• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan pengolahan vertikal adalah untuk mendapatkan suatu prioritas pengaruh setiap elemen pada level tertentu dalam suatu hirarki keputusan terhadap fokus atau sasaran utamanya pada tingkat satu. Pengolahan vertikal dilakukan

setelah matriks pendapat diolah secara horizontal dan telah memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi, yaitu sebesar 10 persen.

7.3.1. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Tujuan

Hasil pengolahan vertikal untuk elemen tujuan dapat dilihat pada Tabel 15

Tabel 15. Hasil Pengolahan Vertikal Elermen tujuan Agrowisata Little Farmers

Tujuan Bobot Prioritas

Meningkatkan Jumlah Pengunjung 0,750 1 Menjadikan Little Farmers sebagai agrowisata Potensial di Jawa Barat

Dengan mempertahankan citra sebagai wahana pendidikan dan wisata berkebun

0,250 2

Rasio Inkonsistensi 0,00

Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa hasil pengolahan untuk elemen tujuan menunjukkan prioritas dan bobot yang sama dengan hasil pengolahan secara horizontal pada tingkat dua. Hasil pengolahan vertikal tingkat elemen tujuan atau tingkat dua telah memenuhi rasio inkonsistensi yaitu dibawah 10 persen. Prioritas pertama dari hasil pengolahan vertikal elemen tujuan adalah tujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung dengan bobot 0,750. Kemudian prioritas kedua adalah tujuan menjadikan Little Farmers sebagai agrowisata potensial di Jawa barat dengan memberikan pendidikan dan wisata berkebun dengan bobot 0,250.

Little Farmers lebih memprioritaskan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung karena dengan semakin banyak pengunjung yang datang maka pendapatan yang diterima oleh pengelola Little Farmers akan semakin bertambah sehingga dengan demikian Little Farmers dapat meningkatkan kualitas produk dan layanannya. Tujuan menjadikan Little Farmers sebagai agrowisata yang potensial mendapat prioritas kedua karena jika tujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung dapat tercapai maka secara tidak langsung Little Farmers dapat berpotensi dalam penerimaan daerah Jawa barat bahkan dapat menjadi objek wisata andalah Jawa barat. Tujuan menjadikan Little Farmers sebagai agrowisata yang potensial dengan memberikan pendidikan dan wisata berkebun merupakan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai pengelola Little Farmers.

7.3.2. Analisis Pengolahan vertikal Elemen Bauran Pemasaran

Hasil analisis ini bertujuan untuk mengetahui prioritas menyeluruh bagi setiap elemen bauran pemasaran terhadap tujuan yang ingin dicapai berdasarkan fokus utama hirarki. Hasil pengolahan verikal elemen bauran pemasaran dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Hasil Pengolahan Vertikal Elemen Bauran pemasaran Little Farmers

Bauran Pemasaran Bobot Prioritas

Produk 0,185 2 Harga 0,158 3 Promosi 0,153 4 Tempat 0,201 1 Orang 0,088 7 Proses 0,102 6 Bukti fisik 0,110 5 Rasio Inkonsistensi 0,06

Secara keseluruhan pengolahan vertikal elemen bauran pemasaran Little Farmers telah memenuhi persyaratan rasio inkonsistensi dibawah 10 persen yaitu sebesar 6 persen. Tempat mendapat prioritas pertama dengan bobot 0,201 baik untuk tujuan meningkatkan pengunjung maupun untuk tujuan menjadikan Little Farmers sebagai agrowisata yang potensial. Lokasi yang strategis merupakan elemen yang terpenting yang harus diperhatikan oleh Little Farmers. Hal ini untuk mendukung kegiatannya yang memberikan pendidikan bercocoktanam, beternak sambil berwisata sehingga diperlukan tempat yang luas dengan tanah yang subur serta memiliki keindahan alam yang dapat menarik minat pengunjung.

Produk memperoleh prioritas kedua dari bauran pemasaran dengan bobot 0,185 untuk tujuan meningkatkan jumlah pengunjung dan menjadikan Little Farmers sebagai agrowisata yang potensial. Keunggulan produk/jasa wisata yang ditawarkan kepada pengunjung memegang peranan penting untuk mempengaruhi pengunjung untuk melakukan kunjungan kembali ke Little Farmers. Dengan semakin meningkatkanya jumlah pengunjung diharapkan dapat menjadikan Little Farmers sebagai agrowisata yang potensial.

Harga memperoleh prioritas ketiga dari bauran pemasaran dengan bobot 0,158. Little Farmers berusaha menetapkan harga sesuai dengan mutu dari produk atau layanan yang ditawarkan, sehingga pengunjung memperoleh kepuasan dan

merasa kebutuhan mereka telah terpenuhi. Penetapan harga berdasarkan segmen pelanggan yang diterapkan Little Farmers seperti memberikan harga khusus bagi rombongan pelajar terkait dengan tujuan Little Farmers sebagai wahana pendidikan dan wisata berkebun.

Prioritas keempat adalah promosi dengan bobot 0,153. Promosi digunakan sebagai alat utama dalam menginformasikan keberadaan dan keunggulan produk yang dimiliki Little Farmers sehingga akan mempengaruhi keputusan untuk melakukan kunjungan. Little Farmers berusaha melakukan beberapa promosi seperti penerbita brosur, periklanan, kunjungan ke sekolah-sekolah, dan lain-lain. Prioritas kelima adalah bukti fisik dengan bobot 0,110. Fasilitas yang disediakan Little Farmers merupakan sarana pendukung keberadaan Little Farmers dan untuk memberikan kepuasan dan kenyamanan dalam menikmati paket wisata yang ditawarkan. Diharapkan dengan pengunjung merasa puas dengan fasilitas yang ada, meraka dapat melakukan kunjungan ulang. Semua pembangunan fasilitas disesuaikan dengan kondisi lingkungan tanpa merubah sifat alami sekitarnya.

Prioritas keenam adalah Proses dengan bobot 0,102. Strategi operasinal dari proses proses seperti tanggapan atas keluhan, kualitas pelayanan, dan kecepatan pelayanan berusaha dijalankan dengan baik oleh Little Farmers. Ketiga elemen proses itu akan mendukung tujuan peningkatan jumlah pengunjung dan menjadikan Little Farmers sebagai agrowisata yang potensial.

Orang merupakan prioritas terkahir dari bauran pemasaran dengan bobot 0,088 untuk tujuan meningkatkan meningkatkan jumlah pengunjung dan menjadikan Little Farmers sebagai agrowisata yang potensial. Karyawan dan pemandu yang dapat melayani pengunjung dengan baik akan memberikan citra yang baik juga bagi Little Farmers. Meskipun strategi orang berada di prioritas terakhir namun Little Farmers tetap memperhatikan kompetensi dan pengetahuan karyawan guna memberikan layanan terbaik kepada pengunjung.

7.3.3. Analisis Pengolahan Vertikal Elemen Strategi Operasional

Pengolahan ini bertujuan untuk mengetahui prioritas menyeluruh dari setiap elemen strategi operasional terhadap pemilihan strategi bauran pemasaran yang paling tepat yang menjadi fokus utama hirarki. Hasil pengolahan vertikal ini dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Hasil Pengolahan vertikal Elemen Strategi operasional Little Farmers

Bauran Pemasaran

Strategi operasional Bobot Prioritas Produk Kualitas paket wisata 0,080 1

Kuantitas paket wisata 0,026 3 Keanekaragaman tanaman dan ternak 0,032 2 Harga Kesesuaian harga dengan mutu 0,039 2 Harga dilihat dari segmen pelanggan 0,068 1 Tempat/saluran

distribusi

Lokasi yang strategis 0,087 1 Kebersihan dan kenyamanan 0,020 2 Tempat penyedia informasi 0,020 2

Promosi Iklan 0,065 1

Promosi Penjualan 0,051 4 Hubungan Masyarakat 0,053 3 Pemasaran Langsung 0,060 2 Orang Jumlah Pemandu 0,027 3 Kompetensi 0,038 1 Kesigapan dalam Pelayanan 0,018 4 Keramahan 0,023 2 Proses Tanggapan atas keluhan 0,024 3 Kecepatan Pelayanan 0,040 2 Kualitas Layanan 0,044 1 Bukti fisik Penunjuk arah 0,008 8 Tempat Parkir 0,016 6

Toilet 0,020 5

Tempat ibadah 0,026 3 Fasilitas bermain 0,030 2

Gajebo 0,013 7

Desain dan layout 0,023 4 Kebun Percobaan 0,047 1

Berdasarkan Tabel 17 dapat dilihat bahwa untuk strategi produk yang menjadi prioritas utama adalah kualitas paket wisata dengan bobot 0,80. Little Farmers memprioritaskan kualitas paket wisata sebagai prioritas utama karena sesuai dengan visi Little Farmers sebagai wahana pendidikan tentang pertanian meliputi pendidikan tentang bercocok tanam dan beternak sambil berwisata kebun. Jadi selain pengunjung mendapatkan hiburan, pengunjung juga memperoleh pengetahuan tentang dunia pertanian.

Prioritas kedua dari strategi produk adalah keanekaragaman tanaman dan ternak dengan bobot 0,032. Little Farmers menilai dengan semakin banyaknya koleksi tanaman dan ternak yang dimiliki akan semakin menarik pengunjung untuk berkunjung dan mempelajari tentang seluk beluk tanaman dan ternak yang ada. Sehingga tujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung dan menjadikan Little Farmers sebagai agrowisata yang potensial dapat lebih mudah direalisasikan.

Prioritas terakhir dari strategi produk adalah kuantitas paket wisata dengan bobot 0,026. Banyaknya paket wisata kebun yang ditawarkan oleh Little Farmers akan menyajikan hiburan yang menyenangkan bagi pengunjung. Pengunjung dapat menikmati paket wisata yang ditawarkan dan dapat mengambil manfaat yang baik dari berbagai paket tersebut.

Little Farmers menetapkan harga dilihat dari segmen pelanggan sebagai prioritas utama dengan bobot 0,068. Hal ini sesuai dengan visi dan misi perusahaan yang menjadikan agrowisata Little Farmers sebagai wahana pendidikan bercocoktanam dan beternak sambil berwisata kebun. Prioritas kedua dari strategi harga adalah penetapah harga yang sesuai dengan mutu produk/jasa dengan bobot 0,039. Little Farmers berusaha untuk memberikan pelayanan mutu yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan oleh pengunjung untuk menikmati berbagai paket yang ditawarkan.

Lokasi yang strategis memperoleh prioritas pertama dari strategi tempat dengan bobot 0,087. Hal ini dikarenakan lokasi strategis merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi keputusan masyarakat untuk berkunjung ke tempat tersebut. Sedangkan kebersihan dan kenyamanan serta tempat penyedia informasi merupakan strategi tempat yang memiliki prioritas yang sama dengan bobot 0,020.

Iklan mendapatkan prioritas pertama dari strategi promosi dengan bobot 0,065. Strategi operasional iklan mempunyai banyak keunggulan salah satunya adalah dapat menjangkau masyarakat secara geografis. Prioritas kedua adalah pemasaran langsung dengan bobot 0,060. Melalui pemasaran langsung Little Farmers dapat menginformasikan tentang agrowisata kepada masyarakat secara langsung tanpa menggunakan perantara, sehingga informasi dapat diterima

langsung oleh masyarakat secara lengkap. Hubungan masyarakat mendapat prioritas ketiga dengan bobot 0,053. Hal ini bertujuan untuk memberikan citra yang baik tentang Little Farmers kepada masyarakat. Prioritas terakhir adalah promosi penjualan dengan bobot 0,051. Promosi penjualan yang dilakukan Little Farmers seperti potongan harga dan pemberian diskon diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung Little Farmers sehingga dengan meningkatnya jumlah pengunjung peluang untuk menjadikan Little Farmers sebagai agrowisata yang potensial dapat direalisasikan.

Prioritas pertama dari strategi orang adalah kompetensi dengan bobot 0,038. Pengetahuan dan kompetensi karyawan merupakan hal yang penting yang ahrus selalu ditingkatkan untuk mendukung pelayanan yang baik bagi pengunjung Little Farmers. Prioritas kedua adalah keramahan dengan bobot 0,023. Pemandu harus memberikan sifat ramah kepada pengunjung sehingga terjalin kedekatan dan keakraban dengan pengunjung. Prioritas ketiga adalah Jumlah pemandu dengan bobot 0,027. Agar pelayanan menjadi maksimal maka Little Farmers berusaha menyesuaikan jumlah pemandu dengan banyaknya program kerja yang diadakan, sehingga setiap karyawan/pemandu memperoleh bagian kerjanya masing-masing dan tidak ada karyawan/pemandu yang mendapat pekerjaan ganda. Prioritas terakhir dari strategi orang adalah kesigapan dalam pelayanan. Kesigapan dalam pelayanan diperlukan untuk memberikan pelayanan yang baik dan cepat, sehingga pengunjung merasa puas telah berkunjung ke Little Farmers. Prioritas pertama dari strategi proses adalah kualitas layanan dengan bobot 0,044. Kualitas layanan memperoleh prioritas pertama karena memegang peranan penting dalam meningkatkan jumlah pengunjung Little Farmers, karana dengan kualitas layanan yang baik akan membuka peluang bagi Little Farmers untuk menjadi agrowisata yang potensial. Prioritas kedua adalah Kecepatan pelayanan dengan bobot 0,040. Melalui pelayanan yang cepat pengunjung akan memperoleh kesan bahwa Little Farmers sangat memperhatikan kebutuhan Pengunjung dalam menikmati paket wisata yang ditawarkan. Sedangkan prioritas terakhir dari strategi proses adalah tanggapan atas keluhan dengan bobot 0,024. Little Farmers selalu memberikan tanggapan yang baik dan serius terkait dengan keluhan-keluhan yang disampaikan pengunjung.

Kebun percobaan memperoleh prioritas pertama dari strategi bukti fisik dengan bobot 0,047. Keberadaan kebun percobaan menjadi strategi operasional yang sangat penting untuk mendukung visi dan misi Little Farmers. Kebun percobaan digunakan sebagai sarana untuk proses pembelajaran tentang tatacara berkebun dan beternak sambil menikmati paket yang disajikan. Prioritas kedua adalah Fasilitas bermain dengan bobot 0,030. Banyaknya pengunjung dari kalangan anak-anak membuat yang masih mempunyai jiwa bermain membuat Little Farmers perlu memperhatikan keberadaan sarana bermain yang menyenangkan bagi mereka.

Prioritas ketiga dari strategi bukti fisik adalah tempat ibadah dengan bobot 0,026. Keberadaan tempat ibadah terutama bagi umat muslim seperti mushola merupakan hal yang penting bagi para pengunjung mengingat bahwa pengunjung memiliki kewajiban untuk menjalankan ibadahnya. Prioritas keempat adalah desain dan layout dengan bobot 0,023. Desain dan layout tempat yang menarik akan membuat pengunjung merasa senang dan nyaman dalam menikmati berbagai paket wista yang ditawarkan. Prioritas kelima adalah Toilet dengan bobot 0,020. Keberadaan toilet dan kebersihannya juga menjadi perhatian Little Farmers. Prioritas keenam adalah tempat parkir dengan bobot 0,016. Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan terhadap kendaraan pengunjung, Little Farmers menyediakan areal parkir yang cukup luas bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

Prioritas ketujuh dari strategi bukti fisik adalah gajebo dengan bobot 0,013. Little Farmers menyediakan gajebo (tempat istirahat tanpa dinding) agar pengunjung dapat menikmati waktu istirahat di tempat yang nyaman selama berada di lokasi agrowisata. Sedangkan prioritas terakhir dari strategi bukti fisik adalah penunjuk arah dengan bobot 0,008. Untuk mempermudah pengunjung menjangkau setiap tempat paket wisata yang berada di sekitar lingkungan agrowisata, Little Farmers membuat penunjuk arah di beberapa tempat tertentu. Hasil analisis prioritas strategi bauran pemasaran pada Agrowisata Little Farmers berdasarkan metode Proses hirarki Analitik secara keseluruhan mempunyai rasio inkonsistensi sebesar 0,06. Pada Gambar 3 dapat dilihat hasil pengolahan vertikal secara keseluruhan.

Gambar 3. Hirarki Keputusan Pengolahan vertikal Prioritas Bauran Pemasaran Agrowisata Little Farmers.

Prioritas Strategi pemasaran yang tepat Pada agrowisata Little Farmers

Meningkatkan Jumlah Pengunjung Little Farmers

0,750

Menjadikan Little Farmers sebagai objek wisata yang potensial di jawa Barat

0,250 Hrg 0,158 prdk 0,185 K.ats 0,080 K.nts 0,026 K.Tan dan trnk 0,032 Sg 0,063 Mt 0,039 Dsin 0,023 Gjb 0,013 Kbn 0,047 f.bm 0,030 Org 0,088 Prmsi 0,153 Tmpt 0,201 Prss 0,102 Bkt fsk 0,110 Lk 0,087 Inf 0,020 Kny 0,020 Pm 0,060 Pjl 0,051 Hm 0,053 Ikln 0,065 Kpt 0,038 Jpd 0,027 Kg 0,018 Kr 0,023 Tgpn 0,024 Kly 0,044 Kcp 0,040 Pja 0,008 Prkr 0,016 Toilet 0,020 T.ibd 0,026 Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4

Keterangan: Tingkat 3:

-Prdk :Produk -Org : Orang -Hrg : Harga -Prss : Proses -Tmpt : Tempat -Bkt Fsk : Bukti Fisik -Prmsi : Promosi

Tingkat 4

-K.ats : Kualitas paket wisata -Jpd : Jumlah Pemandu -K.nts : Kuantitas paket wisata -Kpt : Kompetensi -K.Tan dan trnk :Keanekaragaman tanaman dan ternak -Kg : Kesigapan -Mt : Harga dilihat dari persepsi mutu -Kr : Keramahan -Sg : Harga dilihat dari segmen pelanggan -Tgpn : Tanggapan keluhan -Lk : Lokasi yang strategis -Kcp : Kecepatan layanan -kny : Kebersihan dan kenyamanan -Kly : Kualitas Layanan -Inf : Tempat penyedia Informasi -Pja : Pemunjuk Arah -Ikln : Iklan -Prkr : Tempat Parkir -Pjl : Promosi Penjualan -F.bm : Fasilitas bermain -Hm : Hubungan Masyarakat -Gjb : Gajebo

-Pm : Pemasaran Langsung -T.ibd : Tempat Ibadah -Kbn : Kebun Percobaan - Dsin : Desain dan layout

7.3.4. Kelemahan Penelitian

Kelemahan dari penelitian ini yaitu terletak pada metode pemilihan responden. Penulis hanya memilih dua orang responden yang didasarkan pada tingkat pemahaman akan kondisi internal agrowisata Little Farmers, yaitu pimpinan Little Farmers, dan mantan pimpinan Little Farmers yang telah lama bekerja di Little Farmers serta merupakan pelopor berdirinya Little Farmers. Penelitian ini menggunakan metode Proses Hirarki Analitik untuk menentukan prioritas strategi bauran pemasaran agrowisata Little Farmers. Untuk pengolahan datanya diperlukan struktur hirarki keputusan yang melibatkan semua elemen internal perusahaan sehingga seharusnya pengambilan responden mencakup semua pihak yang terlibat dalam internal perusahaan.

VIII KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait