• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Puncak Berry Farm Farm yang terletak di Jalan Mariwati, Cipanas-Puncak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Puncak Berry Farm merupakan salah satu pembudidaya buah stroberi dan sayuran sekaligus sebagai agrowisata petik stroberi dan sayuran di daerah Jabodetabek, selain itu perusahaan tersebut sedang berusaha mengoptimalkan input-input produksi. Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai dengan Januari 2015.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan pemilik perusahaan dan tenaga kerja bagian produksi. Data sekunder yang digunakan sebagai data pelengkap diperoleh dari dokumen tertulis perusahaan yang relevan dengan penelitian, bahan pustaka, website dan skripsi. Adapun data-data yang dibutuhkan dari perusahaan antara lain adalah:

1. Data keragaan perusahaan yang meliputi sejarah dan perkembangan perusahaan, lokasi usaha, ketenagakerjaan, proses produksi dan pemasaran. 2. Harga jual, biaya produksi dan keuntungan buah stroberi dan dari setiap jenis

sayuran.

3. Jumlah ketersediaan sumberdaya pupuk, obat-obatan, bibit dan juga tenaga kerja untuk memproduksi buah dan sayur.

Metode Analisis dan Pengumpulan data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah program linier programming. Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode analisis dan pengolahan data antara lain adalah:

1. Pembentukan fungsi tujuan dan formulasi pertidaksamaan kendala perusahaan

2. Pengolahan data dengan menggunakan program komputer LINDO (Linear interactive and Discrete Optimizer).

3. Analisis data (Analisis primal, analisis dual dan post optimal) Formulasi Model

Formulasi model harus diketahui terlebih dahulu sebelum data diolah dengan program linier, diawali dengan menentukan variabel keputusan kemudian dilanjutkan dengan menentukan fungsi tujuan dan fungsi kendala dari usaha produksi buah dan sayur yang diteliti.

Menentukan Variabel Keputusan

Penentuan variable Keputusan didasarkan pada produk yang akan dioptimalkan.Variable keputusan menunjukkan jumlah produksi setiap jenis produk yang dihasilkan Puncak Berry Farm. Pada saat ini Puncak Berry Farm memproduksi buah stroberi dan delapan jenis sayuran. Variable keputusan disimbolkan dengan xj (j menunjukkan jenis produk yang diproduksi). Variable

keputusan produksi buah dan sayur pada Puncak Berry Farm dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6 Variable keputusan produksi stroberi dan sayur pada Puncak Berry Farm

No Jenis Buah dan Sayur Satuan Variabel Keputusan

1. Stroberi Kilogram X1

2. Brokoli Kilogram X2

3. Terong Kilogram X3

4. Daun bawang Kilogram X4

5. Pakcoy Kilogram X5

6. Cabai Kilogram X6

7. Kol Kilogram X7

8. Kembang Kol Kilogram X8

9. Sawi Putih Kilogram X9

Menentukan Fungsi Tujuan

Variabel keputusan disusun berdasarkan tingkat keuntungan yang diperoleh selama satu periode analisis dan jumlah buah dan sayur yang diproduksi. Adapun tingkat keuntungan diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya pengeluarannya.

Memaksimumkan keuntungan :

Dimana,

Z : Keuntungan total yang diterima oleh perusahaan dari hasil optimalisasi selama satu periode analisis (Rupiah/triwulan).

Cj :Keuntungan produksi per polibag buah dan sayur jenis ke-j selama satu

periode analisis (Rp/polibag/triwulan)

Xj :Jumlah polibag buah dan sayur yang diproduksi setiap jenis selama satu

periode analisis (polibag/triwulan) Menentukan Fungsi Kendala

a. Kedala polibag

Dimana:

aj :Koefisien penggunaan polibag buah dan sayur jenis ke-j selama satu

periode analisis (polibag/komoditas/triwulan)

A : Jumlah ketersediaan polibag selama satu periode analisis

(polibag/triwulan)

b. Kendala Bibit buah dan sayur

Dimana :

bj :Koefisien bibit buah dan sayur jenis ke-j (bibit/polibag/triwulan)

Bj:Jumlah ketersediaan bibit buah dan sayur jenis ke-j selama satu periode analisis (bibit/triwulan)

c. Kendala Pengapuran

Dimana :

cj: Koefisien penggunaan kapur per polibag buah dan sayur jenis ke-j selama

satu periode analisis (cc/polybag/triwulan)

C : Jumlah ketersediaan kapur selama satu periode analisis (ton/triwulan)

d. Kendala Pupuk

Dimana :

dj : Koefisien penggunaan pupuk per polibag bibit buah dan sayur jenis ke-j selama satu periode analisis (liter/polybag/triwulan)

D : Jumlah ketersediaan pupuk selama satu periode analisis (liter/triwulan) e. Kendala Pestisida

Dimana:

ej : Koefisien penggunaan pestisida polibag bibit buah dan sayur jenis ke-j

selama satu periode analisis (ml/polybag/triwulan)

f. Kendala Tenaga Kerja

Diamana :

fj : Koefisien penggunaan tenaga kerja per polibag bibit buah dan sayur jenis ke-j selama satu periode analisis (hok/polybag/triwulan)

F : Jumlah ketersediaan tenaga kerja selama satu periode analisis (hok/triwulan)

g. Kendala Penjualan

Dimana :

Xj : Jumlah produksi untuk setiap jenis buah dan sayur ke-j (polibag/triwulan) Gj : Jumlah penjualan untuk setiap jenis buah dan sayur ke-j (polibag/triwulan)

Penentuan Pola Tanam

Puncak Berry Farm mempunyai luas lahan ± 2 ha yang berlokasi di perumahan Villa Green Apple seluas ± 1 ha dan di Puncak Resort ± 1 ha . Lokasi tersebut dipilih oleh Puncak Berry Farm karena lokasi tersebut banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun asing pada saat weekend ataupun weekday. Sehingga menjadi peluang yang sangat cocok untuk mendirikan wisata petik buah stroberi dan sayuran.

Pengunjung Puncak Berry Farrn tidak menentu setiap harinya, hal ini menyebabkan Puncak Berry Farm harus mempunyai pola tanam yang baik, agar setiap harinya ketersediaan buah dan sayur yang akan dipetik selalu ada. Puncak Berry Farm juga selalu mengantisipasi ketersediaan dengan melihat pola kedatangan pengunjung sebelumnya, seperti pada saat liburan sekolah, hari raya besar, dan kunjungan wisata sekolah. Hal-hal tersebut dipertimbangkan oleh Puncak Berry Farm, untuk membuat pola tanam yang baik.

Pada perencanaan pola tanam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1. Pola tanam tersebut direncanakan selama 4bulan , hal tersebut dikarenakan masa produksi sayuran selama tiga bulan. Terdapat satu pola tanam, yaitu pola tanam pada stroberi dan sayuran. Pola tanam pada stroberi sendiri terdiri dari persiapan lahan yang dilakukan selama tiga minggu, penanaman bibit yang dilakukan secara bertahap selama sepuluh minggu tiap minggu menanam 4 500 bibit kedalam 1 500 polibag, sehingga total polibag yang digunakan untuk menanam stroberi sebanyak 15 000 polibag dan bibit sebanyak 45 000 bibit selama satu musim tanam. Pemeliharaan yang dilakukan selama tanaman tersebut masih dapat berproduksi.

Sedangkan untuk pola tanam pada sayuran sendiri terdiri dari delapan sayuran. Pola tanam tersebut sama dengan storberi tetapi beda pada penanaman saja, penanaman bibit sayuran dilakukan setiap hari, hal ini dimaksudkan agar

ketersediaan sayuran selalu ada. Selain itu sebelum bibit sayuran ditanam, sebelumnya benih sayuran disemai terlebih dahulu selama dua minggu. Penanaman pada brokoli dilakukan selama tujuh minggu, setiap minggunya menanam 200 bibit kedalam 200 polibag, total polibag yang digunakan selama satu musim tanam adalah 1400 polibag dengan 1400 bibit brokoli. Penanaman pada terong dilakukan selama tujuh minggu, setiap minggunya menanam 14 bibit terong kedalam 14 polibag, sehingga total polibag yang ditanam pada satu kali musim tanam sebanyak 100 polibag dan 100 bibit terong. Penanaman pada daun bawang dilakukan selama sembilan minggu, setiap minggunya menanam 172 bibit daun bawang kedalam 43 polibag, sehingga total polibag yang ditanam pada satu kali musim tanam sebanyak 300 polibag dan 3 600 bibit. Penanaman pada Pokcoy dilakukan selama lima belas minggu, setiap minggunya menanam 100 bibit kedalam 50 polibag, sehingga total polibag yang digunakan dalam satu kali musim tanam sebanyak 350 polibag dan 1 500 bibit. Penanaman pada cabai dilakukan selama tujuh minggu, setiap minggunya menanam 14 bibit kedalam 14 polibag, sehingga total polibag yang digunakan dalam satu kali musim tanam sebanyak 100 polibag dan 100 bibit. Penanaman pada kol dilakukan selama tujuh minggu, setiap minggunya menanam 50 bibit kedalam 50 polibag, sehingga total polibag yang digunakan dalam satu kali musim tanam sebanyak 350 polibag dan 350 bibit. Penanaman pada kembang kol dilakukan selama tujuh minggu, setiap minggunya menanam 186 bibit kedalam 186 polibag, sehingga total polibag yang digunakan dalam satu kali musim tanam sebanyak 1300 polibag dan 1300 bibit. Penanaman pada sawi dilakukan selama tujuh minggu, setiap minggunya menanam 50 bibit kedalam 50 polibag, sehingga total polibag yang digunakan dalam satu kali musim tanam sebanyak 350 polibag dan 350 bibit. Penanaman sayuran dilakukan secara penanaman diantara sela-sela tanaman stroberi, tetapi ada beberapa sayuran yang tidak dapat ditanam pada sela-sela tanaman stroberi, seperti terong dan cabai. Sayuran-sayuran tersebut akan ditanam pada areal tersendiri yang dikhususkan untuk sayuran tersebut.

Penanaman bibit dilakukan pada minggu kelima, serta dapat dipanen setelah dua belas minggu untuk tanaman stroberi, brokoli, terong, cabai, kol, kembang kol, serta sawi, sedangkan tanaman daun bawang dapat dipanen setelah sepuluh minggu penanaman, dan tanaman pokcoy dapat dipanen setelah empat minggu masa tanam. Masa penanaman bibit sudah diperhitungkan sebelumnya agar ketersediaannya selalu ada.

Pola tanam yang dilakukan oleh Puncak Berry Farm dibagi menjadi empat musim tanam (MT) dalam satu tahun. Jenis tanaman yang ditanam setiap pola tanamnnya sama, yaitu stroberi, brokoli, terong, daun bawang, pokcoy, cabay, kol, kembang kol, serta sawi putih. Pola tanam pada Puncak Berry Farm dapat dilihat pada lampiran 1.

Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah data diolah dan diformulasikan ke dalam model linier programming. Secara komputerisasi, data diolah dengan bantuan program komputer LINDO (linear interactive discrete optimizer) adalah sebuah program yang dirancang untuk menyelesaikan kasus-kasus pemrograman linier.

Analisis Primal

Analisis primal digunakan untuk mengetahui kombinasi produk (Xj) yang

terbaik yang dapat menghasilkan tujuan (Z) yang maksimum dengan keterbatasan sumberdaya yang ada (bi). Dengan membandingkan antara kombinasi aktivitas

terbaik hasil perhitungan dengan aktivitas produksi yang dilakukan perusahaan, maka akan diketahui sejauh mana keoptimalan kegiatan produksi yang telah dilakukan oleh perusahaan.

Analisis Dual

Analisis nilai dual berfungsi untuk mengetahui penilaian terhadap sumberdaya. Penilaian ini dilakukan dengan melihat nilai slack atau surplus dan nilai dual price yang ada. Sumberdaya yang akan di amati dalam analisis dual antara lain adalah Lahan, kapur, pupuk, tenaga kerja, obat-obatan serta kendala permintaan bibit buah dan sayur. Dengan melihat nilai slack dan surplus dari masing-masing sumberdaya tersebut dapat diketahui seberapa besar perubahan fungsi tujuan apabila terjadi perubahan sumberdaya sebesar satu satuan.

Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana solusi optimal dapat diterapkan jika terjadi perubahan. Perubahan tersebut yaitu perubahan koefisien fungsi tujuan dan perubahan ketersediaan sumberdaya. Batas minimum adalah batas penurunan nilai parameter yang diperbolehkan agar tidak mengubah kondisi optimal. Batas maksimum adalah batas peningkatan nilai parameter yang diperbolehkan agar kondisi optimal tidak berubah. Semakin kecil batas perubahan yang diperbolehkan, maka semakin peka parameter tersebut mengubah solusi optimal yang telah diperoleh.

Analisis Post Optimal

Analisis post optimal dilakukan untuk melihat perubahan-perubahan yang dapat menyebabkan perubahan pada kondisi optimal. Analisis post optimal dalam penelitian ini akan dibentuk dengan suatu skenario. Dimana skenario dilakukan dengan cara mengurangi ketersediaan bibit buah dan sayur dan menaikkan harga bibit buah dan sayur.

Bibit merupakan input produksi yang penting bagi keberlangsungan kegiatan budidaya buah dan sayur. Bibit tersebut diduga menjadi kendala aktif dalam permodelan yang dibentuk. Ketersediaan bibit masih bergantung pada alam dan sangat beresiko terhadap kontinyuitas pasokannya. Sehingga ingin diketahui solusi optimal yang terjadi jika dilakukan pengurangan terhadap ketersediaan bibit dan peningkatan biaya bibit.

Skenario perubahan terhadap harga dan permintaan buah dan sayur tidak dilakukan. Hal tersebut dikarenakan tingkat harga dan penjualan pada Puncak Berry Farm tidak mengalami perubahan yang signifikan. Sehingga skenario perubahan lebih ditekankan kepada perubahan ketersediaan dan harga sumberdaya produksi.

Dokumen terkait