• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Keterkaitan Sektor Industri Pengolahan dengan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Analisis Pengaruh Keterkaitan Sektor Industri Pengolahan dengan

Dalam menganalisis pengaruh keterkaitan sektor industri pengolahan dengan sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, restoran, penelitian ini melihat dari kriteria evaluasi yang telah umum digunakan. Pengujian terhadap asumsi- asumsi dari metode pendugaan yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas.

Uji normalitas dilakukan jika jumlah observasi atau sampel kurang dari 30. Jumlah observasi dalam penelitian ini adalah 14, karena itu pengujian asumsi normalitas melalui Jarque-Bera Test dilakukan pada error term. Hasil uji ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas (P-Value) yang diperoleh lebih besar dari taraf nyata (α = 0,1) yaitu 0,844178 (Lampiran 35). Oleh karena P-Value (0,844178) > α (0,1), maka dapat disimpulkan bahwa error term terdistribusi normal.

Untuk menguji asumsi non autokorelasi dapat dilakukan dengan melihat nilai statistik Durbin-Watson dari model. Nilai tersebut pada model dalam penelitian ini jatuh pada kisaran yang tidak dapat diputuskan yaitu sebesar 1,50 sehingga dilakukan uji Breusch-Godfrey Serial CorrelationLM Test untuk menguji asumsi non autokorelasi. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa Obs*R-Squared dari Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test adalah sebesar 0,343813. Nilai ini lebih besar dari taraf nyata yang digunakan pada model yaitu 0,1. Dengan demikian model dalam penelitian ini bebas dari masalah autokorelasi. Hasil uji asumsi non autokorelasi pada model dapat dilihat pada Lampiran 32.

Pengujian untuk mengetahui ada atau tidaknya pelanggaran asumsi homoskedastisitas dalam model pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan White Heteroskedasticity Test. Melalui uji tersebut dapat diketahui apakah dalam model terdapat gejala heteroskedastisitas yaitu adanya varian yang berbeda-beda. Hasil uji dalam Lampiran 33 menunjukkan bahwa probabilitas Obs*R-Squared memiliki nilai yang lebih besar dari taraf nyata (probabilitas Obs*R-Squared (0.663776) > α (0,1)). Nilai tersebut menunjukkan bahwa hasil estimasi persamaan dalam penelitian ini tidak mengandung heteroskedastisitas.

Asumsi berikutnya yang juga diuji adalah adanya multikolinearitas antara variabel-variabel bebas dalam model. Correlation matrix pada Lampiran 34 menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang korelasinya dengan variabel lain lebih besar dari

I

0,8

I

. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas dalam model yang digunakan pada penelitian ini.

Persamaan dampak keterkaitan antar sektor industri dengan sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, restoran memiliki koefisien determinasi (R2) sebesar 0,725. Artinya, variabel bebas dalam persamaan tersebut mampu menjelaskan sebanyak 73 persen variasi variabel terikat dan sisanya yaitu 27 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan. Dari hasil estimasi model pengaruh keterkaitan sektor industri dengan sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel, restoran diketahui bahwa nilai probabilitas F statistik adalah sebesar 0.012759. Nilai tersebut lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan dalam model yaitu 0,1.

Hal ini berarti variabel-variabel bebas dalam model secara bersama-sama memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Hasil estimasi dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Regresi Persamaan Pengaruh Keterkaitan Sektor Industri Pengolahan dengan Sektor Pertanian dan Sektor Perdagangan, Hotel, Restoran, terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Dependent Variable: EG (pertumbuhan ekonomi daerah)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.338.991 2.723.450 4.916.525 0.0008 TBLia -1.513.011 3.948.740 -3.831.631 0.0040* TFLia 6.895.203 2.078.554 0.331731 0.7477 TBLit 1.101.815 1.835.239 0.600366 0.5631 TFLit 1.979.069 1.068.960 1.851.396 0.0971* R-squared 0.725125

Adjusted R-squared 0.602958 F-statistic 5.935.537 Durbin-Watson stat 1.504.060 Prob(F-statistic) 0.012759*

Keterangan : α = 0,1 * = signifikan

Sumber : Lampiran 1

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa terdapat dua variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah pada taraf nyata 10 persen (α = 0,1). Variabel tersebut adalah keterkaitan total ke belakang sektor

industri pengolahan dengan sektor pertanian (TBLia) dan keterkaitan total ke depan sektor industri pengolahan dengan sektor perdagangan, hotel, restoran (TFLit). Sedangkan dua vaiabel bebas lainnya yaitu keterkaitan total ke depan sektor industri pengolahan dengan sektor pertanian (TFLia) dan keterkaitan total ke belakang sektor industri pengolahan dengan sektor perdagangan, hotel, restoran (TBLit) tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Keterkaitan total ke belakang sektor industri pengolahan dengan sektor pertanian (TBLia) memiliki parameter negatif dan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Artinya, semakin tinggi keterkaitan sektor industri pengolahan dengan sektor pertanian maka secara nyata akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi semakin rendah. Hal ini berbeda dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian, karena sebagian besar output pertanian yang dihasilkan merupakan produk subsektor pertanian tanaman dan bahan makanan. Subsektor tersebut merupakan penyedia input terbesar bagi industri pengolahan makanan dan minuman, tetapi nilai tambah yang dihasilkannya kecil. Akibatnya, nilai tambah yang diharapkan dari tingginya keterkaitan total ke belakang sektor industri dengan pertanian tidak tercapai. Nilai tambah ini akan lebih banyak dihasilkan oleh industri yang mengolah produk pertanian dari subsektor selain pertanian tanaman dan bahan makanan. Sektor pertanian dengan dominasi output dari pertanian tanaman dan bahan makanan belum mampu menjadi sektor pendukung industri yang mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, akibatnya agroindustri tidak mendapat bahan baku yang cukup dan kontinu. Masalah itu

menyebabkan agroindustri yang ada memiliki kualitas produksi dan prossesing yang tidak mampu bersaing sehingga tidak memberikan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Keterkaitan total ke depan sektor industri dengan sektor perdagangan (TFLit) memiliki parameter positif dan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Ini berarti bahwa semakin kuat keterkaitan tersebut maka secara nyata akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi semakin tinggi. Output yang dihasilkan sektor industri dapat mendorong ekspansi sektor perdagangan, hotel dan restoran yang merupakan sektor pendukung bagi sektor primer dan sekunder. Sektor industri mampu menghasilkan output dan kualitas produksi yang cukup baik sehingga sektor perdagangan, hotel dan restoran semakin berkembang dan mampu memainkan peran penting dalam menyangga pertumbuhan aktivitas barang-barang perdagangan dari sektor industri, dalam menciptakan lapangan kerja dan pendapatan devisa serta dalam menyediakan rangkaian jasa masyarakat dan pribadi saat pendapatan meningkat. Dengan demikian perekonomian daerah akan semakin maju dan pertumbuhan ekonomi juga semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan Hill (2001) mengenai keterkaitan antar sektor dalam perekonomian bahwa sektor jasa termsuk di dalamnya sektor perdagangan memegang peran penting dalam menyangga aktivitas barang-barang industri. Lebih lanjut Hill menjelaskan bahwa sektor jasa yang lebih efisien dan beragam menghasilkan kontribusi efektif terhadap peningkatan efisiensi di sektor barang, memperkaya kesejahteraan konsumen, mempercepat pertumbuhan lapangan kerja dan meningkatkan ekspor.

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang pengaruhnya tidak signifikan namun memiliki parameter yang positif. Variabel tersebut adalah keterkaitan total ke depan sektor industri pengolahan dengan sektor pertanian dan keterkaitan total ke belakang sektor industri pengolahan dengan sektor perdagangan, hotel, restoran. Keduanya memenuhi kriteria ekonomi namun tidak dapat memenuhi kriteria statistik berdasarkan uji t yang dilakukan.

Keterkaitan total ke depan sektor industri pengolahan dengan sektor pertanian (TFLia) memiliki parameter yang positif tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah tidak signifikan. Artinya, semakin kuat keterkaitan tersebut maka pertumbuhan ekonomi daerah juga semakin tinggi. Keterkaitan ini tidak signifikan dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah karena nilai keterkaitannya rendah. Industri pupuk, kimia dan pestisida serta industri mesin dan alat-alat pertanian merupakan industri yang outputnya paling banyak digunakan oleh sektor pertanian namun output yang dihasilkannya tidak cukup untuk memenuhi permintaan sektor pertanian. Permintaan sektor pertanian terhadap output industri tersebut lebih banyak dipenuhi dari impor atau dari luar wilayah.

Keterkaitan total ke belakang sektor industri pengolahan dengan sektor perdagangan, hotel, restoran (TBLit) memiliki parameter yang positif tetapi pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah tidak signifikan. Semakin tinggi keterkaitan ini maka pertumbuhan ekonomi daerah juga semakin tinggi. Keterkaitan tersebut tidak signifikan dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah karena keterkaitan yang terjadi relatif kecil jika dibandingkan dengan

keterkaitan lain yang berpengaruh signifikan. Hal ini terjadi karena industri pengolahan lebih banyak membeli input antara dari sektor pertanian atau dari industri lain dalam sektor industri. Akibatnya, pembelian input antara dari sektor perdagangan, hotel, restoran hanya terjadi dalam jumlah sedikit sehingga keterkaitan yang terjadi antar sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, restoran menjadi rendah.

     

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait