• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Penerapan EDP Dalam Proses Transaksi ATM Bank BTN

Kemampuan dan kecanggihan Sistem Informasi Perbankan akan membantu dan memberikan banyak manfaat dalam menciptakan pelayanan yang baik demi tercapainya kepuasan nasabah khususnya pelayanan dalam bentuk ATM. Untuk memuaskan nasabahnya Bank BTN memberikan ATM dilokasi-lokasi tertentu.

BOSS-Online merupakan nama yang diberikan untuk menangani pengolahan data dan transaksi keuangan dan non-keuangan secara elektronik pada Bank BTN. Sistem ini dikembangkan dengan bahasa pemrograman yang diciptakan oleh staf dan karyawan Bank BTN secara keseluruhan yang tergabung dalam “Proyek Boss-Online” yang terdiri dari bagian Informasi dan Akuntansi ( Keuangan ).

BOSS-Online memiliki 10 jenis menu utama yang berkaitan satu sama lain ( integrated system ) yang terdiri dari Sys, Adm, Parameter, Buka Rekening, Maintenance, ITS, Inquiry, Transaksi, Laporan, Process dan DPLK. BOSS-Online merupakan sistem yang canggih dimana prinsip kerjanya dilaksanakan secara terprogram dan menyeluruh.

Pelaksanaan Transaksi Interbranch ( antar cabang ) dapat dilakukan dengan bantuan VSAT ( Very Small Aptitude Terminal ) sebagai sarana koneksi antar cabang. Hal ini menguntungkan bagi usaha Perbankan, dimana pada era yang serba canggih saat ini diharuskan bagi sebuah perusahaan perbankan memberikan pelayanan yang cepat dan mudah serta dapat mengakses ke berbagai daerah diseluruh wilayah Indonesia atau disebut juga online disetiap daerah.

Untuk memperluas jaringan layanan ATM-nya, Bank BTN, Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank BNI bersepakat melakukan kerjasama penggabungan sarana dan prasarana jaringan ATM beserta pelaksanaan transaksi pembukuannya dan dioperasikan oleh masing-masing bank dalam bentuk Himpunan Bank-Bank Milik Negara ( Himbara ). Atas dasar perjanjian kerjasama tersebut dibentuk wadah kerjasama dengan nama “Link” dimana masing-masing anggota jaringan “Link” dapat memanfaatkan layanan fasilitas ATM yang dimiliki oleh anggota lain.

Adapun jaringan ATM Link yang dibangun, dimiliki dan dioperasikan oleh anggota jaringan Link yang terhubung dan terintegrasi satu dengan yang lainnya melalui “ Back and Switch “ yaitu Sistem Terintegrasi yang terdiri dari Switching Sistem Utama dan Disaster Recovery System ( Switching Sistem Kedua ) yang menghubungkan satu host jaringan ATM dengan yang lainnya, artinya sistem komputer yang dioperasikan oleh anggota jaringan ATM Link dalam mengelola jaringan ATM-nya dihubungkan dengan Switching Sistem melalui jaringan komunikasi.

Dalam pengoperasian ATM Bank BTN bekerjasama dengan beberapa pihak, yaitu PT.Telkom untuk penanganan jaringan komunikasi Lease Channel (LC) dan PT.Sigma Compatibel serta PT. Swadharma Informatika dalam penanganan jaringan VSAT (Very Small Aptitude Terminal) dan penanganan pemeliharaan mesin ATM dan sarana pendukungnya.

Mesin ATM dalam pengoperasiannya menggunakan sarana Modem ( Modulasi Demolasi ) yaitu suatu alat untuk mengirimkan data. Sebagai sarana penghubung antara mesin ATM dengan Modem adalah UPS ( Uninterruptable Power Switch ). Selanjutnya Modem ATM dihubungkan dengan Modem yang ada di kantor cabang yang telah tersambung dengan VSAT yang menggunakan DIU ( Data Interface Unit ) dan komunikasinya dilakukan melalui Satelit. Dari Satelit data tersebut dikirimkan ke Server Tandem ( Base 24 ) untuk kemudian dikirimkan kembali melalui satelit ke Server Cabang dengan menggunakan VSAT. Setelah sampai ke Server Cabang data tersebut dikirim kembali ke VSAT untuk selanjutnya dibawa dan dikirim kembali ke ATM melalui modem.

Dari kesatuan aplikasi sistem ini menghasilkan suatu rangkaian transaksi yang terpadu dan up to date setiap transaksi yang terjadi dan akan mempengaruhi sub-sub rekeningnya. Sistem Boss-Online merupakan sistem kerja yang pelaksanaannya terprogram dan menyeluruh. Fungsi-fungsi yang ada pada sistem sangat berperan dan saling terkait.

Untuk pengoperasian dan pelaksanaan transaksi dan jurnal beserta pembukuannya diperlukan aturan / tatakerja tersendiri yang meliputi ketentuan eksternal dalam ruang lingkup ATM yang mencakup aspek-aspek yang berkaitan dengan pengoperasian ATM Link yaitu aspek pra integrasi, panduan operasional rutin, kontingensi, standard layanan, prosedur perubahan standard operasional. Sedangkan pelaksanaan transaksi jurnal pembukuan Interbranch ( antar cabang ) dapat dilakukan secara bantuan VSAT (Very Small Aptitude Terminal ) sebagai sarana koneksi antar cabang. Bank BTN diharuskan memberikan pelayanan yang cepat dan mudah serta dapat mengakses keberbagai daerah keseluruh wilayah Indonesia atau disebut juga Transaksi Online disetiap daerah. Selain dari teknologi, mesin ATM juga harus berkualitas baik. Saat ini Bank BTN menggunakan mesin ATM dengan merk Siemens dan NCR. Sedangkan komponen-komponen mesin ATM adalah Facia, Brankas dan Deposit. Sebagai media dalam melakukan transaksi di ATM adalah Kartu Batara yang dilengkapi Personal Identification Number atau sering disebut PIN. Namun demikian sering juga terjadi hambatan-hambatan dalam mesin ATM seperti uang habis, uang terjepit di dispenser, Off-Line ( gangguan komunikasi ), Dispenser Failure, Receipt Printer Failure, dan Journal Printer Failure. Dengan adanya hambatan-hambatan inilah, maka Bank BTN

berusaha menjalin hubungan dengan pihak terkait dan memberdayakan manusia yang terlibat untuk bekerja dengan lebih profesional.

2. Metode Pengawasan EDP

Secara menyeluruh penyelenggaraan operasional perusahaan diawasi sepenuhnya oleh Kontrol Intern Cabang (KIC) dan penyelia masing-masing unit. Untuk itu dilakukan pengendalian yang lebih spesifik pada operasional BOSS-Online meliputi :

1. Pengendalian Umum ( General Controll )

- Pengawasan terhadap kelancaran pelaksanaan sistem pengelolaan restocking dan replenishment, baik yang berkenaan dengan penyediaan/pengisian uang, kertas receipt, jurnall roll dan ribbon serta pengelolaan sarana non-fisik mesin ATM Bank BTN.

- Pemantauan kondisi dan koordinasi dengan pihak-pihak ketiga yang bertanggungjawab atas perbaikan dan pemeliharaan dalam saluran komunikasi.

- Adanya petugas yang bertanggungjawab untuk memonitor, memastikan dan mengkoordinasi availibility ATM dan memonitor layanan ATM serta kondisi mesinnya.

- Kontrol Intern Cabang ( KIC ) berperan sebagai pengawasan intern bagi seluruh kegiatan baik berupa pekerjaan sehari-hari maupun terhadap transaksi yang dikerjakan melalui sistem.

- Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi atas dasar upload data transaski ATM Link dengan merujuk pada perjanjian kerjasama yang dibuat.

- Pengecekan transaksi yang terjadi dilakukan oleh KIC melalui audit trail yang dicetak setiap sore hari setelah seluruh transaksi.

- Setiap kesalahan yang terjadi dapat dikoreksi melalui menu reversal, dimana transaksi yang sudah di-reversal tidak akan muncul sebagai suatu transaksi pada jurnal.Transaksi yag dapat direversal adalah transaksi yang terjadi dalam satu hari. Jika transaksi dilakukan pada hari-hari sebelumnya, maka yang dilakukan adalah PK ( Perbaikan Kesalahan ).

- Back up data dilakukan setiap hari untuk menghindari kehilanga dan kerusakan data. - Melakukan kompilasi data yang bisa diolah dan dianalisis lebih lanjut, diantaranya

mengenai :

a. Data penyebab terjadinya kerusakan / gangguan pada jurnal transaksi ATM. b. Data mengenai mesin ATM yang sering mengalami gangguan.

c. Data tentang penyebab seluruh masalah komplain dan solusinya.

- Pelaksanaan koordinasi dengan unit terkait ( misalnya Payment Centre ) mengenai permasalahan yang timbul.

- Melakukan maintenance melalui terminal B-24 untuk mendukung operasional mesin ATM antara lain mengaktifkan kembali ( download ) mesin ATM, setting perubahan denominasi, penambahan kaset pada mesin ATM dan lain-lain.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan evaluasi, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. ATM ( Anjungan Tunai Mandiri ) adalah suatu mesin atau alat yang berfungsi sebagai pelayanan bank dalam melaksanakan fungsi teller secara otomatis yang digunakan dalam melakukan penarikan tunai, pembayaran tunai, pemindahbukuan ( Open Transfer ) dan lain sejenisnya sesuai denagn perkembangan perbankan.

2. Dengan adanya pelayanan ATM ini pergantian ataupun pengurangan pegawai khususnya pada bagian Teller tidak terlalu signifikan hanya mencapai 10% dikarenakan Bank BTN memperpendek masa kerja pegawai teller sampai usia 30 tahun dan tidak mempengaruhi pergantian pada bagian-bagian unit kerja lainnya. 3. Manfaat ATM bagi dunia perbankan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan

pelayanan kepada nasabah agar lebih efesien dan efektif dengan mengoptimalkan jaringan komunikasi yang ada, sehingga mampu meningkatkan pendapatan, media promosi dan mengurangi antrian di counter teller.

4. Dari laporan bulanan yang diperoleh, pelayanan transaksi yang paling banyak digunakan oleh nasabah Bank BTN adalah Transaksi Penarikan Tunai dan Inquiry rekening saldo rekening.

5. Boss-Online merupakan aplikasi yang menangani pengolahan data transaksi keuangan dan non-keuangan, nasabah dan non-nasabah.

6. Pengawsan aplikasi dilakukan melalui Audit Trail ( Audit Harian ) yang dicetak setiap hari guna mengecek kebenaran dari transaksi dan perubahan-perubahan yang terjadi.

7. Dalam proses transaksi pada ATM dilakukan koordinasi dengan unit-unit / pihak lain yang berkompeten apabila permasalahan ATM berkaitan dengan wewenang dan tanggungjawab unit / pihak lain.

2. Saran

1. Sebaiknya ada arus komunikasi yang baik dalam transaksi ATM sehingga dapat memisahkan transaksi khusus ATM dengan transaksi antar cabang yang nantinya transaksi tersebut cepat terotorisasi.

2. Adanya penugasan kepada unit tertentu untuk melakukan perbaikan terhadap gangguan komunikasi ATM, jurnal roll error, receipt printer error dan card reader error.

3. Perlu disiapkan disetiap unit ATM berupa pengawasan monitoring berupa kamera yang dapat mendeteksi setiap nasabah-nasabah yang mencoba melakukan pengrusakan ATM atau mengetahui orang yang melaksanakn penarikan tunai ATM dengan menggunakan kartu ATM orang lain.

4. Dari upaya-upaya tersebut diharapkan pemakaian ATM dapat lebih dioptimalkan lagi karena hal tersebut merupakan keuntungan bagi Bank dari segi biaya operasional dan menjaga citra Bank dalam hal mengurangi antrian dan memberikan kenyamanan terhadap nasabah yang melakukan transaksi perbankan.

5. Diperlukan adanya kerjasama dalam peningkatan produk pelayanan nasabah seperti kerjasama dengan pihak perbankan swasta.

6. Untuk usaha Perbankan perlu dirancang dan disusun suatu Sistem Akuntansi Perbankan yang baik yang dapat mengakomodasi semua kepentingan sehingga Ikatan Akuntansi Indonesia bekerjasama dengan Bank Indonesia mengeluarkan standard akuntansi yang khusus mengatur usaha perbankan.

DAFTAR PUSTAKA

Arman, Dino, 2000. Otomatisasi Siklus Akuntansi dengan Microsoft Excel, PT.Elex Media Komputindo, Jakarta.

Bastian, Indra, 2004. Akuntansi Perbankan , Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta.

Bodnar, George H dan Williams H.Hopwood. 2004, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Terjemahan Julianto Agung Saputra dan Lilis Setiawati, ANDI, Jakarta. Hartanto, Jogianto, 2000. Pengenalan Komputer, Edisi 3, Rineka Cipta, Yogyakarta.

Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 3, Cetakan Ketiga, Terjemahan Thompson Learning Asia, Salemba Empat, Jilid 1, Jakarta.

Irfan, 2004. Akuntansi Perbankan, Buku Ajar, Kalangan Sendiri, Medan.

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. “ Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi USU, Medan.

Keisio, Donald E. Akuntansi Keuangan, Edisi 10, Terjemahan Emil Salim, Gelora Aksara, Jakarta.

Kashmir, 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Cetakan 6, Grafindo Persada, Jakarta.

McLeod, Raymond, Jr dan George Schell, 2004. Sistem Informasi Manajemen, Edisi 8, Terjemahan Hendra Teguh, PT.Indeks, Jakarta.

Mulyadi, 2002. Auditing, Edisi 4, Buku 2, Erlangga, Jakarta

Rommey B, Marshall, dan John P. Steinbart. 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9, Terjemahan Deny Arnos Kwany dan Deni Fitriasi, Salemba Empat, Buku 1, Jakarta.

Situmorang, Feryanto, 2004. Menguasai Database Server dan Pemrograman EDP, Erlangga, Jakarta.

Skousen, Albertch, 2002. Akuntansi Keuangan, Edisi 2, Terjemahan Thomson Learning Asia, Salemba Empat, Buku 1, Jakarta.

Sugiono, 2000. Metode Penelitian Bisnis, Edisi 14, Grafindo Persada, Jakarta.

67 67

Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.

Zubeirsyah, Nurhayati, 2003. Bahasa Indonesia dan Teknik Penyusunan Karangan Ilmiah, Edisi 13, USU Press, Medan

Dokumen terkait