.00 1 187.5 3 170 625.00 211.38 Brokoli 1 400 200 1 249.20 1 187.5 295 925.00 211.38 Terong 100 200 1 17.80 1 187.5 21 137.50 211.38 Daun Bawang 300 200 1 53.40 1 187.5 63 412.50 211.38 Pakcoy 350 200 1 62.30 1 187.5 73 981.25 211.38 Cabai 100 200 1 17.80 1 187.5 21 137.50 211.38 Kol 350 200 1 62.30 1 187.5 73 981.25 211.38 Kembang Kol 1 300 200 1 231.40 1 187.5 274 787.50 211.38 Sawi Putih 350 200 1 62.30 1 187.5 73 981.25 211.38

Perhitungan biaya kapur dolomit pada tabel 11 dihitung dalam jangka waktu satu musin tanam yaitu dengan mengalikan jumlah polibag dengan jumlah penggunaan kapur dolomit per polibag , lalu dikalikan dengan frekuensi penggunaan dalam satu musim tanam, lalu dikalikan dengan harga, lalu dibagi dengan banyaknya polibag yang digunakan. Biaya penggunaan kapur dolomit per polibag untuk semua komoditas sama, hal ini dikarenakan penggunaan jumlah dolomit pada setiap polibagnya sama dan dalam sau kali tanam memerlukan satu kali pemakaian dolomit.

4. Biaya Pupuk NPK Mutiara 2577

NPK Mutiara 2577 diberikan bertujuan untuk menambah ketersediaan unsur hara didalam tanah terutama agar tanaman dapat menyerapnya sesuai dengan kebutuhan tanaman itu sendiri. Penggunaan NPK Mutiara 2577 adalah 25 gram per polibag. Pupuk ini digunakan pada saat tanaman berumur 1-2 bulan.Cara pemberian pupuk NPK Mutiara 2577 dengan menaburkan diatas permukaan tanah tetapi sebelumnya dilubangi terlebih dahulu, lalu ditutup kembali, hal ini dilakukan untuk meminimalisir adanya pupuk yang terbuang. Rincian biaya pupuk NPK Mutiara 2577 dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12 Biaya Pupuk Npk Mutiara 2577 per komoditas

Komoditas Polibag Mutiara 2577 (gr/ polibag) Frekuensi Total Mutiara 2577 (kg/triwulan) Harga (Rp/kg) Total Mutiara 2577 (Rp/triwulan) Biaya (Rp/ polibag/ triwulan) Stoberi 15 000 25 2 750.00 7 200 5 400 000 360 Brokoli 1 400 25 2 70.00 7 200 504 000 360 Terong 100 25 2 5.00 7 200 36 000 360 Daun Bawang 300 25 2 15.00 7 200 108 000 360 Pakcoy 350 25 2 17.50 7 200 126 000 360 Cabai 100 25 2 5.00 7 200 36 000 360 Kol 350 25 2 17.50 7 200 126 000 360 Kembang Kol 1 300 25 2 65.00 7 200 468 000 360 Sawi Putih 350 25 2 17.50 7 200 126 000 360

Perhitungan biaya kapur mutiara 2577 pada tabel 12 dihitung dalam jangka waktu satu musim tanam yaitu dengan mengalikan jumlah polibag dengan jumlah penggunaan kapur dolomit per polibag , lalu dikalikan dengan frekuensi penggunaan dalam satu tahun, lalu dikalikan dengan harga, lalu dibagi dengan banyaknya polibag yang digunakan.

5. Biaya Pupuk NPK Mutiara 1616

Pupuk NPK Mutiara 1616 ini manfaatnya tidak jauh beda dengan pupuk NPK Mutiara 2577, yang membedakan adalah unsur Nitrogen, Posfor, dan Kalsiumnya saja, tetapi manfaat yang didapatkan oleh tanaman tidak jauh berbeda. Pupuk ini digunakan pada saat tanaman berusia 3 bulan dengan dosis 75 gram per polibag. Cara pemberian pupuk NPK Mutiara 1616 dengan menaburkan diatas permukaan tanah tetapi sebelumnya dilubangi terlebih dahulu, lalu ditutup kembali, hal ini dilakukan untuk meminimalisir adanya pupuk yang terbuang. Rincian biaya pupuk Npk mtiara 1616 dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13 Biaya Pupuk Npk Mutiara 1616 per komoditas

Komoditas Polibag Mutiara 1616 (gr/ polibag) Frekuensi Total Mutiara 1616 (kg/ triwulan) Harga (Rp/kg) Total Mutiara 1616 (Rp/ triwulan) Biaya (Rp/ polibag/ triwulan) Stoberi 15 000 25 2 750,00 7 500 5 625 000 375 Brokoli 1 400 25 2 70,00 7 500 525 000 375 Terong 100 25 2 5,00 7 500 37 500 375 Daun Bawang 300 25 2 15,00 7 500 112 500 375 Cabai 100 25 2 5,00 7 500 37 500 375 Kol 350 25 2 17,50 7 500 131 250 375 Kembang Kol 1 300 25 2 65,00 7 500 487 500 375 Sawi Putih 350 25 2 17,50 7 500 131 250 375

Perhitungan biaya pupuk npk mutiara 1616 pada tabel 13 dihitung dalam jangka waktu satu musim tanam yaitu dengan mengalikan jumlah polibag dengan jumlah penggunaan kapur dolomit per polibag , lalu dikalikan dengan frekuensi penggunaan dalam satu tahun, lalu dikalikan dengan harga, lalu dibagi dengan banyaknya polibag yang digunakan.

6. Biaya Pupuk Grower

Grower digunakan agar tumbuhan dapat tumbuh dengan baik dan sesuai dengan pertumbuhan tanaman tersebut. Dosis yang digunakan sama seperti pupuk NPK Mutiara, yaitu 75 gram per polibag. Cara pemberian pupuk NPK Mutiara 2577 dengan menaburkan diatas permukaan tanah tetapi sebelumnya dilubangi terlebih dahulu, lalu ditutup kembali, hal ini dilakukan untuk meminimalisir adanya pupuk yang terbuang. Rincian biaya Pupk grower dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14 Biaya pupuk grower per komoditas

Komoditas Polibag Pupuk Grower (gr/polibag) Frekuensi Total pupuk grower (kg/triwulan) Harga (Rp/kg) Total pupuk grower (Rp/triwulan) Biaya (Rp/polibag/t riwulan) Stoberi 15 000 25 1 375,00 7 800 2 925 000 195 Brokoli 1 400 25 1 35,00 7 800 273 000 195 Terong 100 25 1 2,50 7 800 19 500 195 Daun Bawang 300 25 1 7,50 7 800 58 500 195 Cabai 100 25 1 2,50 7 800 19 500 195 Kol 350 25 1 8,75 7 800 68 250 195 Kembang Kol 1 300 25 1 32,50 7 800 253 500 195 Sawi Putih 350 25 1 8,75 7 800 68 250 195

Perhitungan biaya pupuk grower pada tabel 14 dihitung dalam jangka waktu satu musim tanam yaitu dengan mengalikan jumlah polibag dengan jumlah penggunaan kapur dolomit per polibag , lalu dikalikan dengan frekuensi penggunaan dalam satu tahun, lalu dikalikan dengan harga, lalu dibagi dengan banyaknya polibag yang digunakan. Pada pupuk grower terdapat satu tanaman yang tidak diberikan pupuk tersebut yaitu pokcoy.

7. Pestisida

Pestisida yang digunakan pada Puncak Berry Farm terdapat tujuh macam, yaitu amistartop, anvil, dithane, daconil, preveton, apsa, dan bamex. Penggunaan pestisida tersebut dicampur menjadi satu dalam satu drum penyemprotan berisi 20liter, dalam satukali penyiraman dibutuhkan 10 drum penyemprotan. Dalam satu tahun terdapat 7 kali penyemprotan dilakukan dua minggu sekali. Rincian biaya pestisida dapat dilihat pada lampiran 2.

8. BiayaTenaga Kerja

Tenaga kerja pada bagian produksi stroberi dan sayuran pada Puncak Berry Farm berjumlah 12 orang, terdiri dari 7 orang tenaga kerja laki-laki dan 5 orang tenaga kerja perempuan, serta 1 orang mandor atau bagian pengawas lapangan. Tenaga kerja bagian produksi mendapatkan upah sebesar Rp 25 000,- untuk tenaga kerja laki-laki, serta Rp 17 500,- untuk tenaga kerja perempuan. rincian biaya enaga kerja harian dapat dilihat pada lampiran 2.

Selain tenaga kerja produksi terdapat tenaga kerja kantor yang berjumlah 4 orang yang terdiri dari 1 orang kepala bagian produksi, 1 orang kepala bagian pemasaran, dan 1 orang kepala bagian adminitrasi. Masing-masing tenaga kerja mendapatkan upah sebesar Rp 2 000 000,- untuk kepala bagian produksi dan pemasaran, serta Rp 1 500 000,- untuk kepala bagian adminitrasi. Besar biaya yang dikeluarkan dapat dilihat pada lampiran . Besar biaya akan dibebankan bersama (jointcost) kepada semua jenis buah dan sayur berdasarkan presentase penggunaan polibag dari setiap jenis buah dan sayuran.

9. Biaya Sewa Lahan

Pada saat ini Puncak Berry Farm masih menyewa lahan untuk menjalankan bisnisnya. Puncak Berry Farm meyawa lahan dengan luas 1 ha dengan biay sewa Rp 25 000 000,- per tahun. Biaya yang dikeluarkan untuk menyewa lahan per satu musim tanam adalah Rp 8 333 333.-. Biaya tersebut dibebankan kepada semua jenis buah dan sayuran. Besar biaya yang dibebankan berdasarkan presentase penggunaan polibag dari setiap jenis sayuran dan stroberi dpat dilihat pada lampiran 2.

10.Biaya Listrik

Tagihan listrik yang dibebankan kepada Puncak Berry Farm sebesar Rp 1 600 000,- per satu musim tanam. Pada kondisi aktual penggunaan listrik tidak hanya digunakan oleh stroberi dan sayuran yang diproduksi pada siklus produksi dimana periode analisis dilakukan, akan tetapi dilakukan juga untuk kegiatan lainnya. Rincian biaya listrik per polibag stroberi dan sayuran tersaji pada lampiran 2. 11.Biaya Telepon dan Internet

Biaya telepon dan internet yang dikeluarkan oleh Puncak Berry Farm selama satu bulan adalah Rp 500 000,-. Maka dalam satu tahun perusahaan mengeluarkan biaya telepon dan internet sebesar Rp 6 000 000,-. Perhitungan biaya telepon dan internet menggunakan presentase penggunaan polibag, karena pemakaian telepon digunakan secara bersama-sama. Rincian biaya telepon dan internet per polibag dapat dilihat pada lampiran 2.

12.Biaya Pemeliharaan Bangunan, Kendaraan, dan Peralatan

Biaya pemeliharaan bangunan, kendaran, serta peralatan itu sangat penting, karena hal tersebut sangat penunjang bagi proses produki yang dilaksanakan. Biaya pemeliharaan bangunan yang dikeluarkan sebesar Rp 4 515 600,- per tahun, sedangkan biaya pemeliharaan kendaraan Rp 810 00,- per tahun, serta biaya pemeliharaan peralatan Rp 448 170,- per tahun. Perhitungan biaya pemeliharaan tersebut menggunakan presentase penggunaan polibag pada setiap stroberi dan sayuran, karena pemakaian bangunan, kendaraan, serta peralatan digunakan secara bersama-sama. Rincian biaya pemeliharaan per polibag dapat dilihat pada lampiran 2.

13.Biaya Penyusutan

Investasi dibutuhkan dalam memulai suatu usaha dalam kegiatan produksi buah dan sayuran diperlukan investasi yang besar, sehingga biaya investasi dituntut diperhitungkan dalam bentuk biaya penyusutan. Sehingga perhitungan

biaya penyusutan juga menggunakan presentase penggunaan polibag pada setiap stroberi dan sayuran. Hal ini disebabkanpenggunaan investasi dipakai secara bersama-sama antara produksi buah dan sayuran. Rincian biaya penyusutan dapat dilihat pada lampiran 2.

Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, bahwa nilai keuntungan per polibag yang diperoleh dari kegiatan budidaya buah stroberi dan sayuran adalah selisih antara harga jual per polibag dengan biaya per polibag buah stoberi dan sayuran akan dijadikan sebagai koefisien fungsi tujan pada model maksimisasi keuntungan. Perhitungan keuntungan per polibag masing-masing buah stroberi dan sayuran di Puncak Berry Farm selama periode analisis pada lampiran 2.

Pada Puncak Berry Farm terdapat buah stroberi dan 8 jenis sayuran yang akan diproduksi. Jenis buah dan sayuran ini merupakan variabel keputusan dari model Linier Programming yang akan disususn. Proses produksi buah dan sayuran dalam satu kali produksi dilakukan selama 3 bulan.

Persamaan fungsi tujuan selama satu periode analisis pada Puncak Berry Farm adalah sebagai berikut:

Perumusan Fungsi Kendala

Fungsi kendala merupakan faktor pembatas dalam pengambilan keputusan meliputi sumberdaya yang tersedia yang dimiliki Puncak Berry Farm serta kendala pembatasan produksi. Dalam menjalankan usahanya ada beberapa kendala yang diperhitungkan dan diduga dapat menjadi kendala pembatas dalam proses produksi

1. Kendala Polibag

Kendala Polibag merupakan kendala banyaknya polibag yang dapat ditanam bibit sayuran atau stroberi. Kendala ini ditentukan berdasarkan jarak tanam yang digunakan maupun ketersediaan polibag yang digunakan untuk menanam bibit pada Puncak Berry Farm. Fungsi kendala polibag dirumuskan dengan adanya koefisien berupa penggunaan banyaknya polibag yang dibutuhkan untuk menanam masing-masing bibit stroberi dan sayuran disisi sebelah kiri dengan ketersediaan jumlah polibag disisi sebelah kanan. Bibit tanaman dari mulai ditanam hingga panen tidak dipindahkan. Hal ini karena bibit yang ditanam sudah diperhitungkan hingga bibit siap panen.

Lahan yang dimiliki perusahaan saat ini seluas 1 ha. Penggunaan lahan dibagi kedalam beberapa polibag yang disusun diatas lahan tersebut dengn jarak tanam yang sudah ditetapkan . Penggunaan polibag yang berada dilahan digunakan secara keseluruhan untuk satu kali produksi. total polibag yang terdapat dilahan adalah 21 552 buah polibag, yang digunakan untuk produksi hanya 19 250 polibag, dimana dibagi menjadi 9 jenis bibit yang akan ditanam.

Dengan demikian fungsi kendala lahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

2. Kendala Bibit

Bibit merupakan faktor penting dalam kegiatan budidaya buah dan sayur. Pada saat ini Puncak Berry Farm menggunakan sembilan jenis bibit yang berbeda, yang terdiri dari bibit stoberi dan delapan bibit sayuran. Bibit sayuran yang didapat sebelumnya berbentuk benih yang harus disemai terlebih dahulu agar berubah menhadi bibit yang siap ditanam, terkecuali untuk tanaman bawang daun yang sudah menjadi bibit pada saat pembelian. Setiap bibit yang ditanam mampu mrnghasilkan buah dengan jumlah tertentu. Produksi buah yang dibatasi oleh kapasitas dan ketersediaan polibag menjadikan bibit diduga sebagai pembatas kegiatan budidaya buah dan sayuran.Perhitungan koefisien bibit didasarkan pada berapa hasil produksi yang dapat dihasilkan dari bibit yang ditanam. Perhitungan hasil produksi dapat dilihat pada table 15.

Tabel 15 Penggunaan Bibit per komoditas

No Komoditas Polibag Bibit koefisien

1 Stoberi 16 928 60000 4 2 Brokoli 1 450 1400 1 3 Terong 150 100 1 4 Daun Bawang 342 1200 4 5 Pakcoy 380 700 2 6 Cabai 150 100 1 7 Kol 380 350 1 8 Kembang Kol 1 392 1300 1 9 Sawi Putih 380 350 1

Fungsi kendala bibit adalah sebagai berikut:

Koefisien bibit didapat dari pembagian dari banyaknya bibit yang digunakan dengan banyaknya polibag yang digunakan selama satu musim tanam.

3. Kendala Pupuk Pupuk Kandang

Pupuk kandang merupakan input produksi yang penting bagi keberlangsungan produksi stroberi dan sayuran. Pupuk kandang yang digunakan adalah kotoran kambing yang ketersediannya masih mengandalkan peternakan kambing atau domba yang menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan. Atas dasar inilah pupuk kandang dijadikan sebagai kendala pembatas produksi buah dan sayur. Ketersediaan pupuk kandang selama satu periode analisis adalah sebesar 65000 kilogram dengan pemakaian tiga kilogram per polibag. Perhitungan penggunaan pupuk kandang dapat dilihat pada table 16.

Tabel 16 Penggunaan pupuk kandang per polibag pada setiap komoditas

No Komoditas Polibag Kebutuhan

Pupuk Kandang (kg/tahun) Koefisien

1 Stoberi 15 000 45 000 3 2 Brokoli 1 400 4 200 3 3 Terong 100 300 3 4 Daun Bawang 300 900 3 5 Pakcoy 350 1 050 3 6 Cabai 100 300 3 7 Kol 350 1 050 3 8 Kembang Kol 1 300 3 900 3 9 Sawi Putih 350 1 050 3

Sehingga fungsi kendala pupuk kandang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Kapur Dolomite

Kapur dolomite digunakan untuk menetralkan pH yang ada didalam tanah. Kapur ini diberikan sebelum bibit ditanam. Kapur dolomit ketersediaannya msih bergantung pada pasar, sehingga pupuk dolomite dijadikan kendala pembatas dalam budidaya buah dan sayuran. Ketersediaan kapur dolomit dalam satu periode analisis adalah sebesar 7800 kilogram. Perhitungan kebutuhan kapur dolomit dapat dilihat pada table 17.

Tabel 17 Penggunaan kapur dolomite per polibag pada setiap komoditas No Komoditas Polibag Penggunaan

(kg/polibag) Frekuensi Total Penggunaan Dolomit (kg/triwulan) Koefisien 1 Stoberi 15 000 0.178 1 2670.00 0,178 2 Brokoli 1 400 0.178 1 249.20 0,178 3 Terong 100 0.178 1 17.80 0,178 4 Daun Bawang 300 0.178 1 53.40 0,178 5 Pakcoy 350 0.178 1 62.30 0,178 6 Cabai 100 0.178 1 17.80 0,178 7 Kol 350 0.178 1 62.30 0,178 8 Kembang Kol 1 300 0.178 1 231.40 0,178 9 Sawi Putih 350 0.178 1 62.30 0,178

Koefisien dolomit pada table 17 didapat dari mengalikan banyaknya polibag dengan penggunaan dolomit per polibag, lalu dikalikan lagi dengan frekuensi dalam satu tahun, lalu dibagi dengan jumlah banyaknya polibag. Sehingga fungsi kendala kapur dolomit adalah sebagai berikut:

Pupuk NPK Mutiara 2577

Pupuk NPK Mutiara 2577 ini merupakan pupuk awal yang diberikan kepada tanaman setelah ditanam didalam polibag. Pupuk ini diberikan guna meningkatkan kualitas dari tanaman. Pupuk ini hanya diberikan pada saat tanaman berumur satu sampai dua bulan saja. Pupuk NPK Mutiara 2577 ketersediaannya masih tergantung dari pada pasar yang ada, sehingga pupuk NPK Mutiara 2577

dijadikan kendala pembatas dalam budidaya buah dan sayur. Ketersediaan pupuk NPK Mutiara 2577 dalam satu kali analisis adalah 3980 kg. Perhitungan penggunaan pupuk NPK Mutiara 2577 dapat dilihat pada tabel 18.

Tabel 18 Penggunaan pupuk npk mutiara 2577 per polibag pada setiap komoditas No Komoditas Polibag Penggunaan

(gr/polibag) Frekuensi Total penggunaan NPK Mutiara 2577 (kg/triwulan) Koefisien 1 Stoberi 15000 25 2 750.00 0.05 2 Brokoli 1400 25 2 70.00 0.05 3 Terong 100 25 2 5.00 0.05 4 Daun Bawang 300 25 2 15.00 0.05 5 Pakcoy 350 25 2 17.50 0.05 6 Cabai 100 25 2 5.00 0.05 7 Kol 350 25 2 17.50 0.05 8 Kembang Kol 1300 25 2 65.00 0.05 9 Sawi Putih 350 25 2 17.50 0.05

Koefisien pupuk npk mutiara 2577 pada table 18 didapat dari mengalikan banyaknya polibag dengan penggunaan npk mutiara 2577 per polibag, lalu dikalikan lagi dengan frekuensi dalam satu tahun, lalu dibagi dengan jumlah banyaknya polibag. Sehingga fungsi kendala pupuk NPK Mutiara 2577 dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pupuk NPK Muitara 1616

Pupuk NPK Mutiara 1616 ini merupakan pupuk yang diberikan kepada tanaman setelah ditanam didalam polibag. Pupuk ini diberikan guna meningkatkan kualitas dari tanaman. Pupuk ini hanya diberikan pada saat tanaman berumur tiga bulan. Pupuk NPK Mutiara 1616 ketersediaannya masih tergantung dari pada pasar yang ada, sehingga pupuk NPK Mutiara 1616 dijadikan kendala pembatas dalam budidaya buah dan sayur. Ketersediaan pupuk NPK Mutiara 1616 dalam satu kali periode analisis adalah 1800 kg. Perhitungan penggunaan pupuk NPK Mutiara 1616 dapat dilihat pada tabel 19.

Tabel 19 Penggunaan pupuk npk mutiara 1616 per polibag pada setiap komoditas

No Komoditas Polibag Penggunaan

(gr/polibag) Frekuensi Kebutuhan Pupuk NPK Mutiara 1616 (kg/tahun) Koefisien 1 Stoberi 15 000 25 2 750.00 0.050 2 Brokoli 1 400 25 2 70.00 0.050 3 Terong 100 25 2 5.00 0.050 4 Daun Bawang 300 25 2 15.00 0.050 5 Cabai 100 25 2 5.00 0.050 6 Kol 350 25 2 17.50 0.050 7 Kembang Kol 1 300 25 2 65.00 0.050 8 Sawi Putih 350 25 2 17.50 0.050

Koefisien pupuk npk mutiara 1616 pada table 19 didapat dari mengalikan banyaknya polibag dengan penggunaan npk mutiara 1616 per polibag, lalu

dikalikan lagi dengan frekuensi dalam satu tahun, lalu dibagi dengan jumlah banyaknya polibag. Sehingga fungsi kendala pupuk NPK Mutiara 1616 dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pupuk Grower

Pupuk Grower ini merupakan pupuk yang diberikan kepada tanaman setelah ditanam didalam polibag. Pupuk ini diberikan guna meningkatkan pertumbuhan dari tanaman. Pupuk ini hanya diberikan pada saat tanaman berumur emapt bulan sampai tanaman tidak berproduktif lagi. Pupuk grower ketersediaannya masih tergantung dari pada pasar yang ada, sehingga pupuk grower dijadikan kendala pembatas dalam budidaya buah dan sayur. Ketersediaan pupuk grower dalam satu kali periode analisis adalah 800 kg. Perhitungan penggunaan pupuk grower dapat dilihat pada table 20.

Tabel 20 Penggunaan pupuk grower per polibag pada setiap komoditas No Komoditas Polibag Penggunaan

(kg/polibag) Frekuensi Total Penggunaan Pupuk grower (kg/tahun) Koefisien 1 Stoberi 15 000 25 1 375.00 0.03 2 Brokoli 1 400 25 1 35.00 0.03 3 Terong 100 25 1 2.50 0.03 4 Daun Bawang 300 25 1 7.50 0.03 6 Cabai 100 25 1 2.50 0.03 7 Kol 350 25 1 8.75 0.03 8 Kembang Kol 1 300 25 1 32.50 0.03 9 Sawi Putih 350 25 1 8.75 0.03

Koefisien pupuk grower pada table 20 didapat dari mengalikan banyaknya polibag dengan penggunaan grower per polibag, lalu dikalikan lagi dengan frekuensi dalam satu tahun, lalu dibagi dengan jumlah banyaknya polibag. Sehingga fungsi kendala pupuk grower dapat dirumuskan sebagai berikut:

Kendala Pestisida

Pestisida merupakan input produksi yang dibutuhkan untuk meminumkan resiko kegagalan produksi. Terdapat tujuh pestisida yang digunakan oleh Puncak Berry Farm yaitu Amistartop, Anvil, Dithane, Daconil, Prevaton, Apsa, dan Bamex.

Pada model koefisien penggunaan pestisida yang diperhitungkan adalah tindakan pencegahan agar bibit dan bakal buah tidak terkena hama dan penyakit. Dalam satu kali periode analisis pemberian pestisida adalah tujuh kali penyemprotan pestisida. Untuk memperoleh koefisien penggunaan pestisida adalag dengan membagi banyaknya pestisida yang digunakan dibagi dengan total penggunaan polibag.

Dosis pestisida amistartop yang diberikan adalah sebesar 50 ml per tabung. Ketersediaan pestisida amistartop dalam satu kali periode analisis sebesar 5 liter. Penggunaan pestisida amistartop dapat dilihat pada tabel 21.

Tabel 21 Penggunaan pestisida amistartop per polibag pada setiap komoditas No Komoditas Polibag Penggunaan (l/triwulan) Koefisien

1 Stoberi 15 000 2.73 0.0002 2 Brokoli 1 400 0.25 0.0002 3 Terong 100 0.02 0.0002 4 Daun Bawang 300 0.05 0.0002 5 Pakcoy 350 0.06 0.0002 6 Cabai 100 0.02 0.0002 7 Kol 350 0.06 0.0002 8 Kembang Kol 1 300 0.24 0.0002 9 Sawi Putih 350 0.06 0.0002

Pada tabel 21 kebutuhan pestisida amistartop dalam satu musim tanam adalah 3.5 liter. Tiga setengah liter didapat dari hasil mengalikan penggunaan pestisida per tabung sebesar 0.5 liter dengan frekuensi penyemprotan selama satu musim tanam sebanyak 7 kali. Sehingga dalam table 22 perhitungan koefisien dari pestisida amistartop adalah dengan membagi penggunaan pestisida tersebut dengan banyaknya polibag yang digunakan. Sehingga fungsi kendala pestisida amistartop adalah sebagai berikut:

Pestisida anvil diberikan dengan dosis 25 ml per tabung. Ketersediaan pestisida anvil dalam satu kali periode analisis sebesar 3 kg. Adapun perhitungan penggunaan pestisida anvil dapat dilihat pada tabel 22.

Tabel 22 Penggunaan pestisida anvil per polibag pada setiap komoditas No Komoditas Polibag Total penggunaan

(kg/tahun) Koefisien 1 Stoberi 15 000 1.21 0.0001 2 Brokoli 1 400 0.11 0.0001 3 Terong 100 0.01 0.0001 4 Daun Bawang 300 0.02 0.0001 5 Pakcoy 350 0.03 0.0001 6 Cabai 100 0.01 0.0001 7 Kol 350 0.03 0.0001 8 Kembang Kol 1 300 0.11 0.0001 9 Sawi Putih 350 0.03 0.0001

Pada tabel 22 kebutuhan pestisida anvil dalam satu musim tanam adalah 1.56

Dokumen terkait